Iva tiba-tiba saja terbangun kedinginan biasanya dia akan didekap oleh Adam dengan erat, Iva meraba-meraba kesisi tempat tidur yang selalu ditempati oleh suamianya namun tak ada sosok suaminya itu.
Dengan mata yang masih mengantuk Iva bangkit dan mengucek-ngucek kedua matanya menggumpulkan dahulunya nyawanya.
Kemana ini suaminya segera Iva memakai pakaiannya terlebih dahulu dengan asal, lalu di cari kedalam kamar mandi namun tak ada apa suaminya makan dibawah.
Segera Iva mencari keberadaan suaminya itu kebawah namun tak ada kosong juga, apa suaminya ada dikamar Nara.
Segera Iva mengeceknya dengan perlahan dibukannya pintu itu dan alangkah kagetnya saat dia melihat suaminya ada ditempat tidur Inara sambil memeluk Inara dengan erat.
Dan yang membuat Iva kaget suaminya dan Inara tak memakai busana sama sekali mereka telanjang bulat.
Iva yang kesal menghampiri suami dan membangunkannya dengan tidak sabaran "Mas mas bangun " dengan menguncang-nguncang tangan suaminya.
Adam yang sedang enak-enaknya bobo lantas membuka sedikit matanya dan melihat Iva ada dihadapannya.
Huff ketahuan lagi "ada apa Iva " dengan suara paraunya.
"Kenapa kau tidur disini aku sendirian mas"
"Sudahlah Iva, aku juga ingin adil kepada Inara. Kau sekarang pergi kekamarmu aku masih mengatuk "
Tanpa menghiraukan Iva, Adam kembali mempererat pelukannya pada istrinya itu dan mencium pipi Inara terlebih dahulu.
Inara yang memang sudah lelah tak terganggu sama sekali dengan kebisingan mereka berdua. Inara masih tertidur dengan lelap dan semakin menengelamkan tubuhnya didekapan suaminya.
Iva yang kesal suaminya begitu segera pergi dan menutup pintu kamar Inara cukup keras dan pergi kekamarnya sendiri dengan kemarahan.
Awas saja akan dia adukan pada ibu mertuanya, pasti Inara akan dimarahi habis-habisan. Enak saja seharusnya dia yang ada dipelukan mas Adam bukan Inara, seharusnya sekarang mereka berdua menikmati malam pertamanya.
Malah Inara pun sama menikmatinya kurang ajar sekali, padahalkan tadi malam mereka bertengkar tapi kenapa sekarang mereka berdua malah telanjang kurang ajar apa dia dipermainkan saja oleh suami istri itu dan hanya mengiginkan anaknya saja.?
Awas saja nanti saat mas Adam tak ada dirumah aku akan menghubungi ibu mertua dan menceritakan semuanya. Menyuruhnya datang kesini untuk memberi pelajaran pada Inara.
Huff tapi biarlah Adam tidur dengan istrinya toh aku hanya ingin hartanya saja, aku melakukan ini hanya untuk formalitas saja menutupi kedokku seolah-olah aku ini sangat mencintai Adam. Aku sampai lupa dengan tujuan awalku. Apa aku sudah mencintai Adam ?
Segera Iva membaringkan tubuhnya dan kembali tidur ditempat tidurnya ini dengan nyenyak tanpa memikirkan apapun.
Iva sebenarnya sudah kangen sekali dengan ayah dari anaknya yang sesungguhnya dia takut nanti pacarnya itu meninggalkannya. Karena dia terlalu lama melakukan aksinya, semenjak tinggal dengan Adam dia sama sekali tak ada waktu bertemu dengan pacarnya.
Tapi gamungkin deh kan dia sangat mencintaiku, sebentar lagi kami berdua akan bersatu dan menikah setelah aku mengurasa harta Adam tanpa tersisa sedikitpun.
Lihat saja aku juga akan memeras ibunya Adam biar sekalian kan jadi nanti mereka berdua sama-sama miskin.
Mereka kan sangat bodoh dan mudah dikelabui, tak salah aku memilih keluarga ini, semuanya sangat mengiginkan anak dan yang pada akhirnya malah menyakiti salah satunya.
Kalau aku menjadi Inara sudah aku habisi suamiku karena selingkuh dibelangku. Namun karena Inara sama bodohnya dengan Adam dan ibunya ya jadi seperti ini tersakiti.
**
Inara segera bangun dari tidur nyeyaknya masih dipeluk oleh suaminya "andai mas kamu tak menghianatiku pasti aku sekarang sangat senang dipeluk seperti ini oleh mu tapi sekarang yang aku rasakan hanya jijik mas " monolog Nara didepan wajah suaminya.
Segera Inara melepaskan pelukan suaminya dengan perlahan, lalu pergi kekamar mandi untuk membersihkan dirinya yang sudah lengket dan pegal-pegal juga karena kelakuan suaminya yang menjadikannya seperti pelacur dan hewan.
Setelah masuk kedalam kamar mandi Inara mengguyur badannya di shower. Meresapi setiap air yang menetes membasahi tubunya. Seger sekali airnya.
Adam tadi sudah bangun dan mendengar ucapan Inara apakah sefatal itu, padahal dia hanya ingin mempunyai anak tapi sesulit ini.
Segera Adam bangkit dari tempat tidur untuk mandi bersama dengan istrinya seperti biasa yang selalu dia lakukan saat dulu, berjalan dengan perlahan menghampiri istrinya yang telanjang bulat, badan Inara makin hari makin menggoda imanny saja.
Segera Adam memeluk Inara dengan erat. Inara langsung membuka matanya saat ada yang memeluknya tiba-tiba. Inara hanya membeku merasakan kembali pelukan suaminya.
"Kenapa kau masih disini, bukannya seharusnya kau ada dikamar istri keduamu memadu kasih dengannya " dengan suara bergetar menahan tangisnya.
"Aku ingin bersamamu Nara aku ingin seperti ini " jawab Adam dengan sesekali mencium bahu Nara.
"Kenapa tak bersama Iva saja sama saja kan "
"Aku sudah nyaman denganmu Nara "
"Jika kau nyaman denganku. Kau tak akan pernah menyelingkuhiku mas, kamu tuh selalu saja tak mengerti apa yang aku inginkan, aku yang harus selalu mengerti apa yang kamu inginkan tak adil"
"Aku kan sudah menjelaskan alasannya Nara, harus aku katakan berapa kali lagi. Aku lelah Nara kalau harus selalu menjelaskan padamu dengan bentakan dan kekerasan"dengan suara yang menahan amarahnya.
Segera Adam melepaskan pelukannya, mengambil handuk dengan kasar lalu membelitkannya dipinggangnya pergi dari kamar mandi dia tak mau hilaf dan nantinya malah memukul Inara kembali untuk yang kesekian kalinya.
Tubuh Inara langsung merosot kebawah, Inara terduduk dibawah guyuran air dan menangis. Memeluk lututnya memberikan kehangatan pada tubuhnya sendiri. Sekarang dia harus bisa berjuang sendiri tak seperti dulu lagi.
Aku sebenarnya tak ingin terus menerus menangis seperti ini tapi aku juga tak bisa menahan setiap sakit yang diberikan oleh suamiku.
Hatiku seperti ditusuk-tusuk oleh belati sakit namun tak berdarah namun rasanya menyakitkan sekali.
Aku seperti orang ketiga didalam hubungan suamiku sendiri dengan Iva. Aneh sekali kan padahal seharusnya yang merasa begitu adalah Iva perempuan murahan itu.
Kenapa harus ada cinta jika akhirnya akan menyakitkan seperti ini sungguh aku tak mau lebih baik aku hidup sendiri tanpa cinta dari siapa pun.
Mungkin itu akan lebih baik dan aku akan bahagia menikmati hidup ini yang sudah diberikan tuhan padaku.
Aku tak perlu tergantung pada siapa pun, tak perlu merasakan sakit yang seperti itu tak perlu merasakan cinta yang lama-lama bisa membunuhku.
Kenapa dulu aku bisa dengan segampang itu memberikan hatiku pada laki-laki berengsek itu. Seharusnya aku dulu menolak saja untuk dicintai dan lebih baik sendiri untuk selamanya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 332 Episodes
Comments
Novita Nathan
cptan tinggalin suami & mertua laknatmu Inara.... biar mereka kejang setelah smuanya trbongkar.... & jgn pernah kembali pda org yg telah me nyia²kanmu...
2022-02-02
0