Sebulan sudah Alex menjalani perwatan dengan Hani yang terus menemaninya, akhirnya Alex bisa pulih kembali. Ji suk pun sudah ditangkap polisi sebagai pelaku tabrak lari. Hubungan Hani dan Alex semakin dekat bahkan semuanya hampir melupakan kejadian bulan lalu.
Kini Taeyong sedang melakukan perjalanan bisnis bersama Direktur Nam. Sudah seminggu akhirnya Taeyong akan tiba malam ini. Aku yang tak sabar menunggunya segera bergegas pulang ke Apartemennya. Saat di lift aku tak sengaja berpapasan dengan manager lee seperti biasanya, namun kali ini sikapnya semakin dingin padaku.
" Kau pikir... kau akan bahagia setelah menikah dengan Taeyong ? " sindirnya padaku dengan sinis
" apa maksudmu manager lee ? " tanyaku kesal karena sikapnya yang semakin hari semakin membuatku muak
" nanti kau akan tahu sendiri, mana mungkin wanita miskin sepertimu bisa diterima keluarga kaya ini " ujarnya lagi lalu pergi dengan santainya
"...." aku yang menyadari itu langsung terdiam, bahwa aku dan Taeyong sangat berbeda. Pintu Lift dasar terbuka, baru saja aku melangkah perutku sangat mual dan rasanya ingin muntah. Aku berlari kekamar mandi dan memuntahkannya, kepalaku begitu pusing dan badanku tiba-tiba lemas, sebelum menemui Taeyong aku memilih untuk memeriksa kesehatanku dulu di Klinik tempat Ibu Danil bekerja.
♡♡♡♡♡
Setibanya di klinik Bibi Kang aku langsing diperiksa olehnya, namun kali ini bibi Kang terlihat sangat serius.
" Ada apa ? Apa aku memiliki penyakit serius Bi.. ? "
" Kau harus segera menikah ? Kau Hamil Anna " ucapnya dengan lantang dan jelas
" Aku.. ? Aku hamil ? "
" sebaiknya kau harus membuat keputusan, jika kau tidak akan menikah segera gugurkan kandungan ini. Karena bayi dalam kandungan ini baru 40 hari. Tapi kuharap kau sudah memiliki calon suami agar kau bisa menghidupi anakmu. "
" baik.. aku mengerti.. tapi.. bisakah bibi rahasiakan ini dari Danil dan adik-adikku kan ? "
" baiklah... aku akan merahasiakannya, tapi segera tes Rumah sakit yang besar ya.. sepertinya kandunganmu agak lemah "
Aku mengangguk mengerti, entah mengapa kabar tak terduga ini membuatku semakin bahagia.. mungkin jika Taeyong mengetahui aku hamil dia pasti akan sangat bahagia.
♡♡♡♡♡
Pukul 9 malam, Taeyong baru saja tiba di apartemen. Aku yang sudah menyiapkan makan malam langsung disambutnya dengan bahagia.
" Aku pulang.... " Taeyong memelukku erat dan langsung menciumku dengan lembut
" hmm... apa kau lelah ? "
" sangat melelahkan.. karena kau tidak ada disampingku " rengeknya lalu kembali memelukku dengan hangat karena kerinduannya bisa terasa olehku.
" baiklah.. ayo makan dulu.. kau pasti lapar "
" suapin... " pintanya manja
" apasih kamu manja banget.. cepet makan.. " ujarku pada Taeyong yang sangat kekanakan sekali.
Seusai makan malam, aku dan Taeyong menonton tv bersama disofa. Saat aku fokus dengan film yang ditonton.. tangan Taeyong begitu usil sedari tadi. Taeyong memainkan jari jemariku dan memasukan sesuatu kejari manisku.
"...." aku terdiam karena kini mataku tertuju pada cincin cantik yang sudah berada dijari manisku
" kamu harus jadi isteriku " ucap Taeyong melamarku dengan tatapan romantisnya
" kau juga harus jadi Ayah dari Anakku " jawabku manis lalu bersandar padanya dengan senyuman bahagiaku. Akhirnya waktu yang kutunggu-tunggu tiba, akhirnya Taeyong melamarku
" Tapi... setelah kita menikah kau harus menunda untuk punya anak dulu " ucap Taeyong tiba-tiba membuatku terkejut
" kenapa ? Apa salahnya kita punya anak ? "
" hmm.. hanya saja lebih baik kita tunda dulu "
" Kau.. tidak ingin punya anak ? " tanyaku kini memandangnya yang kini malah fokus pada film yang kita tonton
" Kita bahas itu nanti ya sayang.. " hanya itu jawaban Taeyong
" .... " aku begitu kesal, seharusnya aku bahagia saat kini sudah dilamarnya. Tapi.. mendengar bhawa Taeyong tak ingin aku hamil aku jadi bertanya-tanya bagaimana Taeyong bisa menerima bayi ini ?
" sepertinya aku harus pulang " ucapku dingin padanya
" kau tidak mau menginap ? Aku masih begitu lelah... "
" aku naik taksi.. jadi kau istirahat saja, jangan lupa cuci muka sebelum tidur " ujarku dengan menahan kekesalanku. Lalu pergi meninggalkan Taeyong yang tidak merespon sedikitpun.
♡♡♡♡♡
Dalam perjalanan pulang, aku hanya bisa terdiam memikirkan soal kehamilanku. Apa yang harus kukatakan pada Taeyong ? Semntara ia juga tak ingin punya anak dulu.
#Tingg!!! ( pesan masuk dari Taeyong )
" kau marah ? Maaf... tadi aku masih begitu lelah pulang dari bandara "
" apa sesuatu terjadi ? "
" sayang.. maafkan aku.. "
" kau sudah sampai ? "
Pesan masuk Taeyong tak kubalas sama sekali, bahkan Telponnyapun tak aku angkat, aku marah bukan karena ia tak mengantarku pulang tapi sifat barunya yang baru kuketahui sekarang. Aku membencinya yang tak ingin punya Anak.
♡♡♡♡♡
Pagi hari begitu cerah, sebelum memulai bekerja biasanya aku mengirup udara segar dari loteng gedung sambil menikmati segelas jus pepaya kesukaanku. Tak kusadari Taeyong datang dan memeluklu dari belakang.
" pagi sayang... "
" ..... " aku terdiam tanpa merespon sedikitpun
" kau masih marah.. ? "
" hmm.... tidak "
" kau masih marah ternyata... maaf.. ini kubawakan roti kesukaanmu " Taeyong menunjjukan roti yang dibawanya hingga aku bisa menghirup aromanya, aroma yang biasanya terasa nikmat malah seperti sesuaty yang membuatku mual
" ue..... " aku kembali mual-mual dan berlari menuju kamar mandi
" Sayang.. ada apa ? "
Aku tak merespon Taeyong karena rasa mualku tak bisa ditahan lagi, jadi kutinggalkan dia dan berlari ke kamar mandi terdekat. Seusai muntah aku keluar dan taeyong sudah menungguku dengan sangat cemas
" kau baik-baik saja kan ? Haruskah kita ke dokter ? "
" kita harus bicara Tae... " ucapku lemas dan kembali ketempat yang lebih sepi
♡♡♡♡♡
" Tae.. bagaimana jika aku hamil ? " tanyaku serius
" hahhaa.. tidak mungkin.. kau hanya mengetesku saja kan ? " jawabnya tertawa datar
" aku hanya bertanya " ujarku santai
" kau.. kamu hamil ? " tanyanya memastikan kali ini. Namun pertanyaannya membuatku ragu tentang perasaan yang dimiliki Taeyong padaku
" sudah 40 hari... " jawabku singkat
" ....." Taeyong terkejut dan memundurkan tubuhnya menjauh dariku, wajah begitu panik dan sepertinya Taeyong sangat terluka mendengar itu
" kau... tidak akan bertanggung jawab ?! " tanyaku memastikan semua pikiran jelekku
" ayo... kita harus gugurkan bayi itu !!!" Taeyong menarikku kasar tapi aku terus membantahnya lalu menamparnya sekuat tenagaku
#plakkk
" gugurkan ?!! Kau.. ternyata memang Gila Taeyong !!" Dengan bodohnya aku malah meneteskan air mata didepannya lalu pergi meninggalkan Taeyong karena sangat kecewa. Tak perduli bagaimana perasaan Taegong sekarang, yang pasti aku akan tetap mempertahankan bayi dalam kandunganku
♡♡♡♡♡
Bersambung
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 142 Episodes
Comments
Dela Handayani
gampangn sih km ana,blm nikah udh wik wik wik,,
2020-09-04
1
Dela Handayani
gampangn sih km ana,blm nikah udh wik wik wik,,
2020-09-04
1
Rina Cyber
bikin aja mau tp ga mau tanggung jawab 😏
2020-03-04
4