Melawan pelakor itu

Akhirnya mienya matang segera dipindahkan kedalam mangkuk dengan hening Inara makan sendiri namun tiba-tiba datang Iva dan duduk diseblah Inara.

Inara tak menghiraukannya terus saja memakan mienya itu dengan tenang, anggap saja itu hantu.

"Bagaimana apa kau siap mempunyai madu Inara. Tapi aku tak perlu menanyakannya ya karena mau tak mau siap tak siap kamu harus setuju ya Inara disini ada anak suami mu dan perwaris semua harta ini, aku akan membuat hidupmu seperti di neraka Inara " ucap Iva panjang lebar.

"Bangga sekali ya dirimu menjadi seorang pelakor, apa kau tak memikirkan bagaimana nantinya anakmu bila tau ternyata ibunya dulu adalah simpanan suami orang dan merebutnya, kau sungguh tak tau malu Iva merebut suami ku dan seolah-olah aku ini wanita lemah yang bisa kau tindas. Kau tau ini rumahku dibeli oleh uang orang tua ku"

"Berani sekali kau berbicara seperti itu padaku Inara kau yang tak tau diri kau harusnya yang berfikir kenapa suami mu bisa bersama ku, itu semua karena kau tak bisa mempunyai anak Inara kau bukan wanita sempurna sepertiku " bangganya.

"Wanita sempurna, benarkah kau sempurna Iva ? Baiklah mulai besok kau yang memasak aku tak mau memasak kan lagi makanan untuk mu, aku hanya akan menyiapkan untuk suamiku saja, kalau kau memang wanita sempurna mana mungkin kau merebut suami orang, mungkin bila benar kau sudah diperebutkan oleh banyak pria kenapa kau malah laku pada suami orang dan menjadi pelakor "

"Beraninya kau berbicara seperti itu " teriak Iva sambil mengangkat tangannya dan akan menampar Inara namun Inara menahannya dan mencengramnya sangat kuat.

"Lepaskan aku Inara kau menyakitiku " teriak Iva sambil meringis.

"Kau hanya seperti ini saja sudah sakit, lalu apa dengan ku. Aku lebih sakit darimu wanita sialan kau merusak rumah tangga orang lain dasar wanita murahan " teriak Inara dengan marah.

"Kurang ajar kau Inara. Itu derita mu, seharusnya kau marah pada suami mu bukan kepada ku " jawab Iva tak kalah marahnya .

Inara semakin mencengram tanggan Iva dengan kasar diambilnya mangkuknya tadi yang berisi mie dan siramkannya mie itu ke dada Iva, dia sudah muak harus mengalah dia akan melawan Iva dia tak mau tertindas seharusnya dia yang berkuasa dirumah ini bukan Iva tak peduli nanti suaminya akan menyiksanya atau apalah yang terpenting dia tak mengalah untuk wanita seperti ini.

Iva yang disiram kepanasan dan sangat tak menyangka Inara melakukan ini semua, akan dia adukan pada mas Adam lihat saja.

"Dasar wanita gila lihat saja akan aku laporkan perlakuan mu pada mas Adam Inara "

Iva lantas pergi ke atas sambil menangis dia akan membangunkan mas Adam. Sebelum masuk kedalam kamar Iva sengaja mengacak-ngacak rambutnya dan merobekkan lengan baju tidurnya agar seolah,-olah ini Inara yang melakukannya.

Iva masuk kedalam kamar langsung menutup pintunya cukup keras dan membangunkan Adam sambil menangis sesegukan .

"Mas bangun mas, lihat apa yang istrimu lakukan padaku mas dia jahat sekali padaku " adu Iva masih dengan tangisnya.

"Apa sih sayang aku mengantuk " ucap Adam sambil membalikan tubuhnya

"Ih mas lihat aku dulu, apa kau tak ingin melihat keadaanku lihat Inara menyiksaku mas " teriak Iva kembali.

Dengan lefleks Adam membuka matanya dia melihat keadaan Iva yang sangat mengenaskan sekali "apa benar Inara yang melakukannya sayang " tanya Adam kembali memastikannya karena yang dia tau Inara itu orangnya sangat lembut sekali tak mungkin menyakiti seseorang.

"Mas tak percaya padaku lihat bajuku saja basah, apa mas tak ingat aku sedang mengandung. Bagaimana jika terjadi sesuatu pada anak kita atas perbuatan yang Inara lakukan padaku"

Saat mendengar Anaknya dibawa-bawa dia marah kepada Inara dan bergegas bangkit dari atas tempat tidur lalu pergi kebawah dan menemui Inara.

Digedornya pintu kamar Inara dengan berutal sambil memanggil-manggil nama Inara.

Inara yang mendengar namanya diteriaki lantas membuka pintu dan melihat wajah suaminya sangat marah apa Iva mengadukannya.

"Apa yang sudah kau lakukan pada Iva Inara "marah Adam sambil menyeret Inara masuk kekamar lagi.

"Memang pelakor itu mengadukan apa pada mu mas " tanya Inara

"Kalau suami mu bertanya itu jawab bukannya malah balik bertanya " bentak Adam

"Aku tak melakukan apa-apa mas, mungkin pacar mu saja terlalu berlebihan "bella Nara

"Lalu Iva kenapa menangis dengan baju yang sobek serta rambut yang berantakan dan basah "

"Aku hanya menyiramnya saja tak sampai melakukan hal yang kau sebutkan tadi mas "

"Berani sekali kau melakukan hal itu, bagaimana bila terjadi sesuatu pada anakku Inara " teriak Adam.

"Apa kau yakin itu anakmu mas, coba kau periksakan terlebih dahulu, seharusnya kau jangan terlalu percaya dengan wanita ****** itu"

"Ya aku yakin kenapa kamu iri Inara, berani sekali kau menyebut Iva sebagai ******"

"Aku tak iri mas, kenapa aku iri dengan perempuan ****** itu, firasatku mengatakan sepertinya bukan hamil oleh mu mas mana mungkin perempuan nakal seperti itu cukup dengan satu laki-laki"

"Berani sekali kau beropini seperti itu, Iva bukan pelacur Nara dan jangan sebut dia wanita ****** "

"Aku tak menyebutnya pelacur mas, kalau bukan ****** lalu apa, kalau dia wanita baik-baik dia tak mungkin merebut suami orang"

Wajah Adam sudah sangat merah menahan amarah. Inara benar-benar sudah berani padanya.

"Ayo kau harus diberi belajaran mulutmu itu sudah kurang ajar pada suamimu ini " tarik Adam memasukkan Inara kedalam kamar mandi lantas mendorongnya dengan kasar.

Inara sampai tersungkur kesakitan dan tanpa Inara duga Adam menguyurnya dengan air dingin dengan sesekali memukulnya.

"Rasakan ini, kau pantas mendapatkan ini, seharusnya kau berterimakasih pada Iva berkat dia aku bisa mempunyai anak dan tak perlu mengandalkan mu kembali dasar wanita sialan tak berguna kau " oceh Adam sambil memukul Inara.

Inara yang sudah basah kuyup lalu di berdirikannya oleh Adam dan di tampar pipinya itu "bagaimana apa kau masih berani berbicara seperti itu pada Iva hah dan menjawab setiap perkataanku" sambil mencengram Inara dan tanpa belaskasihan di dorongnga kembali Inara Lalu ditinggalkannya begitu saja oleh Adam.

Inara menangis merasakan dingin dan sakit di sekujur tubunhnya akibat pukulan yang diberikan suaminya itu.

Kenapa harus seperti ini aku hanya ingin membuat suamiku kembali lagi "akh hikhik ya tuhan apa aku harus melalui ini terlebih dahulu untuk mendapatkan suami ku itu " teriak Inara sambil mendongak kan kepalanya.

Perlahan Inara bangkit dengan masih menangis, berjalan dengan lunlai seperti mayat hidup.

Terpopuler

Comments

Sinsin Sinsin

Sinsin Sinsin

buat apa laki2 seperti itu di prtahankan

2022-05-03

0

Sulati Cus

Sulati Cus

cinta boleh bodoh jgn, anggap aja cinta g hrs memiliki

2022-03-05

0

Chandra Ponsel

Chandra Ponsel

bodoh boleh paok jangan ,,,,,
klo uda laki mendua dan melukai fisik itu jngn di pertahankan ,,,
yg ada cepat mati

2022-02-02

1

lihat semua
Episodes
1 Awal
2 Adam membawa Iva kerumah
3 Harus memasak
4 Melawan pelakor itu
5 Kembali menyakitiku
6 Abian Yogaswara
7 Penghianat
8 Makan soto
9 Adam
10 Pulang kerumah
11 Bersiap untuk datang kepernikahan suamiku
12 Pergi ke undangan
13 Bertengkar dengan mertua
14 Masih ada yang menyayangiku
15 Burungku sudah tak berfungsi
16 Kembali di pukuli
17 Diperlakukan seperti hewan
18 Mandi bersama
19 Berani
20 Menemukan dia
21 Binggung
22 Benalu dalam rumah tangga
23 Berlumuran darah
24 Kasih sayang
25 Menahan tawa
26 tak sabar menunggu
27 kejam
28 Kapam bisa bahagia seperti dulu
29 Meninggal atau pingsan
30 Harus pada siapa
31 Kedua istri bertengkar
32 Istri hayalan ??
33 bekerja
34 Berbunga-bunga
35 Akan dimulai perjuangannya
36 Kecurigaan Adam
37 Apakah bisa dicopotkan dahulu
38 Harus meneruskan atau tidak
39 Semangat untuk bisa mencari mas kawin yang banyak
40 sakit hati tak pulang bersana Nara
41 Terlepas dengan mudah
42 Dibawah meja
43 Rencana Nara
44 Adam punya pacar kembali
45 Apa sekuat itu
46 Pertengkaran Iva dan Adam
47 Mabuk
48 Adam tidur diruang tamu
49 Melakukan sesuatu yang lebih
50 Ada saatnya kita pergi
51 Sama seperti ibu
52 Kau pantas mendapatkan yang lebih dari aku
53 Ketemu
54 Begini rasanya patah hati
55 Babak belur
56 Meminta bantuan.
57 Obatk sendiri
58 Mengobrol
59 Apa akan terjadi sesuatu
60 Siapakah dia
61 Berani
62 Melihat selingkuhan barunya
63 Makan
64 Berhasil semuanya
65 Apa yang akan Inara lakukan
66 Kemarahan Inara
67 Untuk kebaikannya
68 Tak semudah itu
69 Harusnya kamu lebih tau
70 Menegangkan
71 Kembali berlanjut
72 Perjanjian dengan Bian
73 Sudah disetujui
74 Mencari bukti
75 Dilabrak
76 Akhirnya terbebas juga
77 Dipenjara.
78 Donor darah
79 Di interogasi
80 Apakah benar yang aku lakukan
81 Apakah benar yang aku lakukan
82 Tak marah
83 Saudara
84 Serupa namun tak sama
85 Berebut
86 Keributan di kantor
87 Apakah ada sesuatu
88 Makan pecel lele
89 Hanya aku yang tau
90 Menemui mereka berdua
91 Jadinya seperti liburan
92 Bahagia dan kesedihan
93 Melihat Lukisan Mona Lisa
94 meceritakan apa yang dilihat
95 Monyet monyet
96 Penolakan dan kesakitan
97 Salah faham
98 Berubah dengan cepat
99 Tak sama sekali peduli
100 Sama saja
101 Tak sopan
102 Ingin melupakan semuanya
103 Kopi yang panas
104 Lembur
105 Rencana kembali
106 Pesta yang menyebalkan
107 Siapa dia Ana atau Ara
108 Teryata sakit
109 Saya masih normal
110 Benar benar tak habis fikir
111 Menjadi dingin
112 Menyiapkan ulang taun
113 Kalau tak bisa minum jangan melakukannya
114 Melelahkan sekali
115 Gara gara sepatu
116 Keseleo
117 Tak pernah tenang
118 Misi pertama berhasil
119 Rumah Zahir
120 Liburan lagi
121 Jangan macam macam denganku
122 Misi kedua berhasil
123 Kenapa lagi
124 Belum sadarkan diri
125 Akhirnya akan seperti apa
126 Balasan yang setimpal
127 Kenapa harus berurusan lagi
128 Memintanya
129 Semuanya berantakan
130 Enak saja
131 Masih saja
132 Mencoba mengembangkannya
133 Malah dirinya yang terjebak
134 Mencoba berdamai dengan semuanya
135 Masih mempertahankan
136 Berhasill tak sia sia
137 Salah sangka
138 Membuatnya cemburu
139 Masih peduli
140 Sungguh nekat
141 Kembali berulah
142 Cara agar dia tak marah lagi
143 Membiarkannya saja
144 Siapapun yang menghalangi harus mati
145 Akhinya bisa bersama
146 Kebahagian lagi
147 Memohon
148 Apa akhir dari segalanya
149 Hilang dan pergi
150 Seperti itu ya
151 Selesai
152 Menjadi nyata
153 Rencana
154 Jahat sekali
155 Memutar balikan fakta
156 Tak ingin melukainnya
157 Kecurigaan
158 Sampai dirumah Roger.
159 Berisik sekali
160 Mengantar kesekolah
161 Marah marah
162 Jangan main main
163 Lebih baik pergi
164 Malah kecolongan
165 Kenapa bisa masuk
166 Dia ternyata
167 Semarah itu
168 Salam perpisahan
169 Tak sadar
170 Jadi benar
171 Pulang
172 Didiamkan saja
173 Semoga saja tak tau
174 Tidak bisa di sembunyikan
175 Peringatan pertama
176 Berbincang
177 Sampai kapan
178 Bukan yang sesungguhnya
179 Livia
180 Seperti hidup kembali
181 Ibu ibu rempong
182 Terciduk
183 Gagal
184 Rencana lain
185 Menjemput tamu
186 Baik sekali
187 Tatap muka
188 Malah pergi
189 Pasti seperti itu
190 Dua duanya malah begitu
191 Apa yang mereka lakukan
192 Seperti tak terjadi apa apa
193 Kembali bertemu
194 Serakah
195 Tak seharusnya
196 Benarkah sakit
197 Bohongan
198 Main main
199 Memastikan
200 Malah terbongkar
201 Hasutan
202 Terjebak di lift
203 Menjelaskan
204 Pertengkaran pertama
205 Kegirangan
206 Mau pergi saja banyak drama
207 Sudah dikebumikan
208 Asap
209 Marah besar
210 Tak sopan
211 Dua duanya
212 Menyesal jadinya
213 Apa dunia bisa
214 Pembatas
215 Di situ ada kebahagian disana pula ada kesedihan
216 Baru Cio
217 Ditinggal
218 Belum tentu
219 Akhirnya ketemu
220 Kebiasaan salah
221 Livia mulai beraksi
222 Akhirnya tau juga kan
223 Berhasil kah sekarang
224 Tidak dipastikan
225 Awal rencana
226 Pengen yang baik juga
227 Pengen yang baik juga
228 Mabuk patah hati
229 Masalah Adam
230 Tak akan pernah
231 Menyesali semuanya
232 Mau mati atau hidup
233 Mencoba meminta maaf
234 Ada yang disembunyikan
235 Sedikit cemburu
236 Jadi beneran
237 Hanya demi cinta
238 Dia dalangnya
239 Selalu mencurigakan
240 Licin sekali
241 Harus mati sebelum waktunya
242 Mendelik
243 Tak akan melakukan kesalahan yang sama lagi
244 Malah iri
245 Buktikan semuanya, baru aku percaya
246 Teliti sekali
247 Berbicara dengannya tengah malam
248 Datangnnya anak kecil itu, siapa dia
249 Bermain main bersama Ana
250 Kembali datang dan masih saja seperti itu
251 Mencoba untuk mendekatkan lagi
252 Ketangkep juga kan
253 Ini salah faham, lepaskan aku
254 Tak bisa di bujuk yah
255 Takut ada bom
256 Apa bisa hidup lagi
257 mengambarnya
258 Tak bisa bertindak
259 Kebersamaan Cio dan Nana
260 Enak saja gak sama yah
261 Mengigau ketakutan
262 Tak pernah berpihak padaku
263 Sudah kubilang patuhi
264 Kalau nikah hancur muka ku
265 Menyebalkan sekali ya ternyata
266 Pulang dan mendengar suara
267 Membuat ulah
268 Terbongkar semua, dan tahu dari yang lain
269 Ingin tau dari mu
270 Sudah percaya dan melepaskannya
271 Tak menyalahkan dia
272 Usul yang cukup baik
273 Niat pengen nenangin diri malah gini
274 Niat pengen nenangin diri malah gini
275 Sebentar lagi
276 Akhirnya datang jugaa
277 Dasar Ana
278 Merinding
279 Ada aja
280 Marahkan
281 Mengiklaskan atau membalasanya
282 Gak bisa dibohongi
283 Patah
284 Harus mendengarkan siapa
285 Kembali membahas masa lalu
286 Diawasi
287 Hanya sebuah sandiwara saja
288 Ya yakin saja
289 Ternyata masih hidup
290 Mudah sekali ya
291 Selamat lagi
292 Ketemu dan tak tau
293 Awas nanti jodohloh
294 Berantem aja sih
295 Siapa ya dia jangan jangan
296 Ternyata Puja
297 Makin penasaran dan mencari kunci
298 Ngampang banget ya kegodanya
299 Kemarahan Nana
300 Tidak ketemu
301 Sangat khawatir
302 Kalau dibayar gak apa apa
303 Akhirnya bisa pulang
304 Akan susah pastinya
305 Alhamdullilah
306 Adam melihat semuanya
307 nginep juga kan
308 Dimana kau
309 Masih binggung
310 Menelfon pada Ana
311 Kenapa bisa tau
312 Perdebatan pagi pagi
313 Biarkan saja siapa yang akan kalah
314 Ketakutan
315 Kenapa begitu jutek
316 Bulan madu yang menakutkan
317 Firasat
318 Ragu sekali
319 Meminta solusi
320 Mencoba melepaskannya
321 Kembali terdengar
322 Pagi pagi udah ada dirumah gebetan
323 Harus fikir fikir dulu dong
324 Kenapa harus mengakhiri
325 Anak kembar
326 Sean pun tau
327 Selesai sudah
328 Ana pergi
329 Untuk apa jadi istri kedua
330 Bertubi tubi
331 Hancur semuanya
332 Semuanya bahagia
Episodes

Updated 332 Episodes

1
Awal
2
Adam membawa Iva kerumah
3
Harus memasak
4
Melawan pelakor itu
5
Kembali menyakitiku
6
Abian Yogaswara
7
Penghianat
8
Makan soto
9
Adam
10
Pulang kerumah
11
Bersiap untuk datang kepernikahan suamiku
12
Pergi ke undangan
13
Bertengkar dengan mertua
14
Masih ada yang menyayangiku
15
Burungku sudah tak berfungsi
16
Kembali di pukuli
17
Diperlakukan seperti hewan
18
Mandi bersama
19
Berani
20
Menemukan dia
21
Binggung
22
Benalu dalam rumah tangga
23
Berlumuran darah
24
Kasih sayang
25
Menahan tawa
26
tak sabar menunggu
27
kejam
28
Kapam bisa bahagia seperti dulu
29
Meninggal atau pingsan
30
Harus pada siapa
31
Kedua istri bertengkar
32
Istri hayalan ??
33
bekerja
34
Berbunga-bunga
35
Akan dimulai perjuangannya
36
Kecurigaan Adam
37
Apakah bisa dicopotkan dahulu
38
Harus meneruskan atau tidak
39
Semangat untuk bisa mencari mas kawin yang banyak
40
sakit hati tak pulang bersana Nara
41
Terlepas dengan mudah
42
Dibawah meja
43
Rencana Nara
44
Adam punya pacar kembali
45
Apa sekuat itu
46
Pertengkaran Iva dan Adam
47
Mabuk
48
Adam tidur diruang tamu
49
Melakukan sesuatu yang lebih
50
Ada saatnya kita pergi
51
Sama seperti ibu
52
Kau pantas mendapatkan yang lebih dari aku
53
Ketemu
54
Begini rasanya patah hati
55
Babak belur
56
Meminta bantuan.
57
Obatk sendiri
58
Mengobrol
59
Apa akan terjadi sesuatu
60
Siapakah dia
61
Berani
62
Melihat selingkuhan barunya
63
Makan
64
Berhasil semuanya
65
Apa yang akan Inara lakukan
66
Kemarahan Inara
67
Untuk kebaikannya
68
Tak semudah itu
69
Harusnya kamu lebih tau
70
Menegangkan
71
Kembali berlanjut
72
Perjanjian dengan Bian
73
Sudah disetujui
74
Mencari bukti
75
Dilabrak
76
Akhirnya terbebas juga
77
Dipenjara.
78
Donor darah
79
Di interogasi
80
Apakah benar yang aku lakukan
81
Apakah benar yang aku lakukan
82
Tak marah
83
Saudara
84
Serupa namun tak sama
85
Berebut
86
Keributan di kantor
87
Apakah ada sesuatu
88
Makan pecel lele
89
Hanya aku yang tau
90
Menemui mereka berdua
91
Jadinya seperti liburan
92
Bahagia dan kesedihan
93
Melihat Lukisan Mona Lisa
94
meceritakan apa yang dilihat
95
Monyet monyet
96
Penolakan dan kesakitan
97
Salah faham
98
Berubah dengan cepat
99
Tak sama sekali peduli
100
Sama saja
101
Tak sopan
102
Ingin melupakan semuanya
103
Kopi yang panas
104
Lembur
105
Rencana kembali
106
Pesta yang menyebalkan
107
Siapa dia Ana atau Ara
108
Teryata sakit
109
Saya masih normal
110
Benar benar tak habis fikir
111
Menjadi dingin
112
Menyiapkan ulang taun
113
Kalau tak bisa minum jangan melakukannya
114
Melelahkan sekali
115
Gara gara sepatu
116
Keseleo
117
Tak pernah tenang
118
Misi pertama berhasil
119
Rumah Zahir
120
Liburan lagi
121
Jangan macam macam denganku
122
Misi kedua berhasil
123
Kenapa lagi
124
Belum sadarkan diri
125
Akhirnya akan seperti apa
126
Balasan yang setimpal
127
Kenapa harus berurusan lagi
128
Memintanya
129
Semuanya berantakan
130
Enak saja
131
Masih saja
132
Mencoba mengembangkannya
133
Malah dirinya yang terjebak
134
Mencoba berdamai dengan semuanya
135
Masih mempertahankan
136
Berhasill tak sia sia
137
Salah sangka
138
Membuatnya cemburu
139
Masih peduli
140
Sungguh nekat
141
Kembali berulah
142
Cara agar dia tak marah lagi
143
Membiarkannya saja
144
Siapapun yang menghalangi harus mati
145
Akhinya bisa bersama
146
Kebahagian lagi
147
Memohon
148
Apa akhir dari segalanya
149
Hilang dan pergi
150
Seperti itu ya
151
Selesai
152
Menjadi nyata
153
Rencana
154
Jahat sekali
155
Memutar balikan fakta
156
Tak ingin melukainnya
157
Kecurigaan
158
Sampai dirumah Roger.
159
Berisik sekali
160
Mengantar kesekolah
161
Marah marah
162
Jangan main main
163
Lebih baik pergi
164
Malah kecolongan
165
Kenapa bisa masuk
166
Dia ternyata
167
Semarah itu
168
Salam perpisahan
169
Tak sadar
170
Jadi benar
171
Pulang
172
Didiamkan saja
173
Semoga saja tak tau
174
Tidak bisa di sembunyikan
175
Peringatan pertama
176
Berbincang
177
Sampai kapan
178
Bukan yang sesungguhnya
179
Livia
180
Seperti hidup kembali
181
Ibu ibu rempong
182
Terciduk
183
Gagal
184
Rencana lain
185
Menjemput tamu
186
Baik sekali
187
Tatap muka
188
Malah pergi
189
Pasti seperti itu
190
Dua duanya malah begitu
191
Apa yang mereka lakukan
192
Seperti tak terjadi apa apa
193
Kembali bertemu
194
Serakah
195
Tak seharusnya
196
Benarkah sakit
197
Bohongan
198
Main main
199
Memastikan
200
Malah terbongkar
201
Hasutan
202
Terjebak di lift
203
Menjelaskan
204
Pertengkaran pertama
205
Kegirangan
206
Mau pergi saja banyak drama
207
Sudah dikebumikan
208
Asap
209
Marah besar
210
Tak sopan
211
Dua duanya
212
Menyesal jadinya
213
Apa dunia bisa
214
Pembatas
215
Di situ ada kebahagian disana pula ada kesedihan
216
Baru Cio
217
Ditinggal
218
Belum tentu
219
Akhirnya ketemu
220
Kebiasaan salah
221
Livia mulai beraksi
222
Akhirnya tau juga kan
223
Berhasil kah sekarang
224
Tidak dipastikan
225
Awal rencana
226
Pengen yang baik juga
227
Pengen yang baik juga
228
Mabuk patah hati
229
Masalah Adam
230
Tak akan pernah
231
Menyesali semuanya
232
Mau mati atau hidup
233
Mencoba meminta maaf
234
Ada yang disembunyikan
235
Sedikit cemburu
236
Jadi beneran
237
Hanya demi cinta
238
Dia dalangnya
239
Selalu mencurigakan
240
Licin sekali
241
Harus mati sebelum waktunya
242
Mendelik
243
Tak akan melakukan kesalahan yang sama lagi
244
Malah iri
245
Buktikan semuanya, baru aku percaya
246
Teliti sekali
247
Berbicara dengannya tengah malam
248
Datangnnya anak kecil itu, siapa dia
249
Bermain main bersama Ana
250
Kembali datang dan masih saja seperti itu
251
Mencoba untuk mendekatkan lagi
252
Ketangkep juga kan
253
Ini salah faham, lepaskan aku
254
Tak bisa di bujuk yah
255
Takut ada bom
256
Apa bisa hidup lagi
257
mengambarnya
258
Tak bisa bertindak
259
Kebersamaan Cio dan Nana
260
Enak saja gak sama yah
261
Mengigau ketakutan
262
Tak pernah berpihak padaku
263
Sudah kubilang patuhi
264
Kalau nikah hancur muka ku
265
Menyebalkan sekali ya ternyata
266
Pulang dan mendengar suara
267
Membuat ulah
268
Terbongkar semua, dan tahu dari yang lain
269
Ingin tau dari mu
270
Sudah percaya dan melepaskannya
271
Tak menyalahkan dia
272
Usul yang cukup baik
273
Niat pengen nenangin diri malah gini
274
Niat pengen nenangin diri malah gini
275
Sebentar lagi
276
Akhirnya datang jugaa
277
Dasar Ana
278
Merinding
279
Ada aja
280
Marahkan
281
Mengiklaskan atau membalasanya
282
Gak bisa dibohongi
283
Patah
284
Harus mendengarkan siapa
285
Kembali membahas masa lalu
286
Diawasi
287
Hanya sebuah sandiwara saja
288
Ya yakin saja
289
Ternyata masih hidup
290
Mudah sekali ya
291
Selamat lagi
292
Ketemu dan tak tau
293
Awas nanti jodohloh
294
Berantem aja sih
295
Siapa ya dia jangan jangan
296
Ternyata Puja
297
Makin penasaran dan mencari kunci
298
Ngampang banget ya kegodanya
299
Kemarahan Nana
300
Tidak ketemu
301
Sangat khawatir
302
Kalau dibayar gak apa apa
303
Akhirnya bisa pulang
304
Akan susah pastinya
305
Alhamdullilah
306
Adam melihat semuanya
307
nginep juga kan
308
Dimana kau
309
Masih binggung
310
Menelfon pada Ana
311
Kenapa bisa tau
312
Perdebatan pagi pagi
313
Biarkan saja siapa yang akan kalah
314
Ketakutan
315
Kenapa begitu jutek
316
Bulan madu yang menakutkan
317
Firasat
318
Ragu sekali
319
Meminta solusi
320
Mencoba melepaskannya
321
Kembali terdengar
322
Pagi pagi udah ada dirumah gebetan
323
Harus fikir fikir dulu dong
324
Kenapa harus mengakhiri
325
Anak kembar
326
Sean pun tau
327
Selesai sudah
328
Ana pergi
329
Untuk apa jadi istri kedua
330
Bertubi tubi
331
Hancur semuanya
332
Semuanya bahagia

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!