Pulang bersama

Aarin dan Cika menoleh ke belakang melihat siapa yang telah memanggil Aarin. Mata Cika berbinar ketika melihat yang memanggil Aarin ternyata pria idamannya selama ini.

"Hey .. Aarin cucu nya Muhammad Ali!" Seorang pria tampan berkharisma cassanova tersenyum manis menyapa Aarin.

Siapa lagi kalau bukan Adam Malik dan temannya yang berwajah dingin bak gunung salju tak lain tak bukan adalah Angkasa Galaxa.

"Oh .. hai! Gimana burungnya sudah di urut! Sudah di pijat pakai minyak goreng!" Aarin bertanya blak-blakan sehingga membuat wajah Adam memerah menahan malu dan juga kesal. Begitu juga dengan Angkasa yang menarik sudut bibirnya nyaris berbentuk senyuman.

Namun si cupu Cika tidak tahu apa maksud Aarin menanyakan burung Adam. Apakah Adam punya burung? Lalu bagaimana Aarin bisa mengenal burung Adam.

Lalu mengapa burung Adam harus di urut pakai minyak goreng! 

"Ar, bukannya minyak urut itu GPU yah!" Cika menyela lembut dengan kening yang berkerut. 

"Sama aja .. GPU warnanya kuning minyak goreng juga kuning!" Aarin berucap santai sambil mengerucutkan bibirnya. Dia terkadang merasa kesal pada dirinya yang kerap kali belibet atau salah ngomong. 

Adam yang sedari tadi diam pun memandang Aarin dari atas sampai bawah. Hingga membuat si empunya merasa risih.

"Maaf .. jika tidak ada lagi yang ingin di bicarakan. Kami pamit dulu! Permisi." Aarin menggandeng tangan Cika berjalan meninggalkan Adam dan Angkasa.

"Kau yakin dengan rencana mu!" Angkasa bertanya datar pada Adam yang sedari tadi memandangi punggung Aarin dan Cika.

"Sangat yakin malah!" Adam mengangguk kepalanya cepat. Entah apa yang di rencanakan oleh keduanya.

"Terserah apa yang ingin kau lakukan! Tapi ingat?! Jangan ajak aku dalam masalah mu. Karena kau tahu siapa gadis bule itu!" Angkasa menekankan perkataannya membuat Adam memutar bola matanya malas.

"Hey .. c'mone Ang .. keluarga kita juga tak kalah kaya dari keluarga Lemos." Adam berucap santai menepuk pundak Angkasa.

Remaja tampan sedingin gunung salju itu hanya diam dengan wajah dinginnya. Benar apa yang dikatakan oleh Adam bahwa keluarga mereka juga tak kalah kaya dengan keluarga Lemos.

"Jangan lupakan nama belakang kita Scorpio!" Angkasa langsung menatap tajam Adam hingga membuat pria berkharisma cassanova itu menutup mulutnya karena menyadari bahwa dia sudah salah berucap.

"Aku keceplosan!" Adam tersenyum kikuk sambil merangkul pundak Angkasa guna mencairkan suasana yang berubah canggung.

*

*

*

"Aku pulang dulu ya, Ar!" Cika melambaikan tangannya pada Aarin yang berdiri di depan gerbang sekolah. Kemudian gadis cupu itu kembali mengayuh sepeda butut nya dengan penuh semangat.

Aarin menarik sudut bibirnya melihat punggung Cika yang semakin lama semakin jauh. Tak lama setelahnya terdengar suara motor menghampiri Aarin.

"Aku hampir berjamur karena menunggumu, Ar!" Brayen mengerucutkan bibirnya sambil mengambil helm kemudian dia memakaikan Aarin helm.

"Terima kasih!" Aarin tersenyum malu di balik kaca helm. Andai saja tidak ada helm maka dapat di pastikan Brayen semakin gencar menggoda Aarin yang merona.

"Apapun untuk calon istri ku." Goda Brayen membuat Aarin langsung meninju bahu Brayen hingga membuat remaja laki-laki itu meringis pelan.

"Ar .. jangan kasar-kasar sama calon suami mu. Nanti aku kutuk kamu jadi si Malin Kunti!" Aarin tertawa pelan mendengar Omelan Brayen. Gadis cantik berwajah bule itu segera naik motor CBR 250R Brayen.

"Peluk dong, Ar. Nanti kalau kamu jatuh bisa-bisa lecet kulit mulus kesukaan ku! Kurang nikmat nanti waktu aku buka puasa!" Aarin membelalakkan matanya mendengar ucapan kekasih masa kecilnya.

"Dasar otak udang! Isinya cuma ada kotoran di dalamnya!" Aaron memukul kepala Brayen hingga membuat pria itu langsung mengelus helm nya.

Dasar dokter sunat bar-bar batin Brayen mengumpat kesal.

"Jangan mengumpat ku, Bray!" sentak Aarin membuat Brayen terkejut.

"Kok tahu!" 

"Berarti benar kamu mengumpat ku?!" Aarin menatap tajam Brayen hingga membuat laki-laki itu langsung menganggukkan kepalanya.

"Eh tidak, Ar! Mana berani aku mengumpat calon istri ku. Yang ada bisa durhaka aku seperti bg Toyib nanti!" Brayen segera menyalakan motor nya guna mengalihkan perdebatan kecil itu. 

Aarin hanya berpegangan di pundak Brayen. Mereka berdua saling menikmati waktu mereka berdua. Brayen melajukan motornya dengan kecepatan sedang. Untuk pertama kalinya mereka berdua pulang sekolah bersama.

Senyuman manis di wajah Brayen tak pernah pudar. Hatinya berbunga-bunga karena bisa pulang sekolah bersama Aarin yang merupakan wanita yang bertahta di hatinya.

Kekasihnya!

Calon istrinya!

Wanita yang di cintainya!

Aarin yang merasakan kecepatan laju motor semakin lama semakin lambat. Bahkan setara dengan laju gerak orang yang berjalan kaki.

"Bray, kenapa bawa motornya kaya siput! Lihat tuh masa laju motor dengan laju orang jalan kaki seimbang?" Aarin menepuk pundak Brayen.

"Kita harus mematuhi hukum rambu lalu lintas, Ar. Tidak boleh kebut-kebutan takutnya nanti di tilang. Dan juga bawa motor dengan kecepatan lambat dapat meminimalisir terjadinya kecelakaan!" elak Brayen santai membuat Aarin mengangguk kepalanya setuju dengan Brayen.

Padahal gadis itu tidak tahu bahwa itu cuma akal-akalan Brayen yang ingin lebih lama berduaan dengannya. Hingga tak terasa mereka sudah hampir jalan pulang mension Aarin. Namun di tengah-tengah jalan Brayen melihat seorang anak kecil berumur 8 tahun sedang duduk di trotoar di temani seorang pria paruh baya berbaju hitam yang sedang sibuk memperbaiki mobil mogok.

Brayen mempercepat laju motor nya secara tiba-tiba sehingga membuat Aarin terkejut dan memeluk erat pinggang Brayen. Untuk sesaat jantung keduanya berdegup kencang.

"Ar .. tangan mu!" Brayen berucap pelan dengan suara yang bergetar karena selama mereka dewasa tak sekalipun keduanya berpelukan atau berpegangan tangan. Karena sang Mommy nya Aarin sudah menegaskan bahwa tidak boleh ada kontak fisik lagi antara keduanya.

"Maaf." Aarin segera melepaskan pelukannya dengan wajah yang merona bak kepiting rebus.

Brayen menepikan motor nya di samping mobil mogok tersebut. 

"Bang Brayen!" Suara imut itu terdengar menggemaskan di telinga mereka. Bahkan Aarin yang tadinya heran mengapa Brayen berhenti di tengah jalan pun langsung tersenyum senang ketika melihat gadis kecil cantik di depan mereka.

"Tuan muda Brayen .. nona muda Aarin!" Sapa sopir tersebut ramah dan di sambut ramah pula oleh Aarin dan Brayen.

"Mobilnya kenapa mogok, Pak?" Brayen dan Aarin turun dari motor menghampiri sopir tersebut.

"Saya lupa mengservice nya Tuan muda. Ini kesalahan saya yang kelupaan jadwal servis mobil. Padahal tuan besar Leo sudah memperingatkan saya!" Sopir itu menundukkan kepalanya takut karena sudah teledor bekerja.

"Sudahlah, Pak. Tidak usah merasa bersalah! Namanya juga manusia pasti pernah lupa. Ya sudah bagaimana kalau kami temani bapak di sini?" Brayen berucap datar namun ramah membuat sopir itu langsung menggelapkan kepalanya cepat.

"Tidak usah tuan muda. Tapi kalau Anda ingin membantu saya hanya ingi. Minta tolong hantarkan nona muda kecil kami pulang!" Brayen dan Aarin mengangguk kepalanya cepat kemudian mereka berdua langsung memasang senyum manis.

"Aunty Lea!" Sapa Brayen dan Aarin senang.

**Bersambung.

Hayo kakak plisss like coment vote dan beri rating 5 yah kakak 🥰🥰

Salem Aneuk Nanggroe Aceh ❤️🙏

Cie cie yang kangen sama Aunty Lea 🤭🤭🤭**

Terpopuler

Comments

Happyy

Happyy

🤗🤗🤗

2023-04-01

0

Adiza Erlita

Adiza Erlita

owalah anaknya adeknya leo ternyata😅

2023-03-04

0

Adiza Erlita

Adiza Erlita

lah anaknya leo kah?

2023-03-04

0

lihat semua
Episodes
1 Ketujuh Anak
2 Bucin stadium akhir
3 Tendangan maut Aarin
4 Nikah?
5 Anak orang kaya bukan orang kaya!
6 Pulang bersama
7 Pulang bersama Lele
8 Batas Mencintai
9 Brayen Kekasih Ku
10 Bucin vs Jomblo
11 Malang nya Aaron dan Bryan
12 Kemarahan Aarin
13 Aku percaya!
14 Aarin Ngambek
15 Pilih Aku Atau Mama Mu?
16 Mirip Kapten Amerika
17 Tunangan?
18 Visual Karakter
19 Cika dan Angkasa
20 Burung hantu
21 Di Mading Bukan Di Buku
22 Gurami tinggal kepala dan tulang!
23 Damage nya mamah Dedeh
24 Hampir saja
25 Pertengkaran pertama!
26 Seperti Bidadari
27 Brayen VS Angkasa
28 Penjelasan Author
29 Mari akhiri semua ini!
30 Tangisan Aarin
31 Dua Hati Yang Patah
32 Pergi menyisakan luka
33 Kepergian Brayen
34 Di larang pergi
35 Perbedaan Budaya
36 Menolak pertemanan!
37 Menggagalkan pertemuan dua bibir!
38 Kata-kata misterius Brayen
39 Melepaskan nya
40 Harta
41 Pertemuan Lima Sekawan
42 Malunya Kemal!
43 Khayalan Brayen
44 Mau gaya apa?
45 Hari pernikahan
46 Terkejutnya Aarin
47 Apa boleh?
48 Ah ... Brayen sakit!
49 Hasrat yang menggebu-gebu!
50 Biarkan aku yang memimpin!
51 Menyiksanya!
52 Cappadocia bertemu teman lama
53 Nakal nya Brayen!
54 Perbedaan Agama.
55 Merasa Kotor
56 Gara kanan-kiri
57 Aaron Dan Asha.
58 Damage Dimas
59 Refleks atau Libido?
60 Botol Panda Yang Mencurigakan!
61 Efek Obat Cap panda
62 Bungkam nya Aaron!
63 Interogasi
64 302
65 Pasrah
66 Cemburu
67 Kemarahan Arka Dan Dimas
68 Di Sidang
69 Nikahkan mereka
70 Larangan Keras
71 Malam Pertama?
72 Pagi Pertama?
73 Terkejutnya Aarin Dan Brayen
74 Bantu Pakai Doa dan Mual-mual
75 Novel Lea
76 Godaan Aaron
77 Besar Atau Kecil?
78 Kebohongan Dimas
79 Kepulangan Bryan
80 Menggugurkan kandungan
81 Mempertahankan nya
82 Salep Pereda Rasa Sakit
83 Jujur Saja!
84 Alarm Bahaya Aaron!
85 Muntah-muntah
86 Mengenang Masa Lalu
87 Bryan Pingsan
88 Siapa Wanita Itu?
89 Flashback Bryan
90 Terungkap
91 Aku Ayah Dari Anak Mu!
92 Rasa Malu Sebagai Orang Kaya
93 Menangis lah Sepuasmu, Wahai Ibu dari Anak ku!
94 Mengajaknya Makan
95 Anak Ku Kembar?
96 Apa Orang Tua Mu Galak?
97 Capek dan Sakit (wajib baca)
98 Menuju Mension Lubis
99 Limited Edition
100 Terkejut
101 Tangisan Clara
102 Malu nya Clara
103 Akal Licik Bryan
104 Buatlah Aku jatuh Cinta, Clara!!
105 Aku Lapar!
106 Kejaran Mantan
107 Cinta Dalam Diam
108 Tidak Bisa Marah
109 Kenapa Dengan Asha?
110 Suami Edan
111 Ketemu Mantan
112 Sayur Asin
113 Paman Clara
114 Kemarahan Bryan
115 Adek??
116 Aku Ingin Tidur!
117 Twins D
118 Pertanyaan Aarin!
119 Kejutan Brayen
120 Drama keluarga Aaron dan Dimas
121 Tua-tua Keladi Makin Tua Makin Crazy
122 Berhenti belajar
123 Kebahagiaan Clara
124 TAMAT
125 Novel Baru
126 Ekstra Part 1
127 Promosi Novel Keren Perdudaan
128 Ekstra Part 2
129 Balas Dendam Istri Yang Tak Di Anggap
130 Gairah Cinta CEO Bastard
Episodes

Updated 130 Episodes

1
Ketujuh Anak
2
Bucin stadium akhir
3
Tendangan maut Aarin
4
Nikah?
5
Anak orang kaya bukan orang kaya!
6
Pulang bersama
7
Pulang bersama Lele
8
Batas Mencintai
9
Brayen Kekasih Ku
10
Bucin vs Jomblo
11
Malang nya Aaron dan Bryan
12
Kemarahan Aarin
13
Aku percaya!
14
Aarin Ngambek
15
Pilih Aku Atau Mama Mu?
16
Mirip Kapten Amerika
17
Tunangan?
18
Visual Karakter
19
Cika dan Angkasa
20
Burung hantu
21
Di Mading Bukan Di Buku
22
Gurami tinggal kepala dan tulang!
23
Damage nya mamah Dedeh
24
Hampir saja
25
Pertengkaran pertama!
26
Seperti Bidadari
27
Brayen VS Angkasa
28
Penjelasan Author
29
Mari akhiri semua ini!
30
Tangisan Aarin
31
Dua Hati Yang Patah
32
Pergi menyisakan luka
33
Kepergian Brayen
34
Di larang pergi
35
Perbedaan Budaya
36
Menolak pertemanan!
37
Menggagalkan pertemuan dua bibir!
38
Kata-kata misterius Brayen
39
Melepaskan nya
40
Harta
41
Pertemuan Lima Sekawan
42
Malunya Kemal!
43
Khayalan Brayen
44
Mau gaya apa?
45
Hari pernikahan
46
Terkejutnya Aarin
47
Apa boleh?
48
Ah ... Brayen sakit!
49
Hasrat yang menggebu-gebu!
50
Biarkan aku yang memimpin!
51
Menyiksanya!
52
Cappadocia bertemu teman lama
53
Nakal nya Brayen!
54
Perbedaan Agama.
55
Merasa Kotor
56
Gara kanan-kiri
57
Aaron Dan Asha.
58
Damage Dimas
59
Refleks atau Libido?
60
Botol Panda Yang Mencurigakan!
61
Efek Obat Cap panda
62
Bungkam nya Aaron!
63
Interogasi
64
302
65
Pasrah
66
Cemburu
67
Kemarahan Arka Dan Dimas
68
Di Sidang
69
Nikahkan mereka
70
Larangan Keras
71
Malam Pertama?
72
Pagi Pertama?
73
Terkejutnya Aarin Dan Brayen
74
Bantu Pakai Doa dan Mual-mual
75
Novel Lea
76
Godaan Aaron
77
Besar Atau Kecil?
78
Kebohongan Dimas
79
Kepulangan Bryan
80
Menggugurkan kandungan
81
Mempertahankan nya
82
Salep Pereda Rasa Sakit
83
Jujur Saja!
84
Alarm Bahaya Aaron!
85
Muntah-muntah
86
Mengenang Masa Lalu
87
Bryan Pingsan
88
Siapa Wanita Itu?
89
Flashback Bryan
90
Terungkap
91
Aku Ayah Dari Anak Mu!
92
Rasa Malu Sebagai Orang Kaya
93
Menangis lah Sepuasmu, Wahai Ibu dari Anak ku!
94
Mengajaknya Makan
95
Anak Ku Kembar?
96
Apa Orang Tua Mu Galak?
97
Capek dan Sakit (wajib baca)
98
Menuju Mension Lubis
99
Limited Edition
100
Terkejut
101
Tangisan Clara
102
Malu nya Clara
103
Akal Licik Bryan
104
Buatlah Aku jatuh Cinta, Clara!!
105
Aku Lapar!
106
Kejaran Mantan
107
Cinta Dalam Diam
108
Tidak Bisa Marah
109
Kenapa Dengan Asha?
110
Suami Edan
111
Ketemu Mantan
112
Sayur Asin
113
Paman Clara
114
Kemarahan Bryan
115
Adek??
116
Aku Ingin Tidur!
117
Twins D
118
Pertanyaan Aarin!
119
Kejutan Brayen
120
Drama keluarga Aaron dan Dimas
121
Tua-tua Keladi Makin Tua Makin Crazy
122
Berhenti belajar
123
Kebahagiaan Clara
124
TAMAT
125
Novel Baru
126
Ekstra Part 1
127
Promosi Novel Keren Perdudaan
128
Ekstra Part 2
129
Balas Dendam Istri Yang Tak Di Anggap
130
Gairah Cinta CEO Bastard

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!