16. ucapan keturunan

" apa yang terjadi di sini , kenapa semuanya berantakan " ucap para guru heran yang baru keluar dari ruang meeting karena melihat kantin yang sangat berantakan , tentu saja mereka tidak tahu atau dengar karena ruangannya kedap suara

" darah apa ini " ucap salah satu guru yang melihat darah Alia

" darah , Alia Bu " ucap salah satu siswa mendekat

" apa yang telah terjadi " ucap gurunya

" tadi Lisa murid kelas dua bertengkar dengan kakak kelas Alia , lalu karena marah Lisa melempar pisau ke kak Alia yang membuat dahinya terluka , kak Alia pun mengambil pisau itu tadinya kami pikir kak Alia mau melukai Lisa tapi ternyata dia menusuk kakinya sendiri , yang membuat nya terluka , tadi Alina ingin menolong nya tapi kak Alia tidak mau kak Alia pun pergi dengan pincang dengan darah yang terus mengalir , sedangkan kami semua yang ada di sini tidak mau ikut campur , ibu tahu sendiri bagaimana sifat kak Alia tadinya ada yang mau memberi tahu para guru ke ruang rapat tapi itu semua hanya akan menambah masalah , jadi kami tidak jadi melakukannya , kami minta maaf " ucap murid itu tapi, gurunya juga mengerti

" baiklah ibu mengerti, jangan bercerita kepada yang lain " ucap gurunya , lalu pergi begitu pun guru yang di belakangnya

" pengumuman, semuanya berkumpul " ucap kepala sekolah dengan lantang semua pun berkumpul

" bapak langsung saja, mengenai kejadian hari ini bapak harap hal ini tidak akan di dengar oleh orang lain jadi bapak harap kalian jangan membicarakan soal ini di sekolah atau di luar sekolah jika ketahuan ada yang melanggar dia akan di denda dan tentunya dendanya tidak sedikit serta akan di keluarkan dari sekolah, ini berlaku untuk semua baik guru maupun murid dan yang lainnya , jadi bapak harap semuanya mengerti ini bukan hanya untuk kepentingan kita tapi juga untuk menjaga citra sekolah, jadi bapak harap sebesar besarnya kalian semua mengerti " ucap kepala sekolah dengan tegas , setelah itu semuanya bubar dan kembali seperti tidak terjadi apa-apa sedangkan petugas pembersih dan kantin membersihkan kantin dan bekas darah

" o iya kakak tadi kan masuk ke ambulance tapi, dia di bawa ke RS mana ya " ucap Alina mengambil handphone nya di ransel

" halo " ucap perawat yang menangani Alia

" halo, ini siapa ya " ucap Alina

" ini perawat yang menangani pasien yang punya handphone ini " ucap perawat itu

" ini saya keluarga nya , kakak saya di RS yang mana ya " ucap Alina

" di RS Gemstone " ucap perawat

" iya sudah terima kasih, saya akan segera datang , tolong jaga kakak saya " ucap Alina , lalu mematikan handphone nya

" dan sekarang, apa aku harus menelpon papa , atau tidak tapi kalau tidak kak Lia akan sedih tapi kalau ku telpon takut nya papa lagi sibuk dan marah kalau aku ganggu , duh gimana dong, telpon tidak telpon tidak , ya sudah telpon aja deh " ucap Alina cemas dan bingung

" tumben non Alina telpon , sepertinya ada hal penting, apa aku harus memberi tahu tuan atau tidak " ucap sekretaris Alydran bingung sambil memegang handphone Alydran, tapi pada akhirnya dia pun memberi tahu Alydran

" tuan " ucap sekretaris nya masuk ke ruang kerja Alydran tapi Alydran terus fokus menatap pekerjaan nya , yang membuat sekretarisnya enggan

" ada apa kenapa kau diam, kalau tidak ada hal penting keluar saja " ucap Alydran datar sambil fokus melihat pekerjaan nya

" mm tuan, ada yang menelpon in _" ucap sekretarisnya

" angkat saja " ucap Alydran datar terus terfokus pada pekerjaannya memotong ucapan sekretarisnya

" tapi ini dari n_" ucap sekretarisnya kembali di potong

" apa kau tidak mengerti aku sedang sibuk , dan tugas mu meringankan nya apa kau paham " ucap Alydran menatap sekretarisnya dengan dingin

" maaf tuan " ucap sekretarisnya lalu keluar dan mengangkat panggilan dari Alina

" halo , non " ucap sekretaris Alydran

" ini, om Geri ya " ucap Alina

" iya " ucap Geri

" bisa ngomong sama papa " ucap Alina

" tuan lagi sibuk jadi, tidak bisa di ganggu maaf " ucap Geri

" oh iya sudah , Lina cuma mau bilang kalau kak Lia masuk RS Gemstone , karena tertusuk " ucap Alina

" apa, ya sudah om akan menyusul , om tutup ya " ucap Geri , lalu memutuskan sambungan , lalu kembali masuk ke ruangan Alydran

" tuan , sebentar lagi akan ada meeting, saya izin sepertinya saya tidak bisa menemani tuan" ucap Geri

" kenapa " ucap Alydran sambil fokus pada pekerjaannya

" non Alia masuk RS " ucap Geri yang membuat Alydran menoleh

" APA, kenapa kau tidak memberi tahu ku " ucap Alydran menatap dengan dingin

" bukan begitu , tuan kan sedang sibuk jadi tidak bisa diganggu jadi, seperti biasa saya saja yang menemaninya " ucap Geri

" maksud mu aku menelantarkan anak ku " ucap Alydran dingin

" tidak bukan begitu, maksud nya , saya hanya ingin membantu tuan agar tidak bingung antara klien penting atau non Alia " ucap Geri

" kenapa kau tidak memilih di sini dan aku yang pergi , apa kau berusaha menggantikan ku " ucap Alydran

" tidak bukan begitu " ucap Geri cepat * nasib jadi bawahan pasti selalu salah😭 * ucap batin Geri sedih

" kenapa kau diam " ucap Alydran

" iya, maksud saya bukan begitu , saya hanya melakukan seperti biasa , dan sebagai bawahan yang mengerti sebaiknya saya melakukannya sebelum tuan minta " ucap Geri

" o jadi maksud mu , aku tidak pernah mempedulikan nya dan terus menyuruh mu mengurus nya begitu " ucap Alydran kesal

* emang iya , ni bos pikun atau apa sih * kesal batin Geri " bukan begitu juga maksud saya _" ucap Geri dipotong

" sudah diam, kau tangani meeting ini jangan sampai gagal karena aku tidak menyukai itu , kalau tidak kau tunggu saja pesangon mu " ucap Alydran kesal lalu pergi

" iya , memang selama ini aku yang selalu mengurus anak mu " ucap Geri kesal setelah yakin kalau Alydran sudah jauh

" tapi tumben tuan ku ini peduli , apa jangan-jangan setannya udah kabur karena teriakan Alia , A hai memang mendengar gosip dari ART selalu berguna " ucap Geri sendirian

" bos kau mau kemana " ucap sekretaris Alex berjalan dibelakangnya

" menurut mu " kesal Alex

" ya mana saya tahu , emang saya peramal" ucap sekretarisnya

" berani sekali kau, ini semua karena mu kenapa kau tidak langsung memberi tahu ku kalau adikku masuk RS

" kesal Alex seketika berbalik yang membuat sekretarisnya kaget " saya kan cuma mengikuti peraturan bos, bos bilang tidak boleh ada gangguan saat meeting , entah itu dari urusan pribadi ataupun tidak , jadi saya nggak salah dong " ucap sekretarisnya

" diam, aku tidak mau tahu lanjutkan pekerjaan mu " ucap Alex kesal lalu berbalik dan berjalan pergi yang diikuti sekretarisnya

" kenapa kau mengikuti ku, aku menyuruh mu bekerja bukan mengikuti ku" kesal Alex seketika berbalik

" iya tapi, sebelum itu saya butuh bos menandatangani dokumen ini " ucap sekretarisnya menyodorkan sebuah dokumen

" kenapa tidak bilang dari tadi " kesal Alex sambil memandangi dokumen

" gimana mau bilang, bos nyerocos terus kayak emak- emak gosip " ucap sekretarisnya

" sekali lagi kau berani seperti ini kepadaku, tunggu saja uang pesangon mu " ucap Alex kesal memberikan dokumen yang sudah dia tanda tangani

" santai dong bos " ucap sekretarisnya tersenyum , Alex pun langsung masuk ke mobil dengan kesal sedangkan sekretarisnya hanya tersenyum

" kayak nya es di kutub udah cair " ucap sekretarisnya tersenyum , lalu berbalik kembali masuk ke perusahaan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!