Terpaksa mengunjunginya lagi

Ruang tunggu RSJKO.

Aku melaksanakan kunjungan rutin sebulan sekali hari ini. Meski sebenarnya aku begitu malas melakukannya. Bukan hanya karena akan bertemu dengannya saja, tapi luka lebam sisa semalam pun belum sembuh, hingga aku harus menggunakan baju berlengan panjang dan kacamata hitam untuk menutupinya.

Syuuutz.... Seorang perawat mengambil rokok dari tanganku.

"Kan udah dibilang, ngga boleh ngerokok di lingkungan sini." tegurnya.

"Aku tak mau kesini, tapi kau yang memaksaku terus datang dan menjenguknya." jawabku yang kesal.

Perawat itu bernama Ricki. Ia yang paling ramah denganku ketika datang membesuk. Disaat yang lain, selalu memandangku dengan remeh karena pekerjaan yang ku lakoni saat ini.

"Ini..." ucap Ricki, dengan memberi beberapa biji permen padanya.

"Kamu fikir aku bocah?"

"Kamu bahkan tak pernah merasakan indahnya masa-masa menjadi bocah kecil 'kan?"

"Hhh, Sok tahu." jawabku singkat sembari mengunyah permen darinya.

"Ada apa dengan matamu? Dengan tubuhmu, dan yang lain? Kamu mendapat pelanggan yang jahat?"

"Kamu cenayang?"

"Hanya menebak, karena tumben kamu pakai baju lengan panjang dan kaca mata." jawab Ricki.

Aku tersenyum, lalu membuka kaca mataku. Dan aku menaikkan lengangku sedikit, agar Ia melihat semua luka itu.

"Kamu lihat ini? Ini, dan ini... Tapi ini sama dengan yang orang itu lakukan padaku, nyaris setiap hari ketika Ia waras. Bedanya, aku kali ini di bayae dengan mahal. Hanya perlu libur sebentar untuk memulihlannya." jawabku, dengan nada santai padanya.

Rasa malu, dan rasa sungkan terasa sudah hilang dari dalam diri ini. Semangat untuk hidup pun, rasanya sudah hilang. Entah apa alasan, hingga aku masih bisa menghembuskan nafas di dunia yang kejam ini.

" Aku bahkan sudah berkali-kali ingin bunuh diri, tapi kenapa masih saja selamat." gumamku padanya.

"Berhentilah... Coba cari pekerjaan lain, yang lebih halal dan berkah untukmu?"

Aku hanya tertawa terkikik mendengar penuturan itu. Bukan baru kali ini Ia bilang padaku, tapi aku masih saja tertawa mendengarnya.

"Kamu mau menikahiku? Kamu mau menjamin kehidupanku, dan mau membantu merawat ayahku?" lirikku padanya.

"Ma-maksudnya..."

"Jangan terlalu banyak menasehati, jika kamu tak bisa membantu memberi solusi. Jalani hidupmu dengan segala kehalalnmu itu. Aku akan tetap seperti ini, hingga ada takdir baik membawaku pergi." jawabku, dan tatapan datar padanya.

Semua para pembesuk sudah berkumpul di ruang yang telah di sediakan. Duduk dengan rapi dan menunggu keluarga mereka keluar untuk saling melepas rindu yang lama terpendam.

Ada yang membawa makanan kesukaan, ada yang membawa barang kesukaan, bahkan ada yang membawakan seperangkat alat untuk keluarganya shalat di sana.

"Taubat? Gila itu bukan sebuah kejahatan hingga Ia harus taubat. Justru kau yang harus taubat, dan mengurus suamimu sendiri di rumah. Bukan di buang seperti ini." gumamku dalam hati.

Mereka semua menatapku dengan heran, karena memang aku yang paling mencolok di sana. Ketika semua orang tampak dengan busana yang rapi, dan se sederhana mungkin, aku justru mengenakan pakaian serba merah hati yang tampak begitu mencolok dengan kaca mata hitam, dan rambut yang tergerai begitu indah. Lain dari yang lain yang kebanyakan mengenakan hijabnya.

Bahkan mungkin, beberapa dari mereka menganggap aku yang gila di sini.

Para perawat mulai mengeluarkan para pasiennya. Dan mereka berhamburan menemui keluarga mereka masing-masing. Saling berpelukan, dan menangis melepas rindu. Aku hanya bisa menatap mereka dengan tatapan datar, dan tak pernah bisa berempati dengan semua rasa itu.

"Mba Intan, ini ayahnya." panggil seorang perawat, yang membawa ayah dengan kursi rodanya.

Terpopuler

Comments

Wina Yuliani

Wina Yuliani

kadang kalau liat mereka yg kerjanya haram menurut kita suka pengen nasehatin biar lbh baik eh tp pas mereka malah nyerang balik....cuma bisa kicep ajahhhh😅

2022-03-04

0

Wie Yanah

Wie Yanah

untg intan msh perduli... tp knp intan krjaanya msh kya gtu😔😔😔🥺

2021-12-08

0

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!