Annisa lagi serius mendengarkan penjelasan dari guru yang mengajar didepan kelas karena kelas unggulan maka semua siswa didalam kelas rata-rata penerima beasiswa dan tidak ada suara berisik didalam kelas.
Tok. Tok. Terdengar pintu diketuk seseorang dati luar. Ketika pintu terbuka masuklah seorang guru dan langsung minta ijin dengan guru mata pelajaran.
“Annisa dipanngil ke ruang guru” ucap guru tersebut.
“Baik bu” ucap Annisa.
Annisa mengikuti guru tersebut menuju keruang guru. Setelah masuk kedalam ruangan tersebut terlihat oleh Annisa 7 orang yang duduk kursi tamu ruangan tersebut sedang menunggu. “Ada apa memanggil saya?” tanya Annisa.
“Jadi kamu yang namanya Annisa? Kenapa menyeret anak saya keluar dari sekolah?” Tanya seorang ibu-ibu dengan Emosi.
“Saya tidak pernah menyeret anak ibu, emang anak ibu siapa?” tanya Annisa.
“Saya orangtuanya Gracia, ini orang tuanya stella dan ini Orangtuanya Julia.” Jawab ibu itu.
“Anak ibu suka membully siswi lain jadi saya keluarkan dari sekolah karena sekolah tempat belajar bukan tempat kekerasan” jawab Annisa.
“Apa hakmu mengeluarkan anak saya? Ucap mamanya stella
“Iya kamu tidak berhak, hanya guru dan kepala sekola yang berhak” ucap mama Julia.
“Kalau saya menginginkan saya juga bisa mengusir ibu dari sini” ucap Annisa.
“Maaf Nona Annisa, kami sudah menjelaskan kepada mereka tapi mereka tidak mau terima” ucap guru yang menerima keluhan mereka.
“Kenapa bapak minta maaf sama siswi seperti dia?” ucap mama Gracia
“Tolong ambilkan kursi saya capek berdiri” ucap Annisa. seorang staff langsung mengambilkan kursi untuk Annisa. Melihat perlakuan guru dan staff mereka heran dan bertanya-tanya siapa gadis ini.
“Jadi anda mau apa sekarang?” tanya Annisa.
“Saya mau anak saya kembali kesekolah ini atau saya akan menuntut kamu” ucap mama Gracia.
“Kalau itu permintaannya saya tidak bisa mengabulkan” ucap Annisa.
“Pak Handoko, anda kan guru disini kenapa harus mendengar apa kata anak miskin ini? Lihat saja pakaiannya kucel begitu” ucap mama stella.
“Maaf bu, kami masih mau mengajar disini jadi kami harus menerima apa keputusan Nona Annisa” ucap pak Handoko guru Kimia.
“Jadi anda semua sudah mendengar keputusan saya dan saya tetap menolak anak anda semua kembali kesekolah ini. Anda mamanya Stella, sampai kapan anda mau menyombongkan harta anda?” sarkas Annisa.
“Emang kamu siapa pemilik sekolah?” tanya mama Stella yang emosi dengan perkataan Annisa.
“Saya Annisa adik dari CEO AG Group. Yang berarti saya termasuk pemilik sekolah, jadi keputusan saya sudah bulat dan Anda mamanya Gracia, saya masih ingat penghinaan anda 5 bulan yang lalu. Kalian semua mau menuntut, saya tunggu tuntutannya.” sahut Annisa dengan tegas.
Tiba-tiba masuk seorang gadis dengan memakai kaos oblong kemeja tidak dikancing dan celana jeans bersama seorang laki-laki memakai jas hitam. Annisa yang melihatnya lansung berdiri dan memeluk gadis itu yang tak lain Alexa dan Mike. Orang yang melihat Mike kaget karena hampir semua orang kaya tahu siapa Mike.
“Kenapa kesini kak? Kakak masih sakit” ucap Annisa.
“Kakak tidak Apa-apa” ucap Alexa.
“Duduk kak” ucap Annisa mempersilahkan Alexa duduk dikursinya dan berdiri dibelakannya.”pak saya ambilkan kursi juga?” tanya Annisa kepada Mike.
“Tidak usah Nona, saya berdiri saja” Ucap Mike dengan sedikit menunduk.
“Jadi kalian menggangu pelajaran Adik saya hanya karena dia mengeluarkan anak kalian?” ucap Alexa dengan tatapan dingin.
“Kami hanya Protes dengan tindakan semena-mena Annisa mengeluarkan anak kami” Ujar Mamanya Gracia
“Kak Mike kamu kenal mereka?” tanya Alexa lagi.
“Siap bos saya kenal dan pasti mereka mengenal saya” ucap Mike.
“Kalian mengenal saya? Tanya Alexa dan dijawab gelengan dari mereka. “Kak Mike siapa saya” Sahut Alexa lagi
“Anda Alexa Gautama CEO AG Group dan Pimpinan Utama The Hunters” Jawab Mike.
“Kalian sudah mengenal saya?” Tanya dingin.
“I-iya Nona” jawab mereka.
“Masih mau protes keputusan adik saya dan menuntutnya?” Tanya Alexa lagi dan mereka diam saja karena jika mereka melawan AG Investama pasti menarik investasinya dari perusahaan mereka.
“Kami tidak berani nona” jawab mama Julia.
“Kalian hanya orangtua yang memanjakan anak dan menyalahkan anak orang lain jika anakmu bermasalah dan yang mana orang tua dari Gracia? Saya dengar kalian pernah menghina adik saya dan kamu masih mau membanggakan kekayaanmu?” ujar Alexa sambil menunjuk mamanya Stella.
“Kami minta maaf karena pernah menghina adik anda nona” ucap Papanya Gracia.
“Anda minta maaf setelah mengetahui siapa saya? Tadi pagi saya sudah memecat kepala sekolah dan guru karena menerima suap dari kalian. Jangan sampai nasib kalian sama dengan Angkasa group yang jatuh ketanganku hanya dengan jentikan jariku” ucapnya santai tapi membuat mereka yang mendengarnya gemetaran.
“Kami semua minta maaf nona karena telah mengganggu waktu anda..
“Anda tidak perlu minta maaf kepada saya, anda tidak bersalah dengan saya tapi dengan adik saya” potong Alexa.
“Maafkan kelakuan anak kami nona Annisa dan saya mohon untuk diberi kesempatan supaya anak saya kembali kesekolah ini.” ucap Mamanya Gracia.
“Korban anak kalian bukan cuma saya masih banyak lagi siswi yang jadi korban bulliannya"
“Siapa wali kelas anak mereka?” tanya Alexa.
“Ibu Haryanti tapi sudah dipecat tadi pagi nona” jawab pak Handoko.
“Oww. Jadi kalian juga menyuap wali kelas anak anda? Baiklah karena itu keputusan adik saya maka saya tidak bisa merubahnya, jadi sekolahkanlah anak kalian disekolah pinggiran kota biar mereka belajar tentang hidup” ucap Alexa.
“Maaf nona saya sudah menjelaskan kepada mereka tapi mereka memaksa untuk menemui adik anda jadi dengan terpaksa saya memanggil nona Annisa datang” Ucap pak Handoko.
“Tidak apa-apa, saya juga kesini karena laporan dari anak buah saya” ucap Alexa.“Kak Mike antar saya pulang”perintahnya kemudian.
“Harusnya kakak istirahat saja, Nisa bisa mengatasi ini” ucap Annisa.
Alexa tersenyum melihat tigkah Annisa “Kakak sudah sehat, kembalilah kekelasmu. Kakak pulang dulu” ucap Alexa.
“Baik kak” ucap Annisa lalu mencium tangan Alexa lalu keluar dari ruangan itu menuju ruang kelasnya.
“Dan ingat perkataanku tadi, jangan pernah buat masalah dengan keluargaku jika tidak ingin keluargamu tinggal kenangan” ucapnya lalu meninggalkan ruangan itu bersama Mike.
“Papa gimana nasib anak kita?”ucap mamanya gracia.
“Mau bagaimana lagi, anak itu tidak pernah mau berubah.”
“Apa kita tidak bisa menuntut dipengadilan” Ucap mamanya Julia.
“Kamu tidak lihat lelaki yang berdiri dibelakangnya? Dia itu Mike ketua the hunters, siapa yang mau melawan mereka. Minta tolong jendral saja belum tentu mereka mau membantu” ucap papa Gracia.
“Emang terkenal bagaimana?” tanya mamanya stella penasaran.
“Dia mantan pimpinan pasukan khusus yang mengawal presiden” ucap papanya stella.
"CEO angkasa masih dirawat karena serangan jantung, gara-gara mencelakai pak Hendrawan, jadi kita nyerah saja biarlah anak-anak belajar dari pengalaman" ucap papa julia.
“Maaf kalian pulang saja, kami tidak bisa bantu” ucap pak handoko lalu meninggalkan mereka.
Sementara Annisa sudah sampai dikelasnya bersamaan dengan selesainya mata pelajaran sehingga dia berpapasan dengan guru yang akan keluar dari kelas.
“lo kenapa dipanggil?”tanya Arini.
“Tadi orangtuanya gracia dan yang lain protes anaknya dikeluarkan dari sekolah” ucap Annisa.
“lo terima lagi?tanya Arini lagi.
“Gak lah, mereka mengancam gue tapi tadi kakak gue datang bantuin” jawab Annisa
“Cewek yang difoto dateng? Trus dimana kakak loe?” tanya Annisa antusias.
“Sudah pulang lagi soalnya dia kan masih sakit” jawab Annisa.
“Ya hilang deh kesempatan ketemu padahal gue ingin foto bareng kakak lo” ucap Arini.
“Lo gue kirimin foto gue aja ya” ucap Annisa sambil mengirim foto bertiga waktu diPI mall.
“wuih. Ini kapan fotonya?” tanya Arini.
“Weekend lalu gue jalan sama mereka, Asyik pokoknya” Ucap Annisa.
“Ya Asyiklah jalan sama orang cantik” gumah Arini.
“Gak usah ngiri lo nganan aja” canda Annisa.
"Rese lo"
Waktu terus berlalu bell tanda pelajaran selesai telah berbunyi. Annisa membereskan buku-bukunya dan memasukkan kedalam tas lalu berjalan keluar kelas bersama Arini untuk pulang.
To Be Continued
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 62 Episodes
Comments