Calon pacar

Nara masih saja menggerutu kesal sambil menggigiti ujung sedotan jus alpukat nya. Sedari tadi teman teman nya terus memaksa nya berpacaran dengan most wanted sekolah itu. Hingga terdengar sebuah getaran di meja yang berasal dari ponsel nya.

Drrttttt....Drrrtttt....

"Gue ke toilet bentar, ada yang nelfon"Nara melangkah menjauh sambil mengangkat telfon, alis gadis itu terkangkat ketika melihat nomor tidak di kenal di layar ponsel nya.

Perasaan gue gak pernah ngasih orang nomor gue deh.

"Siapa?"

"Naraaa lo di mana!!! Gue dari tadi nungguin lo di parkiran !!!"jawab seseorang di seberang sana.

"Dion? kok lo sih? lo dapat nomor gue dari mana!!"

"Bodo' lo di mana?gue kesana sekarang!"tegas nya.

"Rumah"Ucap Nara kelebihan santai.

"Lo mau bohongin gue? Gue ada di rumah lo yah ,Lo di mana !! PULANGG! Pokoknya Pulang! Lo di mana gue Jemput," nada suaranya mulai meningkat.

Hal yang justru benar benar membuat nara tidak habis fikir dengan tindakan kakak kelas nya itu. Mengapa pria itu sangat suka menganggu dan mengurusi setiap tindakan nya? Bahkan kini sudah mengatur ngatur nya.

"Nggak ah gue bisa pulang sendiri.”

"Lo nggak bawa mobil Nara nanti ada yang nyulik Lo,gue nggak mau tanggung jawab.”

"Biarin aja gue gue juga gak peduli lo mau ngurus gue atau enggak.”

"Lo lupa gue gak suka di bantah? Ohhh atau lo mau gue...."

Nara menutup matanya menetralkan emosi. Baru juga kenal udah sok ngatur "Ngancam terosss!! emang lo siapa sih?baru juga kenal udah ngatur lo"

"Siap siap lo gu-..."

"Caffe dekat sekolah" Kali ini nara pasrah. Ia lebih baik mengalah di banding beradu debat. Menghadapi titisan iblis memang tidak ada gunanya.

"Otw"

Sambungan telfon terputus membuat Nara menghela nafas kasar. Ia melangkah menuju meja yang di tempati oleh teman teman nya.

"Siapa Ra?Lama amat.”

"Galon.” gumam gadis itu malas.

Teman teman nya menghela nafas gemas "Dion nara bukan galon"

"Kenapa kak Dion nelfon? eh eh dia ngomong apa?" Amel menegakkan badan nya ia berucap antusias memasang telinga untuk mendengar penuturan sahabat nya.

"Nggak ada, dia mau Jemput"jawab nara dengan ekspresi manyun dan malah terlihat sangat gemas.

"Cie ada yang bentar lagi mau jadian nih wkwkw"

"Uhhh lambene!!!”

🍃

"Ngapain sih bawa gue kesini?"gadis itu mendadak kesal begitu Dion bukan membawa nya pulang namun malah membawanya ke rumah pria itu.

"Ketemu bunda"

"Etdahhh! Bunda lo? gak ah, gue maluuu!”

"Udah terlanjur"Dion Keluar dari mobil dan beralih membukakan gadis itu pintu mobil.

"Turun!"perintah nya.

"Nggak mau! Gue mau pulang!" Jelas jelas gadis itu menolak.

"Mau turun sendiri atau mau gue gendong masuk ke rumah gue? sekalian ke kamar gue" lagi lagi Dion mengancam.

"Kampret loh!!"

Nara tidak punya pilihan hingga kini ia berjalan mengekori Dion. Entah mengapa mulut nya terus saja berkomat kamit mengumpati cowok di depan nya.

"Tuh bibir kenapa?"Dion menoleh sambil tetap berjalan memasuki rumah besar nya "minta di cium?"

Nara mendengus "minta di rukyah, mulut gue jadi ngomong kasar mulu semenjak kenal lo.”

Dion terkekeh pelan "kebanyak makan sambel yah? ucapan lo pedas di hati gue.”

Bau masakan yang harum memenuhi ruang tamu ketika Dion dan Nara sudah melangkahkan kaki nya di sana.

"Bundaaaaaaa!!!! Abang Dion bawa cewek cantikkkk!!!"Terdengar suara teriakan anak kecil Melengking memenuhi isi ruangan Besar tersebut.

Nara menoleh. Suara itu berasal dari tangga menuju lantai atas, dimana terlihat seorang gadis kecil yang tengah berteriak sambil berlari menuruni tangga menuju dapur.

Nggak selang lama bocah itu kembali dengan seorang wanita paruh baya. Nara perkirakan umur nya sekitar 40-an tahun yang walau sudah menua tapi masih terlihat jelas kecantikan nya, mancung,putih dan agak tinggi. Definisi mak-mak jaman now.

"Ini pacar kamu Yon??"tegur wanita itu yang di sebut bunda oleh gadis kecil itu.

"Calon bun, Kalian bicara aja dulu gue mau mandi sebentar"jawab Dion Sambil berlalu menuju lantai atas.

Nara merutuki mulut Dion yang asal ceplos saja, ia tersenyum kikuk ke arah bunda nya Dion yang tiba tiba duduk di samping nya dan menggenggam tangan nya lembut. Hal yang berhasil membuat gadis itu tersentak pelan.

"Nama kamu siapa nak?”

Nara tersenyum tipis “Anara tante tapi panggil Nara aja"jawab gadis itu sopan.

"Tau nggak?kamu cewek pertama yang Dion bawa ke rumah"pernyataan wanita itu membuat Nara melongo tidak percaya.

Oh pantasan adek nya Dion begitu heboh begitu melihat Dion membawanya. Mungkin saja berapa hari yang lalu mereka tidak ada di rumah makanya tidak sadar kalau Nara sudah pernah kesini satu kali.

"Hah? Seriusan tante baru aku?"

"Iya sayang. Lihat Dion dekat sama cewek aja,tante nggak pernah... ehh tunggu, pernah ada 1 orang tapi nggak pernah di ajak ke rumah. Cuma tante pernah ketemu di luar sama dia. Kalau gak salah namanya Zyka. Tapi sudah lama tente gak dengar kabar nya gimana, Dion juga gak suka kalau tante bahas dia"jelas wanita itu Panjang lebar .

Nara mengangguk mengerti sebenarnya iya tidak terlalu peduli dengan urusan Dion.

"Umhh tante?" Nara berucap namun seolah ragu ingin menanyakan hal ini.

"Iya nak?"

"Mmm Dion emang gitu yah?dingin dan judes?" Akhir nya Nara bertanya walaupun terkesan ragu.

Wajah wanita itu tiba tiba berubah menjadi sedikit murung. Sumpah demi apa Nada jadi merasa menyesal bertanya mengenai hal itu.

"Dulu Dion Itu anak nya ceria nak, dia ramah ke semua org, baik, dan gak pernah mau diam. Tapi Tiba tiba aja dia berubah kayak gini, tante juga nggak tau apa yang buat dia jadi kayak gini sekarang " Terang wanita itu lalu kembali tersenyum.

”Ah iya kamu naik gih manggil Dion masakan tante udah jadi, kita makan bareng yah?”

Nara mengangguk,lalu bangkit berdiri menuju lantai atas dimana kamar Dion berada.

🍃

Habis makan bersama dan mengobrol dikit sama bunda nya Dion. Kini cowok itu mengantar Nara pulang berhubung juga sudah hari sudah malam.

"Ngobrolin apa aja sama bunda gue?"tanya Dion  memecah keheningan yang tercipta di antara mereka.

"Gosipin lo !"jawab gadis itu singkat, tanpa memalingkan tatapan nya dari layar ponsel nya. Ia tengah sibuk menelusuri beranda Ig nya.

"Dasar tukang gosip"ledek dion yang juga masih fokus dengan stir di tangan nya.

"Gue cewek jadi wajar"

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!