" kau ini gila ya bos ?! Dengan caramu yang seperti ini aku sangat kecewa padamu !! Memang aku ini wanita murahan ? "
Aku menatap Taeyong dengan serius dan marah, bahkan aku mundur beberapa langkah dari tempatku berdiri. Taeyong yang melihatku ketakutan dan marah malah tertawa puas dan menghampiriku tanpa rasa takut sedikitpun.
" maaf.. maksudku kita memang satu kamar tapi aku diatas dan kau tidur dibawah "
" hah.. kenapa memang bos ? Bukankah disini banyakk kamar ? "
" memang benar.. tapi sebenarnya aku sedikit takut hehehehe " jelasnya tertawa malu
" Hahh takut ?!! Kau takut Boss ?!! " tanyaku lagi memastikan apakah itu alasan Taeyong memintaku tidur bersama
" iya.. tapi aku hanya sedikit takut, aku lebih takut jika kau nanti sendirian di kamar. Jadi lebih baik kau tidur dikamarku "
"..." aku menatapnya lirih pada Taeyong yang masih begitu gengsi mengatakan kalau dia benar-benar ketakutan jika sendirian. Tanpa banyak berfikir lagi aku bersedia tidur dikamarnya karena jika Taeyong tak bisa tidur siapa yang akan mennyetir mobil besok untuk pulanng ke kota.
" baiklah.. hmm kau ini merepotkan sekali bos "
" hehehehe maaf jelek , tapi ini juga demi kebaikanmu"
♡♡♡♡♡
Setelah selesai makan malam dan menghirup udara segar dari balkon villa bersama secangkir coklat panas. Aku dan Taeyong bersiap untuk tidur. Seperti biasa aku harus mencuci muka sebagai rutinitas malamku.
Setiba dikamar, Taeyong sudah berbaring dengan ponsel yang masih ia mainkan. Aku yang baru datang harus menyiapkan tikar dan selimut yang harus kupakai karena cuaca disini begitu dingin
" Bos.. kenapa masih main hp ? Cepat istirahat.. besok kita harus tetap bekerja "
" hmm iya... " jawabnya lalu menyimpan ponselnya dengan tertib lalu mematikan lampu kamar, begitu tau Taeyong tak bisa tidur jika lampu menyala seharusnya aku tidak tidur diruangan ini karena aku tak bisa tidur jika kamar begitu gelap.
" kau sudah tidur bos ?" Tanyaku setelah beberapa menit dalam keheningan
" belum.. sepertinya aku begitu gugup " ujarnya sambil memegang dada bidangnya
" gugup ? " tanyaku heran " memang besok kau ada rapat bos ? "
" tidak... " jawabnya lalu menghadap kearahku dan tersenyum manis
" lalu.. ? "
" sebenarnya aku ingin menanyakan sesuatu padamu, apakah kau ingat saat kejadian malam itu ? "
" malam itu ? " tanyaku bingung malam apa yang Taeyong maksud "malam yang mana bos ? "
" malam saat kita berdua sama-sama mabuk ? Apa kau ingat ? "
" ... " aku terdiam bisu tanpa berani menatap mata Taeyong yang sedari tadi menatapku lekat
"Soal perkataanku saat mabuk itu.. semuanya benar, aku mengingat semua itu dan yang kukatakan saat itu semuanya adalah fakta "
"...." mendengar ucapan Taeyong membuatku gugup dibuatnya, jantungku berdebar-debar dan aku bingung harus mengatakan apa padanya
" apa.. kau.. mengingatnya ? " tanya Taeyong dan terlihat jelas wajahnya begitu gugup melihatku
" hmm aku mengingatnya " kuanggukan kepalaku dan menahan semua debaran jantungku
" aku pikir.. kau tidak mengingat kejadian malam itu bos, maaf jika malam itu aku lancang "
" kau mengingatnya ?!! " Taeyong terkejut dan langsung bergegas bangkit dari ranjangnya, tapi bukannya berdiri Taeyong malah tersangkut selimutnya dan jatuh kebawah menimpahku. Untung tangan kekarnya menahan badanya jadi aku tidak benar-benar tertimpah
"... " aku terdiam bisa karena kini Taeyong dan aku hanya berjarak 10 cm , bahkan aku bisa merasakan nafas Taeyong dan wangi tubuhnya
" apa.. kau benar-benar mengingatnya ? " tanyanya halus dengan nada suara yang lembut
" hmm " aku mengangguk dan menahan semua rasa gugupku padanya
" lalu apa jawabanmu Na.. sebenarnya aku ingin menanyakan ini sejak lama "
" apakah aku pantas jika bersamamu ? " tanyaku sambil memejamkan mata
" aku menyukaimu sejak lama, bahkan kamu yang akan terus dihatiku sampai nanti Na "
Mendengar itu rasa percaya diriku terhadap perasaanku dimulai, entah siapa jati diri Taeyong karena selama ini jantungku berdebar karena sikap Taeyong. Bukan karena dia seorang laki-laki kaya atau aku memang benar ingin menggoda Bosku sendiri. Aku menyukainya berjalan seiringnya waktu.
"...." kubuka mataku perlahan dan kulihat Taeyong masih tersenyum menatapku, wajah romantisnya mulai terpancar bahkan sikap manja hilang saat itu juga. Tanpa sepertujuan dia, aku langsung menarik lehernya dan mengecup bibirnya dengan lembut
" .... " kali ini Taeyong terdiam dan terlihat jelas pipi merahnya begitu merona
" mulai saat ini aku akan lebih berani untuk terus menggapaimu bos.. " kataku dengan tersenyum malu dan menutupi wajahku dengan selimut
" heiii... kenapa kau tutupi wajahmu... kau tidak adil... tadi itu begitu singkat.. aku mau lagi na.. " rengeknya sambil mencoba membuka selimutku.
" a... hahahha aku sangat malu " ujarku padanya sambil tertawa geli karena sedari tadi Taeyong menggelitikiku
" ahhh cepat.. aku mau yang lebih " rengeknya lagi
Malam itu, adalah hari pertama bagi kita berdua. Pertama kali untuk mendapatkan cinta pertama, pertama kali untuk saling jujur , dan pertama kalinya kita tidur bersama tanpa memikirkan apa yang akan terjadi nanti. Cinta kita yang tumbuh dengan berjalan seiringnya waktu dan zona nyaman yang membuat cinta itu berbunga.
♡♡♡♡♡
Bersambung....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 142 Episodes
Comments
Gracia Ayu
terserah lu tor.....
2020-08-12
1
tiffani
astga... mn ortuy taeyoung kyk gt😥😥
2019-12-18
0
Husnatin Nafi'ah
ih q takut bakalan banyak konflik harus siap banyak tisu kayaknya setelah ini
2019-12-17
1