Surat Keterangan Tidak Mampu

Pagi hari dokter datang memeriksa Ibunya Talita, Ibunya sudah di pindahkan ke ruangan Rawat Inap kelas 3 ekonomi.

"Dokter, apa ibuku bisa pulang_ maaf Dokter, saya tak punya biaya untuk kesembuhan ibu saya "

Dokter yang melihat Talita tersentuh hatinya,gadis belia yang tak punya biaya, memaksa Ibunya pulang padahal dokter tau kalo Ibunya butuh perawatan.

"Tunggulah ibumu sadar dulu, nak. Setelah itu kamu bisa ajukan perawatan di rumah Biar nanti saya buat surat rekomendasinya"

"Untuk biaya kamu tak usah khawatir untuk rawat inap biar saya yang tanggung biayanya," ucap Dokter sambil menepuk pundak Talita.

"Trima kasih banyak, Dokter. Semoga Allah membalas kebaikan Dokter,"

"Aamiin, saat Ini kondisi Ibumu sudah stabil dan hanya menunggu Ibumu sadar saja. Kamu yang sabar ya, nak"

"In syaa Allah saya sabar, Dokter,"

"Panggil Saya Dokter Andi,"

"Saya Talita Dokter, Trima kasih...Dokter Andi ,Dokter sudah mau membayar rawat inap Ibu saya, Saya tak bisa membalas budinya Dokter Andi_ tapi saya hanya bisa berdo'a semoga Allah selalu melindungi Dokter Andi_ di mana pun berada dan memberi berkah selalu pada Dokter," ucap Talita dengan menangis tersedu - sedu.

"Baiklah, jika ibumu sudah sadar, segera panggil saya atau perawat ya.. !?"

"Baik, Dokter."

Dokter pun keluar dari ruangan dan tak lama Ibu Mey datang, seperti janji Pak Sobri jika istrinya akan datang dan akan bergantian menjaga Ibunya Talita.

"Nak, ini ibu bawakan sarapanmu.. kamu semalam makan apa?" tanya Bu Mey.

"Saya_ saya makan - makanan yang di kasih dari Rumah Sakit, Bu." jawab Talita dengan malu.

Ya.. sekarang ini bukan malu yang di pentingkan. Mau beli makanan pun tak punya uang sama sekali.

"Ini_. sarapanlah setelah itu, kamu segera ke Kantor Walikota mengurus surat keterangan tidak mampu."

Tak terasa air mata Talita menetes. Talita terharu masih ada orang baik di sekitar Talita.

"Trima kasih Bu_, trima kasih," Talita memeluk Ibu Mey.

Saat ini hanya pelukan seseorang yang mampu menguatkan Talita.

Ibu Mey memeluk Talita erat dan membelai rambutnya Talita.

"Sabar, nak_ Ini cobaanmu, sekarang makanlah terlebih dahulu."

Talita melepaskan pelukan Ibu Mey dan segera mengambil rantang makanan yang di bawa Ibu Mey.

Talita Melihat Ibunya, Ibunya belum sadar juga. Om Felix Juga belum kelihatan batang hidungnya.

Talita segera memakan makanan yang enak di bawakan Ibu Mey. Talita harus cepat ke Kelurahan Setelah Itu ke kantor Walikota.Biasanya pasti banyak yang juga mengantri di sana.

Setelah memakan makanan yang di bawakan Ibu Mey, Talita mencuci rantangan di kamar mandi umum di kelas 3 ruang rawat inap Ibunya, setelah kembali dari kamar mandi, Talita bertanya pada Ibu Mey.

"Bu_ apa Om Felix belum pulang ke rumah?,"

"Sejak kemarin ibu menunggu di depan rumahmu, tapi sampai maghrib Ibu pulang kerumah. Om kamu belum datang juga. Pagi lagi_ Ibu ke rumahmu tapi masih belum kelihatan Om Felix juga. terpaksa Ibu langsung ke sini. Jika Om Felix sudah datang. pasti Ibu menyuruhnya datang membawakan makanan Ini_" jawab Ibu Mey.

"Kemana ya_ Om Felix," Gumam Talita dengan suara kecil tapi masih di dengar Ibu Mey.

"Ibu juga kurang tau, Nak."

Sesaat kami terdiam dan ternyata ada pergerakan tangan dari Ibu Anna, ibunya Talita.

Talita segera menghampiri Ibunya, memberi pijatan - pijatan ringan di tangan dan kaki Ibu Anna.

Mata Ibu Anna perlahan - lahan terbuka dan melirik Talita dan Ibu Mey. Mungkin Ibunya Talita kaget sudah ada di Rumah Sakit, ingin berbicara tapi sudah tak bisa lagi.

"Ibu_ Ibu.. Kita ada di Rumah Sakit. Kemarin Ibu pingsan. Makanya_ Talita membawa Ibu ke sini." Talita menerangkan perihal mereka kenapa ada di Rumah Sakit.

"a.. aa.. aa "(ada di mana) lidah Ibu Anna ingin berbicara tapi serasa sulit.

"Ibu_ tenang dulu. Ita panggilkan suster dulu ya."

Talita Melihat Ibu Mey.

"Bu_ Ibu tungguin ibu saya dulu ya, Bu. Saya mau panggil suster dulu,"

"Iya, Nak." jawab Ibu Mey.

Talita berlari ke ruang suster yang hanya berjarak tak terlalu jauh dari ruangan mereka.

"Suster, Ibu saya sudah sadar,"

"Oh, iya.Tunggu sebentar ya Dek."

Suster berambut pendek segera berdiri dan mengambil alat stetoskop dan lainnya.

Setelah itu mereka berjalan beriringan ke kamar Ibu Anna tempati.

Suster memeriksa keadaan Ibu Anna, memeriksa tensi darahnya, memeriksa nadi dan kondisi tubuh Ibu Anna.

"Bagaimana keadaan Ibu saya, suster..." tanya Talita tidak sabar.

"Sejauh ini sudah stabil, Dek."

"Alhamdulillah." ucap Talita dan Ibu Mey bersamaan.

Suster meninggalkan ruang rawat inap Ibunya Anna. Saat Ini Talita fokus merawat ibunya. Dia tak memikirkan sekolahnya dulu.

"Bu, tolong jaga Ibu saya dulu. Saya akan pergi mengurus Surat Keterangan Tidak Mampu, dulu,"

"Ini uang naik angkotmu, nak."

Talita melihat Ibu Mey, Talita ingin menolak karena Ibu Mey terlalu banyak membantunya.

"Jangan di tolak, nak_ jarak Rumah Sakit ke desa kita agak jauh, tak mungkin kamu jalan kaki," Ibu Mey menyerahkan uang 50 ribu'an pada Talita. Dan Talita memasukkannya dalam saku celananya.

"Trima kasih, Bu,"

"Sama - sama, nak."

Talita mendekati Ibunya dan berkata.

"Ibu_ ibu sama Ibu Mey dulu ya. Talita mau ke kantor Kelurahan. Mau urus Surat Keterangan Tidak Mampu, biar bisa meringankan uang pembayaran Rumah Sakit ini, Bu."

Ibu Talita hanya mengangguk dan tak terasa air matanya menetes di pipinya, anaknya yang masih belia tapi harus berjuang untuknya. Ibu Mey yang melihatnya hanya menguatkan Ibu Anna.

Ibu Mey mendekati Talita dan menyakinkan Talita.

"Kamu jangan khawatirkan Ibumu, ada Ibu dan para suster di sini,"

"Iya, bu_ Ita pergi dulu. Assalamu'alaikum,"

"Wa'alaikum salam." jawab Ibu Mey.

Talita berjalan menyusuri koridor Rumah Sakit,dalam pikiran Talita hanya bagaimana Ibunya bisa sembuh lagi jika tak di tangani Dokter.

Sampailah di tepi jalan raya, Talita menghentikan angkot menuju ke rumahnya terlebih dahulu untuk mengambil surat - surat penting yang di perlukan di kantor Kelurahan dan Kantor Walikota nanti.

"Depan, Pak." ucap Talita setelah melihat lorong yang menuju ke rumahnya.

Angkot pun menghentikan kendraannya dan sopir mengambil uang yang di beritakan Talita. Sisa uang kembalian 45rb Artinya hanya butuh 5 ribu untuk pembayaran dari Rumah Sakit ke rumahnya.

"Trima kasih, Pak" ucap Talita sambil turun dari angkot.

Talita segera menuju ke rumahnya.. tampak rumahnya sepi, artinya Om Felix belum kembali juga.

"Om Felix kemana sih, sudah 2 hari tak pulang ke rumah. Apa Om Felix tidak punya tanggung jawab sama Ibu sih " batin Talita dalam hati yang heran sampai hari ini Om Felix tidak pulang - pulang ke rumahnya.

Talita segera mengambil surat yang di perlukan dan berjalan ke kantor Kelurahan yang jaraknya tidak begitu jauh dari rumahnya, setelah itu Talita akan menuju ke Kantor Walikota agar surat - suratnya lengkap. Setelah lengkap Talita akan menyerahkan pada administrasi Rumah Sakit agar bisa di proses sekaligus meminta Ibunya di rawat jalan saja.

Sesampai di kantor Kelurahan... beruntung belum banyak orang yang mengantri di kantor Kelurahan hanya 2 orang saja.

Talita duduk di pojokan sambil melihat apa sudah lengkat surat yang di bawa. Setelah 10 menit tiba lah giliran Talita.

Talita menyerahkan foto KTP Ibunya dan Kartu Keluarga.

"Ada yang bisa saya bantu, Dek," tanya petugas di Kantor Kelurahan.

"Ini kak, saya mau mengurus Surat Keterangan Tidak Mampu. Surat ini untuk di pakai meringankan biaya Rumah Sakit Ibu saya, kak," jawab Talita.

"Oke sebentar ya, Dek,"

"Trima kasih, Kak."

Talita kembali ke tempat duduknya menunggu Surat Keterangan selesai di buat. Setelah itu dia akan kantor Walikota.

Butuh 30 Menit selesai suratnya di buat dan di serahkan pada Talita. Setelah itu Talita langsung ke kantor Walikota. Sama seperti di kantor Kelurahan, ternyata tidak ramai seperti biasanya sehingga surat yang Talita buat cepat selesai.

Dan akhirnya Talita kembali ke Rumah Sakit.

TBC....

*** Jangan lupa like, komentar, kritik, saran, vote dan beri hadiah di ceritaku ini ya readers...

Terpopuler

Comments

⸙ᵍᵏ 𝓓𝓲𝓲 𝓮𝓲𝓶𝓾𝓽

⸙ᵍᵏ 𝓓𝓲𝓲 𝓮𝓲𝓶𝓾𝓽

yg sabar ya

2022-04-29

1

🅶🆄🅲🅲🅸♌ᶥⁱᵒⁿ⚔️⃠

🅶🆄🅲🅲🅸♌ᶥⁱᵒⁿ⚔️⃠

sabar Talita 🤗

2022-04-27

1

Yuniki E𝆯⃟🚀

Yuniki E𝆯⃟🚀

Alkhamdulillah.. masih ada tetangga yg berbaik hati sama Talita

2022-04-19

2

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!