Pagi ini ...
Luna tengah membersihkan kamarnya , setelah tadi subuh membantu Mamanya memasak untuk warung .
Ponsel yang ditaruh di atas kasur berdering .
Nomor tidak dikenal .
" Hallo ."
" Hallo Luna , ini Karina ."
Luna diam sebentar ...apa ini Bu Karina , Mamanya Pak Arya ..
" Ah iya Bu Karina ...ada apa ya ?"
" luna maaf kalau mengganggu pagi-pagi ."
" Nggak papa kok Bu ."
" Apa siang ini kamu ada acara ?" Tanyanya lagi .
" Nggak ada Bu ,memangnya kenapa ?"
" Bisa kamu menemani saya jalan-jalan sekalian makan siang bareng ..?"
Tak ada jawaban , Luna hanya diam . Kenapa tiba-tiba seperti ini . Kemarin Bu Karina mencecarnya dengan beberapa pertanyaan . Kenapa ia dekat dengan Pak Arya .
Tapi sekarang ...
" Luna ...gimana ?" Tanya nya lagi .
" Ah iya Bu ...bisa ."
" Ya sudah nanti saya chat dimana tempatnya ya ."
" Baik Bu ."
Sambungan terputus . Luna duduk di atas kasur .
Masih memikirkan semua yang terjadi dari semalam ...atau mungkin dari beberapa hari yang lalu . Saat ia memutuskan melamar pekerjaan di kantor Pak Arya .
Bukan pekerjaan sebagai sekretaris yang didapatnya , tapi ia malah harus dekat dengan keluarganya . Yang pertama Sasa dan ini Mamanya pun juga melakukan hal yang sama .
Luna menarik nafas panjang , masih tak habis pikir dengan semuanya .
Kejadian semalam kembali terngiang di kepalanya ...
************
" Apa kamu mau menjadi Mamanya Sasa ?"
Luna tersentak , apa ia salah dengar ?
" Maksud Bapak ?"
" Yah ...seperti yang kamu dengar ..." Ucapnya ." Saya mau kamu menjadi Mamanya Sasa ."
" Tapi ...bagaimana bisa ?"
" Bisa ..."
Luna menoleh .
" Kita bisa menikah kan ."
" Apa ??!!!" Sentak Luna .
Arya hanya mengangguk ." Bukankah kita saling membutuhkan sekarang ."
Luna masih menatapnya ,tapi tak ada jawaban yang keluar dari mulutnya .
" Saya butuh kamu untuk Sasa dan kamu butuh saya untuk menyelesaikan semua masalah kamu kemarin ."
Luna mengernyitkan alisnya . Apa yang dimaksud Pak Arya mengenai masalah hutangnya .
Apa ini pula imbalan yang harus diberikannya untuk keluarga Pak Arya karena sudah membebaskannya dari masalah hutang itu .
" Tapi sekali lagi saya nggak akan memaksa kamu soal ini ."
" Apa Bapak akan melunasi semua hutang , asalkan saya mau menikah sama Bapak ?" Tanyanya langsung .
Arya mengangguk .
" Kenapa harus saya ...?" Tanya Luna lagi ." Bukankah Bapak bisa mencari wanita lain yang lebih sepadan untuk bisa menjadi istri Bapak dan juga ibu buat Sasa ..?"
Arya tersenyum tipis ,lalu menatapnya lagi .
" Karena cuma kamu yang bisa mengambil hati Sasa ." Jawabnya singkat .
Luna tersenyum miris . Apa sekarang ia harus menukar dirinya dengan uang .
Ternyata keadaan nya juga sama . Kalau tidak menikah dengan Pak Arya , ia pun nantinya juga akan dipaksa menikah dengan Pak Herman .
" Atau mungkin kamu lebih suka menikah dengan orang itu ?"
Luna terkejut dengan pertanyaan yang seperti tahu apa yang sedang dipikirkannya sekarang .
" Lagi pula saya juga tidak akan mengikat kamu selamanya ."
" Maksud Bapak ?"
" Kita bisa buat perjanjian hanya dalam waktu 1 tahun ."
" 1 tahun ...?"
Arya mengangguk ." Mungkin 1 tahun kedepan ,saya sudah bisa menceritakan yang sebenarnya terjadi pada Sasa , usianya sudah cukup besar untuk bisa menerima semuanya ."
Luna melengos , menatap keluar jendela .
1 tahun bukan waktu yang sebentar .
Selama itu ia akan berperan menjadi ibu dari Sasa , gadis kecil yang tidak berdosa ,yang mungkin menjadi korban keegoisan orang tuanya .
" Saya tidak meminta kamu menjawab sekarang juga , mungkin kamu butuh waktu untuk berpikir lebih lama ."
Luna mengangguk ." Iya Pak , saya akan pikirkan dulu masalah ini ." Jawabnya pelan ." Kalau begitu saya permisi dulu."
" Tunggu .."
Luna menoleh ." Saya minta kamu tidak menceritakan pada siapapun , ini hanya rahasia kita berdua ."
Luna mengangguk , lalu keluar dari mobil .
***************
" Ma , nanti siang aku keluar ya . " Ucapnya , saat menghampiri Mamanya di depan .
Sudah ada beberapa pelanggan di warung Mama yang biasa kesini untuk membeli sarapan .
Selesai membuat beberapa bungkus nasi , lalu memberikan nya pada Bu Imas ,tetangga depan rumah , yang biasa membeli sarapan disini hampir setiap hari .
" Memangnya mau kemana ?" Tanya Mama pelan , masih ada 2 orang yang makan di depan .
" Menemui Mamanya Pak Arya ."
Mama mendelik menatapnya . " Jadi kamu juga kenal sama orang tua bos kamu itu ?"
Luna mengangguk .
" Memang pekerjaan kamu sebenarnya apa disana ?" Tanya Mama lagi , yang menatapnya curiga .
Tak mungkin pula menceritakan kejadian semalam . Ia sudah berjanji untuk merahasiakannya .
" Ma ,aku cuma nemenin Sasa aja disana ,tapi emang semua orang dirumah Pak Arya itu baik , walaupun baru kenal mereka sudah menganggap aku seperti keluarganya ."
" Tapi sepertinya ada yang aneh ?" Tanya Mama lagi .
" Udah ...Mama jangan curigaan gitu , emang nggak ada apa-apa kok ..lagian Mamanya Pak Arya cuma ngajak makan siang bareng aja ."
" Mamanya itu orang nya seperti apa ?"
" Baik kok Ma ..."
" Ya sudah terserah kamu ...tapi kalau ada apa-apa kamu harus cerita ke Mama ."
Luna mengangguk .
Mana mungkin ia menceritakan hal ini ke Mama .
Mungkin pertemuannya dengan Bu Karina nanti bisa sedikit memberikan petunjuk untuk membuat keputusan .
Yah...seperti yang dibilang Pak Arya kemarin .
Ia hanya punya dua pilihan dan dua-duanya akan membawanya ke satu hubungan yang disebut pernikahan .
Setidaknya kalau ia menikah dengan Pak Arya akan lebih baik buatnya , karena ada Sasa disana ,meski ia belum mengenal terlalu banyak soal keluarga itu , ia yakin mereka orang baik .
Apa ini merupakan petunjuk kalau ia harus memilih ini sebagai jalan terbaik untuknya sekarang ...?
Ia mengambil ponsel di celana .Pesan masuk dari Bu Karina .
" Luna , nanti kita bertemu di Mall Cempaka jam 1 siang ."
Ia memasukkan lagi ponsel ke celananya . Semoga ia menemukan jawaban disana .
Jawaban yang bisa menentukannya untuk mengambil keputusan yang paling tepat .
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 136 Episodes
Comments
Dewi Rahman
Pilih babang arya dong pstx
2022-09-02
0
Merlani Hidayat
lanjut
2022-03-12
0