Troy akhirnya kembali menarik kaki Intan untuk naik. Bruuuuggghh! Mereka terguling di lantai dan Intan menindih tubuh Troy.
"Nyalimu cemen." ledek Troy padanya.
Plaaaakkk! Intan menampar pipi pria itu sekuat tenaga. Lalu menyingkir darinya.
"Heh, kenapa aku yang di tampar? Aku bahkan telah menolongmu. Kalau tidak, kau pasti sudah jatuh dan mati. Dan kematianmu akan jadi Hot News besok." tawanya.
Intan tak menghiraukannya, hanya melirik lalu pergi tanpa sepatah katapun padanya. Berlari menuruni anak tangga gedung tua yang berjumlah ratusan, namun tak begitu Ia rasakan.
Pov Intan.
"Aarghhh! Apa-apaan ini, kenapa seperti ini. Aaaisssh, malu sekali rasanya." gerutu ku, yang langsung masuk ke dalam mobil.
Aku selalu membayangkan ketika Ia menatapku, dan bahkan melihat area sensitifku barusan. Meskipun, sudah begitu banyak yang melihat dan menikmatinya, kenapa dia berbeda.
" Dari ujung kepala sampai ujung kaki, rasa malunya tak kunjung hilang."
Aku langsung menginjak pedal gas, dan ngebut untuk kembali ke rumah. Aku lelah, apalagi memarnya masih begitu sakit ku rasakan.
"Pulang, Tan? Darimana aja kamu seharian?" tanya tetanggaku.
"Dari nengok Ayah." jawabku datar.
Aku tahu, seramah apapun mereka, mereka akan tetap mencibir ketika aku tak ada. Pekerjaanku, ayahku, dan semuanya.
"Mereka bahkan tak tahu apa yang aku rasakan. Mereka hanya tahu berkomentar dengan pemikirannya sendiri."
Aku mengganti pakaianku dengan setelan baju tidur yang nyaman, dan melepas Bra sempitku agar dapat bernafas lega. Untuk berpenampilan sempurna, memang kadang harus menyiksa tubuh ini.
Segera ku pejamkan mata, dan mengganti Hpku dalam mode senyap. Aku tak ingin, seorangpun menggangguku dalam istirahat yang hanya ku dapat sekali-kali ini.
Pov Troy.
"Gadis aneh. Katanya mau bunuh diri, pas tinggal dikit lagi jatuh, malah teriak minta di selamatkan. Mana udah ganggu kerjaanku lagi. Habis aku di hajar Bos Ronald. Aaarrrghhh!"
Aku pun turun setelah membereskan semua peralatanku. Menaiki motor trill hijau kesayanganku, dan segera memberi laporan pada bos besar akan kegagalan hari ini.
" Bonyok, bonyok dah... "gumam ku.
Kini pun aku tiba di sebuah rumah mewah. Rumah yang di jaga oleh puluhan ajudan dari depan pagar hingga pintu masuk rumahnya.
"Bos ada?" tanya ku.
"Di ruang biasa. Masuk saja, kau kan sering keluar masuk dengan bebas."
"Ya, terimakasih. Aku akan makan dulu, lapar." jawabku, lalu langsung masuk ke dapur.
Aku sudah tak sungkan lagi di rumah itu. Bos Ronald pun sudah menganggapku seperti adiknya sendiri. Meski kadang, dia pun bis menghajarku sesuka hatinya.
"Setidaknya, aku di pukul dalam keadaan kenyang." fikirku, dengan menyantap nasi dan rendang ayam yang terasa begitu nikmat ketika lapar.
"Troooooyyy!" pekiknya menggelegar. Aku nyaris mati tersedak di buatnya. Untung saja, tulang ayam masih bisa ku paksa keluar dari tenggorokanku.
"Sial... Belum juga selesai makanku." keluhku. Lalu segera mencuci tangan dan menghampirinya di ruangan.
"Iya, kenapa?" tanyaku, ketika sudah berada di depan matanya.
Tatapannya tajam, seolah ingin langsung menerkamku dengan ganas. Bibirnya sudah mempersiapkan bahan cacian untukku. Dan tangannya sudah mengepal, untuk memukuli wajah atau bagian tubuhku yang lain.
"Kenapa berita kematiannya belum ada?" tanyanya.
"Misi gagal, Maaf."
Ia langsung berdiri dan menghampiriku dengan kepalan tangannya. Tapi aku berhasil menangkisnya kali ini.
"Kenapa bisa gagal? Kenapaaaaaaa?" tanyanya dengan begitu geregetan.
"Ada wanita gila yang mengangguku. Dia awalnya ingin bunuh diri, tapi tak jadi. Akhirnya mengganggu pekerjaanku."
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 51 Episodes
Comments
Wina Yuliani
haha wanita gila c calon jodoh yg bikin gk konsen, terutama pas udh liat pintu surganya😄
2022-03-04
0
Wie Yanah
wanita gila ,, smp" aq ga konsen hrs mmbidik pelku😂😌😊💪
2021-12-08
0
Risky Sanah
lanjut thor udah mampir seru banget
2021-12-03
1