Angkasa melangkahkan kaki jenjangnya meninggalkan Cika di parkir sekolah tanpa berniat mengatakan ucapan terima kasih.
"Kak Angkasa!" Cika menaikkan suaranya memanggil Angkasa yang sedang berjalan meninggalkan halaman parkir.
Remaja misterius itu menghentikan langkahnya lalu berbalik menatap datar Cika yang memanggilnya.
Kenapa gadis itu memanggilnya?
Apakah ada sesuatu yang ingin di bicarakan nya lagi?
Kenapa gadis cupu seperti nya sangat cerewet? Itulah pikir Angkasa.
Karena dalam perjalanan menuju sekolah tadi Cika tak henti-hentinya bertanya dan celoteh tak jelas sehingga membuat Angkasa kurang nyaman berada di dekatnya.
"Sama-sama." Cika menaik turunkan kacamatanya membuat Angkasa menarik sudut bibirnya berbentuk ciuman. Terkadang remaja itu merasa terhibur dengan kepribadian Cika.
Angkasa yang paham kalau Cika menyindir dirinya karena tak berterima kasih padanya pun bersikap acuh tak acuh. Pria itu kembali membalikkan badannya melanjutkan langkah nya yang terhenti meninggalkan Cika.
Tak lama kemudian Cika yang baru saja ingin meninggalkan halaman parkir pun mengurungkan niatnya. Ketika melihat Aarin dan Brayen yang baru saja tiba.
Aarin memasang senyum ramahnya sedangkan Brayen hanya tersenyum kecil ke arah Cika. Remaja tampan itu memasang senyum tersebut karena Cika merupakan satu-satunya sahabat Aarin di sekolah.
Sahabat Aarin maka otomatis akan menjadi sahabat Brayen juga. Terkecuali itu pria maka Brayen akan berubah menjadi singa penjaga Aarin.
Brayen memarkirkan motornya di samping sepeda butut Cika.
"Assalamu'alaikum .. selamat pagi pasangan bucin!" Cika menggoda Brayen dan Aarin membuat sepasang kekasih itu tersenyum malu.
Aarin turun dari motor Brayen lalu segera menggandeng tangan Cika mengajak sahabatnya itu berjalan meninggalkan Brayen.
"Sayang .." Brayen meninggikan suaranya memanggil Aarin membuat semua murid yang berlalu lalang di sekitar area parkir tersentak.
Aarin tak mengindahkan panggilan Brayen. Gadis itu terlalu malu untuk sekedar menoleh atau menjawab panggilan Brayen.
"Cie .. yang di panggil sayang! Kenapa gak berhenti, Ar. Brayen panggilin kamu, tuh." Cika menggoda Aarin membuat pipi dan kuping Aarin semakin memerah.
Gadis itu berubah menjadi salah tingkah. Cika yang melihatnya pun seolah mengerti bahwa ada sesuatu yang baru saja terjadi antara Brayen dan Aarin.
"Ih .. apaan sih, Cik. Jangan menggoda ku, seharusnya aku yang menggoda mu kenapa bisa kamu berangkat sekolah bersama si pemuda mesum itu!" Aarin mengalihkan pembicaraan membuat pipi Cika merona.
"Loh, kenapa kamu tahu kalau aku berangkat bareng kak Angkasa dan apa maksud kamu memanggilnya pemida mesum?" Cika mengernyitkan dahinya menatap Aarin penuh tanda tanya.
"Ck .. nanti aku akan ceritakan semuanya saat kita sampai di kelas!" Aarin menarik tangan Cika berjalan tergesa-gesa agar Brayen tak mengikuti nya.
Sedangkan Brayen yang melihat Aarin salah tingkah pun terkekeh geli. Remaja itu mengingat kejadian di pagi hari tadi.
Flashback
Brayen yang baru saja bangun tidur terkejut karena Aarin untuk pertama kalinya mengirim pesan.
Bangun sudah pagi .. hari ini Daddy memutuskan untuk bekerja selama sebulan di rumah. Dan Aaron juga tidak bisa mengantarkan ku selalu ke sekolah. Jadi … kamu mau antar jemput aku selama sebulan!
"Ahkk …."
Brayen bersorak riang membaca isi pesan Aarin. Seolah remaja itu baru saja memenangkan lotre triliunan rupiah. Bryan yang sedang mandi pun terkejut mendengar suara teriakan Brayen.
Remaja itu keluar dari kamar mandi tanpa mengenakan handuk. Bahkan rambut nya masih berbusa.
"Kamu kenapa?" Bryan bertanya dengan nada khawatir.
Brayen yang sedang asik melihat ponsel nya pun menoleh ke samping. Dan betapa terkejutnya saat melihat saudara kembar nya telanjang bulat.
"Kurang ajar .. mata suci ku telah kotor karena melihat burung hantu mu!! Pergi kau Bry .. sebelum ku kebiri burung hantu mu itu!" Brayen menutup matanya menggunakan ponselnya sedangkan tangannya satu lagi digunakan untuk melempari Bryan dengan bantal.
Kemal dan Bilqis yang baru keluar dari kamar pun terkejut mendengar suara teriakan Brayen.
"Ada apa, Boy?" Kemal membuka kamar Brayen bertanya dengan raut wajah khawatir. Namun matanya terbelalak melihat Bryan yang polos seperti bayi mungil sedang di mandikan.
"Papa .." Bryan dan Brayen terkejut melihat Kemal yang mematung di depan pintu.
"Oh tidak .. burung ku jadi burung sirkus!" Bryan berlari masuk ke dalam kamar mandi. Remaja itu begitu malu karena burung nya menjadi tontonan seperti burung di sirkus.
"Hubbie apa yang terjadi dengan putra kita?" Bilqis berusaha menggeser tubuh kekar Kemal yang sedari tadi menghalangi penglihatan nya.
"Tidak terjadi apa-apa, Love." Kemal segera menutup pintu kamar Brayen.
"Terus kenapa Brayen dan Bryan berteriak seperti orang ketakutan?" Terlihat guratan kekhawatiran di wajah Bilqis.
"Mereka hanya kaget melihat burung hantu yang sedang memelototi mereka!" Kemal berucap santai sembari mengelus rambut indah Bilqis.
"Emang di mension kita ada burung hantunya?" Bilqis tak mengerti maksud Kemal.
"Benar, Love. Di mension kita memiliki banyak ragam burung. Dari mulai burung Pipit, Rajawali sampai burung hantu pun ada!" jawab Kemal asal.
Flashback off.
Brayen tersenyum senang karena selama sebulan dirinya akan menjadi sopir pribadi kekasih nya itu.
***
Sedangkan di sisi lain.
Aarin baru saja selesai menceritakan tentang kejadian di hari Minggu. Saat Angkasa berlaku mesum padanya. Cika tertawa cekikikan mendengar cerita Aarin.
"Kalau aku jadi kamu pasti bakal seneng banget. Karena bisa di peluk kak Angkasa bias nya para siswa perempuan di sekolah kita. Dan aku juga bakal minta maaf dengan cara mencium bibir nya. Ah .. so sweet!! Jadi ingat film meteor Garden dan kamu jadi sincai nya." Cika menggoda Aarin membuat gadis berambut pirang itu memanyunkan bibirnya.
"Aku kira kamu akan membela ku. Ck .. otakmu sama-sama mesum seperti Angkasa Medusa itu!"
Cika kembali tertawa lepas mendengar gerutuan Aarin. Gadis berkacamata itu tertawa dengan mata yang berkaca-kaca. Namun Aarin tak menyadari hal tersebut karena gadis berambut pirang itu asik memandang keluar jendela.
Andai aku jadi kamu, Ar. Pasti aku akan menjadi gadis paling bahagia di dunia ini. Tapi itu semua tak mungkin terjadi karena inilah surat tangan takdir ku yang telah aku setujui dulu batin Cika sedih.
Siapa yang tidak ingin lahir dari keluarga kaya?
Siapa yang tidak ingin mempunyai keluarga yang harmonis?
Punya ibu yang begitu lemah lembut dan penyayang. Punya ayah yang begitu bijak, bertanggung jawab dan perhatian pada anak!
Segala yang di inginkan pasti di dapatkan hanya dengan sekali ucap. Memiliki wajah cantik tanpa cela.
Ah .. apa yang aku pikirkan. Rumput tetangga memang selalu hijau tapi rumput kita juga bisa jauh lebih hijau bila kita mau merawat nya.
Orang kaya dan miskin juga sama-sama diberi waktu 24 jam untuk menjalani hidup mereka jadi apa yang harus aku pikirkan.
Lahir dari keluarga miskin itu memang susah takdir tapi kalau sudah besar masih miskin itu baru goblok namanya.
Ayo .. Cika belajar yang benar dan kerja yang keras pasti suatu saat hidup mu akan berubah batin Cika semangat.
Aarin yang menyadari Cika menatap nya sedari tadi pun merasa risih.
"Kamu masih suka burung 'kan, Cik?" Aarin bertanya sembari mengusap tengkuknya yang tak gatal.
Mendengar pertanyaan Aarin membuat Cika tergelak karena dia sudah tahu apa maksud burung setelah mendengar penjelasan Aarin.
"Aku suka pisang!" Cika menyenggol lengan Aarin membuat keduanya tertawa pelan.
Bersambung.
Halo-halo kakak .. author balik lagi nih ..
Hayoo mana dukungannya untuk author dan mana juga hadiah akhir tahunnya 🤭🤭
Siapa yang tahun ini masih sendiri?
Wkwkwkwk kasian .. truk aja gandengan masa kakak-kakak semua enggak🤣🤣🤣🤣
Oh .. author lupa kalau author juga sendirian!!
Siapa yang kalau datang ke kondangan suka kesal karena di tanya kapan nikah🙈🙈🙈 angkat tangan mu✋✋✋
Kita senasib!!
Udah .. ah .. kok malah kemana-kemana pembicaraan si author gesrek ini ..
JANGAN LUPA LIKE KOMENTAR VOTE DAN BERI RATING 5 YAH KAKAK 😘🥰
KALAU TIDAK AUTHOR PELET ONLINE BIAR KLEPEK-KLEPEK SAMA CERITA AUTHOR 😁😁😁🤗🤗🤗
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 130 Episodes
Comments
Indri Nur Nanda
chika pasti di make over sama arrin
2023-08-26
0
Happyy
☺☺☺
2023-04-02
0
Kiki Rizkia Apriliani
mmng ada apa sbnre y🤔 jgn2 cika bkn orang biasa/bnr2 org susah
2023-03-06
0