10. sudah lelah

dua hari telah berlalu , Alia sudah bisa pulang namun lukanya masih belum sepenuhnya pulih , namun dalam dua hari ini tidak ada yang menjenguknya lagi , dan saat dia diizinkan pulang tidak ada yang bersamanya jadi dia hanya bisa menggunakan telepon RS untuk menghubungi supirnya , dan dari ini lah Alia bukan Alia yang dulu , karena dia sudah tidak ingin membohongi diri

Flashback off

hari sudah malam Alia yang sedari tadi sudah bersiap untuk menyambut ayahnya , mendengar suara mobil yang datang

" akhirnya " ucap Alia senang sambil berlari keluar

" wah kakak cantik sekali " ucap Alina sambil melihat Alia yang menuruni tangga " kau juga " ucap Alia tersenyum " kakak cantik persis seperti mama " ucap Alina senang " jangan samakan aku " ucap Alia dingin yang membuat senyum Alina berhenti " kali ini jangan membuat drama , aku tidak mau ada kesalahan jadi tersenyum lah seperti sebelumnya mengerti " ucap Alia

" tuan, nona , tuan besar sudah di depan " ucap pelayan nya " bagus, kalau begitu ayo " ucap Alia senang sambil berjalan ke depan pintu yang terbuka lebar untuk menyambut ayahnya ,

karena Alex anak tertua jadi dia berdiri di depan , Alia di samping kanan dan Alina di sebelah kiri " selamat datang papa " ucap Alia dan Alina senang sedangkan Alex hanya menatap dengan dingin begitu pun ayahnya menatap mereka bertiga dengan dingin lalu masuk , yang diikuti oleh mereka , dan mereka duduk di ruang tamu " apa papa mau makan " ucap Alia senang tapi tidak di pedulikan oleh ayahnya " baiklah tidak apa-apa " ucap Alia senang

" bagaimana sekolah kalian " ucap ayahnya dingin " baik " sahut Alia senang tapi ayahnya tidak memandang nya " baik " ucap Alina senang " kalian kembalilah ke kamar " ucap ayahnya dingin " pa bagaimana kalau kita makan bersama, kami semua belum makan malam " ucap Alia senang " kalian saja , aku sudah di luar , Alia setelah selesai ke ruangan ku " ucap ayahnya dingin berjalan ke kamarnya

yang membuat Alia senang " kenapa kakak di panggil " ucap Alina heran " pasti ada masalah" ucap Alex " terserah, aku duluan " ucap Alia senang , lalu pergi ke meja makan meninggalkan saudaranya , setelah selesai Alia pun pergi ke kamar ayahnya dengan senang

sedangkan Alex dan Alina masih di meja makan

" pa " ucap Alia membuka pintu kamar ayahnya

" masuk " ucap ayahnya dingin sambil duduk di sofa , Alia pun ikut duduk tidak jauh dari ayahnya " ada apa " ucap Alia senang " apa kau telah membuat masalah " ucap ayahnya dingin " mm tidak " ucap Alia berpikir " jangan berbohong " ucap ayahnya dingin " aku tidak berbohong " ucap Alia

" lalu , apa ini " ucap ayahnya menunjukkan Alia artikel " o ini , aku tidak sengaja saat itu ada orang yang menyalip mobil ku jadi aku mengejar nya tapi tiba-tiba ibu ini ada di depan mobil ku jadi aku tidak sengaja menabrak nya

dan ini sepenuhnya bukan salah ku, dan aku juga sudah memberikan dia uang " ucap Alia menjelaskan " semua masalah tidak bisa selalu di selesaikan dengan uang" ucap ayahnya dingin " maaf tapi menurutku itu bisa , tapi cara nya saja yang berbeda karena tidak ada orang yang tidak membutuhkan uang , karena di sini hukum memang ada tapi jika uang sudah bermain maka dia selalu yang menjadi pemenang" ucap Alia " jangan membawa bawa orang masuk dalam masalah mu sendiri, kau harus bisa menerima kesalahan mu " ucap ayahnya dingin " kalau begitu seharusnya papa bisa menerima kenyataan " ucap Alia " jangan mengalihkan topik " ucap ayahnya dingin

" kalau begitu jangan bicara tentang bisa menerima , karena dari dulu aku bisa menerima semuanya tapi papa sendiri kan yang tidak bisa menerima kenyataan " ucap Alia datar " apa maksudmu " ucap ayahnya mulai kesal

" hanya mengingatkan kalau hidup tidak selalu sesuai dengan kemauan kita " ucap Alia

" jangan bertele-tele , katakan apa yang kau maksud " ucap ayahnya " maksud ku , papa seharusnya terima kalau istri papa itu meninggal karena takdir bukan karena aku " ucap Alia " aku memang terima tapi penyebab nya kau " ucap ayahnya dingin " tidak , bukan aku tapi kalian semua yang mengawalinya dengan terus membuat ku mengerti semuanya tanpa mengerti diriku sendiri " ucap Alia

" itu karena kau tidak bisa memendam amarah mu " ucap ayahnya " seharusnya aku membeli cermin sebanyak banyaknya agar kalian semua bisa melihat diri kalian dulu sebelum menuduh" ucap Alia tersenyum " diam " bentak ayahnya berdiri yang membuat Alia berdiri " tidak aku tidak mau , kalau tidak bisa terima jangan selalu mengungkit " teriak Alia " diam " teriak ayahnya melempar vas kaca yang ada di meja ke samping Alia " terus, terus saja hancurkan , toh dari dulu semuanya memang sudah hancurkan" teriak Alia " diam, ku bilang diam jika kesabaran ku habis aku bisa saja melakukan apapun yang diluar dugaan mu " bentak ayahnya " memang apa yang bisa kau lakukan, mencerca membunuh, menghancurkan ku , bukannya dari dulu kalian sudah menghancurkan ku " teriak Alia, sedangkan Alina dan Alex yang hendak ke kamar masing-masing , mendengar suara berisik yang membuat mereka masuk ke kamar ayahnya tanpa izin karena mereka merasa ada yang salah " diam " teriak ayahnya ingin menamparnya ,tiba tiba " papa " teriak Alex yang membuat ayahnya menghentikan dirinya

" kenapa kau berhenti , ayo tampar bukannya dari dulu kau memang selalu membuat ku terluka " teriak Alia

" apa yang papa lakukan , Alia kau juga jaga sikap mu " marah Alex " kau diam saja , kau jangan pura pura melindungi ku, bukannya kalian juga sama , kalian selalu membuat ku hancur " teriak Alia sudah tidak bisa menahan amarahnya " kalian hanya bisa , menyalahkan, melukai dan selalu berpura pura menjadi korban , apa kalian masih tidak sadar di sini akulah korban bukan kalian tapi dari dulu selalu menyuruhku mengerti kalau kalian seorang korban dan aku orang yang harus mengerti, di sini aku korbannya aku " marah Alia mengeluarkan semua amarahnya sambil mengeluarkan air matanya yang sedari tadi dia tahan agar tidak terlihat rapuh

" Alia , kau sedang marah sebaiknya kau tenang dulu " ucap Alex " aku memang marah tapi yang aku katakan adalah perasaan ku yang sebenarnya apa kalian tidak mengerti " bentak

Alia " kami mengerti , tapi sebaiknya kau istirahat kau pasti lelah " ucap Alex memegang tangan Alia dengan lembut " lepaskan jangan berpura pura lagi, aku lelah dengan semuanya , aku lelah selalu berusaha , kalian dengar aku lelah membohongi diriku , aku begitu letih aku sudah tidak bisa , aku berusaha membuat kalian mengerti tapi kenapa kalian tidak bisa , aku membutuhkan kalian , aku tidak mau begini aku bosan " ucap Alia sambil meneteskan air matanya " maaf kan kami " ucap Alex sedih memeluk Alia yang menangis " lepaskan, kemana saja maaf mu itu , aku juga sudah tidak membutuhkan nya aku sudah bosan dengan drama keluarga ini , aku bukan mainan yang bisa dipermainkan sesuka hati " marah Alia mendorong Alex " dan kau, aku juga bisa melakukan ini " marah Alia melihat ayahnya lalu melemparkannya vas kaca ke dekat ayahnya yang membuat Alina yang menangis kaget , lalu Alia pun pergi dengan perasaan campur aduk meninggalkan mereka

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!