MENOLONG DUA ANAK LAKI-LAKI 2

"Kakak tahu sayang.. Jadi biar dewa saja yang memberi pelajaran pada orang yang bersalah ..." kata Alea bijak.

Mimi segera memberikan dua keping uang perak pada si pedagang. Sedang pedagang itu tertegun mendengar omongan Alea. Dia sadar apa yang telah dia lakukan salah, ternyata dua anak kecil itu tidak bersalah. mungkin pria yang telah pergi tadi yang sebenarnya bersalah.

"Nona...maafkan saya, saya tidak berhak menerima uang ini , tolong maafkan kesalahan saya...." kata si pedagang sambil mengembalikan kembali uang yang dia terima . dia terlihat takut dan menyesal.

"Tuan...seharusnya anda tidak meminta maaf padaku, tetapi pada kedua anak ini yang telah anda pukuli tanpa salah..." kata Alea dingin.

Pria paruh baya itupun segera menatap kedua anak laki- laki yang telah dia pukuli.

"Nak...maafkan saya , saya salah pada kalian..." katanya perlahan . kedua anak itu jadi melongo ketika tuan yang telah memukuli mereka bertubi- tubi sekarang sedang meminta maaf pada mereka berdua. Karena mereka tidak pernah mendapatkan perlakuan seperti sekarang ini. di bela saat mereka tidak bersalah, merekapun menangis terharu. Mereka adalah anak yang tidak memiliki ayah, mereka hanya tinggal dengan ibu mereka di sebuah rumah dekat hutan yang tidak terlalu jauh dari kota . Hidup mereka sangatlah susah. Untuk makan saja mereka harus bekerja keras menjadi buruh panggil di kota. Itupun kalau ada yang membutuhkan tenaga mereka. Sejak kecil setelah kematian sang ayah karena sakit parah , kehidupan mereka sangat sengsara. Apalagi sekarang, ibu yang menjadi tulang punggung kehidupan mereka jatuh sakit dan tidak bisa bekerja.

"Tidak masalah paman...lain kali kalau akan menuduh orang, janganlah gegabah, agar orang yang tak bersalah seperti kami tidak akan menjadi korbannya. Untung ada kakak ini yang membantu kami...." kata salah satu dari kedua anak itu sambil menyeka air mata mereka .

"Benar katamu nak..sekali lagi maafkan kesalahan bapak, ..sudah, sudah jangan menangis lagi untuk menebus kesalahan bapak ayo makan di kedai bapak..." ajak sang pemilik kedai.

"Tidak usah tuan...tuan tidak usah seperti itu, kami sungguh- sungguh sudah memaafkan tuan...." jawab anak laki- laki yang lebih besar.

"Tidak nak...kau harus menerima pemberian dari saya, kalau kau tidak mau aku akan selalu merasa bersalah..." kata si pemilik kedai.

"Dek... trimalah pemberian pemilik kedai ini, kau tidak boleh menolak rejeki kalian ...." kata Alea pada mereka.

"Baiklah kak...tuan, bolehkah makanan itu di bungkus saja, karena kami akan makan bersama ibu kami...." kata anak itu lagi .

"Boleh- boleh kalian tunggu di sini ya... atau kalian mau masuk kedalam...?" tanya sang pemilik kedai.

"Tidak tuan...kami akan menunggu di sini saja..." jawab anak itu lagi.

"Biarlah mereka menunggu di sini bersama kami tuan..." kata Alea .

"Kalau begitu tungu sebentar ya...." kata si pemilik kedai.

Sambil menunggu pemilik kedai itu datang , Alea berbincang dengan kedua anak itu.

"Kenapa kalian berada di sini sepagi ini...? Lalu di mana kedua orang tua kalian...?" tanya Alea ramah pada mereka berdua.

"Ibu ada di rumah kak, sedang ayah kami sudah lama meninggal..." jawab anak kaki- laki yang terlihat lebih tua.

"Oo maaf..." kata Alea meminta maaf .

"Nggak masalah kak...." jawab anak itu lagi.

"Berapa umur kalian...?" tanya Alea.

"Aku berumur 7 tahun kak, dan adikku ini masih berumur lima tahun..." jawabnya perlahan, ada kesedihan dan penderitaan di mata mereka.

"Lalu sedang apa kalian di sini...?" tanya Alea kembali.

"Kami sedang bekerja kak..." jawab mereka dengan wajah sedih.

"Bekerja...?kalian masih kecil bisa Bekerja apa...?" tanya Alea heran, mana ada anak sekecil ini bekerja.

"Kami bekerja mengangkat barang jika ada yang membutuhkan tenaga kami kak..." jawab anak itu sambil menundukkan kepalanya. Sedang sang adik sejak tadi sudah menunduk.

Alea mendengar perkataannya anak laki- laki itu merasakan Sesak di dalam dadanya.

"Kalau kalian tidak mendapatkan seseorang yang membutuhkan tenaga kalian , apa yang akan kalian lakukan...?" tanya Alea.

"Kami akan pulang. Dan otomatis kami tidak akan mendapatkan makanan pada hari itu ..." jawab anak yang lebih besar dengan wajah menunduk .

"Lalu di mana ibu kalian...?" tanya Alea penasaran .

"Ibu kami sedang sakit sudah hampir dua bulan jadi kami mencari pekerjaan demi makan kami dan kalau bisa membelikan obat untuk ibu...",kata anak itu yang membuat dada Alea semakin sesak. Dia menatap kedua anak itu dengan hati terluka. Dan bertepatan saat itu pemilik kedai sudah datang.

"Nak ini nasi untuk kalian, sekali lagi maafkan kami ya...?" kata pemilik kedai itu sambil menyerahkan bungkusan pada mereka .

"Iya tuan...terimakasih atas pemberiannya tuan...kami mohon pamit.." kata anak itu sopan.

Anak itupun segera pergi dari kedai di ikuti Alea dan Mimi. Tanpa mereka sadari seorang pria yang memakai topeng di wajahnya tersenyum tipis melihat kejadian itu sejak awal .

"Menarik...." ucapnya pelan . tak lama dia pergi dengan cepat setelah melihat Alea dan si anak pergi dari kedai itu.

Sedang Alea yang berjalan bersama kedua anak itu mendengar omongan Phoenix melalui telepati.

"Nona aku tadi melihat seseorang bertopeng memperhatikan kalian.." kata Phoenix .

"Benarkah....? Lalu di mana dia sekarang...?" tanya Alea.

"Sudah pergi nona...." jawab Phoenix.

"Ya sudah, mungkin dia sekedar menjadi penonton..." jawab Alea cuek.

"Semoga nona..." jawab Phoenix tak yakin. Alea berjalan mendekati kedua anak itu yang sedang berjalan cepat mungkin ingin cepat sampai di rumahnya. dan ingin makan bersama sang ibu .

"Kalian akan pulang...?" tanya Alea .

"Benar kak...kami ingin makan bersama ibu kami..." jawab si anak yang lebih kecil .

"Kakak boleh ikut kerumah kalian...?" tanya Alea pada mereka sambil mensejajarkan jalan dengan mereka.

"Boleh kak...tapi jangan kaget rumah kami jelek dan kotor, apa lagi ibu kami sekarang sedang sakit...." jawab anak yang lebih besar.

"Nggak masalah, kalau begitu tunggu sebentar di sini bersama teman kakak ya...?" kata Alea lagi.

"Kakak mau kemana...?" tanya anak yang lebih tua.

"Ada sedikit pekerjaan yang harus kakak lakukan, Kak...kau tunggulah sebentar di sini bersama mereka. Kalian masuk saja kedalam kedai itu , tunggu sampai aku datang..." kata Alea pada mereka bertiga.

"Lea'er kau mau kemana..?" tanya Mimi khawatir.

"Ada sedikit pekerjaan yang harus aku lakukan kak..." jawab Alea. Dia kemudian membawa mereka masuk kedalam kedai dan memesan ruang untuk mereka bertiga. Setelah itu Alea segera kembali ke pasar. Dia berjalan menuju arena adu kekuatan.

"Nona..kau mau mencari uang di arena adu kekuatan...?" tanya Phoenix pada Alea.

"Benar , untuk mereka yang membutuhkan pertolongan...." jawab Alea.

"Kenapa tidak mengambil di ruang dimensi aja nona...?" tanya Phoenix heran.

"Kalau aku masih bisa mencari, aku tidak harus mengambil harta di dalam ruang dimensi Phoenix...."jawab Alea dengan wajah tenang. Phoenix tersenyum mendengar perkataan Alea. dia semakin kagum dengan sifat Alea.

"Nona..beri aku nama, kau jangan selaku memanggilku dengan sebutan itu..." protes Phoenix pada Alea.

"Hey..kau menginginkan sebuah nama..?" tanya Alea sambil tertawa.

"Benar...seperti Eagle yang mempunyai nama pemberian darimu..." jawab Phoenix. Alea merasa kalau phoenix cemburu pada Eagle.

"Baiklah...nama apa yang bagus buatmu ya..hm...gimana kalau Lauyan....?" tanya Alea.

"Boleh Nona... Aku suka nama itu..." jawab Phoenix gembira.

Alea bernafas lega mendengar Phoenix senang dengan nama yang dia berikan. karena dia paling bodoh mencarikan nama.

"Baiklah Lauyan kita pergi ke arena pertarungan...." ajak Alea.

"Baik Nona..."jawab Lauyan semangat.

"Tunggu....lebih baik kau masuk keruang dimensi dulu , aku takut kau akan menjadi incaran manusia jahat..." kata Alea cemas.

"Baik nona..." jawab Lauyan , lalu dia segera masuk kedalam ruang dimensi Alea. Sedang Alea berjalan dengan cepat kearah arena pertarungan. Sesampainya di sana dia melihat sedang terjadi pertarungan antara seorang pria berbadan besar melawan seorang pemuda yang terlihat cukup berilmu. Terlihat pertarungan semakin sengit , namun tak berapa lama si besar tumbang, dan pertandingan di menangkap oleh pria muda itu.

Si penyelenggara segera tampil di atas panggung.

"Apakah masih ada yang berani melawan pria tampan ini...?" tanya si penyelenggara.

Tiba- tiba seorang gadis bercadar melompat dari arah penonton.

"Maaf boleh aku meminta sedikit pelajaran dari anda tuan ..." kata wanita bercadar yang ternyata Alea.

Saat melihat kemunculan Alea banyak orang yang terpesona dengan aura kecantikan Alea yang berada di balik cadar.

"Ya ampuun...sepertinya wajah di balik cadar itu cantik sekali ya...." seru seorang penonton.

"Benar...tanpa melihat wajahnya aku yakin kalau dia gadis yang sangat cantik.." jawab yang lain.

"Aku yakin walau gadis itu berpakaian biasa , aura kecantikannya akan membuat kita pingsan kalua dia berani membuka cadarnya..." jawab yang lain.

"Cih...siapa bilang dia cantik, dia memakai cadar karena wajahnya pasti menakutkan, kalau tidak kenapa mesti harus di tutupi..."seru wanita yang ada di sana , Dia merasa iri atas pujian para pria yang ada di sana.

"Benar katamu kak...kalau tidak kenapa mesti di tutupi cadar...pasti dia si buruk rupa..." jawab wanita di sebelahnya. Dan ucapan itu di dengar Alea. Dia melirik kearah suara wanita yang menghinanya. Dan betapa kagetnya dia, ternyata kedua gadis itu adalah si ular beracun Meilan dan sang adik May putri selir Rolia sang ibu tiri.

"Ternyata mereka ada di sini juga..." ucap Alea dalam hati.

"Nona.. Siapa dirimu...?" tanya pria yang berada di depannya.

"Apakah nama perlu di sebut tuan...?" tanya Alea datar.

"Nggak terlalu penting sich...tapi aku ingin mengetahui namamu..." jawab pria itu sambil tersenyum.

"Suatu saat pasti kau akan tahu, tapi boleh kita mulai tuan..." jawab Alea.

"Baiklah kalau itu maumu..." jawab pria itu.

"Bagus...jangan sungkan- sungkan tuan..." kata Alea sambil melancarkan serangannya. Merekapun segera memulai melancarkan serangan demi serangan. Karena Alea terburu- buru menyelesaikan perkelahian , akhirnya dia menyerang pria itu dengan serangan cepat. Di awal pria itu busa mengimbangi namun saat selanjutnya dia pun mulai terdesak. dan saat ada cela Alea segera melancarkan tendangannya yang mengenai dada pria itu hingga dia jatuh di luar arena. Dia terbatuk-batuk dan merasakan dadanya sesak, dan dia mengeluarkan seteguk darah dari mulutnya. Melihat itu Alea segera turun mendekatinya.

"Maaf..." ucap Alea sambil mengulurkan tangannya. Pria itu menerima uluran tangan Alea.

"Kau merasa sesak di dada...?" tanya Alea . pria itu hanya menganggukkan kepalanya.

"Minumlah ini kau akan merasa baikan..." kata Alea sambil memberikan sebuah pil warna hijau. Dia tahu itu karena tanpa sengaja tendangan kakinya tadi terlalu kuat. Alea memberikan pil pada pria itu karena dia tak ingin memiliki musuh.

Pria itu tanpa rasa takut meminum obat yang di beri Alea. Tak lama rasa sesak di dadanya ternyata benar hilang.

"Trimakasih..." kata pria itu.

Merekapun segera kembali keatas arena.

"Apakah kita melanjutkan pertarungan kita...?" tanya Alea.

"Tidak, aku menyerah kalah..." jawab pria itu. Dia merasa kalau ilmu kepandaian Alea lebih tinggi darinya. memang saat ini Alea tidak mengeluarkan tenaga dalamnya sama sekali, dia hanya memakai tenaga luar dan kecepatan gerakannya. Mendengar perkataan si pria tadi, penyelenggara mengatakan kemenangan di tangan Alea. Dan saat di tanya apakah masih ada yang ingin bertarung dengan Alea. Mereka tak ada yang berani maju ke atas. Akhirnya kemenangan dan uang 100 tail uang emas jatuh ketangan Alea.

Alea pun segera meninggalkan tempat arena. Dia segera pergi ketokoh bahan makanan. Setelah membelikan bahan makanan serta lauk pauk dan sayuran juga baju untuk kedua anak laki- laki dan sang ibu, Alea segera kembali ketempat Mimi dan kedua anak tadi. Dia tak lupa menyewa kereta kuda sederhana untuk membawa bahan yang tadi dia beli serta kendaraan untuk mereka pergi kerumah kedua anak itu. Ketika sampai di sana Alea mendapati Mimi yang sedang menunggunya dengan cemas.

"Lea'er...kenapa lama sekali...?" tanya Mimi dengan wajah cemasnya.

"Aku membeli bahan ini kak..." jawab Alea.

"Banyak sekali untuk siapa...?" tanya Mimi.

"Untuk mereka...." jawab Alea sambil menunjuk kedua pria kecil itu dengan dagunya.

"Untuk kami kak..." tanya mereka tak percaya ketika mendengar perkataan Alea .

"Iya...ayo kita segera kerumah kalian..." ajak Alea. Merekapun segera meninggalkan kedai itu untuk pergi kerumah kedua anak itu.

Ketika mereka melihat kereta kuda yang akan mereka naiki , terlihat wajah bahagia di wajah kedua anak kecil itu.

"Kak ,kita naik kereta ini...?" tanya si kecil.

"Iya sayang...ayo naik..." ajak Alea.

mereka segera naik dengan wajah gembira.

"Oh ya..siapa nama kalian...? Namaku Alea dan ini kakaku Mimi..." kara Alea memperkenalkan diri setelah mereka duduk di dalam kereta.

"Nama aku San Lau kak, sedang adikku San Pai..." kata San Lau memperkenalkan diri . sang adik menatap Alea dengan mata sipitnya.

"Kak boleh kami menjadikan dirimu jiejie kami...?" kata San Pai tiba- tiba.

Alea menatap anak itu dengan tersenyum.

"Boleh...kalian boleh memanggilku Jiejie dan apakah kalian mau menjadi adikku...?" kata Alea sambil tersenyum .

"Mau kak...Yeeii....aku punya Jiejie...." teriak San Pai gembira. Sedang San Lau tersenyum dengan binar di matanya.

"Kau tidak mau San Lau...?" goda Alea.

"Mau jiejie...aku senang sekali hingga aku bingung mengatakannya..." katanya sambil meneteskan air mata.

"Kalau begitu sini kalian peluk jiejie..." ucap Alea sambil merentangkan kedua lengannya. San Lau dan San Pai menghambur dalam pelukan Alea sambil menangis. Sedang Mimi hanya menatap terharu .

"Sudah, sudah kalian nggak boleh sedih lagi. Sekarang Jiejie hanya ingin melihat kalian tertawa...."kata Alea sambil melepas pelukannya. San Lau dan San Pai tertawa bahagia.

Udahan dulu ya.... jangan lupa komen, like dan vote nya Author tunggu...

Bersambung.

Terpopuler

Comments

Oi Min

Oi Min

kata KERAMAT dah muncul ini

2023-10-19

1

Cesar Manuel Ris Costa

Cesar Manuel Ris Costa

*kata

2023-08-02

0

Cesar Manuel Ris Costa

Cesar Manuel Ris Costa

*kalau

2023-08-02

0

lihat semua
Episodes
1 DOKTER JENIUS.
2 KEMATIAN ALEA.
3 GADIS BODOH.
4 Ruang Dimensi.
5 PEDANG SALJU
6 KONTRAK DENGAN POENIX
7 MENOLONG KELUARGA ZIO.
8 MALANGNYA HIDUP PUTRI LEA .
9 RENCANA SELIR ROLIA .
10 KEDATANGAN KEDUA PUTRI .
11 MENOLONG DUA ANAK LAKI-LAKI.
12 MENOLONG DUA ANAK LAKI-LAKI 2
13 PEMBATALAN PERJODOHAN.
14 HUTAN ANGKER.
15 KEDATANGAN SELIR ROLIA.
16 KELICIKAN SELIR ROLIA.
17 MENJADI WARGA DESA.
18 MENJADI WARGA DESA 2
19 PEMBUNUH BAYARAN.
20 MENEMUKAN BUKTI.
21 ULANG TAHUN JENDRAL.
22 ULANG TAHUN JENDRAL 2
23 KEPERGIAN PUTRI LEA.
24 MENOLONG PANGERAN.
25 PANGERAN KERAJAAN SHI
26 RAJA KERAJAAN SHI SAKIT.
27 SANG JENDRAL SAKIT.
28 KESEMBUHAN JENDRAL.
29 KESEMBUHAN JENDRAL MURONG HAN.
30 KERUSUHAN DI RUMAH OBAT.
31 PERGI KE KERAJAAN SHI.
32 MENYEMBUHKAN RAJA SHI.
33 PUTRI YINHAN MELAHIRKAN
34 DI ISTANA ROSE.
35 MASAKAN ALEA.
36 PENDAFTARAN MASUK PERGURUAN.
37 UJIAN MASUK PERGURUAN
38 UJIAN DI PERGURUAN CALANG.
39 UJIAN PRAJURIT KHUSUS.
40 LOLOS UJIAN PRAJURIT KHUSUS.
41 UJIAN ALKEMIA.
42 MENGHADAP GURU BESAR.
43 PANGERAN MARAH ?
44 PERGI KE HUTAN HALIMUN 1
45 RUBA EKOR SEMBILAN.
46 KEMBALI.
47 KEMBALI 2
48 PENGAWAL PRIBADI.
49 MENYEMBUHKAN XIAO BAI .
50 PUTRI ASUYA.
51 GURU BESAR.
52 RACUN ULAR KIRIN.
53 BERTEMU PUTRA MAHKOTA FENG.
54 PUTRI ASUYA .
55 HENG QUIRO.
56 PUTRA PERDANA MENTRI .
57 GELANG GIOK TURUNAN.
58 KE ISTANA KERAJAAN SHI .
59 MENGHADAP RAJA.
60 MENGHADAP RAJA 2
61 PERUBAHAN RUANG DIMENSI.
62 KEMARAHAN PUTRI LAN LAN .
63 BERANGKAT KEDAERAH BENCANA .
64 PERGI KE TEMPAT PARA PERAMPOK.
65 JEBAKAN QUIRAN.
66 MENOLONG ORANG KERACUNAN.
67 KEMBALI KE KOTA .
68 UTUSAN DARI KERAJAAN AMORA.
69 SEKTE TIANGSI.
70 PUTRI YUAN XEI
71 MENYEMBUHKAN PUTRI YUAN TAN
72 MENYEMBUHKAN PUTRI YUAN TAN 2
73 SELEKSI PERTANDINGAN.
74 KOMPETISI ALKEMIA.
75 PERTANDINGAN DI ISTANA
76 MENOLONG PUTRA MAHKOTA.
77 BERTEMU PUTRA MAHKOTA HUANG.
78 PERGURUAN TIANGZI .
79 SIAPA ALEA.
80 CINCIN GIOK .
81 SERANGAN DARI PAMAN ZHENG.
82 KEMBAKI KEPERGURUAN.
83 BERTEMU JENDRAL MURONG HAN.
84 MALAM PERJAMUAN.
85 MENYEMBUHKAN KAISAR TUA.
86 KE RUMAH JENDRAL.
87 SELIR SHENA.
88 MENERIMA HADIAH.
89 KEMBALI KE DESA CAHAYA.
90 DESA CAHAYA.
91 KORBAN ULAR KIRIN LAGI .
92 GADIS PINGLUH.
93 HUKUMAN BUAT PINGLUH.
94 MENOLONG IBU SURI .
95 PERTARUNGAN ALEA.
96 PERTARUNGAN ALEA 2
97 MASA LALU IBU SURI
98 TENTANG DUNIA KECIL.
99 PERSIAPAN MENUJU DUNIA KECIL.
100 BERUANG SALJU.
101 BERUANG SALJU 2 .
102 SRIGALA HITAM.
103 RENCANA ALEA.
104 PENINGGALAN PURBA.
105 HARIMAU ANGIN(FENG)
106 PEMBUNUH BAYARAN DARI NYONYA MENTRI
107 MENOLONG GADIS KECIL SEAN RU
108 KEMBALI.
109 ISTRI PENJAHAT .
110 PERMULAAN SIKSAAN BUAT PUTRI ASUYA .
111 PERESMIAN PUTRI MAHKOTA 1.
112 PENOBATAN PUTRI MAHKOTA
113 ALEA DAN KELUARGA KERAJAAN.
114 JAHAT
115 Racun Alea.
116 RAHASIA PHANYU KWI.
117 SUMPAH PUTRI ASUYA.
118 KEDATANGAN TAMU.
119 MATINYA PUTRI RENATA.
120 KESEMBUHAN PUTRI ASUYA .
121 KEMBALI KE TIANGZI.
122 PERTEMPURAN DI SEKTE TIANGZI.
123 HILANGNYA ALEA.
124 KEMENANGAN.
125 MENYEMBUHKAN PANGERAN LINGZHI
126 PULANG.
127 PULANG 2
128 PERNIKAHAN.
129 KE KACAUAN KECIL.
130 PANGERAN MONGLI .
131 RENCANA SELIR QIN.
132 ALEA TERKENA RACUN.
133 KESEMBUHAN PUTRI ALEA.
134 PERGI KE MEDAN PERANG.
135 BENOBATAN RAJA BARU.
136 MISI BALAS DENDAM .
137 KABAR BAHAGIA.
138 KEHAMILAN ALEA.
139 TAMU DARI TARTAR .
140 PERTEMPURAN.
141 MENANTI KELAHIRAN SI KEMBAR.
142 LAHIRNYA SI KEMBAR TIGA.
143 MENOLONG NENEK.
144 SI KEMBAR PERGI KE HUTAN HALIMUN.
145 PENGACAU.
146 KERAJAAN MARTAB.
147 AKHIR CERITA.
148 Pengumuman
Episodes

Updated 148 Episodes

1
DOKTER JENIUS.
2
KEMATIAN ALEA.
3
GADIS BODOH.
4
Ruang Dimensi.
5
PEDANG SALJU
6
KONTRAK DENGAN POENIX
7
MENOLONG KELUARGA ZIO.
8
MALANGNYA HIDUP PUTRI LEA .
9
RENCANA SELIR ROLIA .
10
KEDATANGAN KEDUA PUTRI .
11
MENOLONG DUA ANAK LAKI-LAKI.
12
MENOLONG DUA ANAK LAKI-LAKI 2
13
PEMBATALAN PERJODOHAN.
14
HUTAN ANGKER.
15
KEDATANGAN SELIR ROLIA.
16
KELICIKAN SELIR ROLIA.
17
MENJADI WARGA DESA.
18
MENJADI WARGA DESA 2
19
PEMBUNUH BAYARAN.
20
MENEMUKAN BUKTI.
21
ULANG TAHUN JENDRAL.
22
ULANG TAHUN JENDRAL 2
23
KEPERGIAN PUTRI LEA.
24
MENOLONG PANGERAN.
25
PANGERAN KERAJAAN SHI
26
RAJA KERAJAAN SHI SAKIT.
27
SANG JENDRAL SAKIT.
28
KESEMBUHAN JENDRAL.
29
KESEMBUHAN JENDRAL MURONG HAN.
30
KERUSUHAN DI RUMAH OBAT.
31
PERGI KE KERAJAAN SHI.
32
MENYEMBUHKAN RAJA SHI.
33
PUTRI YINHAN MELAHIRKAN
34
DI ISTANA ROSE.
35
MASAKAN ALEA.
36
PENDAFTARAN MASUK PERGURUAN.
37
UJIAN MASUK PERGURUAN
38
UJIAN DI PERGURUAN CALANG.
39
UJIAN PRAJURIT KHUSUS.
40
LOLOS UJIAN PRAJURIT KHUSUS.
41
UJIAN ALKEMIA.
42
MENGHADAP GURU BESAR.
43
PANGERAN MARAH ?
44
PERGI KE HUTAN HALIMUN 1
45
RUBA EKOR SEMBILAN.
46
KEMBALI.
47
KEMBALI 2
48
PENGAWAL PRIBADI.
49
MENYEMBUHKAN XIAO BAI .
50
PUTRI ASUYA.
51
GURU BESAR.
52
RACUN ULAR KIRIN.
53
BERTEMU PUTRA MAHKOTA FENG.
54
PUTRI ASUYA .
55
HENG QUIRO.
56
PUTRA PERDANA MENTRI .
57
GELANG GIOK TURUNAN.
58
KE ISTANA KERAJAAN SHI .
59
MENGHADAP RAJA.
60
MENGHADAP RAJA 2
61
PERUBAHAN RUANG DIMENSI.
62
KEMARAHAN PUTRI LAN LAN .
63
BERANGKAT KEDAERAH BENCANA .
64
PERGI KE TEMPAT PARA PERAMPOK.
65
JEBAKAN QUIRAN.
66
MENOLONG ORANG KERACUNAN.
67
KEMBALI KE KOTA .
68
UTUSAN DARI KERAJAAN AMORA.
69
SEKTE TIANGSI.
70
PUTRI YUAN XEI
71
MENYEMBUHKAN PUTRI YUAN TAN
72
MENYEMBUHKAN PUTRI YUAN TAN 2
73
SELEKSI PERTANDINGAN.
74
KOMPETISI ALKEMIA.
75
PERTANDINGAN DI ISTANA
76
MENOLONG PUTRA MAHKOTA.
77
BERTEMU PUTRA MAHKOTA HUANG.
78
PERGURUAN TIANGZI .
79
SIAPA ALEA.
80
CINCIN GIOK .
81
SERANGAN DARI PAMAN ZHENG.
82
KEMBAKI KEPERGURUAN.
83
BERTEMU JENDRAL MURONG HAN.
84
MALAM PERJAMUAN.
85
MENYEMBUHKAN KAISAR TUA.
86
KE RUMAH JENDRAL.
87
SELIR SHENA.
88
MENERIMA HADIAH.
89
KEMBALI KE DESA CAHAYA.
90
DESA CAHAYA.
91
KORBAN ULAR KIRIN LAGI .
92
GADIS PINGLUH.
93
HUKUMAN BUAT PINGLUH.
94
MENOLONG IBU SURI .
95
PERTARUNGAN ALEA.
96
PERTARUNGAN ALEA 2
97
MASA LALU IBU SURI
98
TENTANG DUNIA KECIL.
99
PERSIAPAN MENUJU DUNIA KECIL.
100
BERUANG SALJU.
101
BERUANG SALJU 2 .
102
SRIGALA HITAM.
103
RENCANA ALEA.
104
PENINGGALAN PURBA.
105
HARIMAU ANGIN(FENG)
106
PEMBUNUH BAYARAN DARI NYONYA MENTRI
107
MENOLONG GADIS KECIL SEAN RU
108
KEMBALI.
109
ISTRI PENJAHAT .
110
PERMULAAN SIKSAAN BUAT PUTRI ASUYA .
111
PERESMIAN PUTRI MAHKOTA 1.
112
PENOBATAN PUTRI MAHKOTA
113
ALEA DAN KELUARGA KERAJAAN.
114
JAHAT
115
Racun Alea.
116
RAHASIA PHANYU KWI.
117
SUMPAH PUTRI ASUYA.
118
KEDATANGAN TAMU.
119
MATINYA PUTRI RENATA.
120
KESEMBUHAN PUTRI ASUYA .
121
KEMBALI KE TIANGZI.
122
PERTEMPURAN DI SEKTE TIANGZI.
123
HILANGNYA ALEA.
124
KEMENANGAN.
125
MENYEMBUHKAN PANGERAN LINGZHI
126
PULANG.
127
PULANG 2
128
PERNIKAHAN.
129
KE KACAUAN KECIL.
130
PANGERAN MONGLI .
131
RENCANA SELIR QIN.
132
ALEA TERKENA RACUN.
133
KESEMBUHAN PUTRI ALEA.
134
PERGI KE MEDAN PERANG.
135
BENOBATAN RAJA BARU.
136
MISI BALAS DENDAM .
137
KABAR BAHAGIA.
138
KEHAMILAN ALEA.
139
TAMU DARI TARTAR .
140
PERTEMPURAN.
141
MENANTI KELAHIRAN SI KEMBAR.
142
LAHIRNYA SI KEMBAR TIGA.
143
MENOLONG NENEK.
144
SI KEMBAR PERGI KE HUTAN HALIMUN.
145
PENGACAU.
146
KERAJAAN MARTAB.
147
AKHIR CERITA.
148
Pengumuman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!