" Apa ini Mamanya Sasa yang baru ?" Selidiknya , iya cukup tahu kondisi rumah tangga Arya dan Lusi sendiri juga kenal dengan Kinan ,meski tak begitu akrab .
Arya hanya diam sambil menatap Sasa .
" Iya Tante ." Jawab Sasa lantang , yang membuat Arya melotot .
Arya dan Luna saling bertatapan . Tetapi tak ada yang bersuara .
" Wah selamat ya ...baru calon atau udah resmi nih ..." Goda Lusi sambil menatap mereka bergantian ." Kok kita nggak dikabari ?" Tanyanya tertuju ke Arya , tapi tak ada jawaban juga .
" Ehm...maaf saya permisi ke toilet dulu ." Ucap Luna akhirnya , lalu berdiri .
" Aku ikut ." Seru Sasa .
Mereka bergegas ke toilet . Setidaknya akan terbebas dari pertanyaan yang menyudutkan itu .
" Udah ?" Tanya Luna selesai mencuci tangan di wastafel .
Sasa mengangguk , lalu mereka keluar toilet .
" Luna ."
Luna menghentikan langkahnya dan berbalik .
Matanya terbelalak , hampir tak percaya siapa yang ada di depannya .
" Dimas ."
" Yah ini aku ..." laki-laki bernama Dimas itu tersenyum padanya .
Senyuman yang membuatnya muak sekarang , berbeda cerita kalau ini terjadi dulu .
" Aku sempat ke rumah kamu yang lama , tapi ternyata kalian sudah pindah ." Ucapnya lagi .
Luna mendesah pelan , menatap sosok di depannya itu . Yang bersikap biasa , seolah tidak pernah terjadi sesuatu di antara mereka .
" Ada apa ?" Tanya Luna ketus .
Dimas diam sebentar .
" Aku hanya mau minta maaf dan ..."
" Apa ?"
" Aku ingin kita mulai dari awal lagi semuanya ."
Luna tersenyum miris . Mudah sekali ia mengucapkannya setelah apa yang dilakukannya dulu .
Bahkan perasaannya sudah mati untuk lelaki yang pernah mengisi hatinya itu .
" Kamu udah gila ya ..." Ketusnya lagi .
" Aku serius Lun ...aku menyesali semua dan aku baru sadar kalau ternyata aku masih cinta sama kamu ."
Luna menarik nafas dalam-dalam . Coba menata lagi perasaannya yang jadi tak karuan .
" Udah ya cukup , jangan bicara ngawur , mungkin lebih baik kalau kita tidak pernah bertemu lagi sekarang ."
" Lun ...tolong , beri aku kesempatan sekali lagi ." Ratapnya memelas .
Mencoba mendekat , tapi dengan cekatan Luna langsung mundur .
" Jangan macem-macem kamu !" Sentaknya .
Sasa mendongak menatapnya heran ,tapi tak menanyakan apapun .
" Tolong Lun , kasih kesempatan itu , kamu pasti masih cinta kan sama aku ?" Paksanya lagi .
Luna melengos , lalu menggandeng tangan Sasa dan berbalik .
" Tunggu ." Sergah Dimas .
Luna menghentikan langkahnya .
" Apa kamu sudah menikah ?"
Tak ada jawaban , Luna menggandeng tangan Sasa dan berjalan keluar .
Sesampainya di meja . Ternyata hanya tinggal Arya sendiri disana .
" Kita pulang sekarang ?" Ajaknya .
Sasa mengangguk .
Saat keluar melewati lorong , mereka sama-sama menggandeng tangan Sasa .
Jauh di belakang mereka . Dimas menatap dari kejauhan .
Mungkin dugaannya tadi benar dan sudah benar-benar tak ada harapan lagi untuknya kini .
Mereka kembali ke rumah Arya dan hanya untuk mengantar pulang Sasa .
" Papa mau kemana ?" Tanya Sasa begitu mereka sampai di rumah .
" Papa antar Tante Luna dulu pulang ."
" Aku ikut ..." Rengeknya .
" Nggak ,ini udah malam ,sebaiknya Sasa tidur kan besok harus sekolah ."
" Tapi Tante Luna besok kesini lagi kan ?" Tanyanya .
Arya mengangguk .
Suster Mia datang menghampiri mereka . " Sasa yuk masuk sama Suster ."
Sasa mengangguk dan masuk ke rumah bersama Suster Mia .
" Pak , saya pulang sendiri aja nggak papa ." Ucapnya merasa sungkan .
" Nggak ..udah cepat masuk mobil ." Perintahnya .
Sepanjang perjalanan mereka lebih banyak diam . Kalau tadi bisa saling bercengkerama karena ada Sasa diantara mereka ...sekarang hanya benar-benar berdua .
" Besok kamu ikut lagi makan malam sama rekan bisnis saya yang tadi ."
Luna menatapnya . " Apa ini juga termasuk pekerjaan saya ?" Tanyanya gamang .
Arya mengangguk tanpa menoleh .
" Jadi tiap hari pekerjaan saya cuma menemani kalian makan malam ?" Tanya nya polos , membuat Arya terbahak .
" Nanti saya akan katakan soal pekerjaan kamu yang sebenarnya ..dan saya pasti akan memberikan imbalan yang besar untuk itu semua ."
Luna masih heran dengan apa yang didengarnya . Pekerjaan apalagi yang akan diberikan padanya ?
Hal ini membuatnya sedikit takut . Apa benar kata Mama kalau Pak Arya punya niat yang tidak baik padanya . Apalagi ia juga menawarkan untuk membayar semua hutangnya .
Itu bukan jumlah yang sedikit .
Berarti pekerjaan yang akan diberikan padanya pun pasti sangat berat , mengingat imbalan yang akan diberikannya pun sangat banyak .
Saat berhenti di lampu merah .
Arya tiba-tiba menatapnya . Mungkin ia sadar sedari tadi Luna terus menatapnya .
" Kenapa ?" Tanya Arya heran .
Luna menggeleng .
Arya masih tetap menatapnya , membuatnya jantungnya berdegup kencang .
" Takut ?" Tanyanya lagi .
Lagi-lagi Luna menggeleng .
Ketika lampu hijau ,Arya kembali menjalankan mobilnya .
Setelah itu tak ada percakapan lagi diantara mereka .
Arya masih sibuk dengan pikirannya sendiri .
Apa benar keputusan yang akan diambilnya ini ...
Ia mengusap wajahnya .
Semua dilakukannya demi kebahagiaan Sasa , walaupun nantinya akan bertentangan dengan perasaannya sendiri .
Ia menoleh dan mendapati Luna memalingkan wajahnya menatap keluar .
Ia tersenyum tipis . Mungkin ini memang yang terbaik , suatu hari nanti perasaannya akan bisa berdamai dengan keadaan yang ada .
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 136 Episodes
Comments
Kikan dwi
Dimas selingkuhan Kinan kn 😌
2023-01-30
0
Dewi Rahman
Aq brasa kenal dgn nama Dimas..
2022-09-02
0
TikTikTik
what...??
dunia emang sempit,sampai.jodohpun tuker²an 🤣🤣🤣
2022-03-16
0