Sindiran Abraham

...Apakah luka yang kuberikan sedalam itu, hingga saat raga ini ingin memelukmu, kau semakin jauh untuk kugapai....

...~Gibran Bara Alkahfi...

...🌴🌴🌴...

Suara adzan berkumandang terdengar begitu keras, membangunkan manusia-manusia yang taat akan perintahnya dan bersujud untuk meminta segala hal yang dia inginkan di dunia maupun akhirat. 

Sepasang mata yang sejak tadi terpejam dan masih terbuai akan mimpinya, perlahan bergerak. Bibirnya melenguh dengan kedua tangan ditariknya ke atas. Menggeliat dan meregangkan otot-ototnya, dia merasa tubuhnya sedikit lebih lega.

Tangannya berpindah ke samping. Menepuk ranjang yang seharusnya ada istrinya disana, tapi kenapa tak ada pergerakan apapun. Spontan mata itu terbuka lebar dan menoleh. Tak ada seorangpun disana hingga membuatnya segera mendudukkan dirinya.

Dia sendirian didalam kamar ini. Bahkan dari kusutnya sprei, Bara bisa melihat bahwa tak ada bekas istrinya berbaring disana. 

"Kemana Meera pagi-pagi sekali?" Gumamnya sambil menurunkan kedua kakinya ke lantai. "Apa dia tak tidur di kamar?" 

Bara bermonolog. Tak mau dilanda rasa penasaran segera dia keluar dari kamar. Pandangannya mengedar. Lampu-lampu di rumahnya masih padam, pertanda semua orang masih asyik memejamkan matanya.

"Rumah masih sepi. Lalu kemana Almeera sebenarnya?" 

Akhirnya setelah berkutat dengan pikirannya sendiri. Bara memilih ke kamar putra pertamanya. Menurutnya, Almeera akan ada disana, karena hubungan dengan putra pertamanya sangat dekat. Dengan pelan, Bara membuka pintu kamar Abraham. Mendorongnya hingga terbuka lebar lalu melangkahkan kakinya lebih masuk. 

Matanya langsung tertuju pada ranjang berukuran besar itu. Disana, hanya ada putranya yang masih asyik bergelung dengan selimutnya. Mengingat waktu sudah memasuki shalat subuh akhirnya Bara memilih mendekat dan mendudukkan dirinya di ranjang sang putranya. 

"Abra...Abra...Nak bangun!" Panggil Bara sambil menggoyang tubuh sang putra.

Tak ada sahutan. Bahkan tubuh remaja SMP itu masih asyik diam dengan mata terpejam. Wajah nyenyaknya tentu sangat amat terlihat. 

"Abraham, ayo bangun. Sholat, Nak!" Ujar Bara tak menyerah. 

"Berisik!" Sahut Abraham sambil menarik selimut dan menutupi seluruh tubuh sampai kepalanya ikut tenggelam.

Bara menghela nafas berat. Dia tak boleh marah pada putranya. Perlahan dirinya menarik selimut itu hingga wajah sang putra terlihat.

"Papa apa-apaan sih!" Seru Abraham tak terima.

"Bangun!" Sentak Bara pada akhirnya. "Terus ambil wudhu di kamar mandi." 

Suara Bara yang meninggi tentu membuat Abraham spontan mendudukkan dirinya. 

"Ganggu banget sih!" Dengus Abra tak terima. 

"Abra!" Suara Bara sudah di ambang batas. 

Dia menatap putranya dengan tajam serta rahang yang tegas. Seakan dirinya mengatakan jika remaja di depannya ini, harus segera melaksanakan apa yang dia perintahkan. 

"Papa masih peduli sama aku?" Tanyanya dengan raut wajah tak suka. 

"Apa maksudmu?" 

"Tanyakan sendiri pada diri, Papa. Kemana saja Papa selama seminggu ini, hah?" Tanya Abraham dengan wajah menatap papanya.

Tak ada ketakutan di matanya. Bahkan remaja yang usianya masih 14 tahun itu, terkesan menantang papanya sendiri. 

"Papa sedang bekerja," ujar Bara dengan memalingkan wajahnya.

"Kerja?" Ulang Abraham dengan tertawa sumbang. "Iya Papa kerja di rumah wanita lain." 

"Apa maksudmu, Nak?" 

"Jangan berakting di depanku, Papa. Aku bukan Bia yang mudah ditipu muslihat," sahut Abraham sambil beranjak berdiri. 

Bara mendadak diam. Dia menatap pergerakan anaknya yang menjauh dari dirinya. Pikiran-pikiran buruk mulai merambat di otaknya dan dia menebak apakah putranya ini tahu akan rahasia ini.

"Apa yang Abraham tahu?" Tanya Bara tanpa basa basi. 

Abraham tertawa sinis. Dia menatap raut wajah papanya dengan pandangan tak senang lalu segera membuang tatapannya dengan cepat. 

"Papa memiliki istri baru selain Mama," ucap Abraham tanpa menutupi. "Papa menikah lagi dan menduakan cinta Mama." 

"Papa tidak menduakan Mama, Abra. Papa mendapatkan restunya," sahut Bara ingin meluruskan.

"Tidak menduakan?" Ulang Abraham dengan menggelengkan kepalanya. "Lalu sebutan apa yang pantas selain itu, Papa?" 

Bara seakan tak bisa menjawab. Dia hanya mampu terdiam yang semakin membuat Abraham begitu membencinya. 

"Jika Papa menikah lagi, itu sudah menjadi bukti kalau Papa mendua dari Mama," ujarnya dengan tegas. "Tanpa peduli itu menikah atau berselingkuh, yang pasti, Papa sudah menduakan pernikahan Papa  dengan Mama." 

Wajah Bara begitu shock seketika. Dia menatap putranya dengan mata terbelalak. Pernikahan kedua yang ia sembunyikan ternyata sudah diketahui oleh putranya. Hingga hal itu membuat Bara begitu penasaran. 

"Tahu dari mana, jika Papa menikah lagi?" 

"Mama dan Om Jonathan," sahut Abraham begitu enteng. 

"Om Jo?" Ulang Bara dengan kening berkerut. "Kapan Om Jo datang?" 

"Setiap hari selama Papa tidak ada di rumah." 

Bara termenung. Kepalanya mencoba mengingat kejadian selama satu minggu ini. Kejadian yang memang tak ada komunikasi apapun antara dirinya dan sang istri.

"Bilang apa saja, Mama sama Om Jo?" 

"Hanya itu," sahut Abraham dengan wajah penuh keyakinan. "Jika tak ada lagi yang ingin dibahas, lebih baik Papa keluar." 

"Kamu mengusir Papa, Abra?" Tanya Bara tak percaya.

"Ya. Lebih baik Papa keluar!" 

Tak ada lagi raut wajah bahagia pada Abraham. Mata yang biasanya menatap penuh kagum pada Bara seakan lenyap tak berbekas. Rahasia yang tanpa sengaja dia sengar ketika mama dan omnya berbicara, tentu membuat Abraham merasa sakit hati. Apalagi ketika tiap malam dia mendengar mamanya menangis, rasa benci pada sosok papanya semakin membesar.

Bara tak mampu berkata-kata lagi. Dia seakan tertampar akan perkataan anaknya. Segera di membalikkan tubuhnya dan berniat keluar dari sana.

"Tunggu!" Kata Abraham menahan sang Papa untuk pergi. "Jika Papa lebih betah di rumah istri baru. Setidaknya luangkan waktu untuk pulang demi menemui Bia dan Mama." 

Jantung Bara tentu berdegup kencang. Bahkan matanya memanas seakan perkataan anaknya seperti menelanjangi dirinya. 

"Sekarang keluarlah, Pa! Jangan buat Mama menangis lagi atau Papa akan berhadapan denganku." 

...🌴🌴🌴...

Pandangan Bara terkesan kosong. Namun, tak ada yang tahu jika pikirannya terus mengingat semua perkataan putranya. Tentang istrinya yang sering menangis dan dirinya yang menduakan cinta sang mama.

Matanya terpejam dan tanpa sadar bulir air mata jatuh menetes di pipinya. Sungguh perasaannya pagi ini sangat buruk. Bahkan dirinya begitu bingung tak tahu harus melakukan apa. 

Hingga tatapan ayah dari dua anak itu tertuju pada sebuah pintu tepat di depan kamar Abraham. Disinilah kamar putri kecilnya itu berada dan di dalam sana, ada istri dan putri kecilnya yang sedang terlelap. 

Bara membuka pintu itu perlahan lalu membukanya. Pencahayaan temaram tak membuatnya kesulitan. Dia tetap berjalan mendekati ranjang hingga terlihat dua tubuh wanita kesayangannya sedang tertidur sambil berpelukan. 

Bara mendekat. Dia mengulurkan tangannya dan mengusap kepala istrinya yang tak mengenakan hijab. Matanya sendu dengan pikiran yang terus melanglang buana. 

"Kenapa kamu menjauh, Ra? Kenapa kamu tak mau kusentuh?" Gumamnya dengan mata berkaca-kaca. "Asal kamu tahu…aku sangat merindukanmu." 

~Bersambung

Halah halah mulutnya manis seperti madu. Mengatakan rindu pada istri pertamanya, lalu ketika disana mengatakan cinta pada istri kedua.

Emang lakik gak ada syukurnya!

Jangan lupa di like, komen dan vote yah. Biar author semangat ngetiknya.

Terpopuler

Comments

Queen Sha

Queen Sha

kalau kamu kerupuk atau rempeyek, bisa dipastikan kamu bakal tak kunyah2 tanpa jeda Bar... gemesh

2025-04-10

0

Anonymous

Anonymous

Tinggalin aja suami durhaka… masih banyaknlaki2 baik

2024-08-30

0

Riffie Nuryatin

Riffie Nuryatin

prettttt najis qw

2024-07-10

0

lihat semua
Episodes
1 Berbagi
2 Ancaman Mertua
3 Bersama Istri Kedua
4 Terpuruknya Almeera
5 Ikatan Anak dan Ayah
6 Kamu Jijik Padaku?
7 Sindiran Abraham
8 Kissmark
9 Support Terbaik
10 Siraman Rohani
11 Ajakan Dinner
12 Mari Kita Berpisah
13 Bolehkah Aku Benci Papa?
14 Pesona Bara
15 Perubahan Sikap Bara
16 Ajakan Bekerja
17 Ulah Bara Lagi
18 Gak Mau Mama Baru!
19 Tak Peduli
20 Pria Penabur Janji Palsu
21 Sosok Adeeva
22 Menendang Bara
23 Salon Zelia
24 Pelakor
25 Aksi Zelia Adeeva
26 Kebenaran Pertama
27 Kebenaran Kedua
28 Carikan Rumah Baru!
29 Kakak Senior SMA
30 Ketahuan
31 Permintaan Bercerai
32 Almeera VS Narumi
33 Janda Tidak Terhormat
34 Istri VS Suami
35 Fadly Almeera
36 Adu Jotos
37 Kemarahan Abraham
38 Mulai Curiga
39 Almeera Kabur
40 Bara Menggila
41 Bia Sakit
42 Lovesick
43 Ceraikan Narumi
44 Keputusan Almeera
45 Pilih Bia atau Dia
46 Kenyataan Mengejutkan
47 Pilihan Bara
48 Kepergok Selingkuh?
49 Ultimatum Almeera
50 Mata-Mata Bara
51 Pertemuan Jimmy dan Narumi
52 Ketakutan Narumi
53 Kebenaran Ketiga
54 Pertemuan Berisi Ancaman
55 Kerjasama Jimmy dan Almeera
56 Kebenaran Keempat
57 Trauma Berat Narumi
58 Melacak Keberadaan Bara
59 Almeera Curiga
60 Kau Kalah Taruhan!
61 Mencari Kado
62 Detik-Detik Talak
63 Cerai atau Tidak?
64 Tak Ada Kabar
65 Menepati atau Ingkar
66 Penyesalan Dokter Adnan
67 Kedatangan Fadly
68 Narumi Sadar?
69 Disandera!
70 Tipuan Narumi dan Adnan
71 Bara Mengetahui Semuanya
72 Pertemuan Manis
73 Bolehkah Aku Tinggal Bersamamu?
74 Hamil
75 Maha Karya Luar Biasa
76 Aduh! Pelan-pelan, Mas!
77 Pertemuan Kedua
78 Tentang Jimmy Zelia
79 Zelia VS Narumi
80 Culik Anak Itu!
81 Bersimbah Darah!
82 Diikat dan Diancam!
83 Dibuang?
84 Kemarahan Jimmy
85 Ketakutan Adnan
86 Bertukar Sandera
87 Ledakan Hebat
88 Diamputasi
89 Bang Jimm Menggalau
90 Makna Tersirat
91 Bucin Nih!
92 Narumi Histeris
93 Kebakaran
94 Pria Misterius
95 Mencuri!
96 Mau Kabur?
97 Tikus Berdasi
98 Terjebak?
99 Tertangkap
100 Cemburu Woy!
101 Kamu Milikku!
102 Partner Baru untuk Reno
103 Reno VS Adeeva
104 Mengerjai Adeeva
105 Panggilan dari Kantor Polisi
106 Kondisi Narumi
107 Akhir Kisah Narumi
108 Narumi Gila atau Tidak?
109 Maukah Jadi Pacarku?
110 Bang Jim Bucin!
111 Restu Calon Mertua?
112 Lebih Baik Aku Mati!
113 Hukum Tabur Tuai!
114 Ucapan Pedas Almeera
115 Meminta Maaf
116 Hukuman Reno
117 Bunga Untuk Adeeva
118 Perlakuan Jimmy
119 Pajak Jadian
120 Kecupan Mesra Jimmy
121 Keberanian Zelia
122 Kotak Misterius Untuk Adeeva
123 Adeeva Mulai Oleng
124 Mengikuti Aksi Jimmy
125 Mengulik Kehidupan Adeeva
126 Kehidupan Adeeva
127 Reno Khawatir
128 Pelukan Menenangkan
129 Adeeva Diculik
130 Double Date Tak Sengaja
131 Bertemu Teman Masa Kecil
132 Bertetangga
133 Rumah Pohon
134 Panas Oh Panas!
135 Rayuan Maut Ala Bang Jim
136 Kang Sosor!
137 Narumi dengan Hidupnya
138 Spesies Bucin
139 Posesif
140 Akhir Hubungan Bang Jim
141 Pemanasan
142 Panas Yang Tertunda
143 Kang Nyebelin!
144 Jangan Rindu!
145 Godaan Istri Cantik
146 Kota Malang
147 Bara Mencuri Kesempatan
148 Mual
149 Naik-Naik ke Puncak Gunung
150 Apa Dia Mengandung?
151 Ketahuan
152 Makan Aku, Mas!
153 Putus di Tengah Jalan
154 Tinggalkan Syakir!
155 Liburan Hari Pertama
156 Bekal Untuk Reno
157 Saling Merindu (RenDev)
158 Tingkah Kaum Bucin
159 Anak Haram!
160 Hal Gila Bara dan Almeera
161 Reno Gerak Cepat!
162 Potong Bulung!
163 TIM LDR
164 Car Free Day
165 Kebencian Syakir
166 Hasil Tes DNA
167 Perpisahan
168 Dilamar
169 Diterima atau Tidak
170 Reno Gaspol!
171 Perjaka Tua Akut!
172 Kebelet Kawin
173 Reno VS Ayah Adeeva
174 Hadiah dari Pasangan Terpanas
175 Diskusi Jumlah Anak
176 Makam Orang Tua Reno
177 Happy Wedding
178 Kedatangan Ayah Adeeva
179 Hal Mengejutkan?
180 Doyan Makan
181 Menggoda
182 Apakah Sakit?
183 Ninja Berperang
184 Pengantin Baru VS Pangantin Lama
185 Hari Pertama Seorang Istri
186 10 Menit Tergila
187 Kesedihan Zelia
188 Kue Kacang
189 Kencan Setelah Menikah
190 Kotak Kado
191 Datang Bulan?
192 Undangan 7 Bulanan
193 Malaikat Kecil
194 Konspirasi Ayah dan Anak
195 Almeera VS Jimmy
196 Almeera VS Jimmy 2
197 Tingkah 2 Calon Papa
198 Kondisi Mertua Almeera
199 Mertua Rasa Orang Tua
200 Menjenguk Mama Zelia
201 Gadis Tingting VS Ibu Hamil
202 Naga Kembali Beraksi
203 Kelakuan Ibu Hamil
204 Adeeva Sakit
205 Kolam Renang Panas
206 Kondisi Drop
207 Zelia Menyerah
208 Penyakit Mama Zelia
209 Sapu Tangan Hitam Inisial F
210 Pulanglah, Kak!
211 Dia Datang!
212 Penyesalan Jimmy
213 Adeeva Baru Sadar!
214 Garis Dua
215 TOKCER
216 Mama Zelia VS Jimmy
217 Akhir Zelia dan Jimmy
218 Bara Bertingkah Lagi!
219 Mengerjai Bara
220 Membajak Lagi!
221 Hamili Lia!
222 Bumil Muda Ngidam
223 Misi Ngidam Berhasil
224 Almeera Bisa Cemburu
225 Kabar Melahirkan
226 Welcome Baby Girl
227 Orane Liandy Annisa
228 Bumil Berkumpul
229 Aqiqah Baby Ane
230 Potong Rambut Ala V
231 Viral karena FYP
232 Bara Pergi
233 Perpisahan
234 Uring-uringan
235 Awas!
236 Promosi Novel Karya "Ramanda"
237 Shock!
238 Welcome To The World Of Twins
239 Meninggal?
240 Puncak Perjuangan
241 Bantuan Kayla
242 Strong Women
243 Nama Si Kembar
244 Promosi Novel Author Skysal
245 Penyambutan
246 Kerusuhan Baby Athaya
247 Reno Mendadak Bodoh
248 Lahirnya Keturunan Reno
249 Hasil Kecebong Nyata
250 Si Mungil Reyndra Yazid
251 Menjenguk Baby Reyn
252 Promosi Karya 'Ririn Rohma'
253 Kedatangan Bang Jim dan Zelia
254 Keturunan Otak Omess
255 Pria Yang Sama
256 Harapan Zelia
257 Anak Mengerjai Ayah
258 Buka Puasa?
259 Promosi Novel "Rafizqi"
260 Kabar Buruk
261 Kondisi Ayah Adeeva
262 Duka Mendalam
263 Mencoba Menerima Keadaan
264 Keluarga Bahagia
265 Promo Novel Karya 'Kiss'
266 Kejutan Besar
267 Suasana Romantis Jimmy Lia
268 Baby Reyn Rewel
269 Berebut Almeera
270 Promo Novel "Novi Rahajeng"
271 Akhir Aksaraku
272 Ekstra Bab 1
273 Ekstra Bab 2
274 Ekstra Bab 3
275 Ekstra Bab 4
276 Ekstra Bab 5
277 Promosi Novel "Erma"
278 Selamat Tinggal
279 Kecup Jauh
280 Promosi Novel "JBlack"
281 Pengumuman Give Away
282 NEW NOVEL KISAH ZELIA
283 NEW NOVEL KISAH BIA
284 NOVEL BANG ABRA RILIS!
285 Novel Dibuang Suamiku, Dinikahi Millionaire (dayana)
286 RILIS KISAH ANAK BIA DAN SHAKA
Episodes

Updated 286 Episodes

1
Berbagi
2
Ancaman Mertua
3
Bersama Istri Kedua
4
Terpuruknya Almeera
5
Ikatan Anak dan Ayah
6
Kamu Jijik Padaku?
7
Sindiran Abraham
8
Kissmark
9
Support Terbaik
10
Siraman Rohani
11
Ajakan Dinner
12
Mari Kita Berpisah
13
Bolehkah Aku Benci Papa?
14
Pesona Bara
15
Perubahan Sikap Bara
16
Ajakan Bekerja
17
Ulah Bara Lagi
18
Gak Mau Mama Baru!
19
Tak Peduli
20
Pria Penabur Janji Palsu
21
Sosok Adeeva
22
Menendang Bara
23
Salon Zelia
24
Pelakor
25
Aksi Zelia Adeeva
26
Kebenaran Pertama
27
Kebenaran Kedua
28
Carikan Rumah Baru!
29
Kakak Senior SMA
30
Ketahuan
31
Permintaan Bercerai
32
Almeera VS Narumi
33
Janda Tidak Terhormat
34
Istri VS Suami
35
Fadly Almeera
36
Adu Jotos
37
Kemarahan Abraham
38
Mulai Curiga
39
Almeera Kabur
40
Bara Menggila
41
Bia Sakit
42
Lovesick
43
Ceraikan Narumi
44
Keputusan Almeera
45
Pilih Bia atau Dia
46
Kenyataan Mengejutkan
47
Pilihan Bara
48
Kepergok Selingkuh?
49
Ultimatum Almeera
50
Mata-Mata Bara
51
Pertemuan Jimmy dan Narumi
52
Ketakutan Narumi
53
Kebenaran Ketiga
54
Pertemuan Berisi Ancaman
55
Kerjasama Jimmy dan Almeera
56
Kebenaran Keempat
57
Trauma Berat Narumi
58
Melacak Keberadaan Bara
59
Almeera Curiga
60
Kau Kalah Taruhan!
61
Mencari Kado
62
Detik-Detik Talak
63
Cerai atau Tidak?
64
Tak Ada Kabar
65
Menepati atau Ingkar
66
Penyesalan Dokter Adnan
67
Kedatangan Fadly
68
Narumi Sadar?
69
Disandera!
70
Tipuan Narumi dan Adnan
71
Bara Mengetahui Semuanya
72
Pertemuan Manis
73
Bolehkah Aku Tinggal Bersamamu?
74
Hamil
75
Maha Karya Luar Biasa
76
Aduh! Pelan-pelan, Mas!
77
Pertemuan Kedua
78
Tentang Jimmy Zelia
79
Zelia VS Narumi
80
Culik Anak Itu!
81
Bersimbah Darah!
82
Diikat dan Diancam!
83
Dibuang?
84
Kemarahan Jimmy
85
Ketakutan Adnan
86
Bertukar Sandera
87
Ledakan Hebat
88
Diamputasi
89
Bang Jimm Menggalau
90
Makna Tersirat
91
Bucin Nih!
92
Narumi Histeris
93
Kebakaran
94
Pria Misterius
95
Mencuri!
96
Mau Kabur?
97
Tikus Berdasi
98
Terjebak?
99
Tertangkap
100
Cemburu Woy!
101
Kamu Milikku!
102
Partner Baru untuk Reno
103
Reno VS Adeeva
104
Mengerjai Adeeva
105
Panggilan dari Kantor Polisi
106
Kondisi Narumi
107
Akhir Kisah Narumi
108
Narumi Gila atau Tidak?
109
Maukah Jadi Pacarku?
110
Bang Jim Bucin!
111
Restu Calon Mertua?
112
Lebih Baik Aku Mati!
113
Hukum Tabur Tuai!
114
Ucapan Pedas Almeera
115
Meminta Maaf
116
Hukuman Reno
117
Bunga Untuk Adeeva
118
Perlakuan Jimmy
119
Pajak Jadian
120
Kecupan Mesra Jimmy
121
Keberanian Zelia
122
Kotak Misterius Untuk Adeeva
123
Adeeva Mulai Oleng
124
Mengikuti Aksi Jimmy
125
Mengulik Kehidupan Adeeva
126
Kehidupan Adeeva
127
Reno Khawatir
128
Pelukan Menenangkan
129
Adeeva Diculik
130
Double Date Tak Sengaja
131
Bertemu Teman Masa Kecil
132
Bertetangga
133
Rumah Pohon
134
Panas Oh Panas!
135
Rayuan Maut Ala Bang Jim
136
Kang Sosor!
137
Narumi dengan Hidupnya
138
Spesies Bucin
139
Posesif
140
Akhir Hubungan Bang Jim
141
Pemanasan
142
Panas Yang Tertunda
143
Kang Nyebelin!
144
Jangan Rindu!
145
Godaan Istri Cantik
146
Kota Malang
147
Bara Mencuri Kesempatan
148
Mual
149
Naik-Naik ke Puncak Gunung
150
Apa Dia Mengandung?
151
Ketahuan
152
Makan Aku, Mas!
153
Putus di Tengah Jalan
154
Tinggalkan Syakir!
155
Liburan Hari Pertama
156
Bekal Untuk Reno
157
Saling Merindu (RenDev)
158
Tingkah Kaum Bucin
159
Anak Haram!
160
Hal Gila Bara dan Almeera
161
Reno Gerak Cepat!
162
Potong Bulung!
163
TIM LDR
164
Car Free Day
165
Kebencian Syakir
166
Hasil Tes DNA
167
Perpisahan
168
Dilamar
169
Diterima atau Tidak
170
Reno Gaspol!
171
Perjaka Tua Akut!
172
Kebelet Kawin
173
Reno VS Ayah Adeeva
174
Hadiah dari Pasangan Terpanas
175
Diskusi Jumlah Anak
176
Makam Orang Tua Reno
177
Happy Wedding
178
Kedatangan Ayah Adeeva
179
Hal Mengejutkan?
180
Doyan Makan
181
Menggoda
182
Apakah Sakit?
183
Ninja Berperang
184
Pengantin Baru VS Pangantin Lama
185
Hari Pertama Seorang Istri
186
10 Menit Tergila
187
Kesedihan Zelia
188
Kue Kacang
189
Kencan Setelah Menikah
190
Kotak Kado
191
Datang Bulan?
192
Undangan 7 Bulanan
193
Malaikat Kecil
194
Konspirasi Ayah dan Anak
195
Almeera VS Jimmy
196
Almeera VS Jimmy 2
197
Tingkah 2 Calon Papa
198
Kondisi Mertua Almeera
199
Mertua Rasa Orang Tua
200
Menjenguk Mama Zelia
201
Gadis Tingting VS Ibu Hamil
202
Naga Kembali Beraksi
203
Kelakuan Ibu Hamil
204
Adeeva Sakit
205
Kolam Renang Panas
206
Kondisi Drop
207
Zelia Menyerah
208
Penyakit Mama Zelia
209
Sapu Tangan Hitam Inisial F
210
Pulanglah, Kak!
211
Dia Datang!
212
Penyesalan Jimmy
213
Adeeva Baru Sadar!
214
Garis Dua
215
TOKCER
216
Mama Zelia VS Jimmy
217
Akhir Zelia dan Jimmy
218
Bara Bertingkah Lagi!
219
Mengerjai Bara
220
Membajak Lagi!
221
Hamili Lia!
222
Bumil Muda Ngidam
223
Misi Ngidam Berhasil
224
Almeera Bisa Cemburu
225
Kabar Melahirkan
226
Welcome Baby Girl
227
Orane Liandy Annisa
228
Bumil Berkumpul
229
Aqiqah Baby Ane
230
Potong Rambut Ala V
231
Viral karena FYP
232
Bara Pergi
233
Perpisahan
234
Uring-uringan
235
Awas!
236
Promosi Novel Karya "Ramanda"
237
Shock!
238
Welcome To The World Of Twins
239
Meninggal?
240
Puncak Perjuangan
241
Bantuan Kayla
242
Strong Women
243
Nama Si Kembar
244
Promosi Novel Author Skysal
245
Penyambutan
246
Kerusuhan Baby Athaya
247
Reno Mendadak Bodoh
248
Lahirnya Keturunan Reno
249
Hasil Kecebong Nyata
250
Si Mungil Reyndra Yazid
251
Menjenguk Baby Reyn
252
Promosi Karya 'Ririn Rohma'
253
Kedatangan Bang Jim dan Zelia
254
Keturunan Otak Omess
255
Pria Yang Sama
256
Harapan Zelia
257
Anak Mengerjai Ayah
258
Buka Puasa?
259
Promosi Novel "Rafizqi"
260
Kabar Buruk
261
Kondisi Ayah Adeeva
262
Duka Mendalam
263
Mencoba Menerima Keadaan
264
Keluarga Bahagia
265
Promo Novel Karya 'Kiss'
266
Kejutan Besar
267
Suasana Romantis Jimmy Lia
268
Baby Reyn Rewel
269
Berebut Almeera
270
Promo Novel "Novi Rahajeng"
271
Akhir Aksaraku
272
Ekstra Bab 1
273
Ekstra Bab 2
274
Ekstra Bab 3
275
Ekstra Bab 4
276
Ekstra Bab 5
277
Promosi Novel "Erma"
278
Selamat Tinggal
279
Kecup Jauh
280
Promosi Novel "JBlack"
281
Pengumuman Give Away
282
NEW NOVEL KISAH ZELIA
283
NEW NOVEL KISAH BIA
284
NOVEL BANG ABRA RILIS!
285
Novel Dibuang Suamiku, Dinikahi Millionaire (dayana)
286
RILIS KISAH ANAK BIA DAN SHAKA

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!