" loh kenapa semuanya sibuk ?" ucap Alia celingak celinguk
" hei kau, ada apa ini " ucap Alia bertanya ke pelayannya
" tuan besar akan pulang malam ini " ucap pelayannya menunduk
" apa!, tidak,ini tidak bisa, aku harus tampil perfek " ucap Alia kaget
" kenapa kalian tidak memberi tahu ku, kalian ingin mempermalukan ku hah " kesal Alia yang membuat para pelayannya terdiam
" kenapa diam!, cepat siapkan yang akan ku pakai, apa kalian hanya makan gaji buta " kesal Alia sambil berjalan pergi
" kak , hari ini papa pulang " ucap Alina mengikuti Alia dari belakang dengan senang tapi tidak di hiraukan oleh Alia
" terima kasih tapi aku tidak membutuhkan informasi mu , brak " ucap Alia judes seketika berbalik yang membuat Alina berhenti mendadak , setelah selesai bicara Alia pun masuk ke kamar nya dengan membanting pintu kamarnya yang membuat Alina terkejut
" apa ini, mereka bahkan tidak menyiapkan semuanya dengan maksimal " marah Alia menatap lemarinya , lalu pergi dengan kesal
" bi, bibi, cepat " teriak Alia dengan marah yang membuat pelayannya ketakutan
" lihat, apa ini , apa kalian menyuruhku memakai pakaian murahan ini " ucap Alia marah sambil memegang baju yang sudah di siapkan oleh pelayannya
" apa kalian tuli , lihat ini " teriak Alia marah
" ada apa sih " kesal Alex tapi dihiraukan oleh Alia
" ku bilang lihat, lihat lihat 'prank' " teriak Alia dengan emosi sampai melempar pas kecil yang di pajang di tangga dekatnya berdiri, yang membuat para pelayannya kaget
" maaf nona tapi itu pemberian tuan besar " ucap kepala pelayan untuk melindungi bawahannya
" sejak kapan, kau berani berbohong, sejak detik ini atau selama ini kau telah membohongi kami semua " ucap Alia tersenyum sinis
" tidak saya tidak pernah melakukannya " ucap kepala pelayan
" saat ini kau telah melakukannya , aku tahu papa tidak pernah turun tangan hanya untuk sebuah pakaian jadi jangan membodohi ku karena kau hanya akan menggali kuburan mu sendiri atau mau aku galikan? " ucap Alia tersenyum sinis
" bicara yang sopan mereka lebih tua " kesal Alex
" udah tahu tua, seharusnya mereka sadar akan usianya dan tidak membuat dosa , buat dosa kok bangga " ucap Alia santai hendak pergi
" kak, kalau hanya sekadar pakaian aku ada kok , kalau kakak mau ambil aja " ucap Alina lembut
" kalau kau membuat ku malu , lakukan lain kali kau pikir ukuran kita sama, jangan pernah menyamakan dirimu dengan ku karena itu tidak akan pernah terjadi , dan lebih baik belas kasihan mu itu, berikan kepada orang lain karena aku tidak membutuhkan nya " ucap Alia pergi tidak lupa membuang baju yang dia pegang
" dasar tidak tahu terima kasih, walaupun kami samakan pun kau tidak akan setara dengan kami " kesal Alex
" memang " jawab Alia berjalan dengan angkuh ke kamar nya
" walaupun kami samakan, kau tidak akan bisa seperti kami, blablabla fiuh apaan " ejek Alia
" hah, siapa juga yang ingin seperti kalian , aku udah ok gini masa mau kayak kalian yang cacat, ih amit-amit " ucap Alia di depan cermin
" apa di rumah ini tidak ada hal yang benar satu pun , sebaiknya aku pergi dan memuaskan diri " ucap Alia yang sudah rapi
" kakak, mau kemana " ucap Alina mengikuti Alia tapi dihiraukan oleh Alia dan terus berjalan
" aku ikut ya, aku mau ke mall , soalnya supir ku , sama yang lain nggak ada , kak Alex juga lagi pergi " ucap Alina yang membuat Alia seketika berbalik
" apa rumah ini ada hantunya" ucap Alia yang diikuti gelengan dari Alina
" kalau begitu , kenapa semuanya tidak ada apa kau mengurung mereka " ucap Alia datar
" bukan begitu, sebagian pergi untuk menyiapkan semuanya untuk kepulangan papa, dan beberapa pergi mengambil cuti " ucap Alina
" kau bisa menyetir " ucap Alia
" iya, tapi masih belajar " ucap Alina
" kalau begitu, menyetirlah , toh kalau kau ditangkap kau akan dikeluarkan dalam waktu sedetik karena kau kan kebanggaan keluarga , ya kan " ucap Alia berbalik hendak pergi
" tunggu kak, kali ini saja ku mohon " ucap Alina
" karena aku tidak terlalu buruk seperti kalian jadi kau boleh ikut tapi ingat!, jangan berlagak seperti kau mengenal ku , dan kita tidak boleh berjalan bersama sebaiknya kita berpencar kau mengerti " ucap Alia datar yang di ikuti anggukan dari Alina
sesampainya di mall mereka langsung berpisah dengan pergi ke tujuan masing-masing seperti orang yang tidak memiliki hubungan
" nona bagaimana dengan dress ini , ini merupakan pengeluaran terbaru " ucap staf mal memperlihatkan Alia sebuah dress
" hm , aku ambil , sepatunya yang ini, aksesoris yang ini , paham " ucap Alia berjalan sambil melihat barang barang yang ada di sana yang diikuti anggukan dari para staf , setelah selesai Alia pun berjalan pergi
di bagian lain
" Bu , itu saya yang duluan " ucap Alina lembut
" kamu nggak mau ngalah sama orang tua "
ucap ibu itu judes
" maaf Bu , saya tidak bermaksud, silahkan anda ambil saja " ucap Alina lembut
" gitu dong dari tadi " ucap ibu itu , Alina pun membeli yang lain
" apa kakak akan menyukai nya " ucap Alina sambil fokus ke anting mutiara yang dibeli , karena fokus dia pun tidak sengaja menabrak orang , yang ternyata orang yang tadi
" maaf Bu saya tidak sengaja " ucap Alina membantu ibu itu bangun
" jika kau tidak terima jangan begini caranya , apa kau tidak bisa menghormati orang tua " marah ibu itu yang membuat orang memperhatikan mereka
" maaf Bu " ucap Alina sambil memungut barang ibu itu dan memasukkannya ke dalam tasnya
" ini Bu " ucap Alina lembut , ibu itu pun mengambil tasnya dengan kasar dan memeriksanya
" apa ini, di mana kartu ku, hei nak apa kau mengambilnya " bentak ibu itu yang membuat Alina takut
" saya tidak mengambil apa-apa Bu , saya hanya memasukkan semuanya ke dalam tas ibu " ucap Alina takut , yang ternyata dilihat oleh Alia , Alia pun memantaunya
" masih kecil udah pinter nipu aja, mau jadi apa kamu " bentak ibu itu
" tidak, saya tidak pernah mencuri " ucap Alina mulai menangis
" jangan berpura pura menjadi korban, pokoknya aku tidak mau tahu, kau harus ganti rugi " marah ibu itu
" i iya saya ganti " ucap Alina takut sambil mengambil kartunya dan menyodorkannya ke ibu itu, saat akan mengambil nya Alia menepis tangan Alina hingga kartunya jatuh
" apa yang kau lakukan " kesal ibu itu
" duh maaf tangan saya gatel " ucap Alia tersenyum
" apa kau tidak tahu sopan santun " kesal ibu itu
" iya nih saya kan anak zaman sekarang, bukan Zaman sumo kayak ibu " ucap Alia seraya melihat tubuh ibu itu yang lumayan sehat
" apa maksudmu " kesal ibu itu
" tidak ada, tadi saya hanya melihat kalau gadis ini tidak menabrak ibu dengan kuat tapi kenapa ibu bisa terjatuh ya, karena saya pintar saya tahu ternyata ibu itu terjatuh karena tidak bisa menyeimbangkan tubuh benar kan " ucap Alia tersenyum
" diam, kau sangat tidak sopan , cepat ambil kartunya " bentak ibu itu
" bagaimana mungkin itu kan uang ibu, kalau saya yang ambil berarti uang saya dong , tapi tidak masalah saya juga suka uang " ucap Alia hendak menunduk
" berhenti " ucap ibu itu , Alia pun tersenyum sedangkan ibu itu berlutut karena tubuh yang besar saat hendak mengambil kartu itu Alia langsung mengambilnya
" wah, ternyata ibu matre juga" ucap Alia tersenyum seraya menendang kartu Alina
" apa yang kau lakukan " ucap ibu itu
" entahlah, tapi tenang saja permintaan maaf ibu di terima , bangun Bu gadis ini sudah memaafkan ibu jangan lama lama nanti keram " ucap Alia tersenyum , ibu itu pun berusaha berdiri
" sini kartunya " kesal ibu itu
" mau, ni et, gimana kalau kita melihat siapa yang menipu " ucap Alia tersenyum
" baik, siapa yang takut " ucap ibu itu cemas
" bagus, tu ada CCTV " ucap Alia tersenyum melihat CCTV yang diikuti oleh ibu itu yang membuatnya seketika takut
" aduh, perut ku sakit , toilet , toilet di mana " ucap ibu itu seketika pergi
" Bu, jalan keluarnya di sana , Bu lain kali ingat usia ya " teriak Alia senang
" tuh kartu mu " ucap Alia, lalu berjalan pergi yang diikuti oleh Alina di belakang
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 38 Episodes
Comments