PEMBATALAN PERJODOHAN.

San Lau beranjak duduk di dekat si kusir gerobak , dia duduk di depan untuk menunjukkan arah rumahnya. Tanpa terasa kereta kuda mereka telah sampai di depan rumah kecil milik dua saudara itu.

"Kak...ini rumah kami..." kata San Lau yang kini sudah turun dari gerobak .

Dia menunjukkan sebuah rumah kecil namun terlihat bersih yang berada di depan kereta kuda .

Alea tersenyum menatap rumah itu.

"Kasihan...ternyata bukan cuma rumah gue yang terlihat jelek...he he he..ternyata kehidupan putri Alea sama dengan mereka walau dia putri seorang Jendral..." batin Alea sedih.

"Kalau begitu ayo kita masuk..." kata Alea semangat. Mereka segera membawa barang- barang yang di beli Alea tadi. Pak kusir gerobak membantu mereka membawa barang itu masuk kedalam rumah San Lau.

Setelah barang semua sudah berada di dalam rumah, Alea segera membayar uang sewa gerobak yang dia naiki.

"Nona...ini terlalu banyak..." ucap sang pemilik kereta kuda pada Alea.

"Itu rejeki untuk putra - putri anda tuan.." ucap Alea yang membuat pemilik kereta itu terharu dan bahagia.

"Terimakasih Nona..." serunya sambil membungkukkan badannya. Setelah itu dia segera pergi dari rumah San Lau. Setelah kepergian pemilik kereta Alea segera masuk kembali kedalam rumah. Sesampainya di dalam dia melihat San Lau dan San Pai berjalan masuk kedalam bilik sebuah ruangan. Alea mengikuti kedua anak itu. Ketika sampai di dalam bilik yang terlihat kecil dan sempit, Alea melihat seorang wanita sedang tertidur di ranjang reot dengan wajah yang sangat pucat.

"Lau...ini ibumu...?" tanya Alea.

"Benar kak..." jawab San Lau. Mendengar ada suara di sekitarnya, sang ibu membuka matanya.

"Lau...kau sudah datang...?" tanya sang ibu dengan suara lemah.

"Iya bu..." jawab San Lau.

"Siapa dia Lau...dan mana adikmu..." ucapnya kembali.

"Aku disini bu..." seru San Pai sambil mendekati sang ibu.

"Ini kak Alea bu..." jawab San Lau.

"Selamat siang Bu...." sapa Alea.

"Siang nak....maaf ibu nggak bisa duduk...." kata ibu San Lau .

"Boleh kakak memeriksa ibumu Lau..." tanya Alea.

"Boleh kak..." jawab San Lau.

"Apakah kau seorang tabib...?" tanya ibu San Lau.

"Bisa di bilang begitu Bu..." jawab Alea pelan.

"Tapi kami tidak memiliki uang untuk membayar mu nak..." kata wanita itu dengan wajah sedih.

"Aku tidak meminta uang bayaran bu... Melihat ibu sehat cukup itu bayaran untukku.." jawab Alea sambil tersenyum.

"Trimakasih nak...semoga dewa membalas kebaikanmu..." kata ibu San Lau sambil menangis.

"Sama- sama bu... Tolong sekarang ulurkan tangan ibu padaku. .." pinta Alea. Wanita itu segera mengulurkan tangannya pada Alea. Ingin rasanya Alea mengeluarkan stestoskop dari ruang demensinya namun dia tidak bisa melakukan itu di depan ibu San Lau. Akhirnya dia mendeteksi sakit ibu San Lau melakui denyut nadi dan sakit yang di ucapkan si ibu.

"Untung gue sudah banyak membaca buku tentang kesehatan di jaman ini.." batin Alea.

Akhirnya Alea tahu kalau si ibu menderita asma dan penyakit penyakit paru- paru yang sudah akut. Akhirnya Alea meminta pada Lauyan agar mengambilkan obat dan air kehidupan . di dalan ruang dimensi nya. Dan tanpa setahu sang ibu dan kedua anaknya Alea mengambil obat dan sebotol kecil air kehidupan itu. Serta memberikan pada sang ibu untuk segera di minum. Setelah meminum obat yang di beri oleh Alea. Terlihat wajah sang ibu mulai agak segar tidak terlalu pucat.

"Ibu...gimana sekarang perasaan ibu...?" tanya San Lau pada sang ibu.

"Sekarang ibu merasa badan ibu terasa segar dan bertenaga nak..." jawab sang ibu sambil tersenyum gembira.

"Benarkah....?" seru San Lau dan San Pai hampir bersamaan.

"Benar Lau...ibu sekarang merasa sudah sehat..." jawab sang ibu.

"Syukurlah kalau begitu bu..." kata Alea sambil tersenyum.

"Untung gue memilki air kehidupan yang berlimpah... jadi bisa menyembuhkan berbagai macam penyakit ..." kata Alea di dalam hati.

"Kak ...terimakasih kau sudah menyembuhkan ibu kami...?" seru San Lau sambil berlari memeluk Alea.

Melihat kelakuan sang anak , ibu San Lau tercengang.

"Sejak kapan San Lau dekat dengan gadis ini..." pikir ibu San Lau.

"Lau...apakah kau sudah lama mengenal tabib ini...?" tanya sang ibu.

'Baru tadi bu...tapi kini dia adalah jiejie kami bu..."jawab San Lau dengan bangga.

"Jiejie kalian...?" tanya sang ibu tak mengerti.

"Maaf bu...perkenalkan nama saya Alea, dan itu kakak saya Mimi, tadi San Lau dan San Pai menginginkan saya menjadi jiejie mereka, karena saya juga tidak memiliki adik maka tanpa bertanya dan meminta ijin dulu pada anda saya telah mengangkat mereka menjadi adik- adik saya, jadi sekali lagi maafkan saya bu... Kalau ibu tidak berkenan saya nggak akan marah dan meminta maaf.." kata Alea menjelaskan .

"Ya ampun...tidak apa- apa nak... malahan ibu sangat senang, ibu juga mau menganggap kalian berdua sebagai putriku, nama ibu San Bey nak...." ucap bu San bay dengan wajah gembira.

"Syukurlah kalau begitu bu...kami juga mau menjadi putri ibu..." jawab Alea sambil menatap lembut wajah ibu San Bay.

"Waah.. Di dunia kuno ini gue memiliki dua orang ibu , sekarang gue nggak jadi masalah kalau di kediaman Jendral gue nggak di anggap..." batin Alea.

"Kami rasa kami harus pulang Bu...mungkin besok kami akan datang kemari lagi, jadi saya akan pulang dulu, dan jangan lupa air sisa meminum obat tadi di habiskan ya bu..dan kau San Lau dam San Pai kakak tak ingin melihat kalian bekerja lagi di kota, kakak sudah membelikan bahan makanan buat kalian cukup untuk satu bulan , jadi ingat pesan kakak jangan bekerja lagi..." kata Alea menekankan .

"Baik kak..." jawab mereka patuh.

Ibu San Bay tersenyum melihat kepatuhan dua putranya pada Alea.

"Ya sudah kakak pulang dulu, bu saya pulang dulu semoga besok saya bisa datang kemari lagi..dan ini sedikit uang untuk berjaga- jaga...." kata Alea sambil memberikan uang pada San Lau.

"Kak...." ucap San Lau sambil kembali menangis.

"Nak....nggak usah..." kata Ibu San Lau.

"Ayo terima Lau...kakak takut mungkin besok kakak nggak bisa kemari.." kata Alea sambil menaruh uang dalam tangan San Lau. San Lau akhirnya menerima uang dari Alea.

Akhirnya Alea dan Mimi segera pergi meninggalkan rumah milik ibu San Bay. Karena hari menjelang sore, terpaksa Alea mengangkat tubuh Mimi untuk di ajak berlari cepat. Tak memakan waktu lama akhirnya Alea dan Mimi sampai di Minsion milik Jendral Murong Han. Setelah sampai di halaman rumah, Alea baru melepaskan tangannya dari Mimi.

Saat kakinya sudah menapak di atas tanah, Mimi segera membuka matanya . Memang sejak tadi Mimi yang di bawa terbang lari cepat oleh Alea memejamkan matanya . Mereka segera masuk kedalam tempat tinggal mereka.

💙💙💙💙💙💙

Tanpa terasa hari di mana dia akan menjadi tunangan putra mahkota telah tiba. Dua hari lagi kemungkinan kaisar kerajaan Long akan datang untuk melamar putri Lea Min Hua. Sedang hari ini Jendral Murong Han akan datang dari perbatasan .

"Lea'er...apakah kau tak akan datang dalam penyambutan kedatangan Ayahmu....?" tanya Mimi sambil menatap Alea. Mereka sekarang sedang menikmati makan pagi .

"Untuk apa kak...? Bukankah Ayahanda tidak perduli aku ada ataupun tidak...?" jawab Alea dingin.

"Benar apa katamu Lea'er..." timpal Mimi. Mimi memang tak bisa menyangkal kalau Jendral tak perduli sama sekali pada putri Lea Min Han. Jendral Murong Han tak pernah menganggap putri Lea Min Han ada. dia mati ataupun hidup Jendral Murong Han tak akan perduli.

"Apakah kau ingin melihat kedatangannya kak...?" tanya Alea.

"Tidak...tidak Lea'er...." jawab Mimi cepat.

"Ya sudah... lebih baik kita berlatih saja di belakang setelah kita makan..." ajak Alea.

"Baik Lea'er..." jawab Mimi dengan semangat. Setelah menyelesaikan makan pagi dan membersihkan nya, Mimi dan Alea segera melangkahkan kakinya kearah belakang rumah.

Sudah hampir satu bukan semenjak satu minggu setelah tersadarnya Alea dari pingsannya, Mimi dengan giat berlatih ilmu beladiri dengan Alea. Alea dengan keras mengajari Mimi dasar - dasar ilmu beladiri. Juga cara menyerap Qi atau mana. Dan kini Mimi sudah mulai menguasai beberapa jurus ilmu beladiri.

Saat Alea dan Mimi sibuk dengan aktivitas mereka. Di halaman depan kediaman Jendral Murong Han terlihat keramaian para prajurit serta para selir dan putra- putri Jendral Murong Han menyambut kedatangan sang Jendral. Dan bisa di lihat tiga orang wanita yang tersenyum puas saat mereka kembali tidak melihat kedatangan Putri Lea dan dayang pribadinya menyambut sang Jendral.

"Bunda...lihatlah si ****** itu tidak datang lagi... He he he...mungkin dia kembali jatuh sakit..." kata putri Meilan gembira.

"Baguslah....itu yang kita harapkan , dengan demikian. dia semakin jauh dengan Ayah handamu..." jawab Selir Rolia dengan wajah puas.

"Bunda...apakah kau kembali memberi makanan yang beracun lagi..." bisik Meilan pada sang Bunda.

"Benar...dalam satu minggu ini aku telah mengirimi mereka makanan mengandung racun..." bisik Selir Rolia.

"Baguslah Bun..." kata Meilan gembira.

Memang satu minggu ini Alea dan Mimi mendapatkan kiriman dari dapur istana. Saat menerima masakan. itu, Alea merasa curiga. Dapur kerajaan yang tak pernah memberi apapun. tiba- tiba mengirimkan masakan yang lezat pada kediaman kumuh mereka.

Seorang pelayan yang tiba- tiba datang mengantar makanan membuat mereka berdua kaget

"Lea'er...tumben mereka memberi kita makanan lezat..." kata Mimi dengan raut wajah aneh.

"Benar kak...karena itu kita harus curiga.." jawab Alea.

Alea segera mengabil jarum perak yang ada di dalam kotak akupunturnya. Memang sejak dua minggu yang lalu Alea mulai belajar menggunakan jarum akupuntur yang berada di ruang dimensi nya. Sebenarnya Alea sudah ahli dalam jarum Akupuntur itu, saat dia menjadi dokter ahli di jaman modern sang kakek sudah mengajarinya cara menggunakan jarum akupuntur. Dan sekarang dia lebih memperdalam keahliannya dalam penggunaan jarum itu. Dan saat dia curiga pada makanan yang di bawa sang pelayan, Alea segera mengambil jarum peraknya. Dan dia segera memasukkan jarum tersebut kedalam masakan yang baru datang. Dan benar saja , setiap masakan yang ada di depan mereka semuanya mengandung racun, racun itu memang tak berbau dan tak berwarna, namun ketika sudah masuk kedalam tubuh, racun itu akan sangat mematikan . namun jika sang korban telah mati, mereka tidak akan bisa mendeteksi adanya racun di dalam tubuh si korban

"Kak...kau tahukan kalau semua makanan ini mengandung racun..." kata Alea dingin.

"Ya Dewa...siapa yang menginginkan mu mati Lea'er...." seru Mimi sambil mendekap mulutnya dengan tangan nya.

"Siapa lagi kalau bukan si ular beracun itu..." jawab Alea dengan kesal.

"Maksudmu...?" tanya Mimi tak mengerti.

"Selir Rolia dan putri Meilan kak...?" jawab Alea.

"Ya ampuun....mungkinkah mereka melakukan itu sejak dulu...?" kata Mimi dengan wajah ketakutan.

"Benar kak...sejak aku kecil..." jwab Alea menegaskan.

"Lea'er...maafkan aku...maafkan aku yang ceroboh...." seru Mimi sambil menangis.

"Kak...jangan menangis...itu bukan salahmu, kita tidak tahu kalau makanan yang kita makan mengandung racun.." kata Alea menghibur.

"Jadi mulai sekarang setiap makanan yang mereka berikan langsung saja kau buang, tapi jangan sampai mereka tahu mengerti kak..."ucap Alea sambil menatap Mimi dengan wajah sedih.

"Baik Lea'er...tapi kenapa Mimi tidak terkena racun juga Lea'er..." tanya Mimi heran.

"Bukankah dulu makanan hanya untukku kak...kau mana berani makan bersamaku, kau akan makan makanan khusus untuk para pelayan kan...? Dan saat makanan mulai jarang di beri, saat itu racun di tubuhku sudah menumpuk, walaupun tanpa aku jatuh seperti bulan lalu, lama- kelamaan aku akan mati juga kak..." jawab Alea.

"Ya ampuun...jahat benar mereka..." seru Mimi dengan marah.

"Sudahlah kak...pokoknya mulai sekarang kakak harus lebih hati- hati.." kata Alea menghibur.

Dan sejak itulah Mimi selalu membuang makanan yang di antar oleh pelayan ke kediaman mereka. Dan Selir Rolia tidak menyadari kalau perbuatannya sudah di ketahui oleh Alea dan Mimi.

Kembali ke halaman Jendral Murong Han. Tak berapa lama terlihat iring- iringan barisan tentara memasuki pintu gerbang kerajaan She Long , di sana telah berjejer para pembesar kerajaan bersama putra Mahkota serta pangeran kedua dan ketiga mewakili Kaisar menyambut Jendral Murong Han.

Terlihat putri Meilan sedang menatap Putra Mahkota dengan wajah penuh kekaguman.Sedang Putra Mahkota yang dingin terlihat sangat tampan tapi penuh misteri.

"Aah...kau sangat tampan Putra Mahkota... Andai aku yang akan jadi calon permaisurimu betapa bahagianya diriku, tapi sayang..kenapa mesti wanita j****g itu yang harus jadi calon permaisurimu,.... tapi tidak, itu tidak akan terjadi, apalagi ja***g itu sekarang sudah sekarat. Pasti sebentar lagi dia akan mati, dan kau akan menjadi milikku..." seru Meilan dalam hati.

Setelah selesai penyambutan yang di pimpin oleh putra mahkota, Jendral Murong Han segera pulang ke Minsion miliknya. Ketika sampai di dalam aula penyambutan, Jendral Murong Han melihat selir dan putra - putrinya sudah berada di ruangan itu. Dan dia kembali tidak melihat putri Lea Min Han di antara mereka. Ada kemarahan di dalam dirinya. Namun dia juga merasakan sedikit rasa sakit yang timbul di dalam hatinya. Namun akhirnya semua hilang saat dia larut dalam kebahagiaan keluarganya.

Ke esokan harinya tiba- tiba datang kabar berupa surat perintah dari istana kalau perjodohan putri Lea Min Hua dengan Putra Mahkota di batalkan , Alasan Putra Mahkota masih belum ingin terikat dengan perkawinan atau menolak perjodohannya dengan putri Lea Min Han. Berita itu menggemparkan kerajaan Long. Banyak orang yang mencemooh dan mengejek putri Lea Min Han karena pembatalan perjodohan itu.

Mereka yakin kalau pembatalan itu karena putra Mahkota tidak menginginkan putri Lea Min Hua karena gadis itu berwajah jelek, Bodoh dan sampah masyarakat.

Sedang di kediaman Jendral terlihat wajah Jendral Murong Han yang kecewa, sedang di kediaman tulip milik putri Meilan terlihat kegembiraan karena pembatalan perjodohan itu.

"Ha ha ha....dasar sampah , pasti dia akan mati terkejut mendengar pembatalan ini...." teriak putri Meilan sambil tertawa senang.

"Benar kak...pasti dia akan jatuh pingsan karena pembatalan itu...ingin rasanya aku melihat wajahnya yang menyedihkan..." kata putri May turut gembira. Mereka tertawa bersama dengan suka cita.

Sedang di kediaman Alea terlihat Mimi berlari dengan cepat menuju kamar Alea. Sesampainya di sana, Mimi segera masuk kedalam kamar Alea.

"Lea'er....Lea'er...ada berita buruk...?" serunya keras.

Saat dia membuka pintu kamar Alea. Dia terdiam . dia melihat Alea sedang duduk lotus di atas pembaringan .

"Lea'er...." ucap Mimi pelan. Mendengar suara Mimi Alea membuka matanya.

"Ada apa kak...?" tanya Alea pelan.

"Lea'er...ada berita buruk...." seru Mimi cemas.

"Berita apa kak...?" tanya Alea.

"Itu..itu..ada berita...ada berita yang menyedihkan Lea'er..." kata Mimi pelan dan ragu- ragu ada tatapan kesedihan, kekecewaan terlihat di matanya .

"Berita apa kak...katakanlah..." ucap Alea penuh tanya.

"Kakak tadi mendengar kalau...kalau ... Pertunanganmu di batalkan oleh putra mahkota..." kata Mimi dengan perlahan. Dia takut putri Alea kecewa, karena setahu Mimi , putri Alea sangat mencintai Putra Mahkota.

"Apaa...di batalkan...?" tanya Alea tak percaya.

"I..iya Lea'er..." jawab Mimi pelan.

"Ha ha ha...Syukurlah kak kalau pertunangan itu sudah di batalkan, jadi aku tidak perlu mencari alasan untuk membatalkan pertunangan ini...." jawaban Alea membuat Mimi melongo.

"Lo..kau tidak sedih Lea'er...?" tanya Mimi heran.

"Untuk apa aku sedih kak...bukan hanya Putra Mahkota laki- laki di dunia ini, masih banyak pria yang akan aku temui kak..." jawab Alea gembira .

"Jadi kau tidak kecewa Lea'er...?" tanya Mimi kembali.

"Tidak lah...aku malah merasa gembira dan bebas..." jawab Alea.

"Syukurlah kalau kau tidak kecewa..." kata Mimi sambil bernafas lega.

"Kak...apakah uang kita sudah banyak kak...?" tanya Alea pada Mimi.

"Cukup banyak Lea'er..." jawab Mimi.

"Kalau begitu ayo kita pergi..." ajak Alea .

"Kemana ...?" tanya Mimi heran.

"Mempersiapkan masa depan kita..." jawab Alea .

"Maksudmu apa Lea'er...?" Mimi semakin bingung.

"Ayolah kak...jangan banyak tanya...ikuti saja aku..." jawab Alea.

"Baiklah ayo...." ajak Mimi.

"Tunggu kak...." kata Alea mencegah Mimi keluar.

"Ada apa....?" tanya Mimi.

"Aku ganti baju dulu...." jawab Alea. Dia segera masuk kedalam kamar dan mengganti bajunya dengan baju laki- laki.

setelah selesai merekapun segera keluar dari kediaman dan keluar dari Minsion kediaman Jendral dengan cara melompati tembok belakang seperti biasanya. Alea tak lupa memakai cadar di mukanya. Dan kini Mimi tidak terlalu menjadi beban Alea setelah dia mempelajari gerakan gingkang yang di ajarkan Alea. Kini dia sudah berlari dan melompat mengikuti Alea.

Jangan lupa like, vote dan komennya ya...

gue tunggu selalu.

Bersambung.

Terpopuler

Comments

Yoni Hartati

Yoni Hartati

kenapa mesti marah. seorang ayah tdk pedulikan puterinya kenapa mesti menyambut nya

2023-12-31

1

ENDAH_SULIS

ENDAH_SULIS

gue gue gue trs😒

2023-10-28

0

Oi Min

Oi Min

ayah pekok kek jendral Han ki ra sah perlu di pikir ke

2023-10-19

0

lihat semua
Episodes
1 DOKTER JENIUS.
2 KEMATIAN ALEA.
3 GADIS BODOH.
4 Ruang Dimensi.
5 PEDANG SALJU
6 KONTRAK DENGAN POENIX
7 MENOLONG KELUARGA ZIO.
8 MALANGNYA HIDUP PUTRI LEA .
9 RENCANA SELIR ROLIA .
10 KEDATANGAN KEDUA PUTRI .
11 MENOLONG DUA ANAK LAKI-LAKI.
12 MENOLONG DUA ANAK LAKI-LAKI 2
13 PEMBATALAN PERJODOHAN.
14 HUTAN ANGKER.
15 KEDATANGAN SELIR ROLIA.
16 KELICIKAN SELIR ROLIA.
17 MENJADI WARGA DESA.
18 MENJADI WARGA DESA 2
19 PEMBUNUH BAYARAN.
20 MENEMUKAN BUKTI.
21 ULANG TAHUN JENDRAL.
22 ULANG TAHUN JENDRAL 2
23 KEPERGIAN PUTRI LEA.
24 MENOLONG PANGERAN.
25 PANGERAN KERAJAAN SHI
26 RAJA KERAJAAN SHI SAKIT.
27 SANG JENDRAL SAKIT.
28 KESEMBUHAN JENDRAL.
29 KESEMBUHAN JENDRAL MURONG HAN.
30 KERUSUHAN DI RUMAH OBAT.
31 PERGI KE KERAJAAN SHI.
32 MENYEMBUHKAN RAJA SHI.
33 PUTRI YINHAN MELAHIRKAN
34 DI ISTANA ROSE.
35 MASAKAN ALEA.
36 PENDAFTARAN MASUK PERGURUAN.
37 UJIAN MASUK PERGURUAN
38 UJIAN DI PERGURUAN CALANG.
39 UJIAN PRAJURIT KHUSUS.
40 LOLOS UJIAN PRAJURIT KHUSUS.
41 UJIAN ALKEMIA.
42 MENGHADAP GURU BESAR.
43 PANGERAN MARAH ?
44 PERGI KE HUTAN HALIMUN 1
45 RUBA EKOR SEMBILAN.
46 KEMBALI.
47 KEMBALI 2
48 PENGAWAL PRIBADI.
49 MENYEMBUHKAN XIAO BAI .
50 PUTRI ASUYA.
51 GURU BESAR.
52 RACUN ULAR KIRIN.
53 BERTEMU PUTRA MAHKOTA FENG.
54 PUTRI ASUYA .
55 HENG QUIRO.
56 PUTRA PERDANA MENTRI .
57 GELANG GIOK TURUNAN.
58 KE ISTANA KERAJAAN SHI .
59 MENGHADAP RAJA.
60 MENGHADAP RAJA 2
61 PERUBAHAN RUANG DIMENSI.
62 KEMARAHAN PUTRI LAN LAN .
63 BERANGKAT KEDAERAH BENCANA .
64 PERGI KE TEMPAT PARA PERAMPOK.
65 JEBAKAN QUIRAN.
66 MENOLONG ORANG KERACUNAN.
67 KEMBALI KE KOTA .
68 UTUSAN DARI KERAJAAN AMORA.
69 SEKTE TIANGSI.
70 PUTRI YUAN XEI
71 MENYEMBUHKAN PUTRI YUAN TAN
72 MENYEMBUHKAN PUTRI YUAN TAN 2
73 SELEKSI PERTANDINGAN.
74 KOMPETISI ALKEMIA.
75 PERTANDINGAN DI ISTANA
76 MENOLONG PUTRA MAHKOTA.
77 BERTEMU PUTRA MAHKOTA HUANG.
78 PERGURUAN TIANGZI .
79 SIAPA ALEA.
80 CINCIN GIOK .
81 SERANGAN DARI PAMAN ZHENG.
82 KEMBAKI KEPERGURUAN.
83 BERTEMU JENDRAL MURONG HAN.
84 MALAM PERJAMUAN.
85 MENYEMBUHKAN KAISAR TUA.
86 KE RUMAH JENDRAL.
87 SELIR SHENA.
88 MENERIMA HADIAH.
89 KEMBALI KE DESA CAHAYA.
90 DESA CAHAYA.
91 KORBAN ULAR KIRIN LAGI .
92 GADIS PINGLUH.
93 HUKUMAN BUAT PINGLUH.
94 MENOLONG IBU SURI .
95 PERTARUNGAN ALEA.
96 PERTARUNGAN ALEA 2
97 MASA LALU IBU SURI
98 TENTANG DUNIA KECIL.
99 PERSIAPAN MENUJU DUNIA KECIL.
100 BERUANG SALJU.
101 BERUANG SALJU 2 .
102 SRIGALA HITAM.
103 RENCANA ALEA.
104 PENINGGALAN PURBA.
105 HARIMAU ANGIN(FENG)
106 PEMBUNUH BAYARAN DARI NYONYA MENTRI
107 MENOLONG GADIS KECIL SEAN RU
108 KEMBALI.
109 ISTRI PENJAHAT .
110 PERMULAAN SIKSAAN BUAT PUTRI ASUYA .
111 PERESMIAN PUTRI MAHKOTA 1.
112 PENOBATAN PUTRI MAHKOTA
113 ALEA DAN KELUARGA KERAJAAN.
114 JAHAT
115 Racun Alea.
116 RAHASIA PHANYU KWI.
117 SUMPAH PUTRI ASUYA.
118 KEDATANGAN TAMU.
119 MATINYA PUTRI RENATA.
120 KESEMBUHAN PUTRI ASUYA .
121 KEMBALI KE TIANGZI.
122 PERTEMPURAN DI SEKTE TIANGZI.
123 HILANGNYA ALEA.
124 KEMENANGAN.
125 MENYEMBUHKAN PANGERAN LINGZHI
126 PULANG.
127 PULANG 2
128 PERNIKAHAN.
129 KE KACAUAN KECIL.
130 PANGERAN MONGLI .
131 RENCANA SELIR QIN.
132 ALEA TERKENA RACUN.
133 KESEMBUHAN PUTRI ALEA.
134 PERGI KE MEDAN PERANG.
135 BENOBATAN RAJA BARU.
136 MISI BALAS DENDAM .
137 KABAR BAHAGIA.
138 KEHAMILAN ALEA.
139 TAMU DARI TARTAR .
140 PERTEMPURAN.
141 MENANTI KELAHIRAN SI KEMBAR.
142 LAHIRNYA SI KEMBAR TIGA.
143 MENOLONG NENEK.
144 SI KEMBAR PERGI KE HUTAN HALIMUN.
145 PENGACAU.
146 KERAJAAN MARTAB.
147 AKHIR CERITA.
148 Pengumuman
Episodes

Updated 148 Episodes

1
DOKTER JENIUS.
2
KEMATIAN ALEA.
3
GADIS BODOH.
4
Ruang Dimensi.
5
PEDANG SALJU
6
KONTRAK DENGAN POENIX
7
MENOLONG KELUARGA ZIO.
8
MALANGNYA HIDUP PUTRI LEA .
9
RENCANA SELIR ROLIA .
10
KEDATANGAN KEDUA PUTRI .
11
MENOLONG DUA ANAK LAKI-LAKI.
12
MENOLONG DUA ANAK LAKI-LAKI 2
13
PEMBATALAN PERJODOHAN.
14
HUTAN ANGKER.
15
KEDATANGAN SELIR ROLIA.
16
KELICIKAN SELIR ROLIA.
17
MENJADI WARGA DESA.
18
MENJADI WARGA DESA 2
19
PEMBUNUH BAYARAN.
20
MENEMUKAN BUKTI.
21
ULANG TAHUN JENDRAL.
22
ULANG TAHUN JENDRAL 2
23
KEPERGIAN PUTRI LEA.
24
MENOLONG PANGERAN.
25
PANGERAN KERAJAAN SHI
26
RAJA KERAJAAN SHI SAKIT.
27
SANG JENDRAL SAKIT.
28
KESEMBUHAN JENDRAL.
29
KESEMBUHAN JENDRAL MURONG HAN.
30
KERUSUHAN DI RUMAH OBAT.
31
PERGI KE KERAJAAN SHI.
32
MENYEMBUHKAN RAJA SHI.
33
PUTRI YINHAN MELAHIRKAN
34
DI ISTANA ROSE.
35
MASAKAN ALEA.
36
PENDAFTARAN MASUK PERGURUAN.
37
UJIAN MASUK PERGURUAN
38
UJIAN DI PERGURUAN CALANG.
39
UJIAN PRAJURIT KHUSUS.
40
LOLOS UJIAN PRAJURIT KHUSUS.
41
UJIAN ALKEMIA.
42
MENGHADAP GURU BESAR.
43
PANGERAN MARAH ?
44
PERGI KE HUTAN HALIMUN 1
45
RUBA EKOR SEMBILAN.
46
KEMBALI.
47
KEMBALI 2
48
PENGAWAL PRIBADI.
49
MENYEMBUHKAN XIAO BAI .
50
PUTRI ASUYA.
51
GURU BESAR.
52
RACUN ULAR KIRIN.
53
BERTEMU PUTRA MAHKOTA FENG.
54
PUTRI ASUYA .
55
HENG QUIRO.
56
PUTRA PERDANA MENTRI .
57
GELANG GIOK TURUNAN.
58
KE ISTANA KERAJAAN SHI .
59
MENGHADAP RAJA.
60
MENGHADAP RAJA 2
61
PERUBAHAN RUANG DIMENSI.
62
KEMARAHAN PUTRI LAN LAN .
63
BERANGKAT KEDAERAH BENCANA .
64
PERGI KE TEMPAT PARA PERAMPOK.
65
JEBAKAN QUIRAN.
66
MENOLONG ORANG KERACUNAN.
67
KEMBALI KE KOTA .
68
UTUSAN DARI KERAJAAN AMORA.
69
SEKTE TIANGSI.
70
PUTRI YUAN XEI
71
MENYEMBUHKAN PUTRI YUAN TAN
72
MENYEMBUHKAN PUTRI YUAN TAN 2
73
SELEKSI PERTANDINGAN.
74
KOMPETISI ALKEMIA.
75
PERTANDINGAN DI ISTANA
76
MENOLONG PUTRA MAHKOTA.
77
BERTEMU PUTRA MAHKOTA HUANG.
78
PERGURUAN TIANGZI .
79
SIAPA ALEA.
80
CINCIN GIOK .
81
SERANGAN DARI PAMAN ZHENG.
82
KEMBAKI KEPERGURUAN.
83
BERTEMU JENDRAL MURONG HAN.
84
MALAM PERJAMUAN.
85
MENYEMBUHKAN KAISAR TUA.
86
KE RUMAH JENDRAL.
87
SELIR SHENA.
88
MENERIMA HADIAH.
89
KEMBALI KE DESA CAHAYA.
90
DESA CAHAYA.
91
KORBAN ULAR KIRIN LAGI .
92
GADIS PINGLUH.
93
HUKUMAN BUAT PINGLUH.
94
MENOLONG IBU SURI .
95
PERTARUNGAN ALEA.
96
PERTARUNGAN ALEA 2
97
MASA LALU IBU SURI
98
TENTANG DUNIA KECIL.
99
PERSIAPAN MENUJU DUNIA KECIL.
100
BERUANG SALJU.
101
BERUANG SALJU 2 .
102
SRIGALA HITAM.
103
RENCANA ALEA.
104
PENINGGALAN PURBA.
105
HARIMAU ANGIN(FENG)
106
PEMBUNUH BAYARAN DARI NYONYA MENTRI
107
MENOLONG GADIS KECIL SEAN RU
108
KEMBALI.
109
ISTRI PENJAHAT .
110
PERMULAAN SIKSAAN BUAT PUTRI ASUYA .
111
PERESMIAN PUTRI MAHKOTA 1.
112
PENOBATAN PUTRI MAHKOTA
113
ALEA DAN KELUARGA KERAJAAN.
114
JAHAT
115
Racun Alea.
116
RAHASIA PHANYU KWI.
117
SUMPAH PUTRI ASUYA.
118
KEDATANGAN TAMU.
119
MATINYA PUTRI RENATA.
120
KESEMBUHAN PUTRI ASUYA .
121
KEMBALI KE TIANGZI.
122
PERTEMPURAN DI SEKTE TIANGZI.
123
HILANGNYA ALEA.
124
KEMENANGAN.
125
MENYEMBUHKAN PANGERAN LINGZHI
126
PULANG.
127
PULANG 2
128
PERNIKAHAN.
129
KE KACAUAN KECIL.
130
PANGERAN MONGLI .
131
RENCANA SELIR QIN.
132
ALEA TERKENA RACUN.
133
KESEMBUHAN PUTRI ALEA.
134
PERGI KE MEDAN PERANG.
135
BENOBATAN RAJA BARU.
136
MISI BALAS DENDAM .
137
KABAR BAHAGIA.
138
KEHAMILAN ALEA.
139
TAMU DARI TARTAR .
140
PERTEMPURAN.
141
MENANTI KELAHIRAN SI KEMBAR.
142
LAHIRNYA SI KEMBAR TIGA.
143
MENOLONG NENEK.
144
SI KEMBAR PERGI KE HUTAN HALIMUN.
145
PENGACAU.
146
KERAJAAN MARTAB.
147
AKHIR CERITA.
148
Pengumuman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!