Bingung pada diri sendiri

Suara sorak sorai pengunjung membangunkan Troy yang mulai pulas. Ia pun keluar dari bilik dan melihat apa yang terjadi.

Intan tampak begitu seksi dengan hotpantsnya, apalagi ketika blezernya Ia lepas dan memperlihatkan tubuhnya yang begitu indah dan semampai. Memang tak terlalu tinggi, tapi Ia berisi, dan semuanya terbentuk dengan sempurna indahnya.

"Hah... Gadis itu? Kenapa menari-nari di sana? Atau memang, dia salah seorang penari latar di bar ini?" batinnya, dengan terus menatap Intan yang terus menari dengan lincah dan gemulai.

Troy lalu menghampirinya di atas panggung, lalu ikut menari bersamanya. Ia hanya ingin menggoda Intan, dengan kejadian tadi siang.

Di atas panggung, Troy menggenggam tangan Intan dan memutar tubuhnya seolah mereka sedang berdansa. Intan memang terkejut, tapi Ia berusaha profesional dengan apa yang Ia lakukan.

Troy menyeret tubuh Intan ke dalam dekapannya, lalu mulai menggodanya dengan lembut.

"Tempat mainmu disini rupanya."

"Lalu, apa urusannya denganmu?" tanya Intan dengan nada juteknya.

"Tidak, hanya ingin ikut bermain saja. Sepertinya seru, jika sesekali menjadi tontonan dan mendapat tepukan orang bayak seperti ini." ucap Troy, yang menciumi rambut Intan.

"Bayaranku mahal. Apa kau mampu?"

"Sombong, kau kira aku semiskin apa?" sergah Troy.

Intan hanya tersenyum sinis, lalu melepas cengkraman Troy dari tubuhnya. Ia berputar menghadap Troy, dan mendekatkan wajah mereka hingga tanpa jarak. Intan menari memggeliat menyusuri setiap lekuk tubuh Troy yang kekar dari atas kebawah, seperti itu hingga beberapa kali. Bagai seorang penari striptis yang sedang menggoda pria hidung belang.

Namun, Troy tampak tak tergoda sama sekali. Ia hanya terus memberikan senyum pada Intan yang mulai tampak lelah.

"Are you Impoten?" tanya Intan dengan kesal.

"Bukan aku yang impoten, hanya kau yang belum mampu menggodaku. Lemah..." ledek Troy padanya.

Intan mendorong tubuh Troy hingga mundur beberapa langkah kebelakang. Lalu pergi tanpa mengenakan blezernya kembali.

"Win, ini uang minuman tadi. Sisanya ambil aja buat tips." ucap Intan sebelum keluar.

Troy pun turun, mengejarnya dengan sekuat tenaga. Meski lupa membayar minumannya, tapi Edwin diam saja karena Ia memang langganan di barnya.

"Hey... Tunggu." pekiknya memanggil Intan yang berjalan dalam gelap malam.

Troy terus berlari, hingga berhasil meraih tangan Intan dan menghentikan perjalanannya.

"Mau apa lagi?" sergah Intan padanya.

"Kenapa marah? Aku hanya ingin menyapa."

"Tadi sudah, bahkan menari bersama 'kan?" jawab Intan dengan nada juteknya lagi.

"Jangan jutek-juteklah, nanti ngga ada cowok yang mau sama kamu." goda Troy.

"Ya, itu lebih baik. Lebih baik tak ada yang menyukai atau bahkan mencintaiku. Karena bagiku, cinta itu luka." ucap Intan.

Jawaban itu membuat raut wajah Troy yang awalnya ceria menjadi diam. Sebuah penyesalan timbul dari dalam hatinya.

"A-aku menyinggungmu?" tanya Troy.

"Menyinggung? Entahlah... Aku bahkan tak tahu lagi bagaimana rasanya tersinggung. Atau marah terhadap sesuatu yang menyakitkan hati."

"Lalu, kenapa kau meninggalkanku barusan? Bukankah karena kau tersinggung dengan kata-kataku?"

"Hmmm? Bukan tersinggung, tapi lebih ke perasaan di permainkan. Tapi entahlah, aku juga bingung dengam hatiku sendiri." jawab Intan.

"Ka-kau mabuk?" tanya Troy lagi.

"Haiiish, padahal aku hanya minum sedikit. Kenapa mabuk begini? Memalukan."

Intan kemudian berlari masuk ke dalam mobilnya. Ia pun pergi neninggalkan Troy. Lagi-lagi, tanpa sepatah katapun.

"Kau membuatku penasaran." ucap Troy, dengan menyunggingkan senyum manisnya.

Terpopuler

Comments

atin p

atin p

next...

2022-01-25

0

Diana Susanti

Diana Susanti

lanjuuuuut kak

2021-12-04

1

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!