Kemarahan Aarin

**Assalamu'alaikum kakak ..

Untuk menambah kedekatan kita antara author dan kakak semua .. author pikir bagaimana kalau kita buat grup chat WhatsApp ..

Jadi bagi yang mau masuk grup bisa langsung ikuti Ig author dan DM author**.

...----------------...

Cuaca di hari Minggu pagi sangatlah cerah. Cahaya mentari hangat di pagi hari membuat anak Adam yang sedang berolahraga di salah satu taman kota Jakarta.

"Satu, dua, tiga, empat, lima, enam, satu .. ayo anak-anak punggung nya di tegakkan. Bokongnya di tolak ke belakang. Betul begitu baby .. yeps .. uluh-uluh dada nya bagus banget Abang bule bikin ngences deh." Seorang pria bersuara mendayu setengah mendesah memimpin senam tersebut.

"Hey Juniadi, berani kau menyentuh dada bidang ku sekali lagi akan ku kirim kau ke Papua." Aaron berucap tegas dengan raut wajah dingin ketika pria jadi-jadian itu asik mengelus dada hingga bokongnya.

Inilah alasan Aaron sangat malas bangun di hari Minggu karena instruktur senam yang di sewa Grandpa nya merupakan seorang waria.

Aarin, Maura, Lala, Lilly maupun Asha tertawa cekikikan melihat kesialan Aaron. Bahkan Maheer dan Mauza juga menahan tawa melihat Aaron yang menjadi sasaran kegenitan instruktur mereka.

"Haduh Tuan muda Aaron .. nama saya Nia bukan Juniadi!" Pria jadi-jadian itu menepuk manja bokong Aaron.

"Aarin .." 

"Sis Nia, jangan ganggu kakak ku. Karena kalau tidak burungmu akan aku jadikan percobaan ilmu sunat ku yang telah lama tak ku asah!" ancam Aarin membuat pria mendayu itu menelan ludahnya.

"Maaf, Nona." Mereka pun melanjutkan kegiatan senam mereka.

***

Setelah selesai berolahraga bersama dengan adik-adiknya. Aarin memilih melanjutkan hobinya yaitu jogging. Gadis berambut pirang itu meminta izin terlebih dahulu pada orang tuanya. Setelah mendapatkan izin barulah Aarin keluar dari pelataran mension.

Gadis itu berlari kecil seraya menikmati hangatnya mentari pagi di hari Minggu. Tak hanya Aarin yang melakukan jogging, namun ada beberapa tetangga nya yang juga ikutan. Gadis itu memasang senyum ramah saat para tetangga menyapanya.

Tak dapat di pungkiri kecantikan Aarin berada di atas rata-rata. Bayangkan saja ibunya memiliki paras cantik kental Indonesia. Sedangkan ayahnya berparas tampan bak Dewa Yunani yang berasal dari Belanda. 

Bila kata Arka tentang paras anak-anak itu merupakan gabungan bibit lokal dan luar lokal yang artinya campuran Indonesia dan Belanda.

Berbicara tentang Belanda membuat Aarin tersenyum-senyum sendiri. Dia masih mengingat masa lalunya bersama Brayen dulu. Hanya karena perbedaan darah dan juga warna kulit membuat dirinya kerap kali di ejek oleh Brayen yang merupakan keturunan Sunda asli Indonesia.

Aarin yang merasa lelah pun memilih beristirahat di bawah pohon rindang yang terletak tak jauh dari posisinya. Gadis itu menyandarkan tubuhnya pada batang pohon besar tersebut.

Semilir angin pagi membuat Aarin begitu menikmati moment kesukaannya ini. Gadis itu hanya bisa tenang saat sendirian. Karena bila di mension dirinya kerap kali di suguhkan perdebatan kecil adik-adiknya.

"Nikmat nya!" Aarin memejamkan matanya seraya tangan lentiknya tergerak untuk membuka resleting jaket Hoodie yang di gunakan nya.

Namun baru saja Aarin membuka jaketnya, seseorang lebih dulu menutupi tubuhnya.

"Kamu!" Aarin terkejut melihat Angkasa duduk di sampingnya. 

"Jangan buka baju sembarangan." Angkasa berucap datar sambil membenahi jaket Hoodie Aarin.

"Hey .. siapa yang buka baju? Lihatlah aku memakai T shirt polos di dalamnya. Dan lagian aku sedang kegerahan itu sebabnya aku membuka jaket ku!" Aarin membuka kembali jaket nya karena dia benar-benar merasa gerah.

Wajah Angkasa memerah melihat T shirt yang di gunakan Aarin sudah basah karena keringat Aarin. Sehingga lekukan bra yang di gunakan Aarin samar-samar terlihat.

"Warna pink." Angkasa berucap pelan namun masih dapat di dengar oleh Aarin.

"Apanya yang warna pink?" Aarin mengernyitkan dahinya tatkala dirinya tak mengerti apa yang di maksud oleh Angkasa.

"Itu …" dengan polosnya Angkasa menunjukkan dada Aarin dengan jari telunjuknya.

Mata Aarin mengikuti arah jari telunjuk Angkasa. Wajah Aarin memerah padam menunjukkan amarahnya sudah berada di batas akhir. Bola matanya berubah dingin memandang tajam Angkasa.

"Dasar mesum!" Aarin meninju wajah tampan Angkasa hingga membuat pria itu merasa ada sesuatu mengalir di hidung nya.

"Ah .." Angkasa berteriak keras membuat beberapa orang yang sedang jogging di area tersebut menoleh ke arahnya.

Aarin kembali memakai jaket Hoodie nya lalu berdiri berniat ingin meninggalkan Angkasa. Namun tangannya sudah terlebih dahulu di cekal oleh remaja tampan yang sedang kesakitan itu.

"Lepasin!" Aarin berucap marah menatap dingin Angkasa yang juga menatap dirinya tak kalah dingin.

"Minta maaf cepat! Kau sudah berani memukul wajah tampan ku." Angkasa mencengkram erat tangan Aarin hingga membuat gadis itu meringis kesakitan.

"Sampai mati pun aku tidak akan meminta maaf pada pria mesum seperti mu!" Aarin berucap tegas tanpa ada ketakutan di dalamnya. Padahal bia gadis lain pasti akan ketakutan melihat raut wajah Angkasa yang terlihat menakutkan bila marah.

Angkasa mengerang marah, remaja laki-laki itu kesal karena selama ini tidak ada yang berani melawannya. 

"Aku bilang minta maaf!" tegas Angkasa menarik tengkuk Aarin hingga wajah mereka berduaan berdekatan. Bahkan hidung keduanya saling bersentuhan.

"Kamu yang seharusnya minta maaf karena sudah bertindak mesum terhadap ku!" Aarin menekankan perkataannya menatap marah bola mata emas milik Angkasa.

"Kamu benar-benar gadis keras kepala." Angkasa menambah tenaganya mencengkram erat pergelangan tangan Aarin.

"Yang keras itu kepala karena kalau yang lembek itu lidah!" desis Aarin mendorong dada bidang Angkasa namun tak membuat remaja itu terdorong ke belakang. Tenaga remaja itu seperti robot.

"Kamu benar-benar menguji kesabaran ku!" Angkasa mendekatkan wajah Aarin dengan wajahnya bahkan bibir mereka hampir bersentuhan.

Aarin benar-benar marah karena setelah dewasa dirinya tak pernah sedekat ini dengan pria. Hanya Brayen yang pernah memeluk dan menciumnya itu pun sebelum Aarin dan Brayen baligh (dewasa).

Namun setelah mereka dewasa tak pernah sekalipun Brayen menyentuhnya walaupun sekedar bergandeng tangan. 

Lalu sekarang? Ada seorang pria asing yang begitu berani menyentuh dan menyakiti dirinya. Sungguh berani sekali pria itu.

"Berani menyakiti ku. Maka tanggung sendiri kemarahan ku!" Aarin mengayunkan kaki kanannya ingin menendang burung keramat milik Angkasa.

Namun mata elang Angkasa dapat melihat pergerakan Aarin. Remaja itu tersenyum sinis lalu dengan gerak cepat membalikkan tubuh Aarin membelakanginya. 

"Trik yang sama tidak akan pernah berlaku untukku! Yang harus kamu ingat adalah aku bukan Adam yang bisa kamu permalukan dengan menendang burung kebanggaan nya." Angkasa memeluk Aarin dari belakang. 

Aarin merasa geli merasakan hembusan nafas Angkasa menerpa telinga nya. Bahkan bibir Angkasa menyentuh ujung telinga nya. Membuat geleyar aneh dalam tubuh nya bangkit.

Siapa Angkasa sebenarnya? Mengapa remaja tampan tersebut sangat pandai mengindari tendangan maut Aarin. Begitu juga dengan tenaga Angkasa yang begitu kuat dan hebat.

Aarin benar-benar marah atas kelakuan Angkasa. Dada gadis itu terasa sesak menerima perlakukan Angkasa.

"Lepaskan aku!" Aarin memberontak ingin lepas dari cengkraman Angkasa. Bahkan tangannya terasa kebas karena di cengkram Angkasa.

Tidak ada orang yang membantu Aarin. Karena orang-orang yang berada di sekitarnya seumurun dengan mereka. Orang-orang berpikir Aarin dan Angkasa merupakan pasangan kekasih yang sedang berdebat.

"Kenapa kamu begitu arogan, huh! Aku hanya meminta mu untuk mengatakan satu kata yaitu maaf. Maka setelah itu aku akan melepaskan ku!" Angkasa tak habis pikir dengan sikap Aarin yang keras kepala dan dingin.

Oh Angkasa .. kamu tidak tahu bahwa Aarin memiliki sifat yang sama dengan Daddy nya. Mereka tidak akan pernah mau meminta maaf bila tak pernah merasa salah. Dan Aarin merasa sudah seharusnya dia meninju wajah mu karena sudah bertindak mesum padanya.

 Tidak apa-apa hari ini aku mengalah .. daripada aku tidak lepas dari cengkeraman pria mesum ini batin Aarin pasrah.

"Aku minta …"

"Aarin."

Degg.

**Bersambung.

Nah .. siapa itu hayo ..

Mau tahu kelanjutan nya .. mau double up ..

Cuy .. vote 🥰🥰🥰

oh iya mampir ke novel teman author ya** ..

Terpopuler

Comments

Happyy

Happyy

😊😊😊

2023-04-02

0

𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕💕

𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕💕

𝓴𝓪𝔂𝓪𝓴𝓷𝔂𝓪 𝓑𝓻𝓪𝔂𝓮𝓷 𝓭𝓮𝓱 𝔂𝓰 𝓵𝓲𝓪𝓽🤔🤔🤔🤔🤔

2022-10-05

0

Hot Red Ginger

Hot Red Ginger

masa kalah aarin bukannya dr kecil sdh menguasai beberapa bela diri. ga seru ah...

2022-05-14

2

lihat semua
Episodes
1 Ketujuh Anak
2 Bucin stadium akhir
3 Tendangan maut Aarin
4 Nikah?
5 Anak orang kaya bukan orang kaya!
6 Pulang bersama
7 Pulang bersama Lele
8 Batas Mencintai
9 Brayen Kekasih Ku
10 Bucin vs Jomblo
11 Malang nya Aaron dan Bryan
12 Kemarahan Aarin
13 Aku percaya!
14 Aarin Ngambek
15 Pilih Aku Atau Mama Mu?
16 Mirip Kapten Amerika
17 Tunangan?
18 Visual Karakter
19 Cika dan Angkasa
20 Burung hantu
21 Di Mading Bukan Di Buku
22 Gurami tinggal kepala dan tulang!
23 Damage nya mamah Dedeh
24 Hampir saja
25 Pertengkaran pertama!
26 Seperti Bidadari
27 Brayen VS Angkasa
28 Penjelasan Author
29 Mari akhiri semua ini!
30 Tangisan Aarin
31 Dua Hati Yang Patah
32 Pergi menyisakan luka
33 Kepergian Brayen
34 Di larang pergi
35 Perbedaan Budaya
36 Menolak pertemanan!
37 Menggagalkan pertemuan dua bibir!
38 Kata-kata misterius Brayen
39 Melepaskan nya
40 Harta
41 Pertemuan Lima Sekawan
42 Malunya Kemal!
43 Khayalan Brayen
44 Mau gaya apa?
45 Hari pernikahan
46 Terkejutnya Aarin
47 Apa boleh?
48 Ah ... Brayen sakit!
49 Hasrat yang menggebu-gebu!
50 Biarkan aku yang memimpin!
51 Menyiksanya!
52 Cappadocia bertemu teman lama
53 Nakal nya Brayen!
54 Perbedaan Agama.
55 Merasa Kotor
56 Gara kanan-kiri
57 Aaron Dan Asha.
58 Damage Dimas
59 Refleks atau Libido?
60 Botol Panda Yang Mencurigakan!
61 Efek Obat Cap panda
62 Bungkam nya Aaron!
63 Interogasi
64 302
65 Pasrah
66 Cemburu
67 Kemarahan Arka Dan Dimas
68 Di Sidang
69 Nikahkan mereka
70 Larangan Keras
71 Malam Pertama?
72 Pagi Pertama?
73 Terkejutnya Aarin Dan Brayen
74 Bantu Pakai Doa dan Mual-mual
75 Novel Lea
76 Godaan Aaron
77 Besar Atau Kecil?
78 Kebohongan Dimas
79 Kepulangan Bryan
80 Menggugurkan kandungan
81 Mempertahankan nya
82 Salep Pereda Rasa Sakit
83 Jujur Saja!
84 Alarm Bahaya Aaron!
85 Muntah-muntah
86 Mengenang Masa Lalu
87 Bryan Pingsan
88 Siapa Wanita Itu?
89 Flashback Bryan
90 Terungkap
91 Aku Ayah Dari Anak Mu!
92 Rasa Malu Sebagai Orang Kaya
93 Menangis lah Sepuasmu, Wahai Ibu dari Anak ku!
94 Mengajaknya Makan
95 Anak Ku Kembar?
96 Apa Orang Tua Mu Galak?
97 Capek dan Sakit (wajib baca)
98 Menuju Mension Lubis
99 Limited Edition
100 Terkejut
101 Tangisan Clara
102 Malu nya Clara
103 Akal Licik Bryan
104 Buatlah Aku jatuh Cinta, Clara!!
105 Aku Lapar!
106 Kejaran Mantan
107 Cinta Dalam Diam
108 Tidak Bisa Marah
109 Kenapa Dengan Asha?
110 Suami Edan
111 Ketemu Mantan
112 Sayur Asin
113 Paman Clara
114 Kemarahan Bryan
115 Adek??
116 Aku Ingin Tidur!
117 Twins D
118 Pertanyaan Aarin!
119 Kejutan Brayen
120 Drama keluarga Aaron dan Dimas
121 Tua-tua Keladi Makin Tua Makin Crazy
122 Berhenti belajar
123 Kebahagiaan Clara
124 TAMAT
125 Novel Baru
126 Ekstra Part 1
127 Promosi Novel Keren Perdudaan
128 Ekstra Part 2
129 Balas Dendam Istri Yang Tak Di Anggap
130 Gairah Cinta CEO Bastard
Episodes

Updated 130 Episodes

1
Ketujuh Anak
2
Bucin stadium akhir
3
Tendangan maut Aarin
4
Nikah?
5
Anak orang kaya bukan orang kaya!
6
Pulang bersama
7
Pulang bersama Lele
8
Batas Mencintai
9
Brayen Kekasih Ku
10
Bucin vs Jomblo
11
Malang nya Aaron dan Bryan
12
Kemarahan Aarin
13
Aku percaya!
14
Aarin Ngambek
15
Pilih Aku Atau Mama Mu?
16
Mirip Kapten Amerika
17
Tunangan?
18
Visual Karakter
19
Cika dan Angkasa
20
Burung hantu
21
Di Mading Bukan Di Buku
22
Gurami tinggal kepala dan tulang!
23
Damage nya mamah Dedeh
24
Hampir saja
25
Pertengkaran pertama!
26
Seperti Bidadari
27
Brayen VS Angkasa
28
Penjelasan Author
29
Mari akhiri semua ini!
30
Tangisan Aarin
31
Dua Hati Yang Patah
32
Pergi menyisakan luka
33
Kepergian Brayen
34
Di larang pergi
35
Perbedaan Budaya
36
Menolak pertemanan!
37
Menggagalkan pertemuan dua bibir!
38
Kata-kata misterius Brayen
39
Melepaskan nya
40
Harta
41
Pertemuan Lima Sekawan
42
Malunya Kemal!
43
Khayalan Brayen
44
Mau gaya apa?
45
Hari pernikahan
46
Terkejutnya Aarin
47
Apa boleh?
48
Ah ... Brayen sakit!
49
Hasrat yang menggebu-gebu!
50
Biarkan aku yang memimpin!
51
Menyiksanya!
52
Cappadocia bertemu teman lama
53
Nakal nya Brayen!
54
Perbedaan Agama.
55
Merasa Kotor
56
Gara kanan-kiri
57
Aaron Dan Asha.
58
Damage Dimas
59
Refleks atau Libido?
60
Botol Panda Yang Mencurigakan!
61
Efek Obat Cap panda
62
Bungkam nya Aaron!
63
Interogasi
64
302
65
Pasrah
66
Cemburu
67
Kemarahan Arka Dan Dimas
68
Di Sidang
69
Nikahkan mereka
70
Larangan Keras
71
Malam Pertama?
72
Pagi Pertama?
73
Terkejutnya Aarin Dan Brayen
74
Bantu Pakai Doa dan Mual-mual
75
Novel Lea
76
Godaan Aaron
77
Besar Atau Kecil?
78
Kebohongan Dimas
79
Kepulangan Bryan
80
Menggugurkan kandungan
81
Mempertahankan nya
82
Salep Pereda Rasa Sakit
83
Jujur Saja!
84
Alarm Bahaya Aaron!
85
Muntah-muntah
86
Mengenang Masa Lalu
87
Bryan Pingsan
88
Siapa Wanita Itu?
89
Flashback Bryan
90
Terungkap
91
Aku Ayah Dari Anak Mu!
92
Rasa Malu Sebagai Orang Kaya
93
Menangis lah Sepuasmu, Wahai Ibu dari Anak ku!
94
Mengajaknya Makan
95
Anak Ku Kembar?
96
Apa Orang Tua Mu Galak?
97
Capek dan Sakit (wajib baca)
98
Menuju Mension Lubis
99
Limited Edition
100
Terkejut
101
Tangisan Clara
102
Malu nya Clara
103
Akal Licik Bryan
104
Buatlah Aku jatuh Cinta, Clara!!
105
Aku Lapar!
106
Kejaran Mantan
107
Cinta Dalam Diam
108
Tidak Bisa Marah
109
Kenapa Dengan Asha?
110
Suami Edan
111
Ketemu Mantan
112
Sayur Asin
113
Paman Clara
114
Kemarahan Bryan
115
Adek??
116
Aku Ingin Tidur!
117
Twins D
118
Pertanyaan Aarin!
119
Kejutan Brayen
120
Drama keluarga Aaron dan Dimas
121
Tua-tua Keladi Makin Tua Makin Crazy
122
Berhenti belajar
123
Kebahagiaan Clara
124
TAMAT
125
Novel Baru
126
Ekstra Part 1
127
Promosi Novel Keren Perdudaan
128
Ekstra Part 2
129
Balas Dendam Istri Yang Tak Di Anggap
130
Gairah Cinta CEO Bastard

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!