13. masuk sekolah

semua berkumpul sarapan " hm " ucap Alex berusaha mencairkan suasana yang membuat Alina menoleh " kakak kenapa , apa makannya terlalu pedas " ucap Alina khawatir " tidak, tidak" ucap Alex dengan cepat " Alina apa kau masih memiliki vitamin dan obat pereda " ucap Alia " iya , tumben , apa kakak sakit " ucap Alina

" tidak , teman ku " ucap Alia sambil fokus makan " memang teman kakak kenapa " tanya Alina " dia habis diseruduk badak , yang sesat " ucap Alia menahan amarahnya sambil memicingkan matanya melihat Alydran dan Alex yang membuat mereka terdiam dan fokus makan dan bersikap seperti orang yang tidak tahu apa apa " kenapa bisa ada badak " ucap Alina heran " aku juga tidak tahu, mungkin sangkar nya rusak " ucap Alia judes " kenapa kakak tidak membuat laporan , agar badaknya tidak menimbulkan masalah lagi " saran Alina

" ide bagus , aku juga merasa begitu " ucap Alia menekan

" kak ini " ucap Alina memberikan Alia obatnya

" apa kakak akan pergi ke sekolah " ucap Alina

" iya " ucap Alia dingin berjalan pergi " kak tunggu " kejar Alia " ada apa " ucap Alia judes

" apa aku boleh ikut " ucap Alina " tidak " ucap Alia dingin " aku mohon , kali ini saja , hari ini aku harus sampai lebih awal " ucap Alina

" apa aku harus kasihan " ucap Alia tidak peduli berjalan meninggalkan Alina

" sekarang aku harus bagaimana " ucap Alina sedikit khawatir

" Ar ni minum obat " ucap Alia datar di rumah Arga " wah , kau perhatian sekali membelikan ku obat , kau khawatir ya " ucap Arga tersenyum " aku tidak membeli tapi itu obat bekas Alina , daripada mubazir lebih baik aku memberikan mu lagian itu juga belum kadaluarsa " ucap Alia judes " astaga kau tega sekali memberikan temanmu bekas " ucap Arga " itu kan tidak ilegal, sudah lah aku pergi nanti aku terlambat " kesal Alia berjalan pergi

" kau mau ke sekolah " ucap Arga tidak percaya

" iya lah " ucap Alia berbalik " kau serius tidak mau bolos " ucap Arga " sialan kau " kesal Alia berjalan pergi

" wah , habis kepentok apa tu anak " ucap Arga sambil melihat mobil Alia yang berjalan menjauh

di sekolah , melihat mobil Alia yang masuk para murid berbisik " siapa itu " ucap murid karena tidak biasanya dia melihat mobil Alia ke sekolah , di saat Alia turun dari mobil semua orang kembali berbisik " itu kan Alia, yang nakal itu " bisik bisik para murid tapi tidak di pedulikan oleh Alia dan terus berjalan masuk , melewati kerumunan murid tapi tentunya karena Aila terkenal pembuat onar para murid pun menyingkir memberikan Alia jalan " kenapa para murid menyingkir " ucap murid yang lain yang tidak pernah melihat nya karena Alia jarang masuk sekolah , meski begitu tidak ada yang mengeluarkan Alia karena Alydran merupakan penyumbang dana terbesar dalam sekolah " itu karena jika kau atau yang membuat nya kesal dia akan membuat mu tidak tenang , dulu ada murid yang membuat nya marah , Alia pun membuat nya tidak tahan bersekolah di sini karena tidak tahan dia pun keluar dari sekolah ini " bisik murid itu

" jadi kau harus menjaga jarak dengannya , walaupun kita tidak sengaja membuatnya kesal dia akan langsung membuat kita menyesal walaupun kita minta maaf atau pun sama sama dari keluarga yang setara " sahut yang lain murid yang heran itu pun mengangguk

" Lis , Kak Alia masuk tuh, kau jadi melakukan nya" ucap temannya sedikit khawatir " memang kenapa kau lihat sendiri kan walaupun kita atau yang lain mem buly adiknya dia tidak pernah menghentikan kita justru dia diam dan menonton jadi kenapa aku takut " ucap Lisa tersenyum

" As , gebetan Lo dateng tuh " ucap teman Aslan tersenyum " gebetan apaan " ucap Aslan tersenyum " bukannya Lo suka sama dia " ucap temannya " nggak lah tapi, aku hanya merasa familiar dengan nya " ucap Aslan menatap Alia yang berjalan , sebenarnya Aslan dulu tinggal di luar negeri dan dia kembali saat dia kelas dua SMA , dia pun masuk ke sekolah ini dan tidak terduga dia sekelas dengan Alia yang dulu membantunya karena terlalu lama tinggal di luar negeri dia pun lupa , sebenarnya Alia lebih besar beberapa bulan

" ya nih dasar ngawur " ucap temannya yang lain , di sisi lain Alina masuk dari gerbang belakang tanpa dia sadari ada yang melihatnya dari kejauhan

" kenapa mobil si Alina nggak dateng dateng " ucap teman Lisa " jangan jangan nih anak mau nambah " ucap Lisa tersenyum , lalu pergi ke kelasnya di sana dia melihat Alina yang tengah membersihkan kelas " wah wah wah " ucap Lisa bertepuk tangan sambil mendekati Alina yang membuat Alina menoleh takut " kenapa kau tidak datang sesuai keinginan ku hah!" ucap Lisa mencengkeram rahang Alina yang membuatnya menjatuhkan sapu yang dia pegang " aduh, Li sakit " pekik Alia berusaha melepaskan diri " kenapa kau tidak datang sesuai dengan perintah ku " kesal Lisa " apa kau begitu bersenang senang dengan ku " ucap Lisa tersenyum , tiba tiba suara bel berbunyi

" Lis , Bu guru ada di luar " ucap temannya yang berjaga di pintu " bagaimana kalau kita bermain nanti " ucap Lisa tersenyum lalu melepaskan rahang Alina dengan kasar , mereka semua pun termasuk Alina duduk di tempat mereka masing-masing karena gurunya sudah datang

" semuanya duduk " ucap ketua kelas Alia tapi tidak ada yang mendengar kan nya karena Alia masuk murid yang lain pun tidak memperhatikan ucap yang lain dan sibuk dengan kegiatan masing-masing karena Alia tidak pernah perduli dengan pelajaran ataupun guru saat dia masuk jadi yang lain mengikutinya namun ketika Alia tidak masuk mereka akan memperhatikan guru dan pelajaran karena jika ada Alia mereka tahu mereka tidak akan di hukum karena guru juga enggan menghukum Alia karena status ayahnya di sekolah " semuanya duduk " teriak ketua kelas nya tapi tetap saja tidak ada yang perduli sedangkan Alia hanya terus memperhatikan " As , seperti biasa Alia mengalahkan yang lain " ucap teman Aslan tersenyum " kau tahu aku bisa saja seperti nya tapi pasti kakak ku akan menceramahi ku sampai aku tertidur seperti membaca dongeng, jadi untuk melindungi diriku aku hanya perlu mengikuti alur ya kan " ucap Aslan tersenyum , di saat guru masuk tidak ada yang memperdulikan nya , disaat gurunya merasa aneh dia seketika melihat Alia yang membuat nya hanya bisa pasrah tapi guru nya juga tidak mau menyerah dengan muridnya walaupun kebanyakan berandal 😅

" anak anak , duduk " ucap gurunya lembut tapi tetap saja tidak ada yang peduli " anak anak tolong duduk di tempat duduk kalian masing masing kita akan mulai belajar " ucap gurunya tapi tetap saja walaupun muridnya berasal dari keluarga berada mereka terlihat seperti anak yang tidak memiliki etika

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!