" astaga, cincin nya dimana " ucap Alina menyadari kalau cincin tadi di beli tidak ada
" cepat naik atau kau mau aku tinggal " ucap Alia judes
" sebentar, cincin nya hilang " ucap
Alina cemas
" tinggal beli aja repot banget sih " ucap Alia judes
" tapi, itu kan cincin untuk kak Lia " ucap Alina sedih
" ya sudah , tidak perlu di cari itu kan punya ku, lagi pula aku tidak peduli " ucap Alia judes
" tapi _" ucap Alina
" kau mau ikut atau tidak , aku tidak sesabar dirimu, cepat " ucap Alia kesal
" i iya " ucap Alina bergegas masuk ke mobil
sesampainya di rumah
" kak terima kasih " ucap Alina senang mengikuti Alia yang berjalan masuk , saat di tangga Alia tiba-tiba berbalik dan berhenti yang membuat Alina tida jadi naik tangga
" lain kali jangan ikut dengan ku, aku terus terkena masalah karena mu " ucap Alia dingin
yang membuat Alina sendu
" maaf " ucap Alia sedih
" aku tidak membutuhkan maaf mu , dan lain kali jangan memberikan atau membelikan ku apapun karena aku tidak akan peduli dan menyukainya , apa kau mau memberikan ku sesuatu atau tidak " ucap Alia dingin yang membuat Alina menoleh
" kau cukup berikan aku yang ku inginkan dan kurasa kau tahu apa yang ku inginkan " ucap Alia tersenyum yang membuat Alina terdiam
" melihat wajahmu seperti nya kau tidak bisa, kau tenang saja aku tahu , itu sudah terlanjur kan " ucap Alia tersenyum
" dan satu lagi jangan berusaha membuat ku terkesan karena aku tidak akan bisa terkesan dengan apa yang kau lakukan tapi itu hanya akan membuat ku bertambah tidak menyukai mu , jadi jangan ingin terlibat dalam hidup ku dan hidup lah seperti biasanya " ucap Alia dingin yang membuat Alina terdiam dan sedih, tiba tiba Alex muncul
" Lina " panggil Alex tapi tidak dia tanggapi dan terus terdiam yang membuat Alex salah paham
" apa yang telah kau lakukan " kesal Alex
" entahlah , mungkin aku memberi tahunya kenyataan yang pahit " ucap Alia tersenyum
" apa yang kau katakan " kesal Alex
" kenapa kau bertanya padaku aku tidak tahu apapun, apa kau percaya? " ucap Alia tersenyum
" jangan bermain main cepat katakan" ucap Alex kesal
" hehehe aku takut sekali tapi bo-ong " ucap Alia tersenyum yang membuat Alex semakin kesal
" kenapa kau marah , tanyakan saja pada nya " ucap Alia dingin
" Lina " panggil Alex tapi tidak dia dengar karena tenggelam dalam lamunannya sendiri
" dia tuli kali, makanya jangan nyuruh semua sibuk nyari koin nggak berguna itu adik kesayangan mu kan jadi tidak terurus " ucap Alia menyembunyikan senyum nya
" ini semua karena mu " kesal Alex
" maaf aku tidak tahu " ucap Alia pura pura sedih
" diam jangan membuat drama " kesal Alex
" mm tahu banget sih , aku terharu deh " ucap Alia tersenyum
" diam , pergi kau, aku tidak mau melihat mu " kesal Alex
" idih aku juga nggak mau kali liat drama kalian, bye " ucap Alia , berjalan pergi ke kamar nya dengan angkuh meninggalkan mereka
" Lina " panggil Alex lembut tapi tidak di dengar oleh Alina dan berjalan ke tangga sambil melamun tanpa melihat Alex
" dasar , es campur, pantes aja keliatan tua , setiap hari kerjaannya angry bird mulu " ejek Alia berdiri di depan cermin nya sambil melihat baju yang akan dia kenakan nanti
" wah Alia selera mu keren juga, mantap " ucap Alia senang melihat bajunya di pantulan cermin
" siapa dulu Alia " ucap Alia tersenyum bangga
" mm makan memang hal terbaik " ucap Alia senang sambil duduk melihat makanan yang tersaji di meja makan
" sebentar ada yang kurang " ucap Alia memperhatikan semuanya
" hm aku tahu " ucap Alia melihat kursi Alina dan Alex yang kosong
" tumben telat tapi nggak masalah hari ini aku bisa makan sepuasnya, yang terpenting aku kenyang " ucap Alia senang dia pun mulai makan dengan lahap tanpa memikirkan apapun , yang membuat beberapa pelayannya saling memandang
" tumben " ucap salah satu pelayannya
"udah kayak orang kelaparan " bisik salah satu pelayannya ke yang lain , sebenarnya Alia tahu kalau dia sedang dibicarakan tapi dia tidak mau merusak selera makannya yang baik, dan tenang tanpa adanya keributan seperti sebelumnya karena tidak ada yang mengomentari
" aku tahu kalian membicarakan ku " ucap Alia dingin selesai makan yang membuat pelayannya ketakutan
" tapi tenang kali ini aku biarkan karena mood ku sedang baik, tapi lain kali aku akan membuat kalian menyesal " ucap Alia tersenyum lalu berubah menjadi sinis , dan pergi yang membuat pelayannya keringat dingin
" duh sepertinya aku harus diet setelah ini " ucap Alia berdiri di depan cermin melihat perutnya
" hm rasanya seperti tidak ada beban, sangat bagus " ucap Alia senang berbaring di tempat tidur nya
" BI, ini makanan buat kak Alia " ucap Alina memberikan pelayannya makanan yang dia beli di restauran saat tadi makan siang bersama dengan Alex
" tapi nona besar sudah makan " ucap pelayannya
" ya sudah buat bibi aja " ucap Alina
" terima kasih non " ucap pelayannya senang yang diikuti anggukan dari Alina lalu pergi ke kamar nya
" BI, Alia di mana " ucap Alex
" ada di kamar " ucap pelayannya , Alex pun pergi
' tok tok tok '
" duh siapa sih " kesal Alia bangun karena mendengar suara ketukan, karena ketukannya tidak berhenti Alia pun dengan terpaksa membuka pintu kamarnya
" tumben, ada apa " ucap Alia curiga
" ini " ucap Alex memberikan Alia bolu kecil jahe kesukaan Alia
" apa kau menaruh racun " ucap Alia curiga
" tidak, tadi aku melihat kue ini dan teringat kalau kau sangat menyukai nya " ucap Alex
" kau sakit " ucap Alia melongo
" tidak " ucap Alex dingin
" kau serius , apa kepala mu terbentur " ucap Alia semakin heran
" tidak cepat ambil " ucap Alex datar
" begini, aku senang kau ingat apa yang sering ku makan dulu tapi kau berpikir karena aku sering memakannya itu makanan kesukaan ku , aku memang sering bilang aku menyukainya tapi kau tahu alasan sebenarnya " ucap Alia
" jelas karena rasanya enak dan itu membuatmu menyukainya " ucap Alex dingin
" ku rasa kau hanya mengingat itu dan tidak mengerti ataupun memperhatikan apa yang akan terjadi setelah itu, jadi aku rasa kau harus tahu alasannya sebelum memberikan ku , tapi senang kau tidak pikun " ucap Alia lalu masuk ke kamarnya tanpa mengambil bolu yang diberikan oleh Alex
" apa salahku, niat ku baik malah kena apes, dasar emang gini nih kalau bicara dengan orang yang bawaannya nyakitin mulu " ucap Alex
" tahu gini aku nggak akan hamburin uang cuma buat bolu , murahan kayak gini " kesal Alex lalu membuangnya ke tempat sampah yang tersedia di dekat ruangan Alia
" niat ngasih, kok malah buat nyakitin , kalau nggak tahu ngapain sok tahu, dasar " kesal Alia berbaring
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 38 Episodes
Comments