Matahari sudah terbit dari timur, sinarnya yang terang menyinari kota Jakarta. Suasana cerah di pagi hari membuat penduduk di sekitaran kota Jakarta bersemangat melakukan aktivitas mereka.
Namun tidak bagi seorang remaja laki-laki yang sedang asik menyelami indahnya mimpi. Remaja itu begitu menikmati hari libur nya. Berteman dengan selimut tebal dan kasur empuk membuat nya semakin nyaman melanjutkan mimpi indahnya.
Pintu kamar laki-laki itu perlahan terbuka menampakkan sosok gadis kecil berambut hitam panjang sebatas pinggang. Gadis itu melangkahkan kaki kecilnya mendekati remaja yang masih terlelap tersebut.
"Abang .. bangun!" Asha Menggoyangkan tubuh Aaron berharap Abang nya itu mau membuka mata.
Note : Asha merupakan anak Dimas dan Alexa yang sebaya dengan Trio M. Yang belum tahu bisa mampir di novel ANAK KEMBAR TUAN MUDA.
"Abang .. ayo bangun, ini hari Minggu waktunya olahraga! Grandpa sudah capek nungguin kita di halaman mension!" Asha si gadis polos dan cantik seperti ibunya Alexa itu terlihat semakin menawan setiap harinya.
"Aduh, Sha! Bilang sama grandpa kalau kakak libur olahraga." Aaron menarik selimutnya menutupi seluruh tubuhnya hingga tak terlihat sedikit pun. Remaja laki-laki itu sudah mulai terbiasa dengan kehadiran Asha di hari Minggu.
Asha mengerucutkan bibirnya melihat Aaron yang tak mau bangun. Sudah menjadi kebiasaan Asha yang setiap hari Minggu gadis kecil itu akan bermain ke mension Lemos.
"Abang .." Asha mengguncangkan tubuh Aaron begitu kuat sehingga membuat remaja laki-laki itu gemas. Aaron menarik tubuh kecil Asha hingga jatuh menimpa tubuh nya. Aaron memeluk erat tubuh Asha seperti guling hingga membuat gadis kecil itu kesal.
"Lima menit saja, Sha. Setelah itu Abang bakal bangun!" Aaron mengeratkan pelukannya, remaja itu menyembunyikan wajahnya di ceruk leher Asha.
Asha merasa geli saat hembusan nafas Aaron menerpa lehernya. Gadis kecil itu seperti cacing kepanasan saat berada di pelukan laki-laki yang sudah di anggap kakaknya.
"Abang .. geli!" Gadis kecil itu mendorong dada bidang Aaron. Namun bukannya melepaskan, tetapi Aaron malah membuka matanya perlahan lalu menatap lembut wajah Asha yang begitu dekat dengan wajahnya.
"Pacar Abang makin hari makin cantik aja!" Aaron menggesekkan hidungnya dengan hidung mancung milik Asha.
Aaron mengecup seluruh wajah Asha hingga membuat gadis itu geram.
Bugh.
Asha menendang burung puyuh Aaron, setelah itu dia mendorong tubuh Aaron hingga jatuh ke bawah kasur.
"Ah .. kenapa kamu menendang Abang, Sha!"
Aaron memegang burungnya yang terasa nyeri akibat tendangan maut Asha.
Belum juga dewasa kamu sudah merasakan siksa neraka Jono batin Aaron kesal.
Entah mengapa dari kecil sampai remaja permasalahan di hidup Aaron hanya satu. Yaitu tentang burung nya yang selalu di siksa wanita. Dulu Aarin yang begitu suka menyakiti burung Pipit nya yang sekarang sudah mulai berotot di beri nama si Jono titisan si Joni.
Asha membantu Aaron bangun karena merasa tak enak hati, melihat laki-laki yang di anggap kakaknya itu kesakitan.
"Asha cuma mau menuruti perintah papa saja kak!" Gadis itu berucap santai setelah membantu Aaron bangkit berdiri.
"Emang apa yang paman Dimas perintahkan?" tanya Aaron kesal.
"Menghajar laki-laki yang berani menyentuh Asha dan menyakiti Asha."
Aaron menelan ludahnya mendengar ucapan Asha. Remaja itu tahu betul di antara semua pamannya hanya Dimas yang paling dingin dan tegas. Pamannya yang satu itu tak pandang bulu bila sedang marah. Bahkan Aaron dan Bryan pernah menjadi samsak tinju Dimas karena ketahuan merokok.
Flashback.
Di suatu malam tepatnya malam perayaan ulang tahun trio M yang ke 10. Si tampan Aaron mengajak sahabatnya Bryan menuju halaman belakang mension.
Saat itu Aaron dan Bryan berumur 15 tahun.
"Ada apa, Ron?" Bryan heran melihat Aaron yang celingukan kiri kanan.
"Mau jadi mafia beneran?" Aaron bertanya pelan membuat Bryan bingung.
"Maksud mu?"
"Bukankah mimpi kita sama yaitu pengen jadi mafia. Dan kita harus mulai nya dari ini!" Aaron mengeluarkan dua batang rokok dari sakunya membuat Bryan membelalakkan matanya.
"Dari mana kamu beli ini, Ron? Kalau paman Arka tahu bisa jadi onde-onde kamu!" Aaron segera membekap mulut Bryan karena takut ada orang yang mendengar suara Bryan.
"Ssst .. selow, Bung. Kita harus coba ini dulu! Seperti di film-film action yang kita tonton semua mafia hisap rokok!" Aaron membujuk Bryan dengan berbagai cara sehingga membuat remaja yang berkepribadian lurus itu pun setuju.
Mereka berdua menghisap rokok tersebut dengan gaya mafia seperti yang biasa mereka tonton di film-film. Seiring berjalannya waktu cita-cita Aaron dan Brayen berubah dari tentara menjadi Mafia namun Mafia yang baik bukan jahat.
"Aaron .. Bryan!" Suara barinton yang terdengar mengerikan membuat tubuh kedua remaja itu menegang.
"Beraninya kalian merokok! Mau jadi apa kalian berdua, huh!" Dimas meninju wajah Aaron dan Bryan sehingga membuat kedua remaja itu terjatuh ke tanah dengan bibir yang berdarah.
"Jawab! Mau jadi apa kalian kalau kecil-kecil sudah merokok!" Dimas meninggikan suaranya membuat orang-orang yang berada di dalam mension keluar.
"Jadi Mafia, Paman." Aaron dan Bryan berucap pelan dengan mata yang berkaca-kaca ingin menangis.
"Dimas!" Arka dan Kemal membentak sahabat nya itu karena sudah berani memukul anak-anak mereka.
"Berani sekali kau memukul anak kami!" Arka berucap dingin sambil menarik Aaron ke dalam pelukannya. Begitu juga dengan Kemal yang langsung memeluk Bryan.
"Manjakan saja putra kalian itu. Apa kalian tahu kalau mereka baru saja merokok, huh!" Dimas berdecak pinggang menunjukkan puntung rokok di tanah.
Aaron dan Bryan mendongakkan kepalanya mereka menatap wajah papa dan Daddy mereka.
Gleg.
Alamat jadi onde-onde beneran aku batin Aaron dan Bryan ketakutan.
Terlihat Arka menatap nyalang Aaron begitu juga dengan Bryan. Dengan gerak cepat kedua remaja itu bersimpuh di kaki Arka dan Kemal.
"Daddy ku yang tampan! Maafkan Aaron yang khilaf, tadi itu ulah setan yang ngebisikin Aaron, Dad. Dan Aaron cuma ikutin saja!" Remaja bule itu mendusel di kaki Arka. Bahkan Aaron mencium lutut Arka berulang kali agar sang Daddy mau memaafkan nya.
"Papa tahu 'kan kalau Bryan anak yang lurus .."
"Saking lurus nya kamu tidak bisa membedakan mana pemakaman dan mana taman bermain. Dan sekarang karena kamu sudah berani bermain ke area pemakaman maka siap-siap dapatin hukuman dari paman, Dimas. Jangan harap papa menolong mu!" Kemal mendorong Bryan hingga terjatuh ke dalam pelukan Dimas.
"Baru sekarang kamu bilang Daddy tampan! Ck .. jangan harap Daddy tertipu dengan tampang polos mu. Nih, ambil putra ku, Dim. Kasih dia hukuman militer sesuai cita-citanya dulu yang ingin menjadi aparat Militer!"
Dengan senang hati Dimas memberikan pelajaran pada di keponakan nakalnya itu.
Putri dan Bilqis merasa tak tega melihat anaknya yang bakal di hajar oleh Dimas.
"Mama .." Bryan menatap sang mama dengan bola mata puppy eyes.
"Hubbie .." Bilqis menggoyangkan lengan Kemal.
"Berani merengek, kamu puasa sebulan!" ancam Kemal membuat Bilqis menelan ludahnya kasar.
Maafkan mama sayang .. tapi kalau soal puasa malam mama gak sanggup batin Bilqis menjerit.
Putri menggenggam lembut tangan Arka berharap suaminya itu mau memaafkan putra sulungnya.
"Honey."
"Berani merengek, aku tambah ronde mainnya!" ancam Arka membuat Putri menahan nafasnya. Setiap malam saja Arka memulai permainan jam 10 malam dan berhenti di jam 3 dini hari. Dan apa katanya tadi? Tambah ronde? Putri menggelengkan kepalanya cepat karena tak sanggup membayangkan hal itu.
Maaf sayang .. bukannya mommy tidak menyayangi mu, tapi kalau hukumannya tambah ronde bisa-bisa pinggang mama encok bangun paginya batin Putri menjerit.
"Ayo paman perlihatkan tugas Mafia yang sesungguhnya," bisik Dimas horor di telinga Bryan dan Aaron.
"Tidak .."
Flashback off.
Bersambung
Wkwkwkwk 🤣🤣🤣 kasian Aaron dan Bryan ya kakak🙈🙈
Hayoo mana vote nya dan kopinya buat author .. bunga pun boleh .. biar author kagak ngantuk buat up selanjutnya.
Dan bisa up panjang begini ..
Jangan lupa like coment vote dan beri rating 5 yah kakak biar karya ini semakin bersinar dan tentunya masuk rangking KARYA BARU. ..
Jadi plisss like dan komentar serta vote nya di kencang kan. Biar author semakin semangat nulisnya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 130 Episodes
Comments
Winda Tamburian
🤣🥰🥰🤣🥰🥰🤣🤣🤣🤣🌹🌹🌹🌹🌹
2024-02-16
0
Happyy
😉😉
2023-04-02
0
𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕💕
𝓷𝓰𝓪𝓴𝓪𝓴 𝓼𝓾𝓶𝓹𝓪𝓱 𝔂𝓰 𝓼𝓪𝓽𝓾 𝓼𝓾𝓻𝓾𝓱 𝓹𝓾𝓪𝓼𝓪 𝓼𝓮𝓫𝓾𝓵𝓪𝓷 𝔂𝓰 𝓼𝓪𝓽𝓾𝓷𝔂𝓪 𝓵𝓰 𝓼𝓾𝓻𝓾𝓱 𝓷𝓪𝓶𝓫𝓪𝓱 𝓻𝓸𝓷𝓭𝓮 𝓪𝓶𝓹𝓾𝓷 𝓭𝓪𝓱🤣🤣🤣🤣🤣🤣
2022-10-05
0