Lea di Aunty kecil berwajah cantik dan imut dengan rambut ikal nya membuat penampilan gadis itu terlihat seperti gadis remaja.
"Ish .. jangan panggil Lele pakai embel Aunty. Nanti kalau di dengar sama temen-temen Lele mereka pasti bakal ejek Lele!" Gadis kecil itu mengerucutkan bibirnya tak terima di panggil Aunty.
Aarin dan Brayen tertawa pelan melihat adik dari paman cassanova mereka cemberut. Twins A dan B sangat suka menggoda Lea dengan memanggil embel-embel aunty karena cara bicara gadis itu berlogat Inggris.
"Iya-iya, Lea. Ayo pulang bersama kita!" Lea tersenyum cerah. Gadis itu bangkit dari duduknya lalu segera menggandeng tangan Aarin dan Brayen.
"Ayo, Bang!" Brayen membantu Lea naik motornya di ikuti oleh Aarin. Mereka saling berdesakan Lea memeluk erat tubuh Brayen agar Aarin bisa duduk nyaman di belakang.
"Siap!" tanya Brayen.
"Siap, Abang!" Lea bersorak riang karena ini pertama kalinya ia naik motor.
"Let's go." Brayen melajukan motornya dengan kecepatan sedang membuat Lea dan Aarin tertawa lepas.
"Go." Brayen mengantarkan Aarin terlebih dahulu karena jarak mension Aarin sudah dekat.
*
*
*
Sedangkan di sisi lain seorang pria tampan berusia 41 tahun sedang berdiri di depan gerbang mension besar dengan raut wajah khawatir. Pria itu berulang kali melihat jam yang melingkar di tangan kanannya.
"Sudah hampir jam 3 siang si Lele belum juga pulang. Apa dia kembali ke habitatnya atau dia di culik dan di masukkan ke dalam goni oleh orang asing?" Pria itu tak lain adalah Leo si mantan cassanova yang kini berubah bucin pada sang istri nya.
Tak lama kemudian sepasang anak kembar yang tak lain Ana dan Olaf menghampiri papa mereka dengan bersepeda.
"Papa ngapain berdiri di depan gerbang! Sudah kaya emak-emak nunggu pedagang sayur aja!" Ana bertanya polos sambil meng*mut permen lollipop nya.
"Sayang .. sudah berapa kali papa bilang pada kalian! Panggil Abi jangan papa?!" Leo memijat keningnya saat anak-anak nya tidak mau memanggil nya Abi.
"Bulu kuduk Olaf merinding kalau panggil papa dengan sebutan Abi!" Olaf berucap santai sambil memainkan bel sepeda.
"Bener kata Olaf, Pa. Rasanya horor gimana gitu!" Ana mengusap tengkuknya membuat Leo menghela nafas panjang.
"Tidak salah lagi kalian benar anak-anak ku!" gumam Leo yang merasa perilaku anak-anaknya persis seperti dirinya.
"Papa lagi nungguin siapa?" tanya Ana heran.
"Aunty kalian belum juga pulang sudah dari tadi! Padahal ini sudah jam nya dia pulang ke rumah!" Leo berucap dengan raut wajah yang tampak gelisah, terlihat guratan kekhawatiran di wajah tampannya itu.
"Dasar papa .. di belakang aunty papa terlihat begitu menyayangi nya. Tapi kalau sudah di depan malah seperti Tom and Jerry." Ejek Olaf membuat Leo memutar bola matanya malas.
"Sama seperti kamu dan Han, 'kan?" Leo tersenyum penuh kemenangan saat melihat raut wajah Olaf yang berubah datar.
Olaf mendecakkan bibir nya ketika mengingat sosok Han yang merupakan adik kecilnya yang berumur 4,5 tahun. Han Dicaprio memiliki sifat jahil stadium 4, berbeda dengan Olaf yang tak ingin di cium atau di sentuh oleh pria bahkan itu berlaku pada Leo yang merupakan papanya. Sedangkan Han memiliki kepribadian yang netral, dia bisa di sentuh oleh wanita maupun pria.
"Han, dia sosok paling menjengkelkan yang pernah Olaf temui di dunia ini." Olaf mendecakkan bibir nya.
Tak berselang lama mereka bertiga melengos ke samping ketika mendengar suara motor yang tak asing di telinga mereka.
"Lele, Brayen!"
***
Setelah mengantarkan Aarin ke mension. Brayen segera melajukan motornya menuju mension Dicaprio. Namun di tengah-tengah jalan Brayen menghentikan motornya mendadak ketika Lea tiba-tiba berdiri di atas motor.
"Lea, kamu kenapa berdiri bukannya duduk. Untung saja Abang berguru pada Lionel Messi kalau tidak bisa celaka kita berdua!" Brayen mengomeli Lea habis-habisan karena apa yang di lakukan Lea tadi benar-benar berbahaya. Untung saja Brayen bisa langsung menepikan motor nya.
"Maafin Lele, Bang. Tadi Lele cuma pengen coba adegan film Titanic aja." Lea menundukkan kepalanya tak berani menatap wajah Brayen.
"Titanic .. Titanic .. yang ada Abang makin panik kalau sampai kamu terjungkal ke belakang dan tiba-tiba ada truk Fuso lewat bisa jadi kerupuk kamu di libas nya."
"Kerupuk enak di makan pakai gado-gado, Bang." Lea menyela ucapan Brayen membuat laki-laki remaja itu hanya bisa menelan kekesalannya bulat-bulat.
"Udah diam. Kalau enggak kamu yang Abang jadikan gado-gado! Sekarang peluk Abang yang erat biar kita cepat-cepat sampai ke mension Dicaprio!" Lea memeluk erat pinggang Brayen sesuai perintah.
Setengah jam menempuh perjalanan akhirnya Brayen dan Lea tiba di mension Dicaprio, terlihat Leo dan kedua anak kembarnya berdiri di depan gerbang.
"Kenapa si lele pulang dengan mu, Bray. Kemana sopirnya?" Leo bertanya sambil menggendong Lea. Pria tampan yang memiliki pesona sugar Daddy itu mengecup seluruh wajah Lea meluapkan kerinduan yang sedari tadi di tahannya.
"Tadi Brayen tidak sengaja berjumpa dengan Lea dan sopirnya di jalan. Dan ternyata mobil yang mereka tumpangi mogok jadi Brayen antar Lea pulang saja!" Brayen menjelaskan panjang lebar membuat Leo mengerti.
"Terima kasih, Bray!" ucap Leo membuat Brayen tersenyum kecil.
"Kalau begitu Brayen pulang dulu." Brayen kembali menyalakan motor nya.
"Kamu tidak ingin mampir dulu dan makan siang di sini?" tanya Leo serius.
"Di lain waktu saja, Paman." Brayen melajukan motornya meninggalkan Leo, Olaf, Ana dan Lea.
Leo memukul gemas bokong Lea hingga membuat gadis kecil itu meringis pelan.
"Aduh, Kak. Ini bokong bukan gendang yang bisa di pukul-pukul!" Gadis kecil itu mengusap bokongnya.
"Tuh 'kan mulai lagi mereka!" gumam Olaf dan Ana pelan ketika kembali menyaksikan perdebatan antara kakak dan adik itu.
***
Sedangkan di tempat lain terlihat seorang remaja laki-laki berdiri di depan jendela kamarnya. Dia menatap lurus ke depan sambil mengingat kembali pertemuan nya dengan sosok gadis yang mampu membuat dirinya tertarik pada pesona gadis itu.
"Kamu membuatku sangat penasaran," gumamnya tersenyum kecil.
Untuk pertama kalinya remaja laki-laki itu merasa tertantang dan tertarik dengan kepribadian seorang gadis. Terlebih lagi gadis yang ia temui itu tampak bar-bar dan pemberani.
"Tuan muda Angkasa!" Suara barinton seseorang membuat remaja laki-laki itu menoleh ke belakang.
**Bersambung
Maaf kemarin tidak up karena ada acara di rumah.
**Jangan lupa like coment vote dan beri rating 5 yah kakak 🥰🥰 bantu karya ini masuk rangking karya baru 🥰😘
Salem Aneuk Nanggroe Aceh ❤️🙏🥰**
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 130 Episodes
Comments
𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕💕
𝓳𝓷𝓰𝓷 𝓼𝓪𝓶𝓹𝓮 𝓐𝓲𝓻𝓲𝓷 𝓰𝓪𝓴 𝓳𝓭 𝓼𝓪𝓶𝓪 𝓑𝓻𝓪𝔂𝓮𝓷 𝓴𝓪𝓻𝓷𝓪 𝓼𝓪𝓶𝓹𝓪𝓲 𝓴𝓪𝓹𝓪𝓷 𝓹𝓾𝓷 𝓼𝓪𝔂𝓪 𝓵𝓫𝓱 𝓼𝓮𝓽𝓾𝓳𝓾 𝓴𝓵 𝓐𝓲𝓻𝓲𝓷 𝓭𝓪𝓷 𝓑𝓻𝓪𝔂𝓮𝓷 𝓳𝓭 𝓷𝓲𝓴𝓪𝓱 𝓫𝓴𝓷 𝓼𝓪𝓶𝓪 𝔂𝓰 𝓵𝓪𝓲𝓷.........
2022-10-05
0
DPuspita
Panggilnya Tia aja, thor... aunTY leA 😁
2022-08-12
0
Najwa_auliarahma
Lea umur berapa thor
2022-06-16
0