16. khawatir

" apa yang terjadi " ucap para guru bertanya di pengurus kantin " sebenarnya tadi terjadi pertengkaran dan nona Elioma terluka dan di bawa dengan ambulance, yang lain saya kurang tahu " ucap salah satu dari mereka yang membuat para guru kaget " apa , kenapa kalian tidak menghentikannya " ucap guru itu " maaf pak, Bu , saya masih membutuhkan pekerjaan ini saya tidak mau membuat masalah dengan nona Elioma kalau yang lain saya bisa tapi saya mohon maaf kaki ini saya tidak bisa " ucap pengurus kantin itu merasa bersalah karena semua tahu Alia akan melakukan apapun yang membuat nya senang dan menyakiti orang yang membuat nya kesal jadi mereka tidak berani mengusik nya karena hal seperti ini pernah terjadi " sekarang apa yang akan kita lakukan " ucap guru itu khawatir " tidak ada gunanya kita begini sebaiknya kita fokus untuk melindungi citra sekolah ini dulu , karena jika ini sampai tersebar kita juga bisa kena imbasnya " ucap guru yang lain

" pengumuman , jika ada yang menyebarkan tentang hal ini dia akan di denda , ini berlaku untuk semua baik guru ataupun murid dan semua pengurus yang ada " ucap salah satu guru " bersihkan kekacauan ini " ucap salah satu guru ke pengurus kebersihan lalu pergi dengan guru yang lain para murid pun melanjutkan istirahat mereka seperti tidak terjadi apa-apa

" sebaiknya aku menelpon kakak " ucap Alina khawatir di dalam taksi karena jemputan nya tidak ada karena ini masih ham sekolah " halo" ucap perawat yang menangani Alia " maaf ini siapa ya " ucap Alina " saya perawat yang menangani orang yang punya handphone ini " ucap perawat itu " o iya, kakak saya fi bawa ke rumah sakit mana ya " ucap Alina " ini di rumah sakit City Park " ucap perawat itu " iya sudah, terima kasih " ucap Alina lalu perawat itu pun memutus jaringan nya

" apa aku harus memberi tahu papa " ucap Alia

" tapi ini jam kerja , papa pasti sibuk dan jika ku telpon dia pasti sangat marah karena aku mengganggu nya , dan itu hanya akan membuat suasana nya semakin tidak nyaman, ya sebaiknya aku tidak menggangu nya , tapi kakak juga akan sedih " ucap Alina setelah berpikir Alina pun memutuskan untuk mengabari ayahnya

" tuan , ada yang menelpon " ucap sekretaris nya sambil memegang handphone Alydran yang membuat Alydran menatap nya dengan sinis karena dia sedang bekerja , yang membuat sekretarisnya juga mengerti dia pun mengangkat panggilan dari Alina " halo, nona " ucap sekretaris Alydran dengan suara pelan

" halo , ini bukan papa ya " ucap Alina " iya ini sekretarisnya " ucap sekretaris Alydran " papa di mana, aku mau bicara " ucap Alina " maaf , tapi tuan sedang bekerja dan tidak bisa di ganggu " ucap sekretaris Alydran " ya , sudah tolong sampaikan kalau kak Alia masuk rumah sakit ya " ucap Alina " memang non Alia kenapa ? " ucap sekretaris Alydran penasaran

" kakak tertusuk, maaf ya om Lina matiin soalnya udah sampai RS " ucap Alina

" tuan , apa tuan punya waktu hanya sebentar " ucap sekretarisnya sopan yang membuat Alydran kembali menatap nya dengan dingin

yang membuat sekretaris nya mengerti , seperti dulu sekretarisnya lah yang selalu di kirim kalau ada acara sekolah atau yang lain kecuali yang bersangkutan dengan bisnis dan jika ada masalah yang di buat oleh Alia tapi jika menurut Alydran masalah yang terjadi dapat membuat citra atau bisnisnya terpengaruh maka dia akan turun tangan

" iya sudah , kalau begitu saya izin ke rumah sakit " ucap sekretarisnya " apa kau sakit " ucap Alydran dingin sambil fokus melihat pekerjaan nya " tidak hanya saja nona Alia masuk RS " ucap sekretarisnya yang membuat Alydran berhenti dan menoleh " apa yang terjadi " ucap Alydran dingin menghentikan kerjanya " nona Alia di tusuk " ucap sekretaris nya " apa, kalau begitu cepat bersiap kita harus ke sana " ucap Alydran kesal yang membuat sekretarisnya heran sambil menatapnya karena tumben Alydran memperlihatkan wajah khawatir nya

" kenapa kau diam , cepat " ucap Alydran

yang membuat sekretarisnya sadar " tapi tuan sebentar lagi ada meeting penting " ucap sekretarisnya " kalau begitu kau tangani saja " ucap Alydran " tidak apa-apa tuan saya bisa menemani nona Alia saya tahu ini pasti meeting penting bagi tuan " ucap sekretarisnya karena dari dulu sekretarisnya lah yang di kirim untuk menyelesaikan masalah yang ada sedangkan Alydran yang menangani masalah atau apapun itu yang berkaitan dengan bisnis , yang membuat Alydran menatapnya dengan dingin " apa kau mau menggantikan ku sebagai ayah nya " ucap Alydran dingin yang membuat sekretarisnya merasa tidak nyaman " bukan begitu hanya saja biasanya tuan tidak pernah mau meninggalkan meeting apa lagi jika itu penting jadi saya menawarkan diri sebelum tuan minta " ucap sekretarisnya " apa maksudmu aku menelantarkan anak ku " kesal Alydran " tidak bukan begitu hanya saja _" ucap sekretarisnya ingin menjelaskan terpotong

" diam , disini aku bos nya jadi aku yang menentukan , kau diam disini tangani meeting ini jangan sampai proyek ini gagal kalau tidak aku akan memberi mu pelajaran kau mengerti " ucap Alydran kesal lalu pergi sedangkan sekretarisnya hanya terdiam mencerna apa yang terjadi " apa salah ku tapi , sepertinya di sini bukan aku lah yang bermasalah , apa tuan telah memakan makanan yang salah atau jangan-jangan tuan ini bukan tuan yang asli " gumam sekretarisnya ngawur " tidak , tidak mungkin , sejak kapan tuan punya kloning , tidak bukan kloning maksudku kembaran " gumam sekretarisnya semakin ngawur sambil terus memikirkan apa yang baru di saja telah terjadi

" tuan kau mau kemana, sebentar lagi kita ada meeting " ucap sekretaris Alex " lalu kenapa kau pikir pertemuan ini lebih penting dari nyawa adikku " kesal Alex kepada sekretaris nya " bukan begitu , tapi ini kan klien yang sangat penting dan susah kita ajak kerjasama jika kita melewatkan kesempatan ini mungkin kita tidak akan bisa mendapatkan nya lagi " ucap sekretarisnya " lalu kenapa, kau kan bisa membuat alasan atau mengganti kan ku , dan kau tugas mu itu sebagai sekretaris bukan office girl jadi kau harus bisa menangani semuanya di saat atasan mu terkena masalah, kau mengerti " kesal Alex " iya tapi_" ucap sekretaris nya terpotong " diam, aku tidak mau dengar " kesal Alex bergegas pergi

" sepertinya akhlak manusia nya sudah kembali" ucap sekretaris Alex tersenyum

" minggir, kau pikir ini jalan nenek moyang kalian hah " teriak Alex di jalanan yang macet memarahi mobil yang lain dari jendela mobil sambil terus membunyikan klakson mobil nya dengan kesal yang membuat mobil lain kesal dan membunyikan klakson nya juga yang membuat Alex terkejut dan kembali duduk dan menunggu dengan tenang dengan raut wajah yang kesal

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!