Dunia Hancur (++)

**maaf masih area 18+ , yang umur dibawahnya jangan pernah membaca. jika nekat membaca, maaf author tidak bisa bertanggung jawab jika terjadi sesuatu, yang diluar batas kemauan author**

Talita terbangun,di lihatnya Ibunya masih memejamkan matanya. Talita segera bangun menuju ke arah kamar mandinya.

Jalannya pun terseok-seok, bagian intinya masih sakit dan perih. kejadian semalam membuat perasaan Talita hancur berkeping-keping, tapi apa daya nasi sudah menjadi bubur. bagai nila setitik rusak susu sebelanga.

"Aku, sudah kotor Tuhaaaaannnn,Aaaaaaaaaaa" teriak Talita di dalam kamar mandinya.

Ternyata Om Felix sudah bangun dari tadi, mendengar Talita berteriak dari dalam kamar mandi, Om Felix langsung berjalan menuju kamar mandi juga.

Brakkkk....

Seketika Talita kaget Om Felix memaksa masuk ke dalam kamar mandi. Seringai licik di bibir Om Felix, membayangkan betapa sempitnya kebun bunga yang di miliki Talita.

"Ooom!! keluar!!" Talita mengambil gayung dan di ayunkan ke depan badannya Om Felix yang tak memakai baju sehelai benang pun.

"Ayolah, nak. kita bersenang-senang lagi, kamu pasti akan ketagihan dengannya" ucap Om Felix sambil menggoyang-goyangkan rudalnya yang berdiri tegak layaknya tiang monas.

Talita jijik memandang Om Felix, bisa-bisanya Om Felix tidak merasa berdosa mungkin kepalanya sudah berisi kot*ran walau sudah tak ma*buk masih saja ingin berbuat tak senonoh.

"Ayo, sini cantik. Kita bersenang-senang lagi" ucap Om Felix sambil melebarkan tangannya di samping tubuhnya seolah-olah ingin menangkap Talita.

Talita mundur ke belakang sambil mengacungkan gayung di depan tubuhnya dan satu tangannya menutup bagian intinya.

Talita tidak ingin melayani naf*su Om Felix lagi. Ini saja masih sakit apalagi jika mau di ulang kembali.

"Ayolah, tidak akan sakit lagi seperti semalam" ucapnya sambil menaik turunkan alisnya.

"Berhenti Om, Talita bilang berhenti!!. Talita tidak mau melayani Om Felix lagi. Pergi!!! pergi !! mending Om tak tinggal bersama kami lagi" teriak Talita sambil memukul-mukulkan gayung tapi yang di pukul hanyalah udara.

Om Felix menangkap gayung yang ada di tangan Talita. Terjadilah tarik-menarik gayung dan tiba-tiba saja Talita melepas gayung begitu saja.

brugghhh...

Om Felix terlempar di sudut daun pintu karena tak menyangka Talita melepaskan gayungnya. Om Felix Tersungkur badannya membentur dinding kamar mandi.

"Awwwwuuu" Om Felix meringis kesakitan.

Talita yang melihat Om Felix tersungkur segera mengambil inisiatif untuk kabur. Talita segera berlari menuju ke depan pintu keluar.

Happp.....

Om Felix segera menangkap kaki Talita.

Bughh...

Talita jatuh di depan pintu kamar mandi, Talita meronta kakinya di ayun-ayunkan agar kakinya terlepas dari cengkraman Om Felix. Tapi percuma saja kekuatan Om Felix tidak sebanding dengan Talita.

Om Felix segera bangun dan menindih tubuh Talita.

"Mau kemana kamu,heh. janganlah kamu kabur sayang, layani dulu Ommu ini"

"Aahhh..... ahhh...ahhh" Talita hanya bisa mende*sah ketika jari Om Felix mengobrak ngabrik bagian inti Felix dengan lembut dan semakin lama semakin cepat.

"jaaangaan ahhhh...oom hen...aahhh ti..ahh...kaaan"

Bukannya berhenti Om Felix malah semakin buas mengerayangi tubuh Talita. lidahnya men*ji*lat leher Talita dan meninggalkan bekas merah sambil tetap mengobrak ngabrik bunga mawar Talita.

Talita sudah tak bertenaga, mau tidak mau pasrah dengan apa yang di lakukan Om Felix.

"Nah, begitu dong. Diam dan nikmati"

"aahh.....om berhen_ ti " teriak Talita dan hanya de*sahan dan jeritan itu yang keluar dari mulut Talita

"Diam! jika kamu terus berteriak, Ibumu akan terbangun" ucap Om felix sambil menye*sap salah satu bukit kembar Talita yang belum begitu mekar.

"Ahhhh... uughhhh" Talita mengerang nikmat dan sesuatu keluar dari bagian intinya. Talita lemas tak berdaya.

Om Felix mengambil kesempatan dan mengangkat tubuh Talita dan di pe*luknya dari belakang.

"Baru segitu saja sudah keluar,hehe" seringai licik dari Om Felix.

Lidahnya me*j*lat leher Talita, ada gelayar-gelayar aneh yang di rasakan Talita.

"Ayo, mende*sah lagi" ucapnya di sela-sela j*lat*n disekitar leher dan telinga Talita.

"Ughh.. ahhhh..Om" Talita hanya bisa melenguh.

"Ya, terus"

Semakin lama di s*sapnya leher Talita sehinga meninggalkan tanda merah menghitam.

Di bukanya kaki Talita. Rudalnya mulai meminta di masukkan ke dalam sarangnya.

Talita sudah tak bisa melawan lagi. Hanya bisa pasrah dan pasrah.

jleeebbb...

"Ahhhhhh....." Talita berteriak nikmat, bagian intinya sudah dari tadi basah.

"Ahhhh... ayo men*desah lagi. sempitnyaa aahhhh" ucap Om Felix sambil menggendong Talita yang begitu ringan dan memaju mundurkan rudalnya.

Om Felix melakukannya dengan lembut, memajukan dan memundurkan perlahan-lahan.

"aaaaahhhh... aaahhh.... aahhh" Talita tak berhenti mend*sah, dari awalnya lembut sekarang begitu cepat dan kuat.

"Ahhhh... nikmatnya, ahhhhh... aahhh" d*sah Om Felix disela-sela pacuannya.

Om Felix menghentikan kegiatannya. dan melepas rudalnya dari bunga mawar Talita.

jlebbb...

"ahhh...."

Mungkin sudah tak kuat menggendong Talita. Di letakkannya dan di baringkan Talita di atas bak mandi.

Di lebarkan kaki Talita, Talita bagaikan boneka hidup yang sudah lemas tak berdaya. Dunianya telah hancur. Talita sudah tak berdaya merontak tak berguna pun karena tenaganya sudah habis di se*dot Om Felix.

Rudalnya bersiap memasuki bunga mawar Talita. Tapi sebelumnya karena melihat bunga mawar merah, di depan matanya Om Felix menj*l*t dan memainkan lidahnya di sekitar bagian inti Talita dari lembut sampai begitu membabi buta dengan cepat.

"Aahhh... ahhhh... oo...aahh..." Talita tak sadar menarik rambut Om Felix.

Om Felix tertawa.

"Nikmatilah, setiap hari aku minta seperti ini.hehehe" tawa licik Om Felix.

Om Felix menghentikan kegiatannya dan mulai memasuki bagian inti Talita.

Jleebb

"Aah... nikmat Talita ...ahh.. aahhh" de*sah Om Felix sambil menghentak-hentakkan tubuhnya dari yang lembut sampai yang cepat.

"Aahhhh... aahhh..."

Hanya suara de*sahan dua insan yang melakukan dosa terdengar dari arah kamar mandi.

Ibu Talita terbangun, samar-samar Ibu mendengar suara de*sahan lagi. Ibu Talita menangis lagi, bukan karena sedih Om Felix menduakannya Tapi sedih karena dialah yang membuat anaknya hancur.

Dunia Ibu Anna Hancur, begitu juga dengan Talita. Ibunya Talita tak sanggup untuk hidup lagi.

"Ya Tuhan, cabutlah nyawaku ini aku mohon. aku tak sanggup melihat anakku menjadi seperti ini" batin Ibu Anna menangis dan hanya bisa menangis. Ibu Anna Ingin Talita pergi dari sini asal tidak menjadi budak seorang baj*ngan seperti Om Felix.

Setelah kegiatan panasnya berakhir. Om Felix mulai menyabuni, memakaikan sampho dan mandikann Talita.Talita bagai boneka hidup tak meronta ataupun menolak.Di pakaikannya Talita handuk dan di gendongnya ke arah kamar Talita.

"Ganti bajumu!! jika tidak aku, akan minta di layani lagi"

Talita hanya terisak dan tak berhenti menangis.

"Jangan menangis!! di kasih enak kok malah menangis!! cepat buatkan saya sarapan!!" tegas Om Felix dan keluar meninggalkan Talita dan menuju ke kamarnya Ibu Anna, ibunya Talita.

"Heh, lumpuh bagaimana kabarmu,whahaha. Baguslah kau jadi lumpuh. Ternyata anakmu enak juga ya. Tak ada roti akarpun jadi, tak ada Ibunya, anaknya pun bisa juga, whahahaha" ucap Om Felix sambil tertawa dan mengganti pakaiannya di depan Ibu Anna.

"B*jing*n kamu Felix, kamu tak pantas di sebut manusia, manusia terkutuk!!" umpat ibunya Talita memandang marah pada Om Felix.

"Ayo, teriaklah sesukamu. Aku tak perduli"

Om Felix melangkahkan kakinya keluar dari kamar Ibu Anna dan melihat Talita sedang memasak bubur untuk ibunya.

"Heh! apa yang kau buat. buat apa bubur ini"

Brakkk...

Om Felix menyenggol panci yang sedang di aduk Talita sehingga tumpah ke bawah kompor. beruntung pancinya tidak mengenai Talita.

Om Felix segera keluar dari rumah meninggalkan Talita yang sedang menangis dan Ibunya juga yang sedang menangis.

Talita melihat isi pancinya ternyata tak sampai tumpah. Talita bersyukur Ibunya bisa secepatnya untuk sarapan.

"Br*ngs*k Om Felix tak waras. Gara-gara dia, sudah jam sembilan begini Ibuku belum juga sarapan juga" gumam Talita sambil mengaduk bubur yang akan di makan Ibunya nanti.

TBC...

Terpopuler

Comments

⸙ᵍᵏ 𝓓𝓲𝓲 𝓮𝓲𝓶𝓾𝓽

⸙ᵍᵏ 𝓓𝓲𝓲 𝓮𝓲𝓶𝓾𝓽

ya Allah ada kah yg bs menolong mu talita😭😭😭

2022-04-30

1

🅶🆄🅲🅲🅸♌ᶥⁱᵒⁿ⚔️⃠

🅶🆄🅲🅲🅸♌ᶥⁱᵒⁿ⚔️⃠

ngeri² sedep aku bacanya
suara lucknut knp smp keluar ta

2022-04-28

1

Yuniki E𝆯⃟🚀

Yuniki E𝆯⃟🚀

No komen Kak😭😭

2022-04-23

1

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!