Sepulang kerja Taeyong mengantarku pulang kerumah, saat tiba diparkiran tiba-tiba saja Taeyong memelukku erat seolah ia tak ingin berpisah denganku setelah dua hari terakhir kita terus bersama.
" Bisakah kau tinggal di Apartemnku sayang " ucapnya dengan wajahnya yang menggemaskan
" hmm... aku akan tinggal bersamamu. Tapi.. jika kita sudah menikah " ledekku dan mengusap rambutnya dengan lembut
" Berjanjilah agar kau tidak meninggalkan aku " lagi-lagi Taeyong terus mengatakan itu
" iya... sudah ya ini sudah malam, sepertinya adikku sudah menunggu "
" hmm baiklah.. "
Terlihat jelas Taeyong masih ingin terus bersamaku, tapi karena hari sudah begitu malam aku keluar dari mobilnya. Baru saja aku keluar sudah ada Danil yang menungguku dengan tatapan kesalnya.
" Danil ?! " sapaku sedikit terkejut karena pandangan mata Danil terus tertuju pada Taeyong
" siapa ? " tanya Taeyong penasaran
" temanku... kau pulang saja, ini sudah malam " ucapku pada Taeyong dan melambaikan tanganku untuknya
"...." Danil terus menatapku dingin
" ada apa ? Kenapa kau menatapku seperti itu ? "
" kau bilang.. kau akan berhenti ? " tanya Danil dengan nada bicara yang sangat marah
" ohh.. maaf Danil, Bos Taeyong memintaku untuk tetap bekerja dengannya "
" Bos Taeyong...?! kamu terlalu menyanjungnya.. haha sebaiknya kau jangan terlalu dekat dengannya " gumam Danil dengan sinis
" Hmm... " aku hanya bisa terdiam dan tak berani memberi tahunya bahwa kini aku dan Taeyong sudah berpacaran
" Baguslah.. ayo pulang, aku sudah menyiapkan makan malam bersama Adik-adikmu " Danil menarikku dengan cepat menaiki tangga, entahlah ada apa dengan temanku yang satu ini. Setiap kali aku membicarakan Taeyong ataupun melihat Taeyong sikapnya langsung berubah saat itu juga.
♡♡♡♡♡
Hari berganti, pagi ini cuaca tak begitu cerah. Suasana kota begitu tenang bahkan orang-orang yang berjalan hampir semuanya mengantuk. Semakin dekat dengan kantor langit semakin mendung, baru saja kulihat keatas langit.. hujan turun dengan sangat deras. Segera aku melarikan diri ke bawah halte bis untuk meneduh agar bajuku tak basah.
" Anna... "
Panggil Alex dari sebrang jalan dengan payung kuning yang ia gunakan. Wajahnya begitu ceria bahkan ia melambaikan tangannya padaku dan tersenyum manis. Kubalas lambaian tangan Alex dan membalas senyumannya juga.
Melihatnya tersenyum seperti itu membuatku teringat bahwa Alex begitu bahagia jika ia bisa mengenal Hani. Dan Alex sangat ingin dekat dengan Hani
" Anna.. I want to tell you something " ucapnya sambil berlari menyebtangi zebra cross
Dalam hitungan detik mobil yang melaju dengan cepat menabrak Alex hingga ia terpental jauh. Aku yang menyaksikannya sangat terkejut, Alex yang baru saja tersenyum kini sudah tergeletak lemas dijalanan
" Alex..... " Teriaku dan berlari dalam hujan yang deras itu. Saat tiba disana Alex sudah kehilangan banyak darah, bahkan Alex masih bisa tersenyum meski ia begitu menahan rasa sakitnya seorang diri.
" i'm okay Anna... "
" Alex... panggil ambulan... cepat!!!! Alex.. bertahanlah.... " aku berteriak dan meminta tolong siapapun untuk menelpon ambulan. Jantungku begitu lemas dan tubuhku bergetar karena kini Alex sudah tak sadarkan diri.
Hujan masih saja turun dengan deras, sementara darah Alex sudah menyebar ke sisi jalan. Ketika ambulan datang Alex segera diberi pertolongan pertama. Aku yang bersamanya ikut ke Rumah sakit bersama.
Selama proses pertolongan pertama aku mengabari Taeyong dan anggota Tim lainnya. Setelah aku menandatangin izin operasi untuk Alex, Alex segera dibawa ke ruang operasi. Aku masih terdiam lemas duduk diruang tunggu, aku tak memikirkan bajuku yang basah kuyup karena hujan tadi.
" Anna.. " Taeyong datang dengan nafas yang terengah-engah, seperti habis berlari.
" Tae... " aku memecah saat itu juga, airmataku jatuh sebanyak-banyaknya. Kedatangan Taeyong membuatku sedikit lega karena kini aku tak ketakutan sendiri
" sayang.. jangan menangis lagi, aku disini" Taeyong memelukku dengan erat
" kamu baik-baik saja kan ? Apa kamu terluka ? " tanya Taeyong memastikan diriku baik-baik saja
" hmm.. hiks..hiks.. aku baik-baik saja, tapi bagaimana dengan alex... " Aku masih menagis karena masih begitu terkejut dengan kecelakaan yang dialami Alex.
" Anna.. " Taeyong melepaskan pelukannya lalu menghapus airmataku " dia akan baik-baik saja, Dokter akan melakukan yang terbaik untuknya "
" Bos... Anna... " kim dan Roy berlari menhampiri kita berdua dengan cemas
" Bagaimana keadaannya Bos ? " tanya Roy dengan penasaran
" masih dioperasi.. kita tunggu saja ya.. "
♡♡♡♡♡
Semua orang kini menunggu hingga operasi selesai, tak lama semuanya terdiam dan berdoa Bora datang dengan langkah yang lemas.
" Bora.. kau bawa baju untuk Anna ? " Taeyong segera menyambutnya dan mengambil tentengann yang Bora bawa meskipun Bora masih terdiam bisu.
" ayo.. kau harus ganti baju " Taeyong menariku menuju ruang ganti baju, tapi mataku masih teralihkan dengan sikap Bora yang seolah tengah memikirkan sesuatu.
" Bos.. sebaiknya kau disini, aku akan pergi bersama Bora " aku menghentikan langkahku dan menarik Bora yang masih melamun.
" Baiklah... " Taeyong mengangguk mengerti lalu ia terduduk lagi sambil menelpon seseorang ditelponnya. Dikamar mandi Bora masih terdiam, bahkan setelah aku berganti pakaian ia masih terdiam melamun.
" Bora... " panggilku menyadarinya
" ohh.. iya knapa Na ? "
" Apa terjadi sesuatu ? " tanyaku memastikan keadaannya
" hmm ? Ahh tidak... "
" ohh.. oh iya..dimana Hani ? "
" Hani ? " Bora terlihat sangat terkejut " ohh dia... "
Sudah kuduga pasti terjadi sesuatu pada Bora yang sedari tadi melamun. Akupun segera menyadarinya dan membuat Bora jujur mengatakan apa yang terjadi sebenarnya.
" Anna... Hani dia tak berani datang menemui Alex "
" knapa ? "
" kau.. tau siapa yang menabrak Alex ? "
"..." dadaku mulai berdebar ketakutan dan aku menunggu semua apa yang akan dikatan Bora sebenarnya
" pagi tadi... kulihat Hani dan tunangannya di depan kantor dan sepertinya mereka bertengkar. Kemudian tunangannya pergi dengan Mobil milik Hani hingga Alex tertabrak oleh tunangannya Hani " jelas Bora dengan wajahnya yang cemas memikirkan Hani
" apah ? Jadi.. dimana Hani sekarang ? " cemasku menanyakan keberadaan Hani pada Bora
" sekarang dia di Kantor polisi untuk melaporkan Tunangannya yang melarikan diri "
"...." Mendengar kabar itu aku menjadi mencemaskan Alex dan Hani, mengapa kejadian ini harus terjadi pada mereka berdua. Badanku saat itu juga melemah dan pandanganku menjadi buyar hingga terjatuh kelantai
" Anna!!!!!" Hanya teriakan Bora yang kudengar saat itu lalu tak sadarkan diri.
♡♡♡♡♡
Bersambung.......
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 142 Episodes
Comments
Sweet Girl
apa Hani dan Alex saling mencintai?
2021-09-21
2
Vivi kisaran
jahat banget ya tunangan hani....
2019-11-03
10