" kalian lihat kan, bagaimana tingkah laku manusia yang tidak dididik , sangat menyebalkan, tapi bagaimana lagi itu yang kalian tuai jadi ya terima saja " ucap Alia tersenyum dari lantai atas
beberapa menit kemudian
" kakak mau kemana " ucap Alina melihat Alia yang rapi tapi tidak dia hiraukan
" hei apa kau tuli " ucap Alex kesal yang membuat Alia menoleh
" mm iya nih kakak lasingan kenapa nyuruh semua pelayan nyari koin nggak berguna itu , aku kan jadi nggak ada yang ngurus " ucap Alia santai sambil memegang telinga nya
" kak itu peninggalan mama " ucap Alina
" terus , apa peduliku itu kan peninggalan ibu kalian " ucap Alia santai
" kak kakak boleh nggak suka tapi tolong hargai mama dia kan udah nggak ada " ucap Alina
" aku sudah menghargai nya tapi sekarang kan dia sudah tiada jadi kalau aku kurang ajar nggak apa-apa dong kan dia nggak bisa ngapa-ngapain , ya kan " ucap Alia tersenyum
" kak, jangan kelewatan mama memang tiada tapi kita harus mengingat nya dan menghargai jasanya kepada kita, dan mengenangnya " ucap Alina
" mengenang?, heh yang benar saja , apa kau tidak tahu? kenangan, aku tidak memiliki itu " ucap Alia kesal
" mana mungkin , kakak pasti punya kenangan indah dengan mama " ucap Alina
" jika saja ada alat transfer kenangan maka aku akan mengambil kenangan indah mu karena kau aku tidak memiliki kenangan indah seperti ucapan mu itu " kesal Alia lalu pergi yang membuat Alina terdiam
" jangan , dipikirkan kau tahu bagaimana dia " ucap Alex yang diikuti anggukan dari Alina
di jalan raya 🖤
" hah kenangan, kenangan apaan kenangan hambar?! " kesal Alia di dalam mobil yang membuat sopirnya memandangnya dengan takut
" kenapa kau melihat ku begitu, apa kau mau mata mu keluar! " bentak Alia yang diikuti gelengan dari sopirnya
" berhenti " kesal Alia yang diikuti oleh sopirnya
" turun, duduk di belakang " kesal Alia
" tapi _ " ucap sopirnya
" kau mau dipecat ?, cepat " bentak Alia yang membuat sopirnya hanya bisa menurut
" kau berbicara seolah kau yang paling tahu " ucap Alia kesal sambil mengemudi dengan cepat yang membuat sopirnya hanya diam ketakutan
" kau pikir dirimu tuhan yang bisa tahu semuanya, kau yang secuil mau menandingi ku " kesal Alia
" kau juga Alex kau pasti merasa bangga melihat adik kesayangan mu itu bisa kesalkan , ku akui kau memang sangat pandai mendidik, tapi sayang kau membuat dirimu tuli dan buta " ucap Alia tersenyum sinis
" dasar kau saudara buntu " teriak Alia senang sambil berkendara dengan senang
Alex Shine Elioma , anak tertua , tegas , pintar, dan selalu melindungi Alina , umur 23
Alia Shine Elioma anak kedua , judes, pintar , dan selalu ingin diperhatikan , umur 19 tahun
Alina Shine Elioma anak bungsu , lembut, pintar , dan penurut umur 18 tahun
" kau melihat ku tumbuh , tapi kau malah berpura-pura buta, ku doakan semoga saja jadi kenyataan " kesal Alia , tiba-tiba dia melihat mobil yang melaju kencang dan mendahuluinya
" ini juga , kau mau menantang seseorang yang sedang marah! hah!, kalau begitu lihat ini " ucap Alia , menambah kecepatan mobil nya seraya menyeringai
" non pelan pelan " ucap sopirnya takut seraya berpegangan erat di sabuk pengaman
" diam " bentak Alia sopirnya pun hanya bisa pasrah 😭
tidak menunggu lama Alia sudah mendahului mobil itu tapi dia kembali di dahului
" sialan kau " teriak Alia gila dia pun semakin menambah kecepatan mobil nya dan tidak melihat lampu merah
" non awas " teriak sopirnya melihat seorang pejalan yang hendak di tabrak Alia tapi sayang itu sudah terjadi Alia terlambat berhenti
" astaga " ucap Alia kaget
" non sekarang bagaimana ini " ucap sopirnya ketakutan
" ini semua gara gara kau , kenapa kau cerewet sekali! " kesal Alia memukul setir mobil nya
tak berselang orang orang mengerumuni mobil Alia
" mbak, pak keluar " kesal orang orang memukul jendela mobil Alia
" kenapa diam , turun" kesal Alia melihat sopirnya yang ketakutan
" tapi " ucap sopirnya takut tanpa menunggu Alia pun lebih dulu turun
" mbak ini gimana sih, kalau nggak bisa nyetir jangan sok sokan bisa " kesal salah satu dari mereka
" udah ngomong-nya " kesal Alia
" bukan nya minta maaf malah marah dasar anak jaman sekarang " ucap seorang ibu ibu
" ya maklum dong , ibu kan anak jaman kuno maka nya ngomongnya kayak gitu " kesal Alia
" dasar , tidak sopan " kesal ibu itu
" sewet aja " kesal Alia lalu mendekati korban itu
" sebentar bukannya itu anak dari PT Elioma " ucap salah satu dari mereka
" udah keponya?!, kalau mau bantu cepet , kalo gosip sana di empang biar laris " kesal Alia yang membuat sebagian dari mereka membantu Alia membopong korban itu ke dalam mobil Alia, tidak menunggu komentar dari orang orang , dia pun bergegas melaju dan tidak lupa memutar suara sirine dari handphone nya dengan keras agar dia dengan cepat di beri jalan
" Bu jangan molor , pingsan aja biar nggak ileran " peringat Alia seraya menyetir kepada korban yang ada di kursi belakang
" non " ucap sopirnya yang duduk di sampingnya tidak enak dengan korban
" apa! nggak suka " kesal Alia
" turun !" kesal Alia
" non jangan turunin saya, saya minta maaf " ucap sopirnya
" udah sampai rumah sakit dungu!, kamu mau orang ini mati? , cepet! " kesal Alia , sopirnya pun turun dan membawa korban itu masuk yang dibantu oleh perawat di sana
" hei, jangan lupa awasi dia, bye " teriak Alia , lalu melaju pergi meninggalkan sopirnya yang membuat sopir sendu seraya ingin teriak namun, tidak bisa
Alydran Shine Elioma , pemimpin keluarga Elioma sekaligus ayah dari Alex, Alia, dan Alina , dingin, dan gila kerja
" tuan lihat ini " ucap asistennya
" siapkan semuanya malam ini aku akan pulang " ucap Alydran dingin yang diikuti anggukan dari asistennya
" halo " ucap kepala pelayan kediaman Elioma mengangkat teleponnya
" malam ini tuan pulang , siapkan semuanya " ucap asisten Alydran
" baik " ucap kepala pelayan itu, lalu mematikan handphone nya
" tumben, pasti ada sesuatu " ucap kepala pelayan itu curiga
" semuanya, malam ini tuan pulang jadi jangan membuat kesalahan apapun, siapkan semuanya dengan teliti , mengerti " ucap kepala pelayan itu kepada pelayan dan penjaga lainnya yang diikuti anggukan dari mereka
" bi, ada apa " ucap Alina lembut mendekat
" o nanti malam tuan besar pulang non " ucap kepala pelayan itu tersenyum
" papa pulang, apa kak Alia tahu , dia pasti senang " ucap Alina senang
" non tahu kan tuan tidak akan pulang kalau tidak ada masalah " ucap pelayan itu
" iya, Lina tahu tapi sebelum papa membahasnya sebaiknya kita menikmati detik demi detiknya ya kan " ucap Alina tersenyum
" maafin bibi ya " ucap kepala pelayan itu
" nggak apa-apa, bibi juga bener , ya sudah Lina ke kamar dulu ya " ucap Alina tersenyum yang diikuti anggukan dari pelayan nya
" hm " ucap Alia malas mengangkat teleponnya , sambil duduk di sebuah kafe
" kakak ada berita penting " ucap Alina senang
" katakan " ucap Alia dingin
" ayo tebak " ucap Alina senang
" kalau kau tidak mau, jangan katakan " ucap Alia dingin
" bukan begitu, maaf kak " ucap Alina lesu
" jika kau hanya minta maaf sebaiknya jangan menelpon ku , aku bukan orang yang menerima maaf " ucap Alia dingin lalu mematikan handphone nya
" kak, Kakak buk_" ucap Alina terdiam karena handphone nya sudah dimatikan oleh Alia
" yah kakak" gumam Alina sendu
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 38 Episodes
Comments
Sendy
Hem. Alia ini lebih judes dari aku.
2021-12-12
1