7. aku hanya kecewa

" bukan begitu " tangis ibunya

" lalu apa, kau mengabaikan ku " teriak Alia

" Lia , jangan berteriak " teriak ayahnya

" papa diam saja aku tidak menyalah kan mu , karena hanya kau yang selalu mengingat ku , mungkin kau jarang bersama kami tapi kau tidak pernah melupakan kami tapi aku kecewa sebagai seorang suami seharusnya papa menasehati mama agar tidak seperti itu , dan seharusnya papa tidak selalu bilang , tidak apa-apa dia anak yang bisa mengerti , ya aku memang mengerti tapi jangan buat itu hanya aku kenapa kalian tidak bisa , apa karena aku bisa menerima dan selalu mengerti begitu " tangis Alia meluapkan segala kekesalannya

" aku mengiyakan ucapan mu tapi kenapa kau tidak menuruti permintaan ku " tangis Alia lemah

" dan kau, di saat aku dalam masalah, aku tidak pernah menahan siapapun untuk menemaniku, aku selalu berpikir kau masih kecil kau lebih membutuhkan mama padahal aku sendiri tidak bisa menyelesaikan masalahku sendiri , tapi kau bilang kau terkena masalah , lalu kenapa kau tidak berinisiatif menyuruh mama menemui ku, dan sampai kapan kau akan bergantung pada orang lain , aku juga ingin dimengerti bukan hanya bisa mengerti " tangis Alia

" kakak, aku minta maaf aku janji tidak akan begitu lagi " tangis Alina memegang tangan Alia yang terduduk di lantai

" kurasa itu tidak perlu , semuanya sudah terlanjur " ucap Alia datar melepaskan tangan Alina lalu berdiri

" aku minta maaf karena egois, maafkan aku " ucap Alia datar lalu naik ke kamarnya meninggalkan semuanya

" kurasa aku memang telah mengabaikan nya " tangis ibunya

" kau tenang dulu , sebaiknya kita berikan dia waktu sendirian nanti kita akan bicara dengannya setelah dia lebih baik " ucap ayahnya , mereka pun pergi ke kamar masing-masing tidak lupa ibunya mengambil mendali Alia dan piagam penghargaan nya yang sudah dihempaskan oleh Alia sendiri , setelah mereka bubar Alina dan Alex juga pergi ke kamar mereka masing-masing , begitu pun para pelayannya yang sedari tadi memperhatikan kembali mengerjakan tugas mereka

di malam hari

di dapur

" sayang ayo makan, makanan nya sudah siap " ucap ibunya

" Lia masih kenyang kalian duluan aja nanti kalau lapar Lia makan " ucap Alia tanpa memandang ibunya

" ya udah nanti mama sisain " ucap ibunya

" iya, kalau begitu Lia keluar dulu " ucap Alia

" mau kemana ini kan udah malem " ucap ibunya

" nggak apa-apa , Lia cuma mau cari udara segar " ucap Lia tanpa melihat ibunya

" kamu masih marah ya sama mama , maafin mama ya " ucap ibunya sedih Alia pun menoleh

" nggak apa-apa kok, mama jangan khawatir, Lia cuma lagi emosian sedikit, Lia pergi ya " ucap Alia pura pura tersenyum , Alia pun pergi sendirian ke taman yang ada di dekat rumahnya sambil membawa bolu jahe nya yang dia simpan di kulkas kecil dalam kamarnya dan handphone nya, di taman Alia terduduk sendirian sambil memakan bolu nya dan mendengar lagu yang dapat membuat nya tenang yang ada di handphone nya seraya menatap kebahagiaan orang yang bermain bercanda ria bersama ,

sambil terus memakan bolu nya yang membuat nya terus mengeluarkan air mata tanpa mengeluarkan kata tiba tiba seorang anak mendekati Alia yang membuat nya mematikan handphone nya

" kakak , kakak " ucap anak itu , Alia pun menghapus air matanya

" iya " ucap Alia tersenyum

" kakak sedih ya " ucap anak itu

" nggak kok, jajannya terlalu pedas " ucap Alia tersenyum

" kalau kakak nangis pegang tangan ku, katanya kalau memegang tangan ku orang bisa kembali senang " ucap anak itu polos sambil menjulurkan tangannya

" emang kakak boleh pegang " ucap Alia tersenyum yang diikuti anggukan dari anak itu Alia pun menggenggam tangannya

" bagaimana " ucap anak itu senang

" hm benar , sekarang kakak sudah semangat lagi " ucap Alia tersenyum seraya menyeka air matanya

" tu kan " ucap anak itu

" o iya mama sama papa nya mana " ucap Alia

" sudah meninggal tapi tidak apa-apa , aku masih punya Kakak dan kakek " ucap anak itu tersenyum

" kamu rindu mereka " ucap Alia sedih

" kakak tidak usah sedih , kata kakek mama sama papa itu masih ada tapi di sini " ucap anak itu sambil menyentuh dadanya yang membuat Alia tersenyum

" lalu kakek nya di mana " ucap Alia

" ada di rumah tapi aku tidak tahu tidak tahu jalan pulang aku nyasar " ucap anak itu

" kenapa bisa " ucap Alia

" aku tadi bermain di luar rumah tapi tanpa sadar aku malah pergi menjauh " ucap anak itu

" kamu tahu alamatnya " ucap Alia

" tahu tapi aku tidak tahu di sebelah mana, dari tadi aku hanya berputar putar " ucap anak itu

" di mana " ucap Alia

" di jalan Cempaka , di dekat kompleks perumahan Kenari di perumahan no 24A" ucap anak itu

" ya udah ayo kakak bantu cari " ucap Alia tersenyum

" serius " ucap anak itu senang yang diikuti anggukan dari Alia

" ayo " ucap Alia tersenyum sambil menggandeng anak itu tidak lupa dengan handphone dan sisa bolu nya , lalu pergi

di jalan

" o iya nama kamu siapa " ucap Alia sambil berjalan mengandeng anak itu

" nama ku Aslan " ucap anak itu

" Aslan , namanya bagus " ucap Alia tersenyum

" ya dong , anaknya kan ganteng, anak setampan aku ini langka tahu nggak kak " ucap anak itu bangga yang membuat Alia hanya tersenyum terpaksa

" kamu pede banget ya " ucap Alia tersenyum

" iya dong kalo hidup itu di pede- pede in aja " ucap anak itu yang membuat Alia tersenyum heran

" permisi kak " ucap Alia ke pada orang yang mereka temui

" ya " ucap orang itu

" saya mau nanya , jalan Cempaka , kompleks Kenari itu di mana ya " ucap Alia

" kalian lurus saja ikuti jalan ini setelah itu ada perempatan pertama nah di sana kalian pergi ke arah kanan lurus nanti kalian akan lihat plang bertuliskan Kompleks Kenari " ucap orang itu

" terima kasih" ucap Alia , lalu mereka pergi mengikuti arahan orang itu , namu di perjalanan mereka kurang mengerti tata letak nya jadi mereka kembali bertanya dan terus bertanya

" apa yang kalian lakukan, kalian di sini untuk menjaga tuan kalian , dan sekarang kalian malah lalai dan membuat cucuku hilang " marah kakek Aslan kepada semua pelayan dan penjaga rumahnya

" jika terjadi sesuatu kepada cucuku kalian lihat saja aku akan membuat kalian tersiksa " ancaman kakek Aslan , tiba-tiba datang penjaga rumah nya yang juga sedari tadi mencari Aslan

" di mana Aslan " cemas kakaknya

" maaf tuan , kami tidak menemukan nya " ucap para penjaga itu takut

" apa kalian sebanyak ini tapi tidak bisa menemukan satu anak kecil saja " kesal kakek Aslan

" kakek tenang sebaiknya kita lapor polisi" ucap cucu tertuanya

" tidak polisi tidak akan bergerak sebelum dua puluh empat jam " ucap kakek nya

" kalau begitu, sebaiknya kita semua sekarang kembali mencari nya, karena tidak ada gunanya bicara " ucap kakak Aslan

" kau benar " ucap kakeknya kemudian kembali menatap semua pekerja rumahnya

" kenapa kalian diam cepat temukan cucuku " bentak kakek Aslan yang membuat semuanya takut

" sebaiknya kakek tenang dan kita pergi mencari Aslan " ucap cucunya kakeknya pun mendengarkannya,

di saat mereka semua akan pergi mencari Aslan tiba-tiba

" kakek, kakak " panggil Aslan senang dari luar yang membuat semuanya menoleh

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!