Brayen Kekasih Ku

Aarin tersentak ketika mendengar suara barinton namun lembut itu. Dia segera menoleh ke samping dan ternyata sudah ada Brayen yang tersenyum manis ke arahnya.

"Wa'alaikumussalam." Aarin menjawab salam Brayen dengan senyuman manis terpasang di wajahnya.

"Tadi yang antarin kamu apa Aaron?" Brayen bertanya santai sambil melanjutkan langkahnya bersama dengan Aarin. Mereka menuju ke kelas mereka.

"Iya, Daddy ada rapat penting jadinya aku di antar Aaron!" Gadis berambut pirang itu membenarkan pertanyaan sang kekasih masa kecilnya.

"Mama apa kabar?" Aarin bertanya tentang keadaan Bilqis yang sudah di anggap sebagai orang tuanya. 

"Mama baik. Oh ya, apa kamu akan datang di pesta anniversary mama dan papa ku?" Brayen bertanya dengan penuh harap. Dia begitu senang bila sang pujaan hati bersedia menghadiri pesta yang akan di gelar di mension nya.

"Tentu, bagaimana bisa aku tidak datang sedangkan mama dan papa mu juga akan menjadi mertua ku ke depannya?!" Aarin berucap santai membuat Brayen seketika menghentikan langkahnya.

Tubuh remaja laki-laki itu membeku mendengar ucapan Aarin tadi.

Mertua? Aarin berkata bahwa di masa depan orang tuanya akan menjadi mertuanya. Apa ini nyata! Untuk pertama kalinya Aarin mengucapkan sesuatu yang mampu memborbardir hati Brayen.

Jantungnya berdegup kencang, hatinya berdebar-debar tak karuan. Pipi nya memerah serentak dengan keluarnya keringat dingin membasahi tangannya.

Brayen ingin sekali berteriak saking bahagianya. Namun remaja laki-laki itu sadar bahwa dirinya berada dalam pekarangan sekolah. Perasaan ini benar-benar membuat nya seperti orang yang hilang kewarasannya.

Aarin yang melihat Brayen berhenti melangkah pun bingung.

"Asam urat mu kambuh?" 

Di tengah rasa bahagia yang melimpah Brayen kebingungan mendengar pertanyaan Aarin.

"Aku tidak punya asam urat, Ar!" Brayen menjawab pertanyaan Aarin dengan dahi yang berkerut.

"Terus kalau tidak punya asam urat kenapa tiba-tiba berhenti hemm .." Aarin memutar bola mata jengah nya.

Oh ya Allah, Aarin .. apa kamu tidak tahu kalau kekasih mu itu sedang berbunga-bunga karena kau secara tidak langsung mengatakan bahwa Brayen calon imam mu kelak.

Dasar nona tsundare yang tidak peka!

Brayen menghela nafas berat mendengar ucapan savage sang kekasih. Tidak ada romantis dan lembut nya Aarin. 

"Untung cinta," gumam Brayen pelan.

Mereka berdua kembali melangkahkan kaki jenjang mereka menuju kelas. Para murid perempuan hanya bisa menelan ludah ketika melihat Brayen melewati mereka.

***

Bel sekolah berbunyi menandakan waktu istirahat telah tiba para murid bersorak riang gembira karena cacing di perut mereka sudah meminta jatah.

"Kita ke kantin yuk, Ar!" Cika merangkul lengan Aarin.

Brayen ingin keluar dari kelas namun sebelum itu Aarin lebih dulu memanggil kekasih pujaan hatinya itu.

"Bray .. kita ke kantin yuk!" Aarin mengajak Brayen membuat lelaki remaja berparas rupawan itu tersenyum lebar.

Entah mengapa hari ini begitu banyak perubahan Aarin bahkan gadis berambut pirang itu seolah ingin mengakui di depan publik. Bahwa dirinya merupakan kekasih Aarin. Tak dapat di pungkiri bahwa rasa bahagia yang Brayen rasakan sekarang tak mampu di jabarkan dengan kata-kata.

"Yuk." Brayen mengangguk kepalanya cepat dengan senyuman manis yang senantiasa terpasang di wajah tampannya.

"Kalian saling kenal?" tanya Cika penasaran.

"Brayen kekasih masa kecilku yang selama ini aku ceritakan!" Aarin berucap santai membuat Brayen dan Cika yang mendengarnya membelalakkan mata.

Brayen terkejut karena tak menyangka Aarin akan mengakui dirinya secara terang-terangan. Begitu juga dengan Cika yang menutup mulutnya tak percaya bahwa Brayen merupakan kekasih masa kecil Aarin.

Apa kiamat akan datang batin Brayen terkejut.

"Maksud mu Brayen sosok laki-laki yang selama ini selalu memberikan mu hadiah!" Cika bertanya terbata-bata bahkan beberapa murid yang masih berada di kelas terkejut mendengar pernyataan Aarin.

Aarin menatap tajam Brayen seolah menyuruh remaja laki-laki itu membenarkan ucapan nya.

"Iya, kami berdua merupakan kekasih dari masa kecil. Dan sampai sekarang hubungan kami masih berjalan baik." Brayen berucap lantang membuat para murid yang masih berada di kelas langsung patah hati. 

Cika terdiam beberapa saat mencoba mencerna apa yang terjadi di depannya. Sungguh dia tak menyangka Aarin akan memiliki kekasih setampan Brayen. Namun jika di pikir-pikir Aarin dan Brayen sangatlah serasi.

"Waw .. kalian benar-benar pasangan yang cocok. Aarin cantik seperti Putri raja dari kerajaan dongeng dan Brayen tampan seperti pangeran kodok!" Cika berdecak kagum melihat ketampanan Brayen dan kecantikan Aarin.

"Sudah cukup kamu memandang wajah Brayen, Ci. Lebih baik sekarang kita ke kantin!" Aarin Mera cemburu melihat Cika yang sedari tadi memandangi wajah Brayen penuh damba.

Gadis cantik berkacamata itu tertawa cengengesan setelah menyadari bahwa sahabatnya cemburu.

"Cie .. yang lagi cemburu!" Goda Cika membuat wajah Aarin memerah. Sedangkan Brayen yang sedari tadi melihat tingkah kekasihnya itu hanya bisa menahan gemas.

Ar .. kau benar-benar membuat ku gila hari ini. Andai saja kita berdua sudah halal maka aku akan membopong tubuh mu masuk UKS untuk mencetak Brayen junior. Ahh .. apa yang aku pikirkan? Kenapa aku bisa mesum seperti ini? Batin Brayen kesal.

Mereka berjalan bertiga menuju kantin. Banyaknya siswa berlalu lalang di lorong sekolah. Tak sedikit dari mereka memilih bersantai di taman. Benar kata orang kalau masa putih abu-abu sangatlah menyenangkan. Buktinya wajah setiap siswa terlihat berseri-seri ketika bergurau bersama dengan teman-temannya.

Jarak antara kantin dengan kelas Aarin lumayan jauh. Mereka harus melewati beberapa gedung terlebih dahulu. 

Saat tiba di kantin semua murid menatap kagum wajah tampan Brayen dan itu semua tak luput dari pandangan Aarin. Gadis itu mengepalkan tangannya erat berusaha abai akan tatapan genit para siswi perempuan yang di tujukan pada Brayen.

Cika yang menyadari itu segera membisikkan sesuatu di telinga Aarin.

"Sabar, Ar .. kau harus sabar .. karena orang sabar pasti kesel!" bisik Cika membuat Aarin mengerucutkan bibirnya.

Brayen yang melihat Aarin memanyunkan bibirnya pun hanya bisa membuang wajahnya ke samping karena tak ingin berpikiran mesum lagi. Jika boleh jujur Brayen sangat ingin mencicipi bibir ranum Aarin.

Namun remaja laki-laki itu sadar bahwa keinginan nya itu tak lain bisikan dari setan yang begitu suka merayu anak Adam untuk berbuat zina. Brayen telah berjanji pada papa nya bahwa dia tidak akan merusak perempuan manapun. 

Brayen tidak ingin karena hawa nafsunya membuat dirinya buta dan merusak anak gadis orang. Terlebih lagi dia mempunyai Bella dan Beby yang merupakan adik perempuan nya.

Note : Bubu berubah menjadi Beby seperti saran salah satu reader.

"Kamu pesan apa, Ar?" tanya Cika santai.

"Aku mie goreng level 5." Aarin berucap penuh semangat bahkan air liur nya hampir keluar ketika membayangkan makanan favoritnya di sekolah.

"Ganti! Kamu tidak boleh makan yang pedas-pedas nanti lambung mu kambuh, Ar! Masa calon dokter tidak bisa menjaga kesehatan dirinya sendiri." Brayen menolak tegas kemauan Aarin.

"Bray .."

"No, Ar. Aku bilang ganti pesanan mu. Aku sudah berjanji pada paman akan menjaga mu dan bila kamu sakit dalam pengawasan ku maka aku tidak akan bisa memaafkan diriku sendiri." Brayen memotong ucapan Aarin hingga membuat gadis berambut pirang itu mau tak mau harus menuruti perintah kekasih hatinya itu.

"Aku pesan bubur kacang hijau saja dengan jus alpukat!" 

Cika tersenyum-senyum sendiri menyaksikan perdebatan kecil antara kedua insan di depannya ini.

"Boleh kami gabung?"

**Bersambung.

Halo kakak author up lagi nih ..

Jangan lupa like coment vote dan beri rating 5 yah kakak 🙏🥰

Salem Aneuk Nanggroe Aceh ❤️🥰❤️**

Terpopuler

Comments

人 數羊 Addison 阿德呢有 Cano Xavier

人 數羊 Addison 阿德呢有 Cano Xavier

Thor bubu panggilan saya kalo di rumah

2024-04-19

0

Esti Sugiyani

Esti Sugiyani

lanjuuut..semangaat thor

2023-04-10

0

Happyy

Happyy

😎😎😎

2023-04-01

0

lihat semua
Episodes
1 Ketujuh Anak
2 Bucin stadium akhir
3 Tendangan maut Aarin
4 Nikah?
5 Anak orang kaya bukan orang kaya!
6 Pulang bersama
7 Pulang bersama Lele
8 Batas Mencintai
9 Brayen Kekasih Ku
10 Bucin vs Jomblo
11 Malang nya Aaron dan Bryan
12 Kemarahan Aarin
13 Aku percaya!
14 Aarin Ngambek
15 Pilih Aku Atau Mama Mu?
16 Mirip Kapten Amerika
17 Tunangan?
18 Visual Karakter
19 Cika dan Angkasa
20 Burung hantu
21 Di Mading Bukan Di Buku
22 Gurami tinggal kepala dan tulang!
23 Damage nya mamah Dedeh
24 Hampir saja
25 Pertengkaran pertama!
26 Seperti Bidadari
27 Brayen VS Angkasa
28 Penjelasan Author
29 Mari akhiri semua ini!
30 Tangisan Aarin
31 Dua Hati Yang Patah
32 Pergi menyisakan luka
33 Kepergian Brayen
34 Di larang pergi
35 Perbedaan Budaya
36 Menolak pertemanan!
37 Menggagalkan pertemuan dua bibir!
38 Kata-kata misterius Brayen
39 Melepaskan nya
40 Harta
41 Pertemuan Lima Sekawan
42 Malunya Kemal!
43 Khayalan Brayen
44 Mau gaya apa?
45 Hari pernikahan
46 Terkejutnya Aarin
47 Apa boleh?
48 Ah ... Brayen sakit!
49 Hasrat yang menggebu-gebu!
50 Biarkan aku yang memimpin!
51 Menyiksanya!
52 Cappadocia bertemu teman lama
53 Nakal nya Brayen!
54 Perbedaan Agama.
55 Merasa Kotor
56 Gara kanan-kiri
57 Aaron Dan Asha.
58 Damage Dimas
59 Refleks atau Libido?
60 Botol Panda Yang Mencurigakan!
61 Efek Obat Cap panda
62 Bungkam nya Aaron!
63 Interogasi
64 302
65 Pasrah
66 Cemburu
67 Kemarahan Arka Dan Dimas
68 Di Sidang
69 Nikahkan mereka
70 Larangan Keras
71 Malam Pertama?
72 Pagi Pertama?
73 Terkejutnya Aarin Dan Brayen
74 Bantu Pakai Doa dan Mual-mual
75 Novel Lea
76 Godaan Aaron
77 Besar Atau Kecil?
78 Kebohongan Dimas
79 Kepulangan Bryan
80 Menggugurkan kandungan
81 Mempertahankan nya
82 Salep Pereda Rasa Sakit
83 Jujur Saja!
84 Alarm Bahaya Aaron!
85 Muntah-muntah
86 Mengenang Masa Lalu
87 Bryan Pingsan
88 Siapa Wanita Itu?
89 Flashback Bryan
90 Terungkap
91 Aku Ayah Dari Anak Mu!
92 Rasa Malu Sebagai Orang Kaya
93 Menangis lah Sepuasmu, Wahai Ibu dari Anak ku!
94 Mengajaknya Makan
95 Anak Ku Kembar?
96 Apa Orang Tua Mu Galak?
97 Capek dan Sakit (wajib baca)
98 Menuju Mension Lubis
99 Limited Edition
100 Terkejut
101 Tangisan Clara
102 Malu nya Clara
103 Akal Licik Bryan
104 Buatlah Aku jatuh Cinta, Clara!!
105 Aku Lapar!
106 Kejaran Mantan
107 Cinta Dalam Diam
108 Tidak Bisa Marah
109 Kenapa Dengan Asha?
110 Suami Edan
111 Ketemu Mantan
112 Sayur Asin
113 Paman Clara
114 Kemarahan Bryan
115 Adek??
116 Aku Ingin Tidur!
117 Twins D
118 Pertanyaan Aarin!
119 Kejutan Brayen
120 Drama keluarga Aaron dan Dimas
121 Tua-tua Keladi Makin Tua Makin Crazy
122 Berhenti belajar
123 Kebahagiaan Clara
124 TAMAT
125 Novel Baru
126 Ekstra Part 1
127 Promosi Novel Keren Perdudaan
128 Ekstra Part 2
129 Balas Dendam Istri Yang Tak Di Anggap
130 Gairah Cinta CEO Bastard
Episodes

Updated 130 Episodes

1
Ketujuh Anak
2
Bucin stadium akhir
3
Tendangan maut Aarin
4
Nikah?
5
Anak orang kaya bukan orang kaya!
6
Pulang bersama
7
Pulang bersama Lele
8
Batas Mencintai
9
Brayen Kekasih Ku
10
Bucin vs Jomblo
11
Malang nya Aaron dan Bryan
12
Kemarahan Aarin
13
Aku percaya!
14
Aarin Ngambek
15
Pilih Aku Atau Mama Mu?
16
Mirip Kapten Amerika
17
Tunangan?
18
Visual Karakter
19
Cika dan Angkasa
20
Burung hantu
21
Di Mading Bukan Di Buku
22
Gurami tinggal kepala dan tulang!
23
Damage nya mamah Dedeh
24
Hampir saja
25
Pertengkaran pertama!
26
Seperti Bidadari
27
Brayen VS Angkasa
28
Penjelasan Author
29
Mari akhiri semua ini!
30
Tangisan Aarin
31
Dua Hati Yang Patah
32
Pergi menyisakan luka
33
Kepergian Brayen
34
Di larang pergi
35
Perbedaan Budaya
36
Menolak pertemanan!
37
Menggagalkan pertemuan dua bibir!
38
Kata-kata misterius Brayen
39
Melepaskan nya
40
Harta
41
Pertemuan Lima Sekawan
42
Malunya Kemal!
43
Khayalan Brayen
44
Mau gaya apa?
45
Hari pernikahan
46
Terkejutnya Aarin
47
Apa boleh?
48
Ah ... Brayen sakit!
49
Hasrat yang menggebu-gebu!
50
Biarkan aku yang memimpin!
51
Menyiksanya!
52
Cappadocia bertemu teman lama
53
Nakal nya Brayen!
54
Perbedaan Agama.
55
Merasa Kotor
56
Gara kanan-kiri
57
Aaron Dan Asha.
58
Damage Dimas
59
Refleks atau Libido?
60
Botol Panda Yang Mencurigakan!
61
Efek Obat Cap panda
62
Bungkam nya Aaron!
63
Interogasi
64
302
65
Pasrah
66
Cemburu
67
Kemarahan Arka Dan Dimas
68
Di Sidang
69
Nikahkan mereka
70
Larangan Keras
71
Malam Pertama?
72
Pagi Pertama?
73
Terkejutnya Aarin Dan Brayen
74
Bantu Pakai Doa dan Mual-mual
75
Novel Lea
76
Godaan Aaron
77
Besar Atau Kecil?
78
Kebohongan Dimas
79
Kepulangan Bryan
80
Menggugurkan kandungan
81
Mempertahankan nya
82
Salep Pereda Rasa Sakit
83
Jujur Saja!
84
Alarm Bahaya Aaron!
85
Muntah-muntah
86
Mengenang Masa Lalu
87
Bryan Pingsan
88
Siapa Wanita Itu?
89
Flashback Bryan
90
Terungkap
91
Aku Ayah Dari Anak Mu!
92
Rasa Malu Sebagai Orang Kaya
93
Menangis lah Sepuasmu, Wahai Ibu dari Anak ku!
94
Mengajaknya Makan
95
Anak Ku Kembar?
96
Apa Orang Tua Mu Galak?
97
Capek dan Sakit (wajib baca)
98
Menuju Mension Lubis
99
Limited Edition
100
Terkejut
101
Tangisan Clara
102
Malu nya Clara
103
Akal Licik Bryan
104
Buatlah Aku jatuh Cinta, Clara!!
105
Aku Lapar!
106
Kejaran Mantan
107
Cinta Dalam Diam
108
Tidak Bisa Marah
109
Kenapa Dengan Asha?
110
Suami Edan
111
Ketemu Mantan
112
Sayur Asin
113
Paman Clara
114
Kemarahan Bryan
115
Adek??
116
Aku Ingin Tidur!
117
Twins D
118
Pertanyaan Aarin!
119
Kejutan Brayen
120
Drama keluarga Aaron dan Dimas
121
Tua-tua Keladi Makin Tua Makin Crazy
122
Berhenti belajar
123
Kebahagiaan Clara
124
TAMAT
125
Novel Baru
126
Ekstra Part 1
127
Promosi Novel Keren Perdudaan
128
Ekstra Part 2
129
Balas Dendam Istri Yang Tak Di Anggap
130
Gairah Cinta CEO Bastard

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!