RENCANA SELIR ROLIA .

Setelah berkultivasi dan mengasah permainan pedangnya bersama Eagle dan Phoenix, Alea segera berpamitan keluar dari ruang dimensi .

"Putri...apakah kau tidak mandi dulu...?" tanya Phoenix saat Alea berpamitan.

"Nggak...nati Mimi pasti sudah menyiapkan air mandi untukku..." jawab Alea.

"Ya sudah aku pergi dulu..." Alea segera mengusap batu gioknya sambil membayangkan halaman belakang tempat tinggalnya. dan dalam sekejap dia sudah berada di halaman belakang tempat tinggal jeleknya. ternyata hari sudah menjelang sore. dengan cepat Alea segera masuk kedalam rumah kediamannya. terlihat Mimi yang sudah menunggunya dengan cemas.

"Lea'er kenapa sampai sesore ini kamu pergi kehutan...." tanya Mimi saat melihat Alea yang melangkah masuk kedalam kediaman mereka.

"Maaf kak...Alea keasyikan main ..." jawab Alea sambil tersenyum dan melangkah kedalam kamarnya .

"Kakak cemas takut terjadi sesuatu padamu Lea'er...." kata Mimi lagi.

"Kak...jangan terlalu mencemaskan diriku , lain kalian kau ikut saja kalau aku pergi keluar..." kata Alea sambil menepuk pelan punggung Mimi dan tersenyum manis.

"Baiklah Mimi akan ikut saja kalau kau keluar lagi...." jawab Mimi sambil mengikuti Alea.

"Kak aku mau mandi tolong siapkan air hangat ya...?" kata Alea .

"Baik Lea'er...." jawab Mimi. diapun segera pergi untuk mengambilkan air buat Mandi.

Malam harinya setelah mandi dan berganti baju, Alea makan malam bersama Mimi , setelah itu dia segera masuk kamar, sesampainya di dalam kamar, Alea segera mengganti bajunya dengan baju pria berwarna hitam, dia juga memakai tutup kepala ala ninja. Setelah melihat penampilannya sudah meyakinkan Alea segera keluar rumah melalui cendela kamarnya. Dia melompat keatas pohon tinggi yang berada tidak terlalu jauh dari tempat tinggalnya. Dia berdiri memperhatikan keadaan Minsion milik Jendral Murong Han sang ayah putri Lea Min Han. Terlihat gedung- gedung besar nan indah berada di depannya.

Alea tersenyum miris ketika melihat tempat tinggalnya ternyata jelek sekali malah terkesan tak layak di huni. Begitupun jaraknya jauh sekali dari bangunan- bangunan indah milik sang Jendral

"Putri...ternyata kehidupan mu sangat menyakitkan . beda sekali dengan kehidupan di masa depan. Aku adalah putri yang sangat di sayangi kedua orang tuaku serta kedua kakakku...sedangkan kau di buang oleh orang yang seharusnya menyayangimu...." gumam Alea sedih.

"Ma..Pa...apakah kalian sehat- sehat saja...? Kak Alan, kak Yuda...gimana kabar kalian, Alea rindu kalian semua..." ucap Alea lirih sambil menangis . Dia akhirnya pergi melompat di antara atap- atap gedung kediaman Jendral Murong Han. Hingga sampailah dia di sebuah bangunan yang terlihat indah dan besar. dia melihat salah satu cendela kamar itu terbuka, akhirnya Alea melompat pada pohon yang berada di depan cendela itu Dia duduk di cabang sebuah pohon yang berada di dekat cendela tersebut. Terdengar percakapan tiga wanita dari dalam kamar itu. Dia mencari cabang yang lebih dekat dengan kamar itu dan bisa melihat isi kamar tersebut . Terlihat tiga wanita cantik sedang duduk berbincang di dalam kamar tersebut.

"Waah...tiga wanita ular itu ternyata sedang bercengkrama...aku akan mendengarkan pembicaraan mereka dulu, siapa tahu mereka merencanakan sesuatu yang membahayakan diriku..." gumam Alea sambil tersenyum sinis.

"Bunda...apakah si ****** itu masih hidup....?" kata salah satu wanita yang dapat di ingat oleh Alea di dalam ingatan putri Lea kalau gadis itu putri tertua selir Rolia yaitu si ular Meilan.

"Semoga saja dia cepat mampus...." kata sang ibu yaitu selir Rolia.

"Apakah dia bisa mati Bunda...jangan - jangan dia malah sehat..." seru gadis yang satunya,

"Sehat...? mana mungkin...bukankah tidak ada satu tabibpun yang datang kesana...?"jawab Selir Rolia dengan sinis.

"Benar Bun...aku mendengar penyakitnya parah..." ucap putri Meilan senang.

"Nach...kau dengar itu May...." kata Selir Rolia senang.

"Tapi gimana kalau Ayah tahu Bun...." kata sang adik yaitu putri May Han kembali .

"Cih...Ayahmu saja sudah tidak memperhatikan dia May...Ayahmu tak perduli dia hidup ataupun mati..." jawab selir Rolia sinis .

Alea yang mendengar perkataan selir Rolia merasakan jantungnya sakit.

"Sebenci itukah ayahmu pada dirimu putri..." kata Alea perlahan. tak terasa air mata Alea menetes di pipinya. Entah karena apa air mata itu tiba- tiba meluncur jatuh. Apakah ini kesedihan putri Lia yang asli , atau kesedihan Alea melihat kemalangan putri Lea di duni yang sekarang Alea tinggali .

"Tapi bagaimana dengan kak Chen Liang Bun....bagaiman kalau dia bertanya soal si Bodoh itu... Bukankah kak Chen Liang sangat menyayangi dia.." kata May lagi.

"Kita katakan saja kalau dia mati karena sakit..." jawab sang Bunda ringan.

"Lalu gimana dengan pelayan setia si Bodoh itu...aku takut dia akan mengadu pada kakak..." kata Meilan menyela.

"Kita usir dia dari sini setelah pemakaman si bodoh itu..."jawab sang ibu dengan tenang. Sedang Alea yang ada di atas pohon merasakan kemarahan yang sangat besar. Ingin rasanya dia membunuh ketiga wanita ular di dalam sana. Dia mengepalkan jemari putihnya dengan keras .

"Putri...apakah perlu hamba memberi pelajaran pada mereka...?" tiba- tiba terdengar suara Eagle di telinga Alea. Dia merasakan kemarahan yang di tahan oleh Alea.

"Kau melihat juga ...?" tanya Alea.

"Maaf Kami melihat juga putri..." jawab Eagle.

"Kami...? Maksudmu si Phonix juga ada di sebelahmu...?" tanya kembali Alea.

"Maaf putri kami lancang..." kini ganti Phonix yang berbicara.

"Nggak apa- apa.... kali ini biarkan dulu mereka senang, kita lihat dulu aoa yang akan meteka lakukan selanjutnya..." jawab Alea dingin.

"Baik putri..." jawab Eagle dan Phonix bersamaan.

Merekapun mendengar kembali pembicaraan ketiga manusia ular itu.

"Lan'er...kau datanglah ke tempatnya besok ,lihat apakah dia sudah hampir mati atau tidak, kalau dia masih belum juga mati kita siksa saja dia atau kita suruh pembunuh bayaran membunuhnya..." perintah selir Rolia pada sang anak .

"Baik Bunda..." jawab Meilan dengan wajah gembira .

"Kak biarkan aku ikut juga melihat si bodoh itu ya kak..." kata putri May Han.

"Bileh...." jawab putri Meilan dengan wajah ceriah. Akhirnya Alea pergi dari sana dengan wajah kesal.

"Ck...aku ingin tahu apa yang akan kau lakukan padaku...." gumam Alea sambil berloncatan di atas atap bangunan atau pohon yang ada di Minsion Jendral Murong Han.

Sesampainya di kamarnya kembali Alea tidak dapat tidur dengan tenang. Akhirnya dia masuk kedalam ruang dimensinya kembali dan bermeditasi. Dia duduk di bawah pohon kehidupan dengan posisi lotus dan mulai mengumpulkan mana yang ada di sekitarnya.

Ketika pagi tiba Mimi yang sudah membuat masakan segera melangkahkan kakinya kearah kamar Alea. Dia merasa tumben Alea sampai sesiang ini belum bangun, karena biasanya pagi sekali dia sudah bangun dan berolahraga. ketika sampai di depan pintu kamar Alea, dia segera mengetuk pintu sambil memanggil nama Alea.

Tok

Tok

Tok

"Lea'er.. Apakah kau belum bangun...?" seru Mimi sambil mengetuk pintu.

Namun pintu masih tertutup rapat dan dia tak mendengar suara apapun di dalam Kamar .

Tok

Tok

Tok

"Lea'er....Lea'er bangun....hari sudah siang lo..." kata Mimi lebih keras. Namun masih tak ada juga suara dari dalam kamar. Dengan hati cemas Mimi segera membuka pintu kamar Alea dengan cepat. Dan di dalam kamar tersebut dia tidak mendapatkan Alea , dia segera mencari Alea sambil berteriak.

"Lea'er...Lea'er...di mana kau..." seru Mimi khawatir. Setelah mencari di dalam kamar tak ada Mimi segera keluar dari kamar Alea.

Sedang Alea yang ada di dalam alam dimensinya sedang berlatih pedang bersama Eagle dan Phonix. Setelah berlatih cukup lama, Alea baru beristirahat.

"Cukup sampai disini dulu latihan kita. Di luar mungkin hari sudah siang, aku takut Mimi akan mengetahui kalau aku tidak berada di salam kamar..." kata Alea sambil meminum air yang sudah di sediakan oleh Eagle. Saat itu memang Alea sedang berlatih bersama Phonix.

"Baik Putri..." jawab phonix.

Setelah minum dan memakan buah pohon kehidupan , Alea segera berjalan ke air terjun untuk membersihkan badannya. Dia merasakan kesegaran tubuhnya setelah berendam cukup lama.

"Eagle...kenapa setelah aku mandi di bawah air terjun ini rasanya tubuhku segar berkali- kali lipat....?" tanya Alea.

"Karena air terjun itu adalah air terjun kehidupan putri...." jawab Eagle.

"Apaaa....air terjun kehidupan..? Itu pohon kehidupan dan ini air terjun kehidupan kok bisa namanya sama ...?" kata Alea heran.

"Karena pohon kehidupan dan air kehidupan hanya ada di sini putri. Pohon kehidupan putri sudah tahu dan merasakan khasiatnya. Daun pohon itu juga bisa untuk obat - obatan , begitu juga dengan air kehidupan putri... Air kehidupan banyak sekali khasiatnya, air kehidupan bisa menambah kekuatan daya tahan tubuh, dia juga bisa untuk penyembuhan selain ramuan, air itu bisa menawarkan racun sekuat apapun racun yang menyerang, apalagi si penderita bisa mandi di bawah air terjun itu...Bukankah putri sudah merasakan khasiatnya..." kata Eagle menjelaskan.

"Waah...beruntung sekali aku mempunyai ruang dimensi ini. Aku akan banyak membantu orang dengan khasiat air terjun itu Eagle..."kata Alea gembira.

"Benar putri...." Eagle gembira mendengar omongan Alea yang ingin membantu sesama.

"Ya sudah aku mau ganti baju dulu dan keluar ...." kata Alea sambil berjalan masuk kedalam istana dan kekamarnya. Setelah terlihat rapi dengan hanfu sederhana, Alea segera keluar dari istana nya dan menghampiri Eagle dan Phonix yang sedang memakan buah kehidupan.

"Eagle, Phonix aku keluar dulu.. Nanti malam ajari aku membuat obat dengan memakai tungku obat..." seru Alea yang baru keluar dari istana nya .

"Baik Putri ..." jawab mereka berdua.

"Putri...boleh hamba ikut putri keluar...?" tanya phonix tiba- tiba.

"Kau ingin keluar...?" tanya Alea.

"Benar putri..." jawab Phonix.

"Baiklah ...dan kau Eagle , kau tidak ingin ikut juga...?" tanya Alea sambil memandang eagle.

"Tidak putri...hamba di dalam saja, jika nanti Putri membutuhkan hamba, hamba akan keluar...." kata Eagle.

"Baiklah , kalau begitu aku dan Phonix akan keluar, Phonix apa kau bisa menjadi burung kecil saja...?" tanya Alea. Karena dia tidak mau kehadiran Phonix di alam luar akan menjadi gempa, karena setahu Alea Phonix dam Eagle adah Mahluk legendarid yang keberadaannya sangat langkah . dan semua orang tahu kalau kedua mahluk itu adalah mahluk ilahi. Akhirnya Alea dan Phonix keluar dari ruang dimensi setelah Phonix berubah menjadi burung kecil bersurai kuning keemasan dengan surat berwarna keemasan di kepalanya dan ekor sedikit berwarna merah . Ketika sampai di dalam kamar, Alea mendengar Mimi yang memanggil namanya dengan nada cemas.

"Lea'er...Lea'er...di mana kau...?" terdengar suara Mimi di luaran.

Alea segera keluar dari kamarnya.

"Kak...aku di sini.. kenapa kau berteriak- teriak...." seru Alea membuat Mimi kaget.

"Lea'er...dari mana saja kau...?" serunya sambil berlari kearah Alea dan memeluk tubuh Alea .

"Aku di kamar kak...kakak saja yang nggak melihat keberadaanku...." bohong Alea.

"Apa benar...? Tapi kenapa aku tak melihat keberadaanmu...?" tanya Mimi heran.

"Kakak saja yang nggak fokus...ya sudah ayo kita masuk..." kata Alea sambil menggandeng Mimi masuk kedalam rumah.

"Maafkan aku kak...aku belum bisa .berterus terang padamu..." batin Alea.

"Hey Lea'er...kau dapat dari mana burung bagus itu...?" tanya Mimi yang melihat burung kuning emas bertengkar dengan manis di bahu kanan Alea .

"Ooo..burung ini...seseorang memberikannya padaku kemaren..." jawab Alea kembali berbohong.

"Boleh aku memegangnya...?" tanya Mimi dengan wajah berharap.

"Boleh kalau dia mau..." jawab Alea.

Mimi segera nengulurkan tangannya. Tetapi burung kecil itu mematuk tangannya.

"Aauu..." seru Mimi kaget.

Alea tertawa melihat phonix mematuk tangan Mimi.

"Dia nggak mau kau pegang kak..." kata Alea di sela tawanya.

"Ck...kenapa kau nggak suka padaku burung kecil..." ucap Mimi sedih.

Alea hanya bisa tertawa melihat wajah Mimi yang terlihat lucu saat sedih.

"Sudahlah kalau memang dia nggak mau...kita makan yuk ...aku sudah memasak makanan buatmu Lea'er..." kata Mimi sambil berjalan kearah dapur. Dia segera menyiapkan makanan di kamar Alea . setelah itu mereka berdua makan bersama .

"Kak...mungkin sebentar lagi si anak ular akan datang kemari..." kata Alea.

"Si anak ular...?"tanya Mimi tak mengerti.

"Maksud ku putri Meilan kak..." kata Alea menjelaskan.

Hay...jangan lupa like, vote dan komennya ya...

Bersambung .

putri Meilan

putri May Han

Maaf kalau tidak sesuai dengan apa yang ada di imajinasi kalian ya....

Terpopuler

Comments

Yoni Hartati

Yoni Hartati

wajah nya puteri selir kaya jalang

2023-12-31

0

ENDAH_SULIS

ENDAH_SULIS

emang ada kata mampus dibahasa China?

2023-10-28

0

Risma Farna

Risma Farna

knp ndak ada tingkatan2 kultivasinya??? atau Lea blom menerobos???

2023-08-10

0

lihat semua
Episodes
1 DOKTER JENIUS.
2 KEMATIAN ALEA.
3 GADIS BODOH.
4 Ruang Dimensi.
5 PEDANG SALJU
6 KONTRAK DENGAN POENIX
7 MENOLONG KELUARGA ZIO.
8 MALANGNYA HIDUP PUTRI LEA .
9 RENCANA SELIR ROLIA .
10 KEDATANGAN KEDUA PUTRI .
11 MENOLONG DUA ANAK LAKI-LAKI.
12 MENOLONG DUA ANAK LAKI-LAKI 2
13 PEMBATALAN PERJODOHAN.
14 HUTAN ANGKER.
15 KEDATANGAN SELIR ROLIA.
16 KELICIKAN SELIR ROLIA.
17 MENJADI WARGA DESA.
18 MENJADI WARGA DESA 2
19 PEMBUNUH BAYARAN.
20 MENEMUKAN BUKTI.
21 ULANG TAHUN JENDRAL.
22 ULANG TAHUN JENDRAL 2
23 KEPERGIAN PUTRI LEA.
24 MENOLONG PANGERAN.
25 PANGERAN KERAJAAN SHI
26 RAJA KERAJAAN SHI SAKIT.
27 SANG JENDRAL SAKIT.
28 KESEMBUHAN JENDRAL.
29 KESEMBUHAN JENDRAL MURONG HAN.
30 KERUSUHAN DI RUMAH OBAT.
31 PERGI KE KERAJAAN SHI.
32 MENYEMBUHKAN RAJA SHI.
33 PUTRI YINHAN MELAHIRKAN
34 DI ISTANA ROSE.
35 MASAKAN ALEA.
36 PENDAFTARAN MASUK PERGURUAN.
37 UJIAN MASUK PERGURUAN
38 UJIAN DI PERGURUAN CALANG.
39 UJIAN PRAJURIT KHUSUS.
40 LOLOS UJIAN PRAJURIT KHUSUS.
41 UJIAN ALKEMIA.
42 MENGHADAP GURU BESAR.
43 PANGERAN MARAH ?
44 PERGI KE HUTAN HALIMUN 1
45 RUBA EKOR SEMBILAN.
46 KEMBALI.
47 KEMBALI 2
48 PENGAWAL PRIBADI.
49 MENYEMBUHKAN XIAO BAI .
50 PUTRI ASUYA.
51 GURU BESAR.
52 RACUN ULAR KIRIN.
53 BERTEMU PUTRA MAHKOTA FENG.
54 PUTRI ASUYA .
55 HENG QUIRO.
56 PUTRA PERDANA MENTRI .
57 GELANG GIOK TURUNAN.
58 KE ISTANA KERAJAAN SHI .
59 MENGHADAP RAJA.
60 MENGHADAP RAJA 2
61 PERUBAHAN RUANG DIMENSI.
62 KEMARAHAN PUTRI LAN LAN .
63 BERANGKAT KEDAERAH BENCANA .
64 PERGI KE TEMPAT PARA PERAMPOK.
65 JEBAKAN QUIRAN.
66 MENOLONG ORANG KERACUNAN.
67 KEMBALI KE KOTA .
68 UTUSAN DARI KERAJAAN AMORA.
69 SEKTE TIANGSI.
70 PUTRI YUAN XEI
71 MENYEMBUHKAN PUTRI YUAN TAN
72 MENYEMBUHKAN PUTRI YUAN TAN 2
73 SELEKSI PERTANDINGAN.
74 KOMPETISI ALKEMIA.
75 PERTANDINGAN DI ISTANA
76 MENOLONG PUTRA MAHKOTA.
77 BERTEMU PUTRA MAHKOTA HUANG.
78 PERGURUAN TIANGZI .
79 SIAPA ALEA.
80 CINCIN GIOK .
81 SERANGAN DARI PAMAN ZHENG.
82 KEMBAKI KEPERGURUAN.
83 BERTEMU JENDRAL MURONG HAN.
84 MALAM PERJAMUAN.
85 MENYEMBUHKAN KAISAR TUA.
86 KE RUMAH JENDRAL.
87 SELIR SHENA.
88 MENERIMA HADIAH.
89 KEMBALI KE DESA CAHAYA.
90 DESA CAHAYA.
91 KORBAN ULAR KIRIN LAGI .
92 GADIS PINGLUH.
93 HUKUMAN BUAT PINGLUH.
94 MENOLONG IBU SURI .
95 PERTARUNGAN ALEA.
96 PERTARUNGAN ALEA 2
97 MASA LALU IBU SURI
98 TENTANG DUNIA KECIL.
99 PERSIAPAN MENUJU DUNIA KECIL.
100 BERUANG SALJU.
101 BERUANG SALJU 2 .
102 SRIGALA HITAM.
103 RENCANA ALEA.
104 PENINGGALAN PURBA.
105 HARIMAU ANGIN(FENG)
106 PEMBUNUH BAYARAN DARI NYONYA MENTRI
107 MENOLONG GADIS KECIL SEAN RU
108 KEMBALI.
109 ISTRI PENJAHAT .
110 PERMULAAN SIKSAAN BUAT PUTRI ASUYA .
111 PERESMIAN PUTRI MAHKOTA 1.
112 PENOBATAN PUTRI MAHKOTA
113 ALEA DAN KELUARGA KERAJAAN.
114 JAHAT
115 Racun Alea.
116 RAHASIA PHANYU KWI.
117 SUMPAH PUTRI ASUYA.
118 KEDATANGAN TAMU.
119 MATINYA PUTRI RENATA.
120 KESEMBUHAN PUTRI ASUYA .
121 KEMBALI KE TIANGZI.
122 PERTEMPURAN DI SEKTE TIANGZI.
123 HILANGNYA ALEA.
124 KEMENANGAN.
125 MENYEMBUHKAN PANGERAN LINGZHI
126 PULANG.
127 PULANG 2
128 PERNIKAHAN.
129 KE KACAUAN KECIL.
130 PANGERAN MONGLI .
131 RENCANA SELIR QIN.
132 ALEA TERKENA RACUN.
133 KESEMBUHAN PUTRI ALEA.
134 PERGI KE MEDAN PERANG.
135 BENOBATAN RAJA BARU.
136 MISI BALAS DENDAM .
137 KABAR BAHAGIA.
138 KEHAMILAN ALEA.
139 TAMU DARI TARTAR .
140 PERTEMPURAN.
141 MENANTI KELAHIRAN SI KEMBAR.
142 LAHIRNYA SI KEMBAR TIGA.
143 MENOLONG NENEK.
144 SI KEMBAR PERGI KE HUTAN HALIMUN.
145 PENGACAU.
146 KERAJAAN MARTAB.
147 AKHIR CERITA.
148 Pengumuman
Episodes

Updated 148 Episodes

1
DOKTER JENIUS.
2
KEMATIAN ALEA.
3
GADIS BODOH.
4
Ruang Dimensi.
5
PEDANG SALJU
6
KONTRAK DENGAN POENIX
7
MENOLONG KELUARGA ZIO.
8
MALANGNYA HIDUP PUTRI LEA .
9
RENCANA SELIR ROLIA .
10
KEDATANGAN KEDUA PUTRI .
11
MENOLONG DUA ANAK LAKI-LAKI.
12
MENOLONG DUA ANAK LAKI-LAKI 2
13
PEMBATALAN PERJODOHAN.
14
HUTAN ANGKER.
15
KEDATANGAN SELIR ROLIA.
16
KELICIKAN SELIR ROLIA.
17
MENJADI WARGA DESA.
18
MENJADI WARGA DESA 2
19
PEMBUNUH BAYARAN.
20
MENEMUKAN BUKTI.
21
ULANG TAHUN JENDRAL.
22
ULANG TAHUN JENDRAL 2
23
KEPERGIAN PUTRI LEA.
24
MENOLONG PANGERAN.
25
PANGERAN KERAJAAN SHI
26
RAJA KERAJAAN SHI SAKIT.
27
SANG JENDRAL SAKIT.
28
KESEMBUHAN JENDRAL.
29
KESEMBUHAN JENDRAL MURONG HAN.
30
KERUSUHAN DI RUMAH OBAT.
31
PERGI KE KERAJAAN SHI.
32
MENYEMBUHKAN RAJA SHI.
33
PUTRI YINHAN MELAHIRKAN
34
DI ISTANA ROSE.
35
MASAKAN ALEA.
36
PENDAFTARAN MASUK PERGURUAN.
37
UJIAN MASUK PERGURUAN
38
UJIAN DI PERGURUAN CALANG.
39
UJIAN PRAJURIT KHUSUS.
40
LOLOS UJIAN PRAJURIT KHUSUS.
41
UJIAN ALKEMIA.
42
MENGHADAP GURU BESAR.
43
PANGERAN MARAH ?
44
PERGI KE HUTAN HALIMUN 1
45
RUBA EKOR SEMBILAN.
46
KEMBALI.
47
KEMBALI 2
48
PENGAWAL PRIBADI.
49
MENYEMBUHKAN XIAO BAI .
50
PUTRI ASUYA.
51
GURU BESAR.
52
RACUN ULAR KIRIN.
53
BERTEMU PUTRA MAHKOTA FENG.
54
PUTRI ASUYA .
55
HENG QUIRO.
56
PUTRA PERDANA MENTRI .
57
GELANG GIOK TURUNAN.
58
KE ISTANA KERAJAAN SHI .
59
MENGHADAP RAJA.
60
MENGHADAP RAJA 2
61
PERUBAHAN RUANG DIMENSI.
62
KEMARAHAN PUTRI LAN LAN .
63
BERANGKAT KEDAERAH BENCANA .
64
PERGI KE TEMPAT PARA PERAMPOK.
65
JEBAKAN QUIRAN.
66
MENOLONG ORANG KERACUNAN.
67
KEMBALI KE KOTA .
68
UTUSAN DARI KERAJAAN AMORA.
69
SEKTE TIANGSI.
70
PUTRI YUAN XEI
71
MENYEMBUHKAN PUTRI YUAN TAN
72
MENYEMBUHKAN PUTRI YUAN TAN 2
73
SELEKSI PERTANDINGAN.
74
KOMPETISI ALKEMIA.
75
PERTANDINGAN DI ISTANA
76
MENOLONG PUTRA MAHKOTA.
77
BERTEMU PUTRA MAHKOTA HUANG.
78
PERGURUAN TIANGZI .
79
SIAPA ALEA.
80
CINCIN GIOK .
81
SERANGAN DARI PAMAN ZHENG.
82
KEMBAKI KEPERGURUAN.
83
BERTEMU JENDRAL MURONG HAN.
84
MALAM PERJAMUAN.
85
MENYEMBUHKAN KAISAR TUA.
86
KE RUMAH JENDRAL.
87
SELIR SHENA.
88
MENERIMA HADIAH.
89
KEMBALI KE DESA CAHAYA.
90
DESA CAHAYA.
91
KORBAN ULAR KIRIN LAGI .
92
GADIS PINGLUH.
93
HUKUMAN BUAT PINGLUH.
94
MENOLONG IBU SURI .
95
PERTARUNGAN ALEA.
96
PERTARUNGAN ALEA 2
97
MASA LALU IBU SURI
98
TENTANG DUNIA KECIL.
99
PERSIAPAN MENUJU DUNIA KECIL.
100
BERUANG SALJU.
101
BERUANG SALJU 2 .
102
SRIGALA HITAM.
103
RENCANA ALEA.
104
PENINGGALAN PURBA.
105
HARIMAU ANGIN(FENG)
106
PEMBUNUH BAYARAN DARI NYONYA MENTRI
107
MENOLONG GADIS KECIL SEAN RU
108
KEMBALI.
109
ISTRI PENJAHAT .
110
PERMULAAN SIKSAAN BUAT PUTRI ASUYA .
111
PERESMIAN PUTRI MAHKOTA 1.
112
PENOBATAN PUTRI MAHKOTA
113
ALEA DAN KELUARGA KERAJAAN.
114
JAHAT
115
Racun Alea.
116
RAHASIA PHANYU KWI.
117
SUMPAH PUTRI ASUYA.
118
KEDATANGAN TAMU.
119
MATINYA PUTRI RENATA.
120
KESEMBUHAN PUTRI ASUYA .
121
KEMBALI KE TIANGZI.
122
PERTEMPURAN DI SEKTE TIANGZI.
123
HILANGNYA ALEA.
124
KEMENANGAN.
125
MENYEMBUHKAN PANGERAN LINGZHI
126
PULANG.
127
PULANG 2
128
PERNIKAHAN.
129
KE KACAUAN KECIL.
130
PANGERAN MONGLI .
131
RENCANA SELIR QIN.
132
ALEA TERKENA RACUN.
133
KESEMBUHAN PUTRI ALEA.
134
PERGI KE MEDAN PERANG.
135
BENOBATAN RAJA BARU.
136
MISI BALAS DENDAM .
137
KABAR BAHAGIA.
138
KEHAMILAN ALEA.
139
TAMU DARI TARTAR .
140
PERTEMPURAN.
141
MENANTI KELAHIRAN SI KEMBAR.
142
LAHIRNYA SI KEMBAR TIGA.
143
MENOLONG NENEK.
144
SI KEMBAR PERGI KE HUTAN HALIMUN.
145
PENGACAU.
146
KERAJAAN MARTAB.
147
AKHIR CERITA.
148
Pengumuman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!