Hancurnya semua hidupku

Pria itu tak perduli, Ia langsung mendekap tubuhku dan menggeranyanginya sesuka hati. Disana ada sebuah pondok, dan Ia langsung menyeretku ke dalamnya. Sepertinya, semua sudah di rencanakan dengan begitu matang. Kondisi, dan tempatnya.

Suasana sepi, di dalam perkebunan yang sudah lama tak terurus. Meski aku berteriak, tak akan ada yang mendengarnya. Pria itu terus menghujamku sesuka hatinya, merobek semua pakaian yang ku kenakan hingga tak bersisa. Berusaha ku tutupi, tapi tangannya yang kuat langsung menarik tanganku dan menahannya. Tak perduli semua tangis dan sakit yang ku rasakan. Apalagi, aku masih perawan dan sama sekali belum pernah di sentuh pria manapun. Tapi sekali di sentuh, Ia meperlakukan aku dengan begitu kasar.

"To-long... Sudahlah... Aku sakit..." mohonku padanya, yang bahkan tak mampu lagi mengeluarkan air mata.

"Tapi, tubuhmu ini begitu nikmat. Tak percuma, aku telah membayar mahal atas semuanya. Fattan menepati janjinya padaku." balas Pria itu dengan nada dan nafas yang begitu menjijikkan bagiku.

Apalagi, tangan yang tak hentinya menyentuh seluruh tubuhku dengan begitu beringas dan tanpa kendali. Seolah Ia sedang bermain dengan mainan baru kesukaannya.

"Aaaaakkkhhh!!" lirihku, merasakan semua sensasi yang ada melebur menjadi satu.

"Jangan munafik, nikmati saja semuanya. Kau juga enak bukan?" ucapnya lagi.

Terdengar suara erangan dan kepuasan yang begitu dahsyat darinya, ketika Ia telah mencapai puncak kenikmatan yang tiada tara itu.

Aku dibiarkan tergeletak di pondok, dengan sehelai kain yang mungkin itu peninggalan sang pemilik jika menginap di sana.

"Tuan... Setidaknya, berikan tasku. Biarkan aku memakai pakaianku kembali. Aku mohon..." pintaku, yang dalam keadaan lemah tak berdaya.

"Aku tak tahu tasmu dimana. Mungkin sudah dibawa kabur olehnya. Pelajaran untukmu, lain kali, jangan terlalu mudah mempercayai orang lain." ucapnya, dengan kembali memakai pakaiannya dengan rapi.

"Ini uang untukmu. Terimakasih atas pelayanan yang begitu memuaskan ini. Aku harap, kita akan bertemu lagi dengan suasana yang berbeda." ucapnya, sembari memberikan kecupan terakhir padaku, lalu pergi meninggalkanku sendiri di pondok itu.

Aku meraih uang itu, uang yang dalam jumlah banyak menurutku. Karena memang aku tak memiliki uang seperspun saat itu. Aku menggenggamnya dengan kuat di dadaku, menjerit, dan menangisinya dalam kesendirian. Hingga aku lemah, dan pingsan di sana.

"Neng... Neng, bangun neng... Astaghfirullah. Ini kamu kenapa? Kok begini?" tanya seseorang yang menemukanku dalam keadaan begitu memprihatinkan.

"Tolong saya... Bawa saya pergi dari sini."

"Iya, tapi kemana? Alamatnya dimana? Biar saya antar pulang. Saya ngga nemuin apapun di sekitar sini."

Bapak tua itu melepas jaketnya, dan memakaikannya padaku. Ia sebisa mungkin menggendongku, dan membawaku ke motornya.

"Bisa pegangan sampai ke rumah?" tanyanya.

Aku hanya mengangguk, dan duduk dengan tenang hingga tiba di rumah. Dan bukan tangisan dari ayah yang ku dapat, Ia justru kembali mencaci ku habis-habisan. Tak perduli, ketika banyak orang datang untuk berbela sungkawa padaku.

Ayah justru menganggapnya lain. Seolah melihat mereka sedang mentertawai nasib kami yang menyedihkan.

" Kenapa kasihan? Dia saja tak mau dengar apa yang ayahnya ucapkan. Sekarang seperti ini, apalagi? Rusak semuanya. Harga diri pun sudah tak ada lagi." ucapnya dengan tatapan acuh.

Namun, di balik ke acuhannya itu, Ia diam-diam mencari dan menemui Fattan di tempat tongkrongannya. Ia ingin membalas dendam atas perlakuannya padaku. Tapi, justru Ia sendiri yang di hajar habis-habisan oleh rombongan mereka.

Dan karena luka yang Ia derita, Kejiwaannya terganggu dan harus di rawat di Rumah sakit jiwa. Menjadi tanggunganku seumur hidup.

Terpopuler

Comments

Wina Yuliani

Wina Yuliani

waduh yg inimah blm apa2 udh ngeri ngeri sedep👍👍👍👍

2022-03-04

0

atin p

atin p

tragis benar nasibmu...

2022-01-25

0

Leni Fatmawati Fatmawati

Leni Fatmawati Fatmawati

kasian kamu tan

2021-12-30

0

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!