Bukit

"Lo bercanda? ini tempat apaan? Keren banget!! Kok gue nggak tau tempat ini?"Nara berdecak Sambil terus Menatap pemandangan yang Ada di sekitar nya saat ini.

"Jelas bukit lah goblok yakali gue mau bilang Laut"Jawab pria itu tidak santai.

Nara mendengus "sabar, tahan buat nggak Ngatain"

"Diam bebek,Lo itu bacot banget! Udah sini ayok.”

"Kemana? Jangan2 lo mau bawa gue ke Pinggir tebing terus dorong gue karna lo kesal sama gue? Ngaku Lo.”

"Kalo iya kenapa?udah diam! Kalau enggak gue Sumbat Mulut Lo pake batu"amcam nya sambil menarik tangan Nara untuk ikut dengan nya.

"Pembunuhan berencana"gadis itu bergumam.

Dion mengajak nya duduk di atas batu besar yang tidak terlalu jauh dari pinggir tebing. Dari sini mereka bisa melihat sebuah danau kecil yang di kelilingi oleh Lahan yg penuh ilalang berwarna hijau,juga Pohon2 beringin yang terlihat berjejer di sekitar kanan dan kiri nya membuat suasana di area danau itu terlihat sangat Damai. Air danau yang Biru  terbias oleh cahaya matahari membuat danau itu terlihat terlapis oleh Berlian,sungguh berikliau dan memanjakan penglihatan.

"Lo tau ngak? Ini tempat ter indah yang pernah Gue Datangi" ucap Nara memecah keheningan di antara mereka ia menatap ke samping dan melihat Dion yang Terlihat sedang menutup mata menikmati angin yang sepoi- sepoi.

"ini belum seberapa, tunggu aja"jawab nya sambil membuka Kelopak matanya Dengan berlahan.

Sejenak Mata nara dan mata dia bertemu. Hingga baru nara sadari pria itu memiliki mata yang sangat indah, Tatapan dingin nya kini sedikit melembut, nara mengerjapkan matanya dan berdehem kaku, ia gugup.

Dengan berlahan nara merebahkan badan nya di atas batu besar itu, angin sepoy sepoy seperti ini benar benar membuatnya mengantuk hingga benar saja tidak lama setelah itu matanya terasa berat dan akhirnya tertutup membawanya ke alam bawa sadar nya.

Dion memandangi nara yang kini tertidur lelap tanpa terganggu sama sekali oleh kicauan kicauan burung yang beterbangan kesana kemari.

"Gue kenapa bisa bareng nih bocah?" Dion bingung sendiri mengapa ia bisa welcome seperti ini pada gadis yang bahkan baru ia kenal nya kemarin bahkan bisa di bilang pertemuan pertama mereka sangat tidak mengenakkan.

Dion menghela nafas pelan, tingkah nya benar2 Random akhir akhir ini. Dengan pelan ia juga merebahkan dirinya di samping nara niatnya hanya berbaring saja sambil menunggu gadis mungil di samping nya terbangun namun akhirnya ia ketiduran juga.

Pria berbadan atletis itu membuka matanya perlahan ia melirik gadis di samping nya yang masih saja tertidur nyenyak padahal yang di tidurinya itu adalah sebuah batu. Dion yakin nanti malam gadis itu akan mengeluhkan badan nya yang pegal pegal.

Dion terus memandangi gadis itu, bertanya tanya pada dirinya mengapa bisa ia berada di sini bersama gadis itu hingga tanpa sadar mata nara terbuka.

"Enghhh gue ketiduran yah?" Nara bangkit terduduk dan meregangkan badan nya yang terasa sedikit pegal.

Dion mengerjapkan matanya lalu menoleh ke arah lain "Lo kebo yah.”

Nara yang sedang menguap tiba tiba menoleh "hah?"

"Lihat arloji Lo"

Dengan spontan nara melihat arloji di tangan nya yang menunjukan pukul 3 sore. Ia tertidur sangat lama.”

"Ya tinggal bangunin bisa kan?”

Dion mendengus meraih gitar yang sedari tadi di bawa nya

"gue mau nyanyi,Lo mau lagu apa?"

"Apa aja deh yang Penting nyaman di dengar"

"Nyaman ke gue aja! Ngak usah ke lagu nya,”goda Dion tanpa mau repot repot Mengalihkan pandangan nya dari senar gitar di tangan nya.

"buaya darat lo, udah cepetan.”

"bawel amat.”

Tanpa Nara sadari sudah lama Ia tidak ketawa  bebas seperti ini.Mungkin saja ia menyimpulkan ini terlalu cepat namun Nara merasakan inilah sisi lain dari pria yang berapa jam lalu ia anggap menyebalkan ia baru sadar ternyata Dion tidak se buruk yang Ia kira, mereka bernyanyi bersama,tertawa bahkan saling mengejek.

"Udah ngelihatin gue diam2?"teguran Dion membuat Nara terbangun dari lamunan nya.

"Banyak Pd Lo"ucap Nara menghilangkan rasa gugup yang tiba tiba saja melanda dirinya.

"Oke oke udah Diem Lihat tuh"

Dion meraih wajah nara dan mengarahkan nya ke arah danau.

"Hoaaaa gilakk keren parah!!!"

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!