Mereka memasuki pelataran rumah yang memang tidak terlalu luas . Namun tampak asri dengan adanya pohon besar di sudut depan dan juga hamparan taman dengan berbagai jenis tanaman di sana .
Begitu memarkir mobil . Nampak pintu depan terbuka .
Alex berjalan keluar menyambut mereka .
" Nyasar tadi ?"
Tanyanya .
Arya yang keluar lebih dulu , diikuti Luna , yang kemudian membukakan pintu untuk Sasa .
" Cuma salah masuk di blok sebelah tadi ." Jawab Arya sambil berjalan mendekat .
Alex terbahak . " Memang cukup ruwet disini penataan nomor rumahnya ." Selorohnya . " Silahkan ..silahkan ..."
Memasuki sebuah ruang tamu yang minimalis , yang langsung menyambung dengan ruang makan .
Lusi nampak keluar dari dapur membawa tumpukan piring .
" Kalian sudah datang ." Sapanya dari jauh .
Alex langsung membawa mereka ke meja makan .
Nampak sop iga di tengah meja yang masih menguap .
Aromanya begitu menusuk hidung , menggoda selera .
" Sasa sudah lapar ?" Tanya Lusi .
Sasa mengangguk , yang diiringi tawa Alex .
" Kayaknya sudah lewat jam makan malam ini ." Godanya .
Tanpa disuruh , Sasa langsung duduk di satu kursi .
Luna duduk di sampingnya , bersebelahan juga dengan Lusi .
Sementara Arya duduk di sebrang ,bersama Alex .
Lusi mulai menyajikan hidangan .
" Maaf kalau kurang enak nih Sa ...Tante kurang begitu jago masak ." Selorohnya .
" Enak kok Tante ." Puji Sasa .
" Oh ya ..." Lusi nampak terkesima ." Baru kali ini loh ada yang puji masakan Tante ."
Alex tertawa ." Ya ...biasanya Bimo selalu bilang masakan Mamanya asin ."
Lusi langsung melirik suaminya .
" Memangnya Bimo kemana ?" Tanya Arya kali ini .
" Lagi jalan-jalan sama sepupunya , mumpung masih disini .
Setelah itu mereka kembali sibuk dengan makanannya .
" Tante ...mau pipis ." Bisik Sasa pada Luna , yang rupanya juga di dengar oleh Lusi .
" Ya udah Tante anterin yuk ." Lusi berdiri lebih dulu .
Sasa dan Luna mengikuti di belakangnya .
" Sasa bisa sendiri ?" Tanya Luna .
Sasa mengangguk .
Mereka hanya menunggu di depan toilet .
" Kelihatannya kalian berdua sudah dekat ?" Tanya Lusi .
" Iya Bu ."
Lusi menatapnya . " Jangan panggil Bu .. Mbak aja biar lebih akrab ." Sergah Lusi .
Luna tersenyum ." Iya Mbak ."
" Hmmm ...kelihatannya Sasa bahagia banget , anak seusia itu kan memang lagi mau dekat terus sama Mamanya , tapi ...nggak seperti itu sama Sasa kan ..."
" Iya Mbak ...saya juga merasa kasihan melihat Sasa ."
Lusi menepuk bahunya ." Saya harap kamu bisa menjadi ibu yang baik buat Sasa ."
Luna nampak terkejut ." Tapi ...saya nggak ada hubungan apa-apa dengan Pak Arya ."
" Maksudnya ?" Tanya Lusi kaget .
" Saya sama Pak Arya cuma sebatas hubungan kerja , nggak lebih ."
Lusi masih menatapnya .
Kenapa semua berbeda ..ia jadi ingat percakapannya dengan Pak Arya waktu itu saat bertemu di restoran .
**********************
" Yang ini udah resmi ?" Tanya Alex waktu itu , ketika Luna dan Sasa sedang ke toilet .
Arya menggeleng ." Belum Pak ."
" Tapi kelihatannya Sasa udah dekat banget ya ." Sambung Lusi .
Arya hanya tersenyum .
" Nunggu apalagi kalau udah sama-sama cocok ?" Tanya Alex lagi .
" Iya mungkin secepatnya ." Jawab Arya pasti .
**********************
Iya ...waktu itu Pak Arya mengakui ada hubungan diantara mereka .
Tapi sekarang ...Luna hanya bilang mereka hanya sebatas hubungan kerja .
Atau mungkin Pak Arya punya perasaan khusus pada Luna , tapi memang belum mengutarakannya .
" Mbak , kenapa ?" Tanya Luna .
Lusi sedikit kaget , ternyata Sasa dan Luna sudah berdiri di depannya .
" Ah nggak papa , Sasa udah selesai ?"
" Udah tante ."
" Ya sudah kita ke depan ."
Setelah selesai makan , mereka berpindah ke ruang tamu dan mengobrol disana .
Cukup lama , sampai Arya melihat jam tangannya .
Sebaiknya mereka pulang sekarang ,karena ingat janji dengan Mamanya untuk mengajak Luna mampir ke rumah . Nggak enak juga kalau nanti terlalu malam .
" Eh Pak Alex , kalau begitu saya permisi mau pamit dulu sekarang ."
Ucap Arya di sela-sela percakapan mereka .
" Loh kenapa buru-buru ?"
" Iya , soalnya ada janji sama Mama , takutnya kemalaman ."
Alex mengangguk ." Oh begitu , okelah ...salam juga buat Mamanya yah ."
" Iya Pak ."
Mereka mengantarkannya sampai teras depan .
Sasa dan Luna masuk mobil terlebih dulu .
Arya berbicara dengan Alex sebentar .
" Oh ya ...jangan lupa nanti undangannya ." Bisik Alex.
Arya hanya tertawa menanggapinya .
Selama perjalanan pulang . Sasa berceloteh menceritakan kegiatannya di sekolah dan juga teman-temannya .
Luna sendiri merasa gelisah . Masih memikirkan kenapa Mamanya Pak Arya ingin menemuinya ....
Apa semua ini ada hubungan dengan pekerjaannya , seperti yang pernah dibilang Pak Arya .
Rasanya perjalanan terasa begitu cepat . Mereka sudah sampai di pelataran rumah Pak Arya .
Saat pintu gerbang terbuka ...jantungnya berdegup makin kencang .
Apalagi setelah mereka turun masuk ke dalam rumah .
Seorang wanita yang mungkin seusia mamanya , menyambut mereka di ruang tamu .
Mungkin ini Mamanya Pak Arya , pikirnya .
Sasa masuk terlebih dulu ke kamar bersama Suster Mia .
" Ma ...ini yang namanya Luna ." Ucap Arya .
Ternyata benar dia Mamanya Pak Arya .
Saat menatapnya ,ia bisa menyimpulkan kalau dia wanita yang ramah ,tapi tetap saja hal itu tak membuat debaran jantungnya normal .
" Saya Karina ."
Mereka bersalaman .
" Bisa Mama bicara berdua dengan Luna ? " tanya Karina .
Arya mengangguk setuju.
Karina meminta Luna mengikutinya .
Mereka menuju ke teras samping .
" Luna silahkan duduk ."
" Iya Bu ."
Mereka duduk berhadapan .
" Saya boleh bertanya sesuatu ?" Tanya Karina langsung .
Luna menatapnya cemas ." Iya Bu , tentu saja ."
" Apa maksud kamu dekat dengan anak saya ?"
Luna membelalakkan matanya , kaget dengan pertanyaan itu .
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 136 Episodes
Comments
🌼💐shanty💐🌼
visual nya dong thor
2022-09-17
0
Dewi Rahman
Apa maksud kamu dekat dengan anak saya?
"Sya jg bingung atuh bu"
2022-09-02
0
TikTikTik
tanpa basa basi ya Bu...
2022-03-16
0