2. menabrak

" kalian lihat kan, bagaimana tingkah laku manusia yang tidak dididik , sangat menyebalkan, tapi bagaimana lagi itu yang kalian tuai jadi ya terima saja " ucap Alia tersenyum dari lantai atas

beberapa menit kemudian

" kakak mau kemana " ucap Alina melihat Alia yang rapi tapi tidak dia hiraukan

" hei apa kau tuli " ucap Alex kesal yang membuat Alia menoleh

" mm iya nih kakak lasingan kenapa nyuruh semua pelayan nyari koin nggak berguna itu , aku kan jadi nggak ada yang ngurus " ucap Alia santai sambil memegang telinga nya

" kak itu peninggalan mama " ucap Alina

" terus , apa peduliku itu kan peninggalan ibu kalian " ucap Alia santai

" kak kakak boleh nggak suka tapi tolong hargai mama dia kan udah nggak ada " ucap Alina

" aku sudah menghargai nya tapi sekarang kan dia sudah tiada jadi kalau aku kurang ajar nggak apa-apa dong kan dia nggak bisa ngapa-ngapain , ya kan " ucap Alia tersenyum

" kak, jangan kelewatan mama memang tiada tapi kita harus mengingat nya dan menghargai jasanya kepada kita, dan mengenangnya " ucap Alina

" mengenang?, heh yang benar saja , apa kau tidak tahu? kenangan, aku tidak memiliki itu " ucap Alia kesal

" mana mungkin , kakak pasti punya kenangan indah dengan mama " ucap Alina

" jika saja ada alat transfer kenangan maka aku akan mengambil kenangan indah mu karena kau aku tidak memiliki kenangan indah seperti ucapan mu itu " kesal Alia lalu pergi yang membuat Alina terdiam

" jangan , dipikirkan kau tahu bagaimana dia " ucap Alex yang diikuti anggukan dari Alina

di jalan raya 🖤

" hah kenangan, kenangan apaan kenangan hambar?! " kesal Alia di dalam mobil yang membuat sopirnya memandangnya dengan takut

" kenapa kau melihat ku begitu, apa kau mau mata mu keluar! " bentak Alia yang diikuti gelengan dari sopirnya

" berhenti " kesal Alia yang diikuti oleh sopirnya

" turun, duduk di belakang " kesal Alia

" tapi _ " ucap sopirnya

" kau mau dipecat ?, cepat " bentak Alia yang membuat sopirnya hanya bisa menurut

" kau berbicara seolah kau yang paling tahu " ucap Alia kesal sambil mengemudi dengan cepat yang membuat sopirnya hanya diam ketakutan

" kau pikir dirimu tuhan yang bisa tahu semuanya, kau yang secuil mau menandingi ku " kesal Alia

" kau juga Alex kau pasti merasa bangga melihat adik kesayangan mu itu bisa kesalkan , ku akui kau memang sangat pandai mendidik, tapi sayang kau membuat dirimu tuli dan buta " ucap Alia tersenyum sinis

" dasar kau saudara buntu " teriak Alia senang sambil berkendara dengan senang

Alex Shine Elioma , anak tertua , tegas , pintar, dan selalu melindungi Alina , umur 23

Alia Shine Elioma anak kedua , judes, pintar , dan selalu ingin diperhatikan , umur 19 tahun

Alina Shine Elioma anak bungsu , lembut, pintar , dan penurut umur 18 tahun

" kau melihat ku tumbuh , tapi kau malah berpura-pura buta, ku doakan semoga saja jadi kenyataan " kesal Alia , tiba-tiba dia melihat mobil yang melaju kencang dan mendahuluinya

" ini juga , kau mau menantang seseorang yang sedang marah! hah!, kalau begitu lihat ini " ucap Alia , menambah kecepatan mobil nya seraya menyeringai

" non pelan pelan " ucap sopirnya takut seraya berpegangan erat di sabuk pengaman

" diam " bentak Alia sopirnya pun hanya bisa pasrah 😭

tidak menunggu lama Alia sudah mendahului mobil itu tapi dia kembali di dahului

" sialan kau " teriak Alia gila dia pun semakin menambah kecepatan mobil nya dan tidak melihat lampu merah

" non awas " teriak sopirnya melihat seorang pejalan yang hendak di tabrak Alia tapi sayang itu sudah terjadi Alia terlambat berhenti

" astaga " ucap Alia kaget

" non sekarang bagaimana ini " ucap sopirnya ketakutan

" ini semua gara gara kau , kenapa kau cerewet sekali! " kesal Alia memukul setir mobil nya

tak berselang orang orang mengerumuni mobil Alia

" mbak, pak keluar " kesal orang orang memukul jendela mobil Alia

" kenapa diam , turun" kesal Alia melihat sopirnya yang ketakutan

" tapi " ucap sopirnya takut tanpa menunggu Alia pun lebih dulu turun

" mbak ini gimana sih, kalau nggak bisa nyetir jangan sok sokan bisa " kesal salah satu dari mereka

" udah ngomong-nya " kesal Alia

" bukan nya minta maaf malah marah dasar anak jaman sekarang " ucap seorang ibu ibu

" ya maklum dong , ibu kan anak jaman kuno maka nya ngomongnya kayak gitu " kesal Alia

" dasar , tidak sopan " kesal ibu itu

" sewet aja " kesal Alia lalu mendekati korban itu

" sebentar bukannya itu anak dari PT Elioma " ucap salah satu dari mereka

" udah keponya?!, kalau mau bantu cepet , kalo gosip sana di empang biar laris " kesal Alia yang membuat sebagian dari mereka membantu Alia membopong korban itu ke dalam mobil Alia, tidak menunggu komentar dari orang orang , dia pun bergegas melaju dan tidak lupa memutar suara sirine dari handphone nya dengan keras agar dia dengan cepat di beri jalan

" Bu jangan molor , pingsan aja biar nggak ileran " peringat Alia seraya menyetir kepada korban yang ada di kursi belakang

" non " ucap sopirnya yang duduk di sampingnya tidak enak dengan korban

" apa! nggak suka " kesal Alia

" turun !" kesal Alia

" non jangan turunin saya, saya minta maaf " ucap sopirnya

" udah sampai rumah sakit dungu!, kamu mau orang ini mati? , cepet! " kesal Alia , sopirnya pun turun dan membawa korban itu masuk yang dibantu oleh perawat di sana

" hei, jangan lupa awasi dia, bye " teriak Alia , lalu melaju pergi meninggalkan sopirnya yang membuat sopir sendu seraya ingin teriak namun, tidak bisa

Alydran Shine Elioma , pemimpin keluarga Elioma sekaligus ayah dari Alex, Alia, dan Alina , dingin, dan gila kerja

" tuan lihat ini " ucap asistennya

" siapkan semuanya malam ini aku akan pulang " ucap Alydran dingin yang diikuti anggukan dari asistennya

" halo " ucap kepala pelayan kediaman Elioma mengangkat teleponnya

" malam ini tuan pulang , siapkan semuanya " ucap asisten Alydran

" baik " ucap kepala pelayan itu, lalu mematikan handphone nya

" tumben, pasti ada sesuatu " ucap kepala pelayan itu curiga

" semuanya, malam ini tuan pulang jadi jangan membuat kesalahan apapun, siapkan semuanya dengan teliti , mengerti " ucap kepala pelayan itu kepada pelayan dan penjaga lainnya yang diikuti anggukan dari mereka

" bi, ada apa " ucap Alina lembut mendekat

" o nanti malam tuan besar pulang non " ucap kepala pelayan itu tersenyum

" papa pulang, apa kak Alia tahu , dia pasti senang " ucap Alina senang

" non tahu kan tuan tidak akan pulang kalau tidak ada masalah " ucap pelayan itu

" iya, Lina tahu tapi sebelum papa membahasnya sebaiknya kita menikmati detik demi detiknya ya kan " ucap Alina tersenyum

" maafin bibi ya " ucap kepala pelayan itu

" nggak apa-apa, bibi juga bener , ya sudah Lina ke kamar dulu ya " ucap Alina tersenyum yang diikuti anggukan dari pelayan nya

" hm " ucap Alia malas mengangkat teleponnya , sambil duduk di sebuah kafe

" kakak ada berita penting " ucap Alina senang

" katakan " ucap Alia dingin

" ayo tebak " ucap Alina senang

" kalau kau tidak mau, jangan katakan " ucap Alia dingin

" bukan begitu, maaf kak " ucap Alina lesu

" jika kau hanya minta maaf sebaiknya jangan menelpon ku , aku bukan orang yang menerima maaf " ucap Alia dingin lalu mematikan handphone nya

" kak, Kakak buk_" ucap Alina terdiam karena handphone nya sudah dimatikan oleh Alia

" yah kakak" gumam Alina sendu

Terpopuler

Comments

Sendy

Sendy

Hem. Alia ini lebih judes dari aku.

2021-12-12

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!