Sebenarnya Alexa tidak terlalu suka dengan keramaian tp tidak enak juga menolak ajakan teman barunya itu. Mereka pun berkeliling di dalam PI Mall. Annisa yang ceria hampir sama dengan Sifat putri menjadikan mereka cepat dekat. Umur mereka yang hanya terpaut 4 tahun tidak menjadi penghalang kedekatan mereka. Tak terasaa waktu makan siangpun tiba.
“Makan dulu yuk” Ajak Putri.
“Cari restoran western, lidahku masih belum terbiasa dengan makanan Indo.” Pinta Alexa.
“Oke, dilantai 3 ada resto yang enak. Yuk” ajak Putri lagi.
Mereka bertiga tiba diresto tersebut. Annisa menghentikan langkahnya, Alexa yang melihat itu berbalik dan bertanya “Kenapa? Tidak suka makanan western?” tanyanya kepada Annisa.
“Makanan disini sangat mahal, aku tak punya uang untuk bayar” ucap Annisa dengan sendu.
“Hei lo jangan khawatir klo lagi jalan ma dia. Lo tenang aja makan dia yang bayar oke” bisik Putri ditelinga Annisa. Annisa langsung bernafas lega.
“Lo bisikin apaan? Gak aneh-aneh kan?” cecar Alexa.
“Enggak lah” jawab Putri sambil melangkah masuk mencari meja kosong. Alexa dan Nisa mengikuti dari belakang. Mereka duduk dimeja kosong kemudian seorang waitres mendekati mereka sambil memberikan buku menu.
“Silahkan, mau pesan apa mbak?” tanyanya sopan.
“Kamu mau pesan apa?”tanya Putri kepada Nisa yang sedari tadi hanya melihat-lihat menu
“Aku gak tau kak. Harganya mahal-mahal” bisiknya kepada putri yang duduk disampingya.
“Hahahaha. Ya udah samain aja ya” sahut Putri.
“Apaan sih kalian bisik-bisik dari tadi?” umpat Alexa.
“ini mbak, spaghetti Bolognese 1 porsi, Lo berdua mau steak aja?” tanya Putri kepada Alexa dan Nisa.
“Hmm..” jawab Alexa.
“Aku spageti juga kak” jawab Annisa.
“Jadi Spaghetti 2 steak 1 minumnya jeruk hangat aja mbak semua” Putri memesan makannan dan dicatat oleh waitres tadi.
“Ditunggu ya mbak” ucapnya lalu pamit.
Setelah sekitar 15 menit pesananpun datang, mereka kemudian menyantap makanan itu.
“Kata Alexa lo punya kakak cowok?” tanya Putri kepada Nisa.
“Iya kak, tadi dia yang antar kesini” jawab Nisa.
“Emang kakakmu kerja dimana?” cecarnya penasaran.
“Di AG Group bagian keuangan katanya, kalau malam di Rits Café” jawab Nisa.
“Wow. Karyawan gue dong” Ucap Putri sabil melirik Alexa. Alexa memutar bola matanya melihat Putri senyum-senyum sendiri.
“Kak Putri kerja juga di AG Group?” tanya Nisa semangat.
“Dia asisten pribadi CEO” Alexa yang menjawab pertanyaan Nisa.
“Hebat, berarti sering ketemu CEO dong? Kata kak Agham tidak ada yang tau CEOnya siapa. Apa dia sudah tua jadi tdk bisa kekantor lagi?” cecar Nisa.
“Hehehehe.. Gue setiap hari ketemu, Orangnya uda tua hahahaha” Tawa Putri sambil melirik Alexa.
Alexa yang dilirik menatap kesal kepada Putri.
“Knapa kak? Kok ketawa? Tapi serius udah tua?” lanjutnya penasaran.
Putri hanya tertawa melihat sahabatnya yg cemberut. “Dia masih muda kok” jawab Putri.
“Udah Lo urus billnya” ucap Alexa kemudian beranjak keluar dari resto diikuti oleh Nisa sedangkan Putri kearah kasir membayar tagihannya.
“Mau kemana lagi?”tanya Alexa ketika Putri sudah ada disampingnya.
“ Shoping yuk, nyari baju kite” jawab Putri semangat sambil menarik tangan Annisa.
Mereka kemudian memasuki salah satu butik terkenal disana.
“Nis, lo pilih aja mana kamu suka nanti kakak yang bayar” ucap Alexa kepada Nisa.
“Gak usah kak, disini mahal-mahal.” tolak Annisa.
“Put, lo pilihkan buat dia” perintah Alexa yang diangguki oleh Putri.
“Ihh. Gak usah kak.” Tolaknya lagi. Padahal rencananya Cuma mau ngajak jalan-jalan saja untuk mengisi waktu libur.
“Klo lo tolak gue gak mau ketemu lo lagi” Ancamnya kepada Nisa.”Sana ikut putri nyobain bajunya” perintahnya lagi kemudian dia duduk di kursi ruang tunggu. Annisa berjalan pelan menuju kearah Putri yang sedang memilih dress.
“Kak, aku tidak enak loh” curhat Nisa kepada Putri.
“Klo lo tolak bisa marah dia” Sahut Putri. Terpaksa Nisa menurut saja.
Setelah dari kasir mereka pun keluar dari Butik.
“Kok kakak yang bayar?” bisik Nisa kepada Putri.
“Kakak bayar pake uangnya dia, uang kakak ga sebanyak dia” balas putri sambil berbisik.
“Apaan sih kalian dari tadi bisik-bisik?” Tanya alexa dengan nada marah.
“Dia lagi curhat masalah cowok” sahut Putri membuat Nisa langsung cemberut.
“Lo sekolah aja, gak usah pacaran.” Sahut Alexa.
“Lo sekolah dimana?” tanya Putri.
“Di Gautama Internasional School kak, dapat beasiswa sekolah disana” Jawab Nisa.
“Wah lo jenius dong. Hebat” sahut Putri dengan semangat.
“Nanti lanjut dimana klo udah lulus?” tanya Putri lagi.
“Rencana mau lanjut di Universitas Gautama kak” Jawab Nisa.
“Gue doain lo masuk disana” ucap Putri kagum.
AG Group juga mempunyai sekolah dan universitas yang nantinya setiap lulusan berprestasi langsung bekerja di AG Group. Tak terasa hari sudah sore mereka pun pulang kerumah masing-masing. Nisa diantar Putri kerumahnya karena Putri mengendarai mobil sementara Alexa kembali kerumahnya dengan mengendarai motornya.
Di perjalanan menuju rumahnya tiba-tiba ponselnya bergetar drtt.. drtt.. Dia kemudian menepikan motornya lalu menjawab panggilan tersebut.
“Halo” jawabnya setelah mengangkat telponnya.
“Tawanan sudah dimarkas bos” jawab Mike ditelpon.
“Saya kesana sekarang” jawabnya langsung tancap gas kemudian mengambil jalur yang berlawanan menuju markas the Hunters.
Setelah menempuh perjalanan selama 40 menit, Alexa tiba dimarkas disambut langsung oleh Mike.
“Dimana dia” tanyanya tegas.
“Diruang introgasi” Jawab Mike sambil menunjukkan jalan. Alexa mengikut dibelakang Mike sampai mereka di depan pintu berwarna hitam.
Krieett.. pintu terbuka dari luar, Mike serta Alexa memasuki ruangan tersebut. Alexa melihat seorang pria 40an dengan tubuh gempal yang masih belum sadarkan diri. Wajahnya sudah penuh luka pukulan bekas penyiksaan anggota the hunters.
“Sudah buka mulut” tanya Alexa dingin.
“Mulutnya masih terkunci rapat” jawab Mike.
“Bangunkan dia” perintahnya kepada seorang anggotanya.
Byurrr… orang itu disiram dengan air dingin.
“Akhh.. ssshhh.. “ dia merintih menahan perih disekujur tubuhnya. Dia melihat sekeliling dan menatap Alexa dengan tajam.
“Siapa kau, kenapa menyiksaku” tanya pria itu yang bernama Baron.
“Ah. Suara ini yang tidak pernah bisa gue lupa. Mereka sudah mati kan? Itu kalimat yang kau ucapkan disamping mobil ayahku yang kau tabrak” ucap Alexa dengan penuh penekanan.
“Si-siapa A-ayahmu” tanyan baron dengan gugup.
“Alex Gautama, kau ingat? Orang yang kau bunuh 10 tahun yang lalu dijalan menuju puncak.” Sahut Alexa dingin.
“Kau..!” ucapnya dengan kaget.
“Ya. Anak perempuan yang ada didalam mobil” lanjut Alexa. Badan baron gemetar ketakutan.
“SIAPA YANG MENYURUHMU MEMBUNUH AYAHKU” teriak Alexa.
“Aku tidak tau” jawabnya dengan gemetar.
“Hahahaha. Kau tidak mau mengaku?” tanya Alexa sambil berjalan menuju meja yang ada disudut ruangan itu. Dia kemudian memilih peralatan yang ada disana, lalu diambilnya sebuah Tang lalu dibawa mendekati
Baron yang gemetar melihatnya.
“Mau apa kau” tanya Baron.
“Katakan siapa sebelu kuku kakimu habis kucabut.” Ucap Alexa tegas.
“Aku tidak tau.. Akhh..” jawab baron sambil berteiak karena kukunya tercabut.
Alexa kemudian menjepit lagi kuku kakinya baron “SIAPA” teriaknya lagi.
“Kami hanya menerima tugas dari seorang perantara, namanya Albert Sanjaya” Ucap Baroon sambil meringis kesakitan.
“Bawa dia kepanjara” Perintah Alexa kemudian meninggalkan ruang eksekusi diikuti Mike dibelakangnya menuju ruang kerja Mike. “Panggilkan Lukman kemari” perintahnya lagi. Lukman yang diberitahu kalau Alexa memanggil berlari keruangan tersebut dan langsung masuk kedalam tanpa mengetuk terlebih dahulu.
“Bos memanggil saya” ucap lukman setelah berdiri dihadapan Alexa.
“Cari tau orang yang bernama Albert Sanjaya, SEKARANG” perintahnya tegas.
Lukman langsung mengambil tabnya lalu mencari info orang tersebut. 15 menit berselang lukman sudah mengantongi informasi orang tersebut.
“Bos, saya sudah dapat infonya” ucap Lukman sambil meperlihatkan tabnya.
“Bacakan” sahut Alexa tegas.
“ Albert Sanjaya adalah CEO Sanjaya Konstrusi. Perusahan Sub kontraktor yang mengerjakan proyek konstruksi apartemen dan gedung perhotelan. AG Group mepunyai saham disana sebanyak 35%, terbesar kedua setelah Albert Sanjaya dengan nilai investasi sebesar Rp. 1 triliun” lukman menyelesaikan informasinya. Alexa yang mendengarnya tersenyum tipis. Dia kemudian meraih ponselnya lalu mendial nomer pak Hendro.
Tut. Tut. Tut. Bunyi sambungan telpon
“Halo nona” Jawab pak Hendro.
“Tarik investasi dari Sanjaya Konstrusi, jual semua saham dan putuskan semua kontrak kerja sama.” Perintahnya tegas.
“Baik nona” Jawab pak Hendro singkat.
Alexa lalu memutus sambungan telpon kemudian berkata “Kerja bagus kak Mike dan kamu Lukman, Istirahatlah kita tunggu berita besok pagi. Bulan ini kalian semua akan dapat bonus” ucapnya dengan tersenyum tipis.
“Terima kasih Bos” ucap Mike dan Lukman bersamaan.
Alexa kemudian beranjak pergi meninggalkan markas the hunters menuju rumahnya. Sementara itu Albert Sanjaya yang sedang bersantai dikediamannya enerima telpon dari asistennya.
“Halo” jawabnya singkat.
“Tuan, AG Group menarik semua investasinya dan menjual semua kepemilikan sahamnya” Lapor asistennya.
“APA!!!” teriaknya.
“Kontrak kerjasama juga dibatalkan semua tuan” Lapornya lagi.
“Kenapa bisa? Perusahaan bisa bangkrut jika mereka menarik investasinya” ucap Albert
“Saya tidak tau tuan kenapa mendadak menarik investasinya pemilik saham yang lain juga ramai-ramai menjual sahamnya” sahut asistennya.
Albert kemudian mematikan sambungan telponnya. Dadanya terasa sesak mendengar berita tersebut. Perusahaan yang dibangun setelah puluhan tahun langsung bangkrut dalam semalam. Dia kemudian menelpon pak Hendro tapi tidak ada jawaban.
***
Minggu pagi yang cerah bagi Alexa. Berita tentang bangkrutnya Sanjaya konstrusi mulai tersebar diberbagai media. Alexa yang melihat berita itu tersenyum tipis “Inilah akibat dari perbuatanmu dulu” gumahnya pelan. Dia kemudian menghubungi pak Hendro.
“Halo Nona” jawab Pak hendro.
“Albert pasti menemuimu besok, hubungi saya jika dia sudah berada dikantor” ucap Alexa.
“Baik nona” Jawab pak Hendro singkat.
Alexa kemudian mematikan sambungan telponnya kemudia dia berjalan menuju balkon kamarnya dan duduk santai dikursi yang ada dibalon tersebut. “Ayah, Ibu, Alexa akan membalas mereka semua” gumahnya pelan.
AG Group awalnya bernama PERMATA GROUP. Setelah kematian Alex Gautama perusahaan tersebut diberitakan bangkrut. Pak Hendro sebagai asisten pribadi Alex Gautama mengamankan semua asset yang dimiliki PERMATA GROUP dan mengalihkan kepemilikan atas nama AG GROUP dan menjadikannya perusahaan terbesar nomer 1 di Asia. Langkah ini diambil untuk mengelabui musuh-musuh dari Alex Gautama. Selama ini tidak ada yang mengetahui siapa CEO dari AG GROUP. Banyak rumor beredar diantara para pengusaha dan salah satunya rumor yang mengatakan bahwa pemilik AG GROUP berkebangsaan ingris dan menyerahkan kewenangan penuh kepada pak Hendro selaku direktur pelaksana. Semua rumor itu sengaja disebar untuk menutupi identitas Alexa Gautama selaku CEO AG GROUP. AG GROUP sendiri membawahi beberapa perusahaan seperti AG Apartmen, AG Property, AG Investama, AG Hotel dan juga Sekolah dan universitas serta Rumah Sakit yang diberi nama Gautama Hospital.
To Be Continue
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 62 Episodes
Comments