Aku sangat mencemaskan Taeyong yang pergi begitu saja, kucoba menelponnya tapi terus dirijek olehnya. Aku tak mengerti mengapa Taeyong bisa sampai secemburu itu, karena merasa bersalah aku memgiriminya pesan teks
" Sayang.. maafkan aku "
" aku tau kau cemburu.. tapi bayiku adalah bayimu.. "
" aku tahu aku salah.. tapi sayang.. Danil hanyalah seorang kakak bagiku "
" aku harap kau tak marah lagi, Lusa adalah hari pernikahan kita "
Setelah mengirim pesan itu dan Taeyong sudah membaca pesan itu, Taeyong langsung menelponku.
" Sayang.. maaf tadi mungkin aku masih begitu lelah sepulang perjalanan bisnis "
" iya aku mengerti Tae.. apa kau sudah makan ? "
" sudah... kau juga jangan telat makan ya " katanya dengan suara Taeyong yang sedikit ketakutan
" Tae... kau sakit ? " tanyaku penasaran
" Tidak.. hanya saja, aku sangat merindukanmu sayang "
" aku juga Tae... sebenarnya tadi aku sangat ingin memelukmu lama, dan menghabiskan waktu bersama "
" Maaf..... kalau begitu besok aku akan kerumahmu "
" Baiklah.. yasudah kau istirahat sana, sepertinya kau sangat lelah "
" iya.. selamat malam sayang " ujarnya sebelum menutup telponnya
" bye.. good night "
♡♡♡♡♡
Pagi hari aku menyiapkan sarapan untuk Taeyong, tapi Taeyong belum mengabariku juga. Kucoba menelponnya berkali-kali tapi Taeyong tak mengangkatnya. Mungkinkah dia sudah dikantor ? Tapi.. kenapa dia tidak cuti ? Besokkan hari pernikahan kita ?
Aku menanyakan Keberadaan Taeyong pada Bora, tapi.. kata Bora sedang menemui investor bersama sekretaris barunya. Mendengar itu aku begitu kecewa pada Taeyong karena ia tidak mengabariku sama sekali.
#ting!!! ( pesan masuk dari Taeyong )
" sayang.. maaf aku tidak bisa datang. Hari ini jadwalku sangat padat, ku harus keluar kota menemui investor "
" sepertinya besok kita bertemu di Gedung pernikahaan, Maaf sayang "
Kecewa namun tak bisa berbuat apa-apa, seharusnya kini aku berada disampingnya sebagai sekretarisnya. Tapi.. kehamilanku membuatku seperti wanita lemah yang tak bisa apa-apa. Karena tak ingin terlalu stress aku memilih untuk pergi menyiapkan persiapan pernikahan bersama manager lee.
♡♡♡♡♡
Hari pernikahan tiba, Aku kini sudah memakai gaun cantik yang Taeyong pilihkan untukku. Semua orang sibuk menyambut tamu dan berfoto bersama. Semntara Taeyong masih dalam perjalanan menuju gedung pernikahan bersama sekretarisnya Min ju.
Pukul 10 pagi tiba. Acara seharusnya sudah dimulai tapi Taeyong benar-benar belum datang. Dirut Nam dan Manager lee pun sangat mencemaskan Taeyong yang belum juga tiba di Gedung.
Setelah lama menunggu akhirnya Sekretaris min ju mengabari Dirut Nam, ternyata mobil mereka mengalami kecelakaan yang membuat Taeyong terbentur dan tak sadarkan dirii
" Direktur Nam.. mobil kita mengalami kecelakaan dan sekarang aku bersama Direktur Taeyong sudah di ambulan. Tapi... Dirut Tae belum juga sadarkan diri "
Terdengar jelas suara Sekretaris Min yang begitu panik, semua orang yang ada diruang tunggu terkejut, bahkan aku yang mendengarnya pun langsung melemas tak kuat mendengar kabar buruk ini
" Tae.... " aku terduduk lemas dan menangis saat itu juga, mesku semua orang terus menyemangatiku dan mencoba menyadarkanku agar tidak pingsan, kondisiku yang hamil sangatlah lemah.. jadi aku tak sadarkan diri setelah mendengar kabar buruk di hari pernikahaanku ini
♡♡♡♡♡
Setibanya kita di Rumah sakit, ternyata Sekretaris Min sudah berada di depan ruang tunggu Operasi, katanya Taeyong mengalamu benturan dikepalanya. Danil terus menghapuskan air mataku dan Operasi masih berlangsung.
" Tenanglah Anna.. semua akan baikk-baik saja " ucap Dirut Nam dengan tegar
" Sekretaris Min... kau berdarah " ucap Hani terkejut. semua perhatian menuju pada min ju yang mengeluarkan darah dari dalam rok mininya.
Setelah menjalani pemeriksaan ternyata Sekretaris hampir keguguran karena kondisi kehamilannya sudah dua minggu. Bora yang terkejut mendengar Min ju hamil segera menanyakan siapa yang mengahmilinya, karena setahu Bora.. Min ju tak punya kekasih
" siapa ? Kau kan tidak punya kekasih ?! " Kata Bora dengan kesal
" maaf... saat itu aku dan Direktur Tae.. benar-benar mabuk. Seharusnya aku tak mengatakan semua ini, tapi.. setelah mengandung bayi ini, aku taku anakku tak memiliki seorang ayah nanti "
" ..... " aku hanya terdiam tak bisa berkata apa-apa lagi, sejak awal seharusnya aku sadar bahwa nasibku memang sial.
♡♡♡♡♡♡
Bersambung
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 142 Episodes
Comments
Rina Cyber
Tae oh Tae begitu murah kah benih mu, terlalu banyak kau sebar ke semua cewek 🙄🙄🙄
2020-03-04
4
irfan
tae😭😭😭😭😭😭
keterlaluan.
2020-02-16
1
tiffani
koq tae begitu t
2019-12-18
2