Alexa dan Putri melangkah menuju Lift khusus. Ting.. Bunyi pintu lift terbuka, mereka kemudian masuk diikuti resepsionis tadi yang terus menunduk tidak berani mengangkat wajahnya.
“Suruh paman Hendro balik kekantor sekarang “ perintahnya kepada Putri. Resepsionis yang mendengar itu makin gemetaran. “Tamat riwayatku hari ini. Dia lebih berkuasa dari pada nona Putri” katanya dalam hati.
Ting.. Pintu lift terbuka dan mereka pun melangkahkan kakinya menuju ruang Aspri CEO.
“Loe mau pake ruangan CEO?”tanya putri.
“Gak pake ruanganmu aja dulu nanti klo paman datang kita baru keruangannya ” Ucapnya dingin.
Mereka pun memasuki ruangan Asisten dan langsung mendudukkan bokongnya disofa empuk yang ada diruangan itu.
“ Siapa namamu “ tegur Alexa kepada resepsionis itu.
“ Dewi Nona “ jawabnya.
“ Kau tau kesalahanmu “ tanya Alexa dengan tegas.
“ Iya nona, saya minta maaf “ jawab dewi dengan nada gemetar.
“ Baik saya maafkan tapi..” belum sempat alexa menyelesaikan kata-katanya Pak hendro masuk kedalam ruangan itu.
“ Nona. Selamat siang “ sambil menunduk hormat.
“ Siang paman, silahkan duduk. Kamu juga duduk “ tunjuk Alexa kepada dewi.
“ Ada apa mendadak kemari?” pak Hendro bertanya kepada alexa.
“ Nanti paman juga akan tau. Tunggu kak Mike dulu “ jawab alexa. Pak Hendro mengerti kalau berurusan dengan Mike maka ada masalah besar diperusahaan. "Terus dia kenapa?" tanya pak Hendro sambil menunjuk sang resepsionis.
"Ada masalah sedikit dengan Alexa tadi dilobby" ucap Putri kemudian menatap Dewi “ Kembalilah ketempatmu, jangan ulangi kesalahanmu lagi “ Perintah putri kepada Dewi karena kasian dari tadi tertekan dengan aura yang ada diruangan itu.
“ Baik. Terima kasih Nona, Tuan. Saya permisi “ Balas Dewi lalu keluar dari ruangan itu.
Tak lama kemudian pintu ruangan terbuka dan mucul Mike dengan seorang laki-laki paruh baya. Pak Hendro mengenal orang tersebut sebagai manajer keuangan salah satu anak perusahaan AG Grup. Orang itu masuk dan membungkuk hormat kepada Pak hendro “ Selamat siang tuan, ada hal apa saya dibawa kemari tuan?” kata manajer itu gugup.
Alexa melempar berkas kewajah orang bernama Andre manajer keuangan anak perusahaan tersebut.
”Apa ini?“ tanya Andre dan mengambil berkas itu.
“Penggelapan dana perusahaan yang sudah beberapa tahun kau lakukan.” Ucap Alexa dingin
Andre menatap alexa takut membayangkan apa yang akan terjadi kepadanya. Dia mulai berkeringat dingin dan gemetar, berkas yang ada ditangannya terjatuh kelantai.
“ Semua ini ulahmu kan? “ tanya Alexa.
“ Dari mana kau tahu?” tanya Andre menatap Alexa.
“Tentu saja saya tahu. Kalau kau bertanya apakah perusahaan ini milikmu? Jawabannya iya. Aku pemiliknya.” Tegas Alexa.
Brukk.
Andre langsung berlutut. Tubuhnya terasa seperti kehilangan tenaga.
”Ma-Maafkan saya Nona.” Ucap Andre terbata-bata.
“Kau sudah lancang menggelapkan dana perusahaan, orang sepertimu tidak pantas dimaafkan” tegas Alexa. “Kak Mike, bawa dia kemarkas. Berikan pengetahuan dasar, jangan sampai mati lalu bawa kekantor polisi. Sita semua asset kekayaannya” lanjutnya memberi perintah Mike.
“Baik” Jawab Mike singkat dan langsung menyeret Andre keluar dari ruangan itu.
“Ampuni saya nona” teriak Andre dan menghilang dibalik pintu.
Selepas kepergian Mike, Alexa tersenyum kepada Putri dan Pak Hendro yang dari tadi diam saja menyaksikan aura menyeramkan yang dikeluarkan Alexa. “Hei Put, Paman. Kanapa diam saja?” tanya Alexa.
“Ga ada apa-apa” Jawab Putri yang masih bingung.
“Sudah lama saya curigai tapi tidak ada bukti jadi saya belum bertindak” Ucap Pak Hendro ragu.
“Dia sudah diawasi oleh lukman beberapa bulan terakhir paman” ucap Alexa
“Ckk. Okelah kita makan siang dulu atau kamu mau langsung pulang? Tanya Pak Hendro.
“Langsung pulang saja paman” Sahutnya tanpa mengalihkan perhatiannya dari smartphonenya.
“Hati-hati.? Pak Hendro pun melangkah keluar dari ruangan itu.
“Gue balik dulu.”pamitnya tanpa menunggu jawaban langsung pergi dan tak lama masuk kembali keruangan itu “Hubungi security suruh siapkan motorku” Perintahnya kepada Putri dan berlalu dari ruangan itu.
“Huh. Dasar cewek kulkas” umpatnya kemudian menghubungi resepsionis untuk menyampaikan pesannya kepada security.
Sampai didepan gedung Alexa langsung menaiki motornya dan pulang menuju kediamannya. Alexa melajukan motor sportnya dengan kecepatan sedang dipadatnya jalan kota J. Terpaksa dia ambil jalan memutar dikarenakan padatnya kendaraan memasuki jalan pemukiman warga.
Sememenatra itu Annisa adiknya Agham pulang sekolah dengan berjalan kaki menuju rumahnya. Tiba-tiba dihadang kelompok preman jalanan yang ditakuti diwilayah itu, mereka tidak segan-segan mengahjar siapa saja yang lewat.
“Hei. Ada cewek tuh” kata preman 1
“Cantik bro” balas preman 2.
“Barang bagus tuh” sahut preman 3.
Mereka kemudian menghadang langkah langkah Anniisa. Annisa yang kaget sontak berhenti dan memeluk erat tasnya.”Mau apa kalian” tanya annisa ketakutan.
“Gue gak mau apa-apa” kata preman 1 “Loe ikut gue” gertaknya sambil menarik paksa tengan Annisa.
“Tolong. Tolong. Lepaskan saya.” Annisa berteriak minta tolong sambil menangis.
“Gue bilang ikut” gertaknya lagi sambil menyeret Annisa karena berusaha melepaskan tangannya. Preman lain tertawa gembira melihat temannya menyeret annisa meronta-ronta sambil menangis dan berteriak minta tolong.
Alexa yang melihat dari kejauhan menambah kecepatan motornya. Kemudian berhenti didekat kumpulan preman tersebut. Dia pun mematikan motornya lalu melepas helmnya kemudian turun dari motor dan mendekati kelompok preman tersebut.
“Lepaskan dia” tegur Alexa dengan tegas.
“Bro, ada cewek lagi” kata preman 3.
“Wah asik nih, cantik mau ikutan juga” kata preman 1. Yang diikuti ledekan dari preman-preman lain.
“Lepaskan dia kalau loe gak mau terluka” kata Alexa dingin.
“Hahahaha. Kalau gue ga mau gimana?”ledek preman 1.
Bugh.. Tanpa banyak bicara Alexa langsung mengarahkan tendangannya keleher preman 3 yang membuat preman itu langsung terkapar.
“Mau mati ya?” teriak preman 1. “hei.. Tunggu apa lagi serang dia” lanjutnya memerintah preman lain. Alexa memasang kuda-kuda karena kini dia dikelilingi 5 orang preman.
Bugh. Bugh.. bugh.. Belum sempat preman itu menyerang, 3 orang berpakaian hitam tiba-tiba muncul dan menghajar mereka satu persatu sampai tumbang semua.
“Maaf bos kami terlambat” kata salah satu dari 3 orang itu.
“Siapa namamu?” tanya Alexa dingin.
“Andika nona, saya pengawal bayangan yang ditugaskan mengawal nona” jawabnya dengan tegas.
“Bereskan semua” perintah
“Siap” jawab mereka serentak lalu menyeret preman preman tersebut untuk dibawa kekantor polisi. Alexa kemudian mendekati Annisa yang masih menangis gemetar memeluk lututnya karena ketakutan.
“Loe baik-baik saja” tanya Alexa datar.
Annisa mengangkat kepalanya melihat Alexa dan langsung memeluk alexa sambil menangis terisak-isak.
“Aku takut kak” ucap Annisa yang masih gemetar ketakutan.
“Loe aman sekarang, ayo gue antar pulang” ucap Alexa sambil melepas pelukannya kemudian meraih tangannya untuk membantunya berdiri. “Rumah lo dimana?” tanya alexa dingin.
“Sudah dekat kak, perempatan depan belok kanan.” Kata Annisa menjelaskan smbil menunjuk kedepan.
“Ayo” ajaknya kemudian mereka melangkah mendekati motor Alexa yang terparkir ditengah jalan. Alexa kemudian naik keatas motornya dan menyalahkan mesinnya. Brummm. “Ayo naik” perintahnya dingin. Annisa kemudian menaiki motor alexa. Motor melaju dengan kecepatan sedang kearah yang ditunjuk oleh Annisa.
“Sebelah kanan, rumah pagar hijau kak” tunjuk annisa. Motor berbelok masuk kepekarangan rumah Annisa. Motor berhenti kemudian Alexa mematikan mesin motornya. Annisa kemudian turun dari motor dan berdiri disamping motor alexa.
“Kak, ayo masuk dulu” ajak Annisa sambil memegang pergelangan tangan Alexa.
“Lain kali aja” ucapnya datar menolak ajakan Annisa. Ibu Annisa yang mendengar suara motor didepan rumah bergegas keluar untuk melihat siapa yang datang karena bukan seperti suara motor anaknya.
To be Continue
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 62 Episodes
Comments