Zeo dan kedua temannya saling pandang.
"Gimana Ze?" Tanya Neo meminta persetujuan. Mau bagaimana pun Zeo adalah ketua mereka.
Zeo mengedikkan bahunya. "Gue ngikut aja"
Dan hari itu mereka menyusun rencana yang luar biasanya untuk membalaskan dendam mereka.
***
Sore sepulang sekolah, Keempat pemuda itu benar-benar melancarkan aksinya. Dean-selaku pembuat rencana pun mendatangi kelas Adhira, mengambil name tag Adhira dengan kasar yang langsung dibalas bentakan marah si ketua osis itu.
"Balikin!" Bentak Adhira menyodorkan tangannya, memberi gesture meminta.
Dean terbahak, "Balikin? Apa itu balikin? Ambil sendiri dong, Eitss nggak segampang itu" Dean mengangkat tinggi-tinggi tangannya. Perbedaan tinggi badan antara keduanya benar-benar menguntungkan Dean.
"Bast*rd!" Desis Adhira emosi.
Dean terkekeh, ia lalu menggoyang-goyangkan name tag itu, "Kalau lo emang punya nyali, ambil sendiri ya ditempat gue, eh, tapi kan lo cupu ya kan, yang berani disekolah pas pakai almameter Osis doang. Mana berani lo-
"Siapa bilang!"
"Oke, gue kirim alamat dari DM ntar, bay-bay galak" Dean melambaikan tangannya sambil berlalu, menyisahkan Adhira yang menggeram penuh emosi.
***
Sekarang disinilah mereka. Di Bar yang ramai.
Suara hingar bingar musik disco menyemarakkan manusia-manusia yang butuh kesenangan sementara, termasuk sekelompok anak muda yang duduk melingkar dimeja yang berisi banyak botol alkoh*l diatasnya. Menandakan sudah berapa banyak alkohol yang mereka konsumsi bersama.
"Dateng nggak tuh cewek Yan?" tanya Neo.
"Nggak dateng mabuk parah nih gue, lumutan nunggu tuh cewek gak dateng-dateng." kata Neo lagi hampir seperti meracau.
"Yoi, gue kali ini mabuk lah. Pusing gue mikirin bokap gue yang ngamuk-ngamuk mulu." kata Bastian mengambil botol Alkoh*l. Menenggaknya santai.
"Gue juga," kata Zeo yang langsung meminum alk*hol dari botolnya langsung. Membuat ketiga temannya semakin bersemangat untuk menghabiskan banyak minuman haram itu karena ketua mereka melakukannya.
"Kalian minun gue juga minun lah, daripada jamuran gue nunggu tuh cewek." kata Dean mengikuti. Ia yang awalnya hanya berani meminum satu dua gelas karena ingin menunggu Adhira untuk melancarkan aksinya pun akhirnya longsor juga pertahanannya.
"Gue pusing banget njir," keluh Dean, setelah satu jam berlalu mereka mulai meminum-minuman keras itu.
"Gila, gue mau muntah!" teriak Neo memegangi tengkuk lehernya. Bersendawa karena terlalu banyak alkoh*l yang ia minum.
"Gue-nyerah" racau Bastian melambaikan tangannya pasrah. Kepalanya pusing sekali, mereka sering minum, namun tak pernah separah ini.
Sedangkan seorang pemuda lagi, Zeo . Sudah tampak tak mampu bersuara. Ia mabuk lebih parah dibanding ketiga temannya yang lain. Ketua dari ketiga pemuda lainnya itu memang lebih banyak diam, tak banyak berkomunikasi, ia bertingkah seolah tak memiliki masalah, padahal bebannya lah yang paling berat.
Keempat pemuda itu meracau masing-masing, seolah meluapkan semua emosi yang mereka pendam selama ini. Menjadi berandalan juga membuat tekanan psikis mereka agak terganggu tampaknya.
"Gila, ini jam berapa sih? Gue gak bisa liat." keluh Neo mengucek-ucek matanya sambil menatap jam tangannya.
"Gak tau, pusing akh" Dean yang sejak awal mengeluh pusing makin terlihat tak berdaya.
"Eh, Ze, cewek songong itu kemana? Belum dateng?" tanya Neo yang masih setengah sadar, mengingat tujuan utama mereka datang ketempat ini. Menemui ketua Osis mereka untuk memenuhi tantangan.
Zeo melambai tanda tak tau, "Paling gak berani dateng!" racaunya. "Jam segini mah, anak mami kayak dia uda bobo manis dirumah."
Jawaban yang hampir menyerupai racauan Zeo itu membuat ketiga temannya tertawa dan membenarkan dalam anggukan kepala.
Namun belum juga tawa mereka selesai, mereka semua dibuat tersentak saat suara teriakan Zeo terdengar karena jambakan seseorang.
Adhira pelakunya, Cewek songong yang baru saja mereka bahas.
"Siapa bilang gue gak berani datang kesini ha!" kata nya bengis, melepas jambakan nya. Lalu menatap keempat pemuda itu menantang.
"Berani juga lo dateng? Heh" kata Dean mengangguk-angguk kan kepalanya. Sebelum terbatuk dan berlari keluar ruangan mencari kamar mandi, ia mau muntah.
"Gak dicariin nyokap kesayangan lo itu heh ?" Ejek Neo menatap Adhira dari atas kebawah dengan kepala pusing. Tampaknya ia juga akan muntah.
"Lo pakai Baju tidur!" Kata Neo lagi tak habis pikir, Adhira memakai piyama tidur berlengan panjang bergambar marsha and the baer yang bahkan mampu membuat Zeo dan Bastian yang sudah teler tertawa.
"Uluh-uluh, aturnya lo bobo manis aja dirumah gi sana. Gue-"
"Gak usah banyak omong lo, balikin name tag gue dan ya Gue uda berani dateng buat nepati janji gue. Sekarang giliran kalian yang nepati janji buat angkat kaki dari sekolah gue. Najis gue liat berandal kayak kalian."
"Mulut lo itu manis banget ya, tenang aja kita-kita bakal angkat kaki kok dari sekolah lo, tapi nanti kalau uda lulus." kata Neo terbahak.
"Berandal, mana name tag gue hah! balikin!"
"Santai dong, nih ambil," Kata Bastian setengah terpejam.
Adhira menarik name tag nya paksa, ia lalu menendang kaki meja bundar itu sebelum berlalu pergi yang menimbulkan pecahnya beberapa botol alkoh*l karena ulahnya.
Ketiga pemuda itu memaki. Sedangkan Adhira berjalan angkuh melewati kerumunan orang-orang itu, namun belum terlalu jauh ia melangkah lengannya ditarik tak sopam oleh salah seorang pria paruh baya. Adhira memberontak sambil memaki.
"Sial, lepasin gue gila." Berontak Adhira.
"Ck, mulut kamu ini pedes juga rupanya, gak ada sopan-sopannya." kata pria paruh baya itu hampir memeluk Adhira.
Adhira mendorong Pria gila itu lalu menghadiahinya tinjuan dan beberapa gerakan bela diri yang ia dapat dari les Karatenya.
Dan saat pria gila itu memanggil temannya. Adhira tak dapat berpokir selain memutar arah kembali keruangan dimana keempat pemuda yang ia sebut berandalan itu tadi berada, hanya meeka yang Adhira kenal dan mau tak mau Adhira pergi kesana.
Saat tiba disana Adhira bisa melihat hanya Zeo yang teler dimeja mereka. Ntah kemana ketiga temannya yang lain, mungkin pergi kekamar mandi untuk muntah atau ntahlah Adhira tak peduli.
Adhira menelan ludahnya ketika pria paruh baya tadi mengejaranya bersama kedua temannya yang tak mungkin Adhira lawan sendiri. Seperti nya pria paruh baya itu bos besar, karena ia membawa teman bertubuh tegap seperti bodyguard.
"Zeo, tolongin gue, " panik Adhira mendekati Zeo, agak mengguncang bahu pemuda mabuk itu dengan ketakutan. Lalu menarik pemuda itu untuk bangun.
Zeo agak linglung saat Adhira menariknya. matanya mengerjap, mencoba fokus.
"Ngapain lo" bentak pemuda itu saat sadar Adhira lah yang mengganggunya.
Adhira menormalkan wajah ketakutannya, ia tak mau disebut lemah oleh pemuda dihadapannya. "Ada yang ketinggalan, " Katanya pura-pura mencari sesuatu. Ia lalu bersembunyi dibalik punggung tegap Zeo.
Zeo yang setengah sadar menelengkan kepalanya, merasa bingung dengan tingkah gadis gadus itu, namun saar ia melihat pria paruh baya yang seperti mencari seseorang.
Zeo tersenyum devil, ia menutupi Adhira dengan jaketnya. Lalu memberi gelengan pada pria paru baya itu bahwa tak ada orang lain diruangan ini selain dirinya.
Adhira terkejut bukan main, saat Zeo tiba-tiba menjatuhkan jaketnya diatas kepalanya. Lalu Adhira mendengar langkah kaki seseorang menjauh.
"Udah pergi, " Kata Zeo menarik kembali jaketnya.
Adhira berdehem, "Pergi apanya?" Kata Adhira mencoba menormalkan ketakutannya, sehebat apapun ia, rasanya dikejar tiga orang bertubuh tegap tetap membuat nyalinya ciut. Apalagi ditempat asing ini.
Zeo mendengus, "Gak usah mancing emosi lo. Apa salahnya bilang makasih." Kata pemuda Jepang itu santai.
"Dih, najis gue gak ngerasa terhutang apa pun."
Zeo bangkit dari duduknya, pemuda itu berdiri dengan sempoyongan.
"Mulut cabe lo ini kayaknya emang perlu dikasih pelajaran ya." kata Zeo yang membuat Adhira berjengit kaget karena Zeo yang tiba-tiba menciumnya.
Mata Adhira membulat, ia memberontak dan memaki semampunya. Malam itu untuk pertama kalinya Adhira tak mampu membela dirinya sendiri.
-
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 77 Episodes
Comments
teyuksha
semangat kakak
2023-12-01
1
IK
lanjut yaa say
2022-12-20
0
n
next kak semangat
2021-12-14
3