Luna masih berdiri di depan cermin , mengamati tubuhnya dengan berbalut kemeja baru yang dibelinya kemarin .
Sesekali ia menengok ke samping kiri dan kanan , melihat penampilannya sendiri dan tak tahu kenapa rasanya selalu ada yang kurang atau ini semua karena kepercayaan dirinya yang mendadak turun .
" Mbak bisa datang jam 11 , nanti bisa cari saya ...Arisa ."
Ia menarik nafas dalam-dalam , sambil mengusap dadanya yang berdegup tak karuan , masih tak menyangka ia mendapat panggilan untuk interview hari ini . Ternyata perasaannya tak salah , dengan penuh percaya diri kemarin ..ia yakin akan di panggil untuk interview dan ternyata benar .
Sekali lagi ia membetulkan kerah kemejanya . Untuk kali ini ia memilih untuk mengikat rambutnya .
Diambilnya bedak yang ada di meja rias , lalu memoleskan sekali lagi di wajahnya .
Apa penampilannya terlalu sederhana untuk bisa menjadi karyawan di perusahaan sebesar itu ...
" Kok lama sekali dandannya ?" Mama muncul di ambang pintu .
Luna menoleh ." Aku deg-deg an Ma ."
" Udahlah ...kamu harus yakin dulu sekarang , InsyaAllah dilancarkan semuanya ."
Luna mengangguk .
" Penampilan aku gimana Ma ?" Tanyanya lagi .
" Udah cantik ."
" Yang bener ?"
" Iya ...udah cepetan berangkat , jangan sampai telat sampai sana ."
Luna mengambil tas nya di atas kasur , lalu mencium tangan Mamanya .
Biar tak sampai telat , ia memesan ojek online ...tak sampai 5 menit driver sudah menjemputnya .
Perjalanan mereka selama 15 menit , terasa begitu cepat . Mungkin karena ia cemas . Sekali lagi ia menarik nafas dalam dan menghembuskannya pelan . Perasaannya sedikit tenang sekarang .
Ia melangkahkan kaki dengan pasti masuk ke dalam kantor ini lagi .
Semoga besok ini akan menjadi tempat kerjanya yang baru .
Akan sangat membanggakan pengalaman kerja pertamanya bisa di perusahaan sebesar ini .
Ia berjalan ke meja resepsionis , seseorang yang kemarin juga ditemuinya disini yang menyapanya .
" Siang Mbak ada yang bisa dibantu ?"
" Mbak , tadi saya di telpon dari kantor ini dan disuruh menemui Mbak Arisa ."
" Oh baik ...silahkan langsung ke lantai 4 , nanti mbaknya belok kanan , nanti ada tulisan ruangan Pak Arya , nanti di sana ada Mbak Arisa ." Jawabnya menjelaskan .
" Makasih Mbak ."
Ia berjalan ke lift dan langsung ke lantai 4 . Hanya sendirian saja di dalam lift , kantor lumayan sepi siang ini , karena belum jam makan siang juga .
Pintu terbuka , ia berbelok ke kanan dan benar saja ...di ujung ada satu ruang besar , ada tulisan nama disana .
Arya Yuda Perwira .
Membaca nama itu membuat jantungnya berdegup kencang .
Seseorang baru saja keluar dari ruangan itu , menatapnya dan langsung berjalan menghampiri .
" Mbak Luna ..?" Sapanya sedikit ragu .
Luna mengangguk .
Arisa tersenyum ramah . " Silahkan Mbak ...langsung masuk ke ruangan Pak Arya ."
Luna membelalakkan matanya ." Langsung bertemu Pak Arya ?" Tanyanya lagi meyakinkan , ia menduga hari ini akan bertemu lagi dengan Pak Iwan , bagian HRD yang kemarin . Ternyata ...
Arisa mengangguk ." Iya silahkan , Pak Arya sudah menunggu di sana . "
Luna menundukkan kepalanya sedikit sebagai ucapan terima kasih , lalu berjalan menuju ruangan di depannya .
Ini untuk pertama kalinya ia akan bertemu dengan calon bos nya . Yang selama ini hanya pernah dilihatnya di tv , sekarang mereka akan bertatap muka langsung , berdua .
Semakin dekat langkah kakinya ke ruangan itu , semakin berdegup kencang pula jantungnya .
Diketuknya pintu yang tak tertutup rapat itu .
" Masuk ." Sebuah suara dari dalam didengarnya .
Ia membuka pelan .
Laki-laki bernama Arya itu duduk di satu sofa panjang . Wajahnya sama persis seperti yang dilihatnya di tv .
" Permisi Pak ." Sapanya sedikit terbata .
" Silahkan duduk ." Ucapnya ramah .
Ternyata tidak semenakutkan dugaannya . Wajah laki-laki yang duduk di depannya itu nampak teduh .Senyuman menghiasai bibirnya .
Sekian menit mereka sama-sama diam .
Luna hanya menundukkan kepalanya , tanpa berani bersuara terlebih dulu .
Arya mengambil kertas yang ada di meja .
Luna meliriknya sekilas ,itu cv miliknya . Sekali lagi ia menarik nafas dalam-dalam .
" Kamu belum pernah bekerja sebelumnya ?" Tanya Arya memulai pembicaraan .
" Belum Pak ." Ucapnya singkat .
Yah ini akan menjadi pengalaman pertamanya untuk bekerja kalau memang diterima ,setelah sebelumnya 2 kali gagal memperolehnya di tempat lain .
Arya mengangguk , sambil terus mengamatinya .
Hal itu membuatnya semakin gemetaran .
" Orang tua kamu bekerja dimana ?" Tanyanya lagi .
" Mama saya punya warung makan di rumah , kalau Papa sudah lama meninggal ."
" Oh maaf saya nggak tahu ."
" Iya Pak ."
Arya mengamatinya lagi , kali ini lebih dekat .
" Kenapa kamu gemetaran ?" Tanyanya sambil mendekatkan wajahnya .
Luna balas menatapnya , lalu menggeleng .
" Kamu punya adik atau kakak ?"
Luna menggeleng lagi ." Saya anak tunggal ."
" Oh baiklah ..." Pungkasnya , lalu menaruh lagi kertas itu di meja .Setelah diam beberapa saat , Arya bertanya lagi . " Apa kamu menyukai anak kecil ?"
Luna menatapnya kaget . " Maksud Bapak ?" Tanyanya ulang .
" Apa kamu menyukai anak-anak ...?"
" Tentu saja suka Pak ."
" Bagus ." Jawab Arya sambil menyilangkan kakinya ." kalau begitu besok kamu datang ke rumah saya jam 6 pagi ...jangan sampai telat , alamatnya bisa kamu tanyakan ke Arisa di depan ."
Luna melongo ." Saya ...ke rumah Bapak ?" Ulangnya .
Arya mengangguk ." Iya ..apa kurang jelas kata-kata saya tadi ?"
" Jelas Pak ...tapi untuk apa saya ke rumah Bapak ?"
" Besok saya jelaskan semuanya di sana ." Arya menatap jam ditangannya ." Sekarang kamu bisa pergi , saya ada meeting , jangan lupa alamat saya minta sama Arisa di depan ."
Luna mengangguk ." Baik Pak, saya permisi dulu ." Pamitnya , lalu berdiri dan berjalan keluar .
Masih dengan beribu pertanyaan yang memenuhi otaknya kini .
Ia harus datang ke rumah Pak Arya . Untuk apa ?
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 136 Episodes
Comments
🌼💐shanty💐🌼
semangka
2022-09-16
0
Lutfh AmRah
seru ddeh
2022-03-21
0
faaa wahyu
semangat ,kak
mampir juga kenovel ku ya😉🙏
2022-01-17
0