" diam " bentak Alia sambil berdiri memukul meja yang membuat semuanya diam dan melihatnya " kenapa kalian menatapku kembali ke tempat kalian , kalian membuat ku kesal saja" kesal Alia judes , mereka pun duduk diam di kursi masing masing sedangkan gurunya masih terdiam " kenapa ibu diam, kalau mau ngajar cepat aku tidak punya banyak waktu mendengar kan mu " ucap Alia judes melihat gurunya yang terdiam , yang membuat gurunya sadar " i iya, maaf maaf " ucap gurunya , dan segera membuka buku pelajaran " kalian buka , halaman 45 ya " ucap gurunya , mereka pun membuka bukunya kecuali Alia karena dia tidak membawa buku dan hanya membawa pulpen yang dia gantung di saku bajunya , Alia pun mengangkat tangan " a ada apa " ucap gurunya ragu " aku tidak membawa buku " ucap Alia datar " apa!, mm maksud ibu , tolong salah satu dari kalian berbagi dengan Alia ya " ucap gurunya tapi semua hanya diam dan menunduk takut yang membuat gurunya khawatir
" aku tidak mau, kenapa bukan ibu yang berbagi dengan ku " ucap Alia " apa " ucap gurunya kaget yang membuat Alia terlihat kesal
" mm baik, ibu akan berikan " ucap gurunya
" tidak usah , aku yang akan membawa kursi ku , kau juga kan membutuhkan nya " ucap Alia , langsung mengangkat kursinya ke meja gurunya yang membuat gurunya semakin tidak nyaman " ada apa " ucap Alia duduk sambil melihat gurunya yang terus menatap nya
" a tidak ada " ucap gurunya berusaha tersenyum " kalau begitu lanjutkan , tidak perlu memperdulikan ku mengajar saja seperti tadi " ucap Alia datar , gurunya pun lanjut menjelaskan di papan sambil terus di tatap Alia dari belakang yang membuatnya sedikit gugup
' gimana nggak di peduliin , kamu bagaikan singa yang bisa saja menerkam ku kapan saja ' ucap batin gurunya takut , setelah beberapa menit akhirnya jam istirahat , di kantin
Alina sedang mencari tempat duduk yang kosong sambil memegang nampan makanannya tiba tiba saat Alina berjalan " aduh" pekik Lisa terjatuh karena Alina menyandung nya padahal dia yang berpura pura terjatuh karena ditabrak Alina " maaf, aku tidak tahu " ucap Alina ingin membantu " apa yang kau lakukan, kau sengaja ya " ucap teman Lisa menyalahkan Alina " Lis, kau tidak apa apa" ucap temannya membantunya berdiri " maaf aku benar benar tidak tahu " ucap Alina merasa bersalah " jangan pura pura begitu kami tahu kau membenci Lisa kan " ucap teman Lisa yang satunya sambil mendorongnya yang membuat Alina terjatuh dan makanannya berceceran
" aduh " pekik Alina karena makanan nya yang sedikit hangat mengenai lengannya , tiba tiba Alia lewat dengan membawa nampan makanannya , yang membuat teman Lisa yang mendorong Alina sedikit takut karena dia telah mendorong Alina , tapi Alia dengan wajah yang datar terus berjalan melewati Alina dan yang lainnya tanpa menoleh
" sudah kubilang kita tidak perlu takut " bisik Lisa kepada temannya sambil tersenyum samar " apa yang kalian lakukan, dia kan tidak sengaja " ucap Lisa, pura pura membantu Alina bangun dengan menyodorkan tangannya , saat Alina menggapai tangannya dia tiba-tiba pura pura terjatuh agar yang lain berpikir kalau Alina sengaja menariknya yang membuat Lisa terkena tumpahan makanan Alina " aduh " pekik Lisa " hei kau benar benar sengaja ya " ucap teman Lisa kesal dan yang satu membantu Lisa bangun , dan Lisa malah berpura-pura sedih
" Lisa berniat membantu mu tapi kenapa kau malah mau mencelakai nya " ucap teman Lia yang membantunya dengan kesal " bukan begitu , aku tidak pernah melakukannya , aku benar benar tidak pernah melakukannya " ucap Alina beranjak bangun tapi " jangan membuat alasan kau pikir kami ini bodoh " ucap teman Lisa kembali mendorongnya yang membuat Alina kembali terjatuh , dan tidak jauh dari sana Alia tersenyum sambil memperhatikan dari tadi tiba-tiba sebuah sendok melayang turun mengenai kepala Lisa yang ada di belakang ke dua temannya sambil tersenyum samar yang disadari oleh Alia " aduh " pekik Lisa " kau kenapa " ucap temannya melihat nya " ada yang melempar ku dengan sendok " ucap Lisa sambil memegang kepalanya
" siapa yang melakukan nya , siapa " teriak teman Lisa sambil melihat sekeliling tapi tidak ada yang mengaku " siapa yang melakukan nya , jangan jadi pengecut kau , keluar " teriak yang satunya tiba tiba " aku " ucap Alia dari belakang mereka berdiri di depan Alina yang masih duduk di lantai , yang membuat mereka bertiga menoleh dengan raut wajah yang kesal
" berani nya ka_" ucap salah satu teman Lisa kesal tapi tiba-tiba terdiam ketika melihat wajah Alia " kenapa diam, aku kenapa, begini saja aku yang lanjutkan " ucap Alia dingin " beraninya kau melakukan ini " ucap Alia kesal yang membuat nyali mereka bertiga menciut " oh begitu " ucap Alia dingin
" cepat minta maaf " ucap Alia dingin " aku minta maaf , aku tidak sengaja " ucap Alina sambil berdiri dari belakang yang membuat Alia dengan cepat melirik Alina
" kenapa kau meminta maaf " ucap Alia menahan amarahnya " maaf kakak , aku tidak bermaksud membuat masalah " ucap Alina
" jangan panggil aku kakak aku tidak pernah memiliki saudara yang begitu bodoh seperti mu, kenapa kau minta maaf " kesal Alia menatap Alina " karena aku salah " ucap Alina menunduk " ah sudahlah aku bisa stress bicara dengan mu " kesal Alia kembali melihat Lisa dan temannya " apa kalian tidak mendengar , minta maaf " kesal Alia , teman Lisa pun menatap Lisa " kenapa kalian melihat ku, aku kan sudah bilang tidak baik bertingkah seperti itu " kesal Lisa berpura pura " maaf kan aku kak, aku juga minta maaf atas nama teman ku " ucap Lisa pura pura sambil menunduk yang membuat Alia tersenyum
" aku bisa saja memaafkan mu tapi , kau harus mencium sepatuku " ucap Alia tersenyum yang membuat Lisa melotot sambil menunduk mengepalkan tangannya " kenapa kau diam " ucap Alia dingin , di saat Lisa akan melakukannya " tunggu , ini tidak benar " ucap Alia yang membuat Lisa tersenyum samar lalu kembali berdiri " kau bilang kau minta maaf atas nama teman mu juga kan " ucap Alia tersenyum yang diikuti anggukan dari Lisa dengan menunjukkan raut wajah yang merasa bersalah " kalau begitu kau tidak perlu melakukannya " ucap Alia tersenyum
' ternyata dia sangat bodoh begini saja percaya , dasar otak kosong ' ucap batin Lisa tersenyum " terima kasih kak " ucap Lisa tersenyum sambil menunduk " kenapa kau berterima kasih, aku belum selesai bicara " ucap Alia " aku memang tidak mau kau mencium sepatuku karena di sini itu tidak cukup kau bilang kau juga minta maaf atas nama teman mu jadi itu akan cukup jika kau menjilat sepatu ku sebanyak tiga kali teman yang kau tanggung kan ada dua ditambah kau jadi itu pas , benarkan , karena kau baik tidak mau melihat teman mu kesusahan jadi aku juga tidak mau menghalangi mu melakukan kebaikan dan aku juga merasa mendapat keuntungan dengan kau menjilat sepatu ku , maka aku tidak perlu membersihkan nya lagi kan " ucap Alia tersenyum yang membuat Lisa mengepalkan tangannya menahan amarahnya , sedangkan kedua teman
ketakutan melihat senyuman Alia
" inilah akibatnya kalau berani melawan orang yang salah " bisik bisik murid lain
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 38 Episodes
Comments