“Gak pernah kak. Biarpun kelihatannya dia itu dekat sama cewek tapi tidak pernah pacaran dan kalau dia tahu ada cewek yang suka sama dia maka langsung buat ulah sampai cewek itu ilfil sama kakak” Jawab Annisa panjang lebar. “Lagian teman kantornya yang cewek sudah tahu semua kelakuannya makanya teman kantornya itu tidak ada yang menaruh hati sama kak Agham” lanju Nisa.
“Hahahaha. Serius?” tanya Putri lagi.
“Malah pernah tuh ada cewek kerumah nyari kakak, eh kakak keluar rumah dengan memakai kaos yang sudah dijadikan kain lap sama ibu dan baunya itu loh kak bikin itu cewek muntah didepan rumah. Habis itu gak pernah lagi itu cewek datang” Annisa terus bercerita.
“Hahahahahaha.. Kakak lo gokil..” Putri tertawa tebahak-bahak mendengar cerita Annisa sementara Alexa Cuma tersenyu saja.
“Waktu SD Kakakmu sekolah di SD Cendrawasih kan?” Alexa mulai bertanya.
“Kakak tau dari mana?” tanya Annisa.
“Kakakmu itu kakak kelas waktu SD” cerita Alexa.
“Serius loe? Kok gue gak ingat?” tanya Putri.
“Itu kakak kelas yang biasa kita gangguin dikantin, yang gendut kamu masa lupa, padahal lo paling semangat nyubitin pipi tembemnya” Ucap Alexa.
“Oww kak Agham itu kak Isan? Lo kali yang suka buat pipinya merah karena selalu nyubitin.”ujar Putri “hahahaha.. Gue ingat sekarang, yang suka nemani kita nungguin sopir” lanjut Putri.
“Waktu kecil kakak memang dipanggil kak Isan dan badannya gemuk” jawab Annisa.
“Pasti dia gak ingat kita secara waktu itu kita kan baru kelas 4 dia sudah kelas 6” sahut Alexa.
“Jadi kakak berdua kak Eca sama kak Puput? Tanya Annisa yang dijawab anggukan keduanya
“Kakak pernah cerita kalau waktu SD dia punya teman anak kelas 4 yang pintar sekali suka loncat kelas namanya Eca sama puput, tapi sejak tamat sekolah katanya tidak pernah lagi ketemu karena kakak tidak bersekolah di SMP Cendrawasih dia juga suka nyari info dari teman-teman kakak waktu SD tapi mereka katanya tidak tahu dan kakak mau tahu rahasia penting gak?” lanjut Annisa.
"Apaan rahasianya?" tanya Alexa penasaran.
"Kata kak Agham Eca itu cinta pertamanya" Annisa membocorkan rahasia Agham.
"Lo gak bohong kan? tanya Putri dengan serius sementara Alexa mukanya memerah karena malu.
"Sumpah kak, kakakku sendiri yang ngomong, itu juga alasan sampai sekarang kakak gak pernah pacaran" ucap Annisa sambil mengangkat tanyannya.
“Hahahaha.. Kira-kira kalau dia tau orang yang dia cari ternyata bosnya sendiri gimana reaksinya? Tapi lo gak boleh ngebocorin sama kakak lo” sahut putri sambil tertawa.
"Tenang kalau itu tentang kakak Alexa gue akan pegang rahasia" Jawab putri.
"Kalau gue gak dong" sahut putri yang dibalas dengan senyum manis Annisa.
“Coba kakak hubungi aja sekarang pasti masih dicafe belum pulang karena baru jam 9. Tapi kakak pakai nama waktu kecil ya.” saran Annisa.
“Boleh deh, Lexa ayo hubungi” ucap Putri
Alexa kemudian merai ponselnya.” Jangan ah, nanti ganggu dia kerja” ucap Alexa.
“Sini hapenya kakak” ucap Annisa meraih ponsel Alexa lalu mengetikkan nomer Agham dan menghubunginya.
Tut. Tut. Tut.
“Halo siapa ini?” tanya agham ditelpon
Annisa segera memberikan ponsel kepada Alexa setelah menekan icon loudspeaker.
“Halo siapa ini?” Tanya Agham lagi.
“Benar ini dengan kak Isan?” Tanya Alexa yang mulai gugup. Sementara Putri dan Annisa senyum-senyum melihat tingkah Alexa.
“Ini siapa? kok tahu nama kecil gue” tanya Agham lagi.
“Ini dengan Eca kak masih ingat?” tanya Alexa lagi.
“Eca. Iya kakak ingat, gimana kabar? kamu dimana sekarang? Dapat nomer kakak dari mana?” tanya Agham.
“Aku baik kak, sekarang sudah dijakarta dan kalau masalah nomer mah gampang kak, mau lihat isi ponsel kakak saja saya bisa” Ucap Alexa.
“Kamu bisa saja. Kakak sudah lama nyari kamu sama Puput, eh Puput apa kabarnya?” tanya Agham lagi.
”Aku juga baik kak Isan” kali ini Putri yang menjawab.
“Puput, Syukurlah kalian baik-baik saja. Kakak rindu kalian” sahut agham disebrang.
“Kalau aku sih gak rindu, gak tau kalau Eca. kakak pasti masih gendut kayak dulu” ejek Putri.
“Sorry ya, kakak sekarang sudah gak gemuk lagi. Sekarang sudah tampan dan mempesona" jawab Agham.
“Narsisnya udah mulai. Aku kecewa karena gak bisa nyubit pipi kakak lagi dong” goda Putri lagi.
“Hahahaha. Masih ingat saja kebiasanmu itu suka nyubit pipi kakak, apa lagi si Eca klo nyubit sampai merah-merah” sahut agham.
“Kapan-kapan kita ketemu. Mau ya kak?” tanya Alexa.
“Pasti dong, eh kalian masih kuliah ya? Kuliah dimana?” tanya Agham.
“Ngeremehin kita ca, Eca sudah punya gelar S3 sedangkan Puput Cuma S2 saja” ucap Putri.
“Wah kepintaran kalian terus berlanjut ya dari dulu suka loncat kelas? Oh iya kakak pernah ketemu sama sopir pak Diman, tapi katanya sudah gak kerja sama kamu setelah papamu meninggal ya Ca?” tanya Agham.
“Iya kak, sudah 10 tahun yang lalu dan aku sama puput ke London untuk sekolah” jawab Alexa.
“Maaf ya kakak tidak tahu kejadian yang menimpa keluargamu” ucap Agham.
“Gak apa-apa kak, Eh kakak dimana sekarang kok kayak ramai gitu?”Alexa pura-pura tidak tahu.
“Kakak lagi di RITS Café, kakak nyanyi disini kalau malam” jawab Agham.
“Nanti kalau sempat boleh kami main kesana?” tanya Alexa.
"Kalau kami datang kakak wajib nyanyiin lagu untu kita berdua" oceh Putri
“Datang saja kapan pun itu karena tiap malam kakak disini” ucap Agham.
“Baiklah kak. Nanti Eca telpon lagi ya. Selamat malam” ucap Alexa pamit.
“Malam juga selamat istirahat” ucap Agham lalu mematikan telponnya.
“Tuh kan apa Nisa bilang, kak Agham gak bisa lupa sama kakak berdua” Nisa tersenyum bangga.
“Iya adekku sayang, kamu memang benar” ucap Putri sambil merangkul Annisa.
“Udah ah bantui gue ketempat tidur, gue ngantuk. Nisa juga sekolah besok” Ucap Alexa. Lalu berdiri dibantu Nisa dan Putri.
“kalau ada apa-apa panggil gue” ucap putri setelah membantu Alexa.
“Emang kakak mau pulang?” tanya Annisa.
“Gak kok, kakak tidur disebelah. Kakak juga punya kamar dirumah ini” jawab Putri.
“Kalau Nisa boleh punya kamar juga?” tanya Annisa.
“Kamu pilih saja yang mana kamu suka yang penting bukan dilantai 1 karena disana kamar untuk tamu” ucap Alexa.
“Asyik. Aku mau punya kamar yang warnanya gak kayak kamar ini. Ini mah kamar cowok” sahut Annisa.
“Nisa. Lo gak tau kalo kakakmu itu setengah cowok. Hahahaha.” Ledek Putri.
“Pergi lo, bikin kesel aja” usir Alexa.
Putri berjalan keluar kamar menuju kamar yang biasa dia pakai karena ada pakaian gantinya disana.
“Kak, mau ikut kekamar mandi gak? Nisa mau sikat gigi” ajak Annisa.
“Iya ya. Bantuin kakak.” Ucap Alexa.
Annisa kemudian membantu Alexa dengan memapahnya kekamar mandi. Cidera bekas operasi tulang pinggulnya betul-betul menyiksanya. Setelah selesai Annisa dengan telaten membantu Alexa kembali ketempat tidur. Mereka pun tidur bersama dengan Annisa menempel dilengan Alexa dan memeluknya seperti seorang adik yang takut kehilangan kakaknya.
Prov Agham
“Gham lo kenapa kayak gak semangat banget malam ini” tanya Ridwan.
“Gue kena masalah dikantor, gue kena skors karena nabrak CEO sampai jatuh dan sekarang dia lagi sakit, adek gue malah marah dan sekarang pergi menginap dirumahnya” jawab Agham.
“Adek lo kenal sama CEO trus lo ijinin nginap dirumahnya? Lo gak khawatir adek lo diapa-apain?” tanya Ridwan heran dengan sahabatnya.
“Mereka berteman, lagian ya CEO gue cewek umur 20 tahun coy dan adek gue lebih ngebelain dia daripada gue. Dasar adek gak ada ahklak” sahut Agham.
“CEO lo masih muda? Pasti belum lulus kuliah dia?” seru Ridwan.
“Jangan salah. Dia sudah S3 diumur 20 tahun sedangkan asistennya S2 diumur 20 tahun juga. Gila gak, gue aja S1 selesai diumur 22 tahun” cerita Agham. “ yang bikin gue tambah kagum sama CEO gue itu karena dia ngebangun Gautama Group di umur 11 tahun dan dalam waktu 9 tahun sudah jadi raksasa Asia, hebat gak tuh” lanjut Agham.
“Paling juga warisan dari bokapnya” Ridwan masih tidak percaya.
“Bokapnya meninggal pas umur dia 10 tahun” jawab Agham.
“Artinya dia memang hebat dong, pasti susah deketin dia” sahut Ridwan.
“Coba aja kalau gak lo diamuk sama asistennya dan pasti lo pernah dengar yang namanya Michael atau Mike ketua organisasi the hunters yang ditakuti?” tanya Agham.
“Iya gue pernah dengar katanya biar pejabat kalau salah dia hantam juga, pernah juga kabarnya dia buat seorang perwira masuk rumah sakit” jawan Ridwan.
“Lo pasti gak percaya kalau gue bilang CEO gue bosnya The Hunters” sahut Agham.
“Serius lo?” tanyanya tidak percaya.
“Serius gue, Adek gue pernah cerita kalau dia bisa buat pingsan preman dengan satu kali tendangan” sahut Agham.
“Dia cewek yang lo ceritain? Pantas Nisa lebih belain dia dan lo bakal dilupain sama adek lo. Hahahaha” ejek ridwan.
Drtt.. drtt.. drtt.. Ponsel Agham bordering dan menampilkan nomer baru layar ponselnya.
“Halo siapa ini?” tanya agham ditelpon
Belum ada jawaban dari sipenelpon.
“Halo siapa ini?” tanya Agham kembali.
“Benar ini dengan kak Isan?” Tanya Eca.
“Ini siapa? kok tahu nama kecil gue?” tanya Agham lagi karena jarang ada yang tahu nama kecilnya.
“Ini dengan Eca kak masih ingat?” tanya Eca lagi.
“Eca. Iya kakak ingat, gimana kabar? kamu dimana sekarang? Dapat nomer kakak dari mana?” tanya Agham dengan gembira.
“Aku baik kak, sekarang sudah dijakarta dan kalau masalah nomer mah gampang kak, mau lihat isi ponsel kakak saja saya bisa” Ucap Eca.
“Kamu bisa saja. Kakak sudah lama nyari kamu sama Puput, eh Puput apa kabarnya?” tanya Agham lagi dan senyum tak lepas dari bibirnya.
”Aku juga baik kak Isan” kali ini Puput yang menjawab.
“Puput, Syukurlah kalian baik-baik saja. Kakak rindu kalian" sahut agham.
“Kalau aku sih gak rindu, gak tau kalau Eca. kakak pasti masih gendut kayak dulu” ejek Puput.
“Sorry ya, kakak sekarang sudah gak gemuk lagi. Sekarang sudah tampan dan mempesona" jawab Agham.
“Narsisnya udah mulai. Aku kecewa karena gak bisa nyubit pipi kakak lagi dong” goda Putri lagi.
“Hahahaha. Masih ingat saja kebiasanmu itu suka nyubit pipi kakak, apa lagi si Eca klo nyubit sampai merah-merah” sahut agham.
“Kapan-kapan kita ketemu. Mau ya kak?” tanya Eca.
“Pasti dong, eh kalian masih kuliah ya? Kuliah dimana?” tanya Agham.
“Ngeremehin kita ca, Eca sudah punya gelar S3 sedangkan Puput Cuma S2 saja” ucap Puput.
“Wah kepintaran kalian terus berlanjut ya dari dulu suka loncat kelas? Oh iya kakak pernah ketemu sama sopirmu pak Diman, tapi katanya sudah gak kerja sama kamu setelah papamu meninggal ya Ca?” tanya Agham.
“Iya kak, sudah 10 tahun yang lalu dan aku sama puput ke London untuk sekolah” jawab Eca.
“Maaf ya kakak tidak tahu kejadian yang menimpa keluargamu” ucap Agham.
“Gak apa-apa kak, Eh kakak dimana sekarang kok kayak ramai gitu?” tanya Eca.
“Kakak lagi di RITS Café, kakak nyanyi disini kalau malam” jawab Agham.
“Nanti kalau sempat boleh kami main kesana?” tanya Eca
"Kalau kami datang kakak wajib nyanyiin lagu untu kita berdua" oceh Putri
“Datang saja kapan pun itu karena tiap malam kakak disini” ucap Agham.
“Baiklah kak. Nanti Eca telpon lagi ya. Selamat malam” ucapnya pamit.
“Malam juga selamat istirahat” ucap Agham lalu mematikan telponnya.
“Siapa bro? kok girang banget?” tanya Ridwan.
“Cinta pertama gue waktu kelas 6 SD” jawab Agham dengan gembira.
“Trus kok senang banget lo? Tanya Ridwan kembali
“Gimana gue gak senang setelah 12 tahun gue nyari dia akhirnya dia berada dijakarta bro”Jawab Agham dengan senang berbanding terbalik dengan ekspresinya sebelum menerima telpon. “Gue cabut dulu. Bye” sahut Agham lalu meninggalkan café menuju rumahnya.
To Be Continued
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 62 Episodes
Comments