" kak aku duluan ya " ucap Alina sambil memegang tas yang berisi baju Alia tapi bukan Alina yang masuk dan mengambilnya di kamar Alia " apa kau masuk ke kamarnya " ucap Alex khawatir " tidak , ini baju kakak yang baru aja di setrika jadi ini belum di taruh di kamar kakak" ucap Alina tersenyum " baguslah , ayo aku antar aku juga mau menjenguk nya " ucap Alex
" tumben , kakak nggak kerja " ucap Alina
" kenapa , kakak kan pemilik perusahaan " ucap Alex " iya sudah ayo " ucap Alina tersenyum
" tunggu sebentar " ucap Alex merogoh saku nya " kenapa " ucap Alina tapi tidak di jawab oleh Alex , lalu menelpon
" halo, pak " ucap sekretarisnya
" halo, hari ini kau handle semuanya " ucap Alex
" apa tapi pak sa_" ucap sekretarisnya terpotong " aku tidak mau alasan kalau tidak ambil pesangon mu " ucap Alex langsung mematikan handphone nya
" pak, halo halo pakkkk " ucap sekretarisnya kesal yang membuat karyawan yang lain melihat nya " kenapa apa aku terlihat seperti putri sehingga kalian menatapku hah " kesal sekretarisnya yang membuat karyawan yang melihatnya kembali fokus ke pekerjaan nya, sekretarisnya pun pergi ke tempat duduknya dengan kesal
" dasar , bos ngeselin nggak tahu apa kalau aku sangat kesal " ucap sekretarisnya kesal
" ya nggak tahu lah, makanya kalau kau ngomong itu di pikirin dulu " ucap Aslan tiba-tiba masuk
" kau kau kau , dasar tidak sopan " ucap sekretaris Alex kesal " nama ku Silla Alianza apa kau mengerti Aslan kalau tidak aku bisa mengajari mu agar kau paham bagaimana!? " ucap Silla " kenapa kakak tidak membuat bos kakak dulu paham baru aku " ucap Aslan duduk di depan meja Silla " diam, kalau dia dengar kau akan tamat " ucap Silla memperingati " memang ada yang bisa membuat kita tamat selain orang itu " ucap Aslan pelan " jangan membahasnya di depan ku , kenapa kau kesini " ucap Silla tiba tiba judes " jangan judes judes gitu dong nanti cantiknya ilang " ucap Aslan tersenyum
tapi diabaikan oleh Silla " baiklah, ini aku hanya membawa bekal untuk kakak " ucap Aslan
" tumben , kamu mau apa " ucap Silla datar
" hm kakak ini tahu aja , kakak memang kakak ter the best " ucap Aslan senang " jangan basa basi " ucap Silla datar " baiklah, begini sebentar lagi kan ultah ku jadi, aku mau kakak juga datang dan harus bersama dengan nya, kakak tahu maksudku kan dan kalian lah yang mengatur semuanya " ucap Aslan " aku mengerti tapi kau tahu itu tidak mungkin " ucap Silla datar
" mungkin, asal kalian berdua memang perduli padaku , selama ini aku sudah menuruti kalian dan kali ini aku mau kalian menuruti ku " ucap Aslan " bagaimana kalau aku memberi mu hadiah yang kau inginkan " ucap Silla menawar
" dan ini lah yang ku inginkan , aku tahu kakak tidak akan mengecewakan ku , dan aku tidak menerima alasan, kakak tahu kan harus mencarinya ke mana " ucap Aslan berjalan pergi , tidak membiarkan Silla berbicara
" As, Aslan " panggil Silla tapi Aslan tidak berbalik dan terus pergi
" apa yang harus ku lakukan, ke sana gengsi dong " ucap Silla bingung " tidak ke sana , berarti aku kalah dong tapi kalau tidak adik sialan itu bisa bisa ngambek " ucap Silla kesal
" duh , dasar sialan " teriak Silla
" kau kenapa " ucap rekan kerja nya " teriak sendiri , ada apa " ucap Silla kesal " aneh " ucap rekannya sambil geleng-geleng kepala
" meeting akan di mulai kecuali kau mau mendengar suara jantung mu yang mau copot " ucap rekannya " aku mengerti pergilah , aku akan menyusul " ucap Silla kesal , rekannya pun pergi sedangkan Silla dengan kesal mengambil berkas yang akan di bahas
" kakak " ucap Alina tersenyum masuk ke kamar Alia yang diikuti Alex yang masuk dengan ekspresi wajah yang seperti biasa
" ada apa " ucap Alia datar " ini kami membawa baju ganti untuk kakak " ucap Alina " taruh saja di meja itu , kalian boleh pergi " ucap Alia datar
" apa kau sudah sarapan " ucap Alex datar
" kenapa kau peduli , pergi saja di sini ada perawat yang merawat ku " ucap Alia datar
" kau mau ku belikan bubur " ucap Alex datar
" aku tidak suka bubur , belikan saja aku roti " ucap Alia datar yang membuat Alex senang tapi tetap dengan ekspresi nya " apa kau mau jus dan camilan lainnya " ucap Alex datar
" boleh tapi, ingat ini hanya hutang jadi aku meminta padamu karena aku akan membayar mu, bukan gratis atau karena aku sudah melupakan apa yang kalian lakukan, aku hanya memanfaatkan apa yang membuat ku untung jadi jangan berpikir lebih " ucap Alia datar memalingkan pandangannya yang membuat Alina menatap Alex yang menatap Alia dengan ekspresi nya namun Alina tahu kalau Alex merasa sedih mendengar itu
" kenapa kau diam , kalau kau sudah tidak ingin pergi jangan pergi dan pergi saja dari sini , kalian berdua bukan hanya kau tapi, Alina juga sebaiknya kalian pergi " ucap Alia datar
" tidak aku akan pergi , Alina apa kau juga mau" ucap Alex yang diikuti senyuman dari Alina , Alex pun pergi dan Alina pun duduk di kursi yang ada di samping Alia
" apa kakak tahu , kak Alex selalu memikirkan kita , kakak tahu dulu saat tidak ada yang menjenguk kakak , kak Alex selalu datang saat kak Lia tertidur , aku memang tidak ikut tapi, kakak tahu saat itu aku juga terkena demam dan saat itu kakak mau merawat ku dan tidak membiarkan ku di rawat oleh orang di rumah , setelah aku tidur kak Alex selalu datang melihat kakak tapi dia tidak pernah datang lagi saat kakak terjaga setelah kakak tiba tiba marah saat itu, kak Alex takut jika kakak emosi saat melihat nya dia malah akan menyakiti kakak lagi dan lagi jadi dia tidak berani menemui kakak , suatu hari kakak menelpon papa saat aku demam berharap kalau papa bisa menjaga salah satu di antara kita agar dia bisa juga merawat salah satu di antara kita tapi, saat itu papa sangat terpuruk kak Alex pun sangat marah mendengar perkataan papa dan saat itu kak Alex tidak lagi meminta bantuan papa dan diam diam menjaga kita " ucap Alina panjang lebar menjelaskan dengan lembut setelah selesai Alia pun menoleh " kau tahu , perkataan mu tidak bisa membuat perlakuan kalian padaku menjadi di benarkan , mungkin jika kalian menyakiti ku hanya sekali mungkin , mungkin aku bis membenarkannya dengan perkataan mu ini tapi kau tahu kalian menyakiti ku berkali kali yang membuat ku sulit melupakan semuanya dan itu termasuk kau , aku tahu kau masih kecil tapi sampai kapan kau akan di anggap kecil dan di manjakan sedangkan aku , aku hanya bisa terus memaksa diriku sendiri untuk bisa mengerti semuanya kau tahu itu sulit aku tahu di luar sana ada yang lebih menderita tapi kemampuan orang untuk menerimanya itu berbeda beda jadi jangan memaksa ku untuk melupakan semuanya karena bagiku itu sangat menyakitkan dan bahkan sampai sekarang aku bisa mengerti dirimu, kau bisa bicara seperti ini itu karena kau tidak pernah merasakan apa yang aku rasakan jadi aku minta sebaiknya beritahu dulu dirimu apa kah kau begitu mengerti diriku sehingga kau pantas menyuruhku " ucap Alia mengeluarkan air matanya perlahan lahan sambil berusaha menahan emosi nya lalu memalingkan wajahnya dan menyeka air matanya " kau tahu aku sangat bingung kenapa aku mengeluarkan air mata ku di depan orang yang tidak pernah mengerti diriku aku selalu mengerti kalian semua tanpa terkecuali tapi aku bingung kenapa kalian yang banyak tidak bisa mengerti diriku yang hanya satu ini " ucap Alia menyeka air matanya yang terus mengalir sambil memalingkan wajahnya dari Alina
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 38 Episodes
Comments