9. di salahkan / berubah

" maafkan kakak " tangis Alia " Alina " ucap Alex lalu memeluknya , tiba tiba " kau, ini semua salah mu " ucap ayahnya dingin sambil menatap istrinya " apa maksud papa " ucap Alex " ini semua salah mu jika, kau tidak keluar maka ini semua tidak akan terjadi , apa kau sengaja , kau senang sekarang " ucap ayahnya sambil melihat Alia " tidak aku tidak sengaja, aku tidak tahu ini akan terjadi " tangis Alia

" jangan berpura pura, seharusnya kau tahu jika seharusnya kau tidak keluar di malam hari kau sudah besar seharusnya kau tahu ini akan terjadi " ucap ayahnya " tidak aku tidak pernah bermaksud begini " tangis Alia " pa, ini sudah takdir " ucap Alex " aku tahu tapi jika dia tidak keluar, istriku tidak akan pergi dengan cara ini " ucap ayahnya " pa, dia juga ibu kami , kami juga sedih " ucap Alex " ini memang salah ku tapi aku tidak pernah berniat mencelakai siapapun " tangis Alia " tapi liat kau sudah membunuh istri ku, kau sudah membunuh ibu mu " ucap ayahnya " tidak aku tidak membunuh " tangis Alia " pa, dia juga korban " ucap Alex " jika dia korban kenapa hanya istri ku yang pergi " ucap ayahnya " pa " teriak Alex " pa, ini takdir " ucap Alina menangis , ayahnya pun pergi dengan perasaan campur aduk

" aku benar benar tidak bermaksud " tangis Alia

" aku minta maaf , aku tidak sengaja " tangis Alia , Alex pun memeluknya sedangkan Alina memegang tangannya sambil menangis

" maaf kan aku kak ini salah ku " tangis Alina tapi Alia tidak menjawab dan terus menangis

" ini bukan salah siapapun ini takdir " tangis Alex

setelah dua hari pemakaman ibunya

Alia masih di rawat dan di pindahkan ke ruang VIP " Al , ayo makan " ucap Alex " tidak aku tidak mau " ucap Alia murung " ayo biar kamu cepat keluar " ucap Alex " iya , kak ayo makan sup nya enak loh " ucap Alina " di mana papa " ucap Alia murung " kenapa dia tidak mengunjungi ku " ucap Alia " bukan begitu hanya saja papa banyak pekerjaan " ucap Alex

sebenarnya saat pemakaman ayahnya juga tidak hadir , dan sampai sekarang tidak pulang ke rumah dan terus menerus bekerja dan melupakan semua nya , asisten nya dan Alex pun sering menyuruh nya pulang dan tidak menyiksa diri tapi ayahnya begitu keras kepala dan terus menerus bekerja dan mencari kesibukan seperti orang yang tidak memiliki keluarga , dari sinilah ayahnya jarang pulang dan terus pergi perjalanan bisnis sehingga perusahaan nya juga berkembang dengan pesat dalam beberapa bulan

" apa dia masih marah " ucap Alia " tidak , papa kan tidak pernah marah ke kakak " ucap Alina yang membuat Alia tiba-tiba tersenyum samar

" kak, sini biar aku yang menyuapi kak Lia " ucap Alina " ayo kak buka mulut " ucap Alina

" tidak aku tidak lapar " ucap Alia murung

" ayo makan , tangan Alina sudah pegel tu " ucap Alex tersenyum " kalau begitu jangan lakukan, aku sudah bilang aku tidak mau " ucap Alia " Ayo kak sekali saja, ku mohon " ucap Alina yang membuat Alia kembali tersenyum samar

" kenapa saat aku memohon kau tidak mendengar kan ku " ucap Alia murung yang membuat Alina meletakkan sendok sup nya kembali " maaf kak " ucap Alina sedih " aku tahu kau akan bilang begitu " ucap Alia

" sebaiknya kalian pergi sebelum kalian juga tidak suka pada ku " ucap Alia " kami akan pergi setelah kau makan, ayo buka mulut mu aku memaksa " ucap Alex menyuapi Alia dengan paksa , tiba-tiba " apa kalian tidak dengar aku tidak mau " marah Alia sambil menyenggol tangan Alex yang membuat sup nya jatuh ke wajah Alina " aaa " teriak Alina yang membuat Alia iba " Alina , kau tidak apa-apa " ucap Alex mengelap wajah Alina " aku baik baik saja, hanya kaget karena sup nya yang hangat tiba-tiba mengenai wajah ku " ucap Alina

" Alia, apa yang kau lakukan bagaimana jika itu panas " marah Alex " aku sudah bilang aku tidak mau tapi kalian terus memaksa " marah Alia " kami hanya khawatir , jika kau bukan keluarga kami , kami juga tidak mau " marah Alex yang membuat Alia sedikit merasa sedih

" kalau begitu jangan, aku tidak membutuhkan rasa kasihan dari kalian , aku tidak pernah meminta " marah Alia " seharusnya kau berpikir dulu sebelum bertindak , pantas saja kau di salahkan " kesal Alex sambil membawa Alina pergi " pergi jangan kembali aku tidak membutuhkan kalian " marah Alia tiba-tiba dia mengeluarkan air mata sambil tidur menyamping " kalian benar seharusnya aku berpikir sebelum bertindak , kalau aku begitu maka ini tidak akan terjadi " tangis Alia diam

" papa, maafkan aku , aku tidak bermaksud aku hanya benar benar kecewa " tangis Alia

" tapi aku tidak bermaksud membuat kekecewaan ku menjadi derita yang membuat semua hancur " tangis Alia

" kakak, sebaiknya besok kita minta maaf ke kak Lia " ucap Alina di mobil " tidak aku tidak mau " ucap Alex " kak , kak Lia lagi sakit , dia pasti sangat sedih oleh karena itu dia tidak seperti biasanya, sebagai kakak tertua kakak juga harus bisa mengendalikan emosi kakak " ucap Alina yang membuat Alex juga merasa bersalah " baiklah lah " ucap Alex yang membuat Alina tersenyum

" maafkan aku " ucap Alia menangis sambil memejamkan mata

" tuan, apa tuan tidak mau menjenguk non Alia dia pasti sangat sedih " ucap asistennya yang membuat ayah Alia terdiam " aku masih sibuk" ucap Alydran " apa anda mau mengirim bunga" ucap asistennya " kau ini ART atau sekretaris ku " kesal Alydran " maaf tuan " ucap asistennya menunduk

" kakak lihat aku bawa , roti " ucap Alina senang

" kakak mau " ucap Alina " tidak " ucap Alia datar memalingkan wajahnya " Alia, kakak minta maaf , untuk yang kemarin " ucap Alex

" tidak perlu, ucapan mu juga tidak salah , kalian juga sebaiknya tidak memperdulikan ku , aku tidak pernah minta " ucap Alia " apa kau masih marah " ucap Alex yang membuat Alia menoleh " aku tidak marah hanya saja menerima kenyataan " ucap Alia datar

" seperti yang kau katakan , seharusnya aku berpikir sebelum bertindak dan saat ini aku sedang melakukan nya , aku sadar semuanya karena aku jika saja aku tidak menyayangi kalian semua dan terus mengalah maka semua ini tidak akan terjadi dan jika saja kau tidak ada maka semuanya tidak akan begini " ucap Alia dingin sambil melihat Alina yang membuat Alex kesal " diam , aku meminta maaf hanya karena Alina meminta jadi jangan menyalahkan nya , seharusnya kau tahu ini tidak akan begini jika kau marah marah tidak jelas " marah Alex

" o jadi bukan karena kau merasa bersalah tapi, baguslah kau jujur jadi aku juga tidak akan merasa tidak enak " ucap Alia " ingat, kau bukan saudara yang aku kenal , kau bukan adikku " ucap Alex " memang adik mu seperti apa, apa orang yang lemah itu kalau begitu aku beri tahu mulai hari ini aku bukan Adik mu jadi sebaiknya kalian pergi karena aku tidak pernah meminta tapi selalu memberi " ucap Alia dingin , Alex pun pergi dengan kesal " kakak " ucap Alina mengejar Alex

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!