Hari senin adalah hari dimana semua kegiatan perkantoran dimulai kembali, semua pegawai dengan semangat mulai menjalanai aktifitasnya kembali. Tak berbeda dengan suasana dikantor pusat AG Group yang mulai ramai dengan lalu lalang karyawan kantor.
“Good morning kawan semua” Teriakan agham mulai terdengar, rekan-rekannya yang sudah terbiasa hanya melirik sekilas. “Kenapa pada ngenes semua, gak ada semangat-semangatnya?” lanjutnya lagi.
“Lo udah denger berita bangkrutnya Sanjaya konstruksi?”Tanya Ivan kepada Agham.
“Udah, kemarin gue baca di diberita online” sahut Agham santai.
“Nah, Lo tau kan klo AG Group menarik investasinya?” sahut Ivan lagi.
“Tau gue. Emang kenapa?” jawab Agham.
“Artinya hari ini kita kerja keras buat laporannya ogeb” Sahut anya yang sejak tadi diam saja.
“Mati gue, laporan keuangan mengenai pemutusan kontrak kan gue yang tanganin ya” ucap Agham sambil menepuk jidatnya.
“Hahahaha. Mampus lo” sahut Siska diikuti derai tawa rekan-rekannya.
“Ada yang berminat bantuin gue gak?” tanya Agham dengan muka polosnya.
“Gue banyak kerjaan” Sahut rudi.
“Gue juga” Sahut Anya.
“Semangat ya bro, Figting” ucap Ayu sambil memberi semangat.
“Siska, Ivan bantuin gue” ucap Agham memohon.
“Gue ma Siska ngurusin laporan ivestasi bro, sorry” Jawab Ivan
“Hah. Tega kalian lian teman ngenes” ucap Agham dengan muka cemberut yang balas dengan ledakan tawa temana-temannya.
Agham kemudian mulai sibuk mengerjakan tugasnya yang menumpuk. Sementara itu di lobby kantor terjadi keributan dikarenakan Albert Sanjaya memaksa untuk bertemu dengan direktur pelaksana.
“Maaf pak, pak Hendrawan belum ada ditempat. Bapak juga belum ada janji dengan pak direktur.” Sahut Dewi.
“Ini penting, pokoknya saya mau ketemu.” Ucap Albert dengan keras.
Dewi kemudian mendial nomer extension sekertaris direktur.
“Halo mbak. Ini ada pak Albert maksa ketemu dengan pak direktur” dewi langsung berbicara ketika telpon diangkat.
“…….”
“Oke kalau begitu. Terima kasih” Jawab Dewi langsung menutup telponnya
“ Pak Hendrawan masih dijalan, Silahkan menunggu diruang tamu sebelah sana, mari saya antar” lanjut dewi memberitahukan pesan dari sekertaris direktur sambil berjalan menuju ruang tunggu diikuti Albert Sanjaya. Tak lama berselang direktur telah tiba dilobby perusahaan dan disambut oleh Dewi sebagai resepsionis.
“Maaf pak, Pak Albert Sanjaya menunggu diruang tunggu” ucap Dewi Sopan.
“Suruh keruangan saya” Jawab pak hendro lalu meninggalkan Dewi menuju ruangannnya. Dewi lalu memberitahu Albert sanjaya untuk keruangan direktur. Albert kemudian menuju ruangan direktur diantar oleh Dewi. Pak hendro yang sudah sampai diruangannya lansung menghubungi Alexa dan memberitahu kalau Albert Sanjaya sudah ada diperusahaan.
Tok. Tok.
Bunyi pintu diketuk kemudian terbuka dari luar dan muncul sekertarisnya.
“Pak Albert sudah tiba pak” lapor sekertarinya.
“Suruh langsung masuk” Perintah pak Hendro. Sekertarisnya langsung mempersilahkan Albert untuk masuk kedalam ruangan.
“Pagi pak Hendrawan” Sapa Albert Sanjaya.
“Pagi pak Albert, Silahkan duduk” sambut pak Hendro kemudian melangkah menuju sofa dan duduk disana. Albert mengikutinya duduk didepan pak Hendro.
“Ada apa ini pak Albert pagi-pagi sudah berkunjung” ucap pak Hendro berbasa-basi.
“Langsung saja pak, saya mau menanyakan kenapa AG Group menari investasinya dan membatalkan kontrak kerjasama?” tanya Albert dengan sedikit emosi.
“Kalau itu semua keputusan CEO pak Albert, saya tidak tau apa-apa” jawab pak Hendro dengan santai.
“Tidak bisa begitu dong pak, perusahaan saya bangkrut gara-gara kalian menarik investasi.” Ucapnya dengan marah.
“Pak Albert tunggu saja, CEO sedang menuju kemari” jawabnya dengan santai.
Sementara itu Alexa sudah tiba dilobby perusahaan langsung menuju lift khusus. Para karyawan hanya menunduk ketika Alexa melewati mereka, Alexa dengan cuek langsung menaiki lift khusus menuju ruang direktur.
Sekertaris direktur yang melihat Alexa langsung bertanya.
“Maaf mbak, mau bertemu dengan siapa?”
“Paman Hendro ada kan?” tanya Alexa datar.
“Direktur lagi ada tamu…” belum selesai dia berbicara Alexa sudah melangkah membuka pintu.
“mbak tidak boleh masuk” ucap sekertaris itu sambil menahan Alexa.
“Biarkan dia masuk” tegur pak Hendro yang melihat sekertarisnya manahan Alexa dipintu. Sekertarisnya hanya mengangguk. Alexa melangkah menuju sofa dan duduk disamping pak Hendro.
“Siapa dia?” tanya Albert
“Tidak penting siapa saya, kau kenal dengan orang ini” sahut Alexa sambil melemparkan foto didepan Albert.
“Sa-saya tidak kenal” Albert berkilah.
“Tidak usah mengelak. Kau yang menyuruhnya membunuh Alex Gautama” ucap Alexa tegas. Albert diam tidak menjawab, dia mulai takut dengan rahasia yang mulai terbongkar.
“JAWAB” teriak Alexa. Albert masih membisu, dia gemetar melihat tatapan dingin dari Alexa.
“Tidak mau mengaku, atau sudah lupa? Saya ingatkan kembali, Namanya Baron dia orang yang menabrak mobil Alex Gautama hingga dia meninggal diperjalanan menuju puncak. Baron mengaku mendapat tugas dari perantara bernama Albert Sanjaya” lanjut Alexa.
Albert masih bungkam tanpa mau membuka mulutnya
“ Siapa yang menyuruhmu membunuh Alex Gautama?” Ucap Alexa dingin.
“Saya tidak tahu, Kami memanggilnya Mr X.” jawab albert gugup.
“Kami? Siapa komplotanmu?” Tanya Alexa dengan dingin. Tapi tidak ada jawaban Alexa kemudian menelpon Andika pengawalnya.
“Keruangan Direktur sekarang” perintahnya dan langsung mematikan sambungan telponnya.
Tak lama berselang muncul Andika beserta Anggotanya.
“Siap menjalankan perintah bos” Lapor andika tegas ketika sudah berdiri menghadap Alexa.
“Bawa dia kemarkas, Buat dia buka mulut” perintahnya tegas.
“Ampun nona, saya hanya menjalankan perintah” teriak Albert ketika diseret oleh Andika dan Anggotanya.
“Sepertinya Mr X ini bukan orang biasa” ucap pak Hendro.
“Sepertinya begitu paman. Sudah 5 tahun saya dan the hunters mencari info tapi masih belum ada hasil” sahut Alexa
“Mereka sepertinya mempunyai orang dipemerintahan dan kepolisian, karena kasus ini cepat sekali ditutup” ucap pak Hendro. Mereka kemudian melanjutkan pembicaraan mengenai perusahaan. Tak terasa sudah masuk jam makan siang, Alexa kemudian meraih ponselnya dan mendial nomer Putri.
“Put, keruangan paman Hendro, gue tunggu” ucap Alexa ketika telepon tersambung dan tanpa menunggu jawaban langsung mematikan telponnya. Tak lama berselang Putri muncul dari balik pintu.
“Kapan lo dateng” cecar Putri dengan wajah sumringah ketika melihat Alexa.
“Udah 2 jam gue disini”sahut alexa.
“Kok gak ngabarin gue?” Tanya Putri lagi.
“Ada urusan sama paman, Makan siang yuk. Laper gue” ajaknya.
“Makan dimana?”tanya Putri kembali
“Dikantin aja, males gue kalau jauh” ucap Alexa.
“Yuk.” Ajak Putri sambil menggandeng tangan Alexa “Paman gak ikut?” lanjut Putri.
“Kalian saja, saya makan disini saja” ucap pak Hendro.
Mereka pun berjalan menuju kantin yang berada dilantai 2 gedung tersebut. Kantin masih sepi karena masih 15 menit lagi waktu istirahat. Mereka mulai memasuki kantin “mau diruangan privat?” tanya putri
“Gak usah disini aja, masih sepi juga” jawab Alexa kemudian duduk dimeja kosong yang ada didalam kantin. Putri langsung beranjak memesankan makanan untuk Alexa. Kepala kantin yang melihat Putri langsung menunduk hormat kemudian mencatat pesanan Putri lalu menyuruh putri untuk kembali duduk menunggu pesanannya selesai.
“Mana makannya?”tanya Alexa.
“Nanti dibawain.” Ucapa Putri.
“Perasaan disini pakai sistem self service? Wah menyalahgunakan jabatan nih” ledek Alexa.
“Gak. Orang bu kantinnya yang mau, wlee” Balas Putri.
Tak lama kemudian makanan mereka pun datang, mereka pun asyik menikmati makanannnya diselingi dengan candaan Putri. Alexa Cuma tersenyum tipis menanggapi ocehan Putri.
“Eh gue ketoilet dulu ya.” Ucap Putri langsung beranjak menuju toilet.
Kantin mulai ramai karena bertepatan dengan jam istirahat. Dipintu masuk Agham tiba dengan rekan-rekannya. Dia kemudian mengedarkan pandangan mencari meja kosong. Tanpa sengaja melihat seorang gadis yang dikenalnya duduk sendiri menikmati makanannya. “Bukannya itu Alexa” gumahnya.
“Eh gue kesana dulu ya” ucap Agham pamit dengan rekan-rekannya.
“Mau kemana? Tebar pesona mulu, makan dulu oey” teriak Ivan yang tidak digubris oleh Agham.
“Hai.. sendirian aja?” sapa Agham ketika sudah sampai dimeja Alexa. Alexa hanya melirik sekilas kemudian melanjutkan makannya. Agham langsung duduk dikursi kosong depan Alexa. Banyak pasang mata yang melihatnya, mereka iri karena Agham mendekati cewek itu.
“Lo Alexa kan? Yang nolongin adek gue” tanya Agham lagi. Alexa hanya mengangguk tidak menjawab pertanyaan Agham.
"Masih sama aja lo kak, sifat dan cerewetmu gak pernah berubah" Ucap Alexa dalam hati.
Agham terus mengoceh hingga tak lama kemudiaan Putri muncul dibelakang Agham.
“Kamu siapa?” tanya Putri
Agham yang kaget langsung menoleh, “Eh Nona Putri, saya staff keuangan” jawab Agham nyengir.
“Ngapain kamu ganggu teman saya?” tanya Putri tegas.
“Maaf bu saya tidak ganggu, saya hanya menyapa saja” ucap Agham takut.
“Sudah sana, saya mau makan lagi.” Ucap Putri mengusir Agham. Agham langsung beranjak menuju meja rekan-rekannya duduk.
“Dia kakaknya Nisa kan?” Tanya Putri.
“Iya, dia kenal gue makanya nyamperin” jawab Alexa.
“Wuihh.. Ternyata dari dekat cakep banget” Ucap Putri sambil senyum-senyum.
“Dasar, semua cowok itu cakep dimatamu” sahut Alexa.
“Hei.. Mata gue pilih-pilih ya.” Jawabnya sewot.
“Knapa masih jomblo?” tanya Alexa.
“Karena belum dapet aja yang cocok” jawab Putri.
“Nngeles aja lo kayak bajai” sahut Alexa yang dibalas dengan senyum manis Putri. Sementara dimeja lain, Ivan dan rekan-rekannya lagi menertawai Agham.
“Diapain lo sama nona Putri?” tanya Ivan.
“Disemprot gue, gue gak tau kalo cewek itu temannya” sahut Agham.
“Emang lo kenal?” Tanya Anya.
“Dia yang nolongin adek gue” jawab Agham.
“Oh gitu” sahut mereka bersamaan.
“Nona Putri cantik tapi galak, gagal deh deketin cewek itu” sahut Agham.
“Hei. Cewek itu mau pergi” ucap ivan yang meliha Alexa dan Putri beranjak dari tempat duduknya.
Agham hanya memandangi dari jauh sampai Alexa tak terlihat karena terhalang tembok.
“Udah yuk, kembali keruangan.” Ajak Ayu yang telah selesai menyantap makannya. Merekapun kembali keruangan untuk menyelesaikan pekerjaannya masing-masing. Sementara Alexa berangkat menuju markas The hunters.
Apakah yang akan terjadi dimarkas?
To Be Continue
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 62 Episodes
Comments
anggita
👍👍👏👏
2021-12-17
1