"Mamih kok aku telfon ga diangkat-angakat sih, padahal Abi pengen susul mamih " sambil merengek seperti anak kecil.
Abi dari tadi sudah menunggu mamih dan papihnya diluar rumah dia sangat ingin mengomel pada mamihnya ini.
"Lah tadi kan kamu yang bilang gamau ikut sama mamih ya udah mamih ga angkat deh telfon kamu "
"Mamih jahat banget tau, padahal kan aku mau lihat perempuan yang jadi istri pertamanya tau mih "
"Beneran kamu pengen tau, ayo sini " sambil mengandeng tangan anaknya untuk masuk terlebih dahulu kedalam rumah.
"Kamu kalau lihat pasti akan suka sama Inara , dia itu cantik banget tau baik lagi, dia bahkan tadi nolongin mamih saat mamih terjatuh " cerita mamih Abi dengan heboh.
"Oh yah mih secantik apa tuh. Baru pertama kali loh mamih muji seseorang "
"Pokoknya cantik deh dari pada istri barunya ga ada apa-apa kalau dibandingin Inara tau. Semoga aja kamu nanti jodoh dengan Inara ya " sambil tersenyum dengan sembriwingan.
"Apaan sih mamih dia kan istri orang emang mamih mau Abi sama istri orang "
"Ah gapapa kalau perempuannya Inara, pasti lambat laun Inara akan pergi dari suami wedannya itu percaya deh sama mamih " dengan mengibaskan tanganya
"Hemmm mamih, emang rela anaknya yang ganteng ini nikah sama janda "
"Heh kalau pilih perempuan itu jangan dilihat dari status janda atau bukannya. Belum tentu janda itu nakal, ambil contohnya dari Inara dia sudah sempurna menurut mamih tapi laki laki wedan itu tak tau diri malah selingkuh dan menikah lagi. Abian dengar kan mamih tak semua perempuan janda tidak benar orangnya, bisa saja kan dari pihak laki-lakinya yang ga bener "
"Iya, iya mamih maaf, jangan marah dong aku kan hanya bertanya saja pada mamih memang mau gitu "
"Ya mamih gapapa asal baik , ,sayang sama kamu dan keluarga. Emang kamu sendiri masih perjaka pengen dapet perawan " sindir mamihnya.
"Mamih keterlaluan ya sama anak sendiri omongannya pedes banget deh "marah Abi tersindir.
"Huuh gitu aja marah " ucap mamih Abi sambil melengos pergi meninggalkan anaknya yang sok kecakepan.
"Mamihhhh" berteriak karena untuk yang kedua kalinya dia ditinggalkan mamihnya.
Huuh lebih baik aku bersiap untuk nanti malam saja ke klub mencari kupu-kupu malam yang bohay dan menawan untuk aku naiki. "hiya aummm " menirukan suara kuda. Eh tapi emang suara kuda begitu ya. Abian yang masa bodo tak memikirkannya lagi.
Malam tiba dan Abian sudah sedang diperjalannan ke klub termahal untuk menikmati ciwi-ciwinya juga. Pasti pada mulus nih.
Dia sudah tak sabar untuk menjelajahi setiap wanita yang ada di klub malam nanti. Akan dia coba satu persatu nantinya menemukan yang pas dengannya dan menjadikannya parner sexnya sampai dia bosan.
Pasti malamnya akan menyenangkan dan akan seperti di surga nantinya di kelilingi oleh wanita-wanita yang dia pilih.
Akan dia pilih wanita yang paling cantik nanti 5 biji saja untuk menemaninya minum dan mabuk-mabukan. Dan jangan lupa untuk melakukan *** juga.
Tadi dia tak pamit sama sekali pada papih dan mamihnya bisa-bisa kalau bicara nanti dia akan dikurung seperti rapunzel lagi.
Memikirkannya saja sudah ngeri, untungkan otaknya ini cerdas jadi tak perlu dikurung dan memanjangkan rambutnya.
Selama perjalanan tak henti-hentinya Abi bersiul dengan senang.
Tak sabar untuk megeluarkan anak-anak itiknya ini dari burungnya. Pasti rasanya akan nikmat sekali.
Saat sudah sampai di parkiran club segera Liam memarkirannya dan langsung masuk kedalam club dengan memesan ruangan VIP dan memesan minuman termahal serta perempuan 5 orang sesuai pembicarannya tadi.
Segera mereka berlima berebut duduk disebelah Abian , sampai ada yang duduk dipangkuan Abi. Namun Abian tak mempermasalahkannya malah seneng.
Segera satu perempuan memberikannya gelas minumannya dan meminum bersama- sama.
Perempuan yang duduk dipangkuan Abi dan yang disisi kiri kananya itu sudah nakal meraba-raba setiap inci tubuh Abian.
Abian yang biasanya on tapi sekarang boro-boro, burungnya itu masih tidur tak bangun-bangun ada apa ini dengan burungnya.
Segera Abian berdiri sampai yang duduk dipangkuannya terjatuh kelantai. Tanpa banyak berfikir lagi dan tanpa berbicara apa-apa langsung meninggalkan mereka dan pulang kerumahnya.
Dia sudah sangat panik kenapa ini burungnya tak bisa berdiri sama sekali ada apa ini. Harus segera berbicara pada mamihnya.
Dengan kecepatan yang tak biasa Abian tergesa-gesa menjalankan mobinya. Menerobos setiap lampu merah. Masa bodo ah kalau ditilang yang penting burungnya terselamatkan.
Akhirnya sampai juga di rumahnya segera Abian berlari kedalam rumah tanpa mematikan dahulu mobilnya.
"Mamih, mamih " teriak Abian sambil menggedor terus kamar mamih dan papihnya.
Mamih dan papihnya yang baru saja terlelap terbangun gara-gara gedoran anaknya itu.
Segera papihnya membuka pintunya "hey sudah jangan ketok-ketok terus jidat papih sakit tau " marah ayahnya.
"Ehh pih maaf kirain aku belum dibuka pintunya soalnya jidat papih keras banget " dengan tertawa terbahak- bahak tak kuat melihat wajah papihnya yang seperti banteng.
"Nakal ya kamu " sambil memukul pantat Abian.
"Papih mesum ih, mamih liat suami mamih mesum banget " sambil masuk kedalam kamar mamihnya dan berbaring dipinggir mamihnya.
"Ada apa kamu mengedor ngedor kamar mamih coba "
"Mamih burung Abi gabisa berdiri mamih gimana, tadi Abi pergi keclub terus Abi nyewa perempuan 5 mamih tapi burung Abi gak berdiri gimana mamih " adunya sambil memeluk mamihnya.
Papihnya sudah menutup pintu dan berbaring dipinggir anaknya sekarang otomatis Abian ada ditengah-tengah.
"Syukurin itu karena durhaka sama mamih pergi gabilang-bilang jadi burung kamu dikutuk "
"Jangan gitu dong mih, masa iya sih burung aku dikutuk salah apa coba burungku ini "
"Ya karena burung kamu nakal masuk sana sini jadi dikutuk sukurin " timpal papih Abian.
"Lak kok papih ikut-ikutan juga sih bilang kaya gitu masa iya burung ku ini berubah jadi putri tidur"
"Ya emang keadaanya seperti itu mau bagaimana lagi, sekarang kamu harus mencari istri yang bisa membangunkan kembali , burung kamu tuh bukan putri tidur tapi jenglot tidur "
"Papih makin nyebelin yah udah tua tuh "
"Aduh-aduh sudah mamih meni lier kalian teh kalakah garelut kieu teu sakalian gelutna dinu ring(aduh-aduh sudah mamih pusing kalian malah berantem gini ga sekalian berantem di ring)"
"Mamih entong marah-marah terus atuh (mamih jangan marah marah terus )" jawab Abian sambil memeluk mamihnya erat.
Papihnya juga mau meluk jadi peluk aja Abian yang ada di sebelahnya dan mereka akhirnya tidur bertiga.
Abian memang selalu begini, selalu tidur dengan kedua orangnya sesekali dan kedua orang tuanya pun tak masalah malah senang karena mereka bisa saling bercerita dan saling memeluk menyalurkan kehanggatan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 332 Episodes
Comments
Hendra Yenni
Hadehhh... abi 😀😀😀kelakuan nya.
2022-06-07
0
Sulati Cus
astaga ada2 aja kelakuan nya
2022-03-05
0
Saras Wati
what's....
2021-12-31
0