Aku dibawa Taeyong ke Rumah sakit besar. Tak segan-segan Taeyong memeberiku kamar VIP . Danil memmbantuku merapikan barang-banrangku, semeentara Taeyong terus berada didekatku seolah takut Danil mengambilku darinya.
" kau memang tidak kerja ? "
" aku akan disini menemanimu sayang " jawabnya meski matanya terus menatap sinis Danil
" sudah kau kerja saja.. Danil akan menemaniku untuk sementara, kau tidak usah cemburu Tae.. Danil sudah seperti kakak bagiku. "
" Tapi.... "
" Apa dia pantas menjadi seorang Ayah ? Terlalu dramatis !! " tak kusangka Danil menyinyir seperti itu. Saat Taeyong akan mennimpalinya aku bergegas menahannya dan menyuruh Taeyong cepat kembalu ke kantor.
" Baiklah.. kau hati-hati ya " Taeyong mengecup dahiku lalu pergi meninggalkan ruangan
" huh!!! Aku tidak suka sifat pengecutnya !! " gumam Danil kesal padaku
" Kau belum mengenalnya... " ujarku sambil tertawa kecil melihat tingkah mereka berdua
♡♡♡♡♡
Malam tiba, Danil sudah pulang kerumahnya sejak sore tadi. Kini sudah ada Taeyong yang berada disampingku, meski ia begitu lelah usai bekerja tapi dia masih menyempatkan waktunya menemaniku.
" kemarin... aku hanya bisa menangis sendirian di rumah, aku mencarimu kemana manna tapi.. tak bisa kutemukan, bahkan menelponmu juga sangat sulit. Aku menyesal karena memintamu menggugurkan bayimu.. karena aku begitu takut untuk kehilanganmu " kata Taeyong dengan jujur dan sedikit membendungkan air mata
" Maaf.. aku mwmbuatmu menangis sayang " ujarku lalu mengecup bibirnya singkat
" maafkan aku juga ya.. aku harap kamu akan selalu ada bersamaku ya.. "
Setiap kali Taeyong memintaku berada disisinya, hatiku terus menerus hancur berkeping-keping. Rasanya aku bisa merasakan apa yang saat ini Taeyong rasakan, kini aku mengerti.. mungkin Taeyong tak ingin kehilangan wanita yang dicintainya pergi meninggalkannya lebih dulu.
" Tae...Apapun Alasannya Anak kita harus Lahir, Aku ingin kau memberikannya kasih sayang yang banyak.. Dari pada kita memusingkan masa depan, Bagaimana kita memulai semuanya dari awal ? "
" Baiklah.. mari kita mulai semuanya dari awal "
" Saat aku sudah benar-benar pulih.. aku ingin sekali berkencan denganmu , mengahbiskan waktu bersamamu " tuturku
" bagaimana jika kita berkecan setelah menikah ? Aku.. akan mengatur semua pernikahan kita untuk bulan depan. Apa kau siap sayang ? "
"...." tanpa menjawab apapun aku siap menjadi isterimu, kuanggukan kepalaku dan bersandar padanya yang kini berada tepat disampingku.
♡♡♡♡♡
Hari pernikahanku tinggal mengitung hari. Semua orang sibuk menyiapkan untuk persiapan pesta nanti, Alex dan Hani kini adalah sepasang kekasih. Alex tak pernah marah pada Hani.. justru ia bersyukur karena semua kecelakaan itu telah membuatnya mendapatkan cinta pertamanya.
Aku disibukan menyiapkan gaun pernikahan bersama Hani dan Bora yang menemani, tapi.. Taeyong masih dalam perjalanan bisnis dengan Ayahnya. Sudah dua minggu Taeyong jarang sekali mengabariku sepertinya ia sangat sibuk akhir-akhir ini.
Taeyong bilang hari ini akan pulang, tapi dia belum mengabariku sama sekali. Tak hanya aku ternyata Manager lee pun sulit menghubungi Dirut Nam. Setelah sibuk menyiapkan gaun, sebelum pulang aku mampir ke klinik bibi Kang untuk memeriksa kondisi kesehatan bayiku dan disana ternyata sudah ada Danil yang menungguku untuk memberikan sesuatu.
" Danil... kenapa menunggu diluar ? " tanyaku padanya yang terduduk lesu didepan klinik
" hmm kau sudah datang.. ayo sini duduk "
" Ada apa ? Kau akan memberikan aku kado pernikahan ? "
" dasar kau iniii !! Kau tau saja, tapi ini bukan untukmu.. ini untuk keponakan paman Danil.. " ucapnya gemas lalu mengusap perutku yang mulai membuncit
" hmm kau ini hahaha " aku tertawa melihat Danil yang mulai merestuiku menikah dengan Taeyong
" aku sudah menyiapkan banyak mainan untuk calon keponakanku nanti, aku harap anakmu laki-laki "
Mendengar Danil memikirkan masa depan kelak, membuatku semakin berharap agar aku bisa bertahan dan bisa melihat anakku tumbuh. aku hanya bisa menghela nafas panjang dan mencoba membuang pikiran buruk itu, sementara Danil terus menggoda calon bayiku dengan mengelus perutku dengan gemas.
" Anna !! "
Tiba-tiba saja Taeyong sudah ada dihadapan kita, Taeyong menatapku dengan penuh amarah. Aku tak tahu kenapa, tapi kehadiran Taeyong tiba-tiba sedikit membuatku terkejut.
" Tae.. kau sudah kembali " sambutku lalu berdiri dan memeluknya erat
" ayo.. kita harus bicara " Taeyong melepaskan pelukan kerinduanku dan menarikku ke taman terdekat
" Ada apa.. ? " tanyaku terheran karena sikap Taeyong tiba-tiba berubah
" Apa benar itu bayiku ? Sepertinya kau sangat dekat dengan Danil ? Apa benar kalian hanya seorang sahabat ? " tanyanya dengan penuh kecurigaan terhadapku
" ... " aku terdiam tak mengerti mengapa taeyong bisa memikirkan hal itu
" ternyata benar... kau hanya memanfaatkanku saja bukan ? Apa kau hanya ingin membalaskan dendam padaku ? Karena aku telah merampas ginjalmu ? "
Semakin aku diam, semakin aku marah mendengar kata-kata Taeyong hang begitu menyakitkan. Aku tau dia cemburu padaku, tapi haruskah dia sampai meragukan aku ?
" kau sepertinya sudah keterlaluan Tae.. aku dan Danil layaknya seorang kaka dan adik !! Tapi.. kau meragukan aku ?! "
"...." bukannya menjawab Taeyong malah langsung pergi meninggalkan aku sendirian, meskipun ku terus memanggilnya tapi Taeyong masih tetap dalam egonya yang marah karena cemburu pada Danil
" Tae... " panggilku pasrah padanya yang tak menghiraukan panggilanku sejak tadi.
" Masalah apa lagi ini... " gerutuku dengan nafas lelah memandanginya yang sudah jauh dari pandangan mataku.
♡♡♡♡♡
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 142 Episodes
Comments
Zunea Cleopatra
makin seru.... 😎
2019-11-02
3
LolNime 463
tes dna
2019-11-01
6
Amelisa cherry Salsabila
kekanakan
2019-09-09
13