Setelah kejadian itu, aku dan Taeyong tetap biasa-biasa saja. Sepertinya memang benar Taeyong tidak mengingat kejadian malam itu. Sikap Taeyong seperti biasanya padaku bahkan manjanyapun hampir setiap hari, bisa dibilang aku sudah seperti asisten sungguhannya. Aku tak bisa marah sejak saat itu padanya mungkin karena kini aku benar-benar menyukai Taeyong dalam diam. Jadi apapun yang ia katakan aku selalu menurutinya
Sampai hari dimana Taeyong memintaku untuk memgantarnya belanja di hari libur kerja. Ia minta ditemani karena jika ia berbelanja seorang diri sangat membosankan. Sebelum pergi mencari barang yang Taeyong butuhkan kita berdua pergi makan di restoran terdekat dari Mall
" Na.. hari ini kau mau kemana ? " tanyanya santai
" kau kan yang mau berbelanja bos.. kenapa tanya aku ? "
" haruskah kita pergi ke pantai ? Atau.. pergi nonton ? "
" hmm.. aku ikut bos ajah.. kau kan yang meneraktirku " ujarku sambil tertawa kecil karena bahagia bisa diajak jalan dengan Taeyong
" aku tidak tau sebenarnya mau kemana.. yang jelas hari ini aku tak ingin dirumah. Aku hanya ingin bersenang-senang"
Ternyata sedari tadi Taeyong sedang menghindari sesuatu yang membuatnya ingin melarikan diri sejauh mungkin. Dan pesan masuk dari Direktur Nam membuatku sedikit terkejut
" Anna.. bawa Taeyong padaku sekarang !!! Calon tunangannya sudah menunggu dirumah bersama keluarganya !! Cepat !!! "
Meski begitu kecewa dengan kabar buruk ini, aku mencoba membujuk Taeyong agar pulang menemui calon tunangannya
" Boss.. "
" hmm " jawabnya sambik mengacak-acak makanan yang masih saja ia pandangi sejak tadi
" kau akan bertunangan ? "
" hah ? Bagaimana kau tau ? "
" ayahmu memintaku untuk membawamu pulang "
" kau tak usah kau ikut campur. Aku akan mengurus itu sendirian " wajah Taeyong tiba-tiba menjadi kesal
" kalau begitu.. haruskah kita pergi ? "
" .... " taeyong masih terdiam marah seperti anak kecil
" hmm.. yasudah.. tadinya aku mau mengajakmu kesuatu tempat "
" benarkah ?! Ayo kita pergi sekarang "
Baru mendengar ajakanku Taeyong sudah bersemangat seperti orang gila. Akupun membawanya pergi ke daerah pemakaman orang tuaku, sebenarnya aku tak mau membawanya ke makam saja tapi kesuatu tempat yang indah di puncak.
" kau ikuti aku ya Bos... " Aku berjalan lebih dulu, sementara Taeyong mengikutiku dari belakang.
Belum juga sampai di makam kedua orang tuaku tiba-tiba Taeyong terdiam didepan makam seseorang, ia tak bergerak sedikitpun bahkan ia mematung dan matanya yang meneteskan air mata saat itu juga.
" Boss... " panggilku penasaran padanya yang masih terdiam
" kenapa kau memabawaku kemari ? "
" aku.. hanya saja aku ingin mengunjungi makam orangtua ku bos.. tapi sebenarnya aku mau mengajakmu ke atas puncak sana melihat pemandangan cantik, ada apa bos ? "
" kau tau.. kenapa hari ini aku ingin melarikan diri ? "
" ... " aku terdiam tak mengerti karena Taeyong berubah menjadi emosional saat melihat makam yang ada dihadapannya
" bukan karena aku akan bertunangan.. tapi karena hari ini adalah peringatan kematian ibuku. Setiap tahun aku akan pergi melupakan kenangan buruk itu, dan mencoba acuh pada peringatan kematian ibuku, tapi kau berhasil membawaku kesini tanpa sengaja " tangisnya seperti anak kecil yang merindukan ibunya
" Bos... " kuhampiri lalu kupeluk dengan erat " maafkan aku bos.. aku tidak tahu jika aku malah membuatmu sesedih ini, maafkan aku bos "
" .... " Taeyong semakin memelukku erat dan meredakan tangisannya
" terimakasih... karena kau.. aku jadi berani untuk datang kesini, terimakasih na.. "
♡♡♡♡♡
Aku dan Taeyong akhirnya pergi setelah berdiam diri dan berbincang banyak tentang ibunya di makam sampai lupa waktu, akhirnya kita memutuskan untuk pergi ketempat tujuan kita hari ini. Setibanya kita dipuncak, kita berdua menyewa villa karena ternyata hari mulai gelap
" Bos.. apa kau tidak apa-apa jika kita bermalam disini ? Aku takut ayahmu nanti mencarimu dan marah padamu "
" tentu saja.. aku bahkan terlalu senang jika kita busa berdua di villa ini "ledeknya dengan otak mesumnya itu
" kau ini !! Apa kau gila bos " ujarku lalu mendorongnya pelan. Taeyong tertawa puas saat melihatku ketakutan karena ledekannya
" Na.. " panggilnya serius
" hmm " aku menatapnya seirus dan mencoba mendengarkan apa yang akan Taeyong katakan
" apa... kau lapar ? Aku sangat lapar Na.. "
" Huu kukira kenapa.. baiklah aku akan memasak sesuatu " aku pergi meninggalkan Taeyong dari balkon dan menuju ke dapur
" aku ikut.. " Taeyong mengikutiku dari belakang seperti anak kecil
♡♡♡♡♡
Di dapur villa aku sibuk dengan beberapa bahan masakan sementara Taeyong hanya membantuku mengupas buah. Sejak tadi kupandangi Taeyong selalu tersenyum dan tingkahnya sangat mencurigakan setiap berada di dekatku.
" Na.. "
" kenapa ? "
" ahhh tidak... hahahaha " Taeyong terus seperti itu sejak tadi seolah ingin mengatak sesuatu tapi selalu ia sembunyikan
" cepat katakan.. !! Bos.. kau ini sejak tadi seperti itu " ucapku kesal
" Na.. haruskah kita tidur bersama ? " tanyanya dengan santai dan sangat percaya diri
" hah ?!!! " mataku melotot mendengar ajakan yang aneh itu " Kauuu menghinaku Bos ?!! " aku geram dan marah saat Taeyong berpikiran sejauh itu padahal hubungan kita hanyalah berteman saja. Meskipun aku memiliki perasaan untuknya tapi aku tak suka jika Taeyong memperlakukan aku seperti ini.
Bersambung.....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 142 Episodes
Comments
Sweet Girl
Taeyong emang manzza....
2021-09-21
1
Selvi Sampow
taeyong nct😂
2020-01-27
2
Yuliana Lince
bagus anna, jangan merendahkan diri, ingat adik2mu
2019-12-11
2