Adam sangat lapar sekali,dia meminta Iva untuk memasak namun Iva menolak alasanya dia tak bisa.
"Enak saja laki-laki itu menyuruhku memasak nanti kuku ku bisa rusak lagi dan nanti wajahku jerawatan " monolog Iva saat pacarnya itu sudah keluar dari kamar.
Adam akhirnya harus mencara Inara, namun sudah dicari kemana-mana tak ada istrinya itu,satu lagi yang belum dia cek kamar sebelah dapur.
Perlahan Adam membuka pintunya dan benar ada Inara disana sedang tertidur meringkuk seperti janin bayi.
Dibangunkannya Inara dengan kasarnya "Nara bangun aku lapar, apa kah kau tak memasak untuk ku " sambil menguncang tubuh Inara dan sesekali menepuk tangannya namun sangat keras.
Inara yang sedang nyenyak-nyenyak nya tidur, terperanjat karna dibangun dengan begitu kasarnya dibuka matanya perlahan itu suaminya.
"Ada apa mas " dengan suara yang parau.
"Aku lapar cepat buatkan aku makanan untuk ku beserta Iva dia sedang hamil cepat "
Setelah nyawaku berkumpul segera aku bangun ternyata saat aku bangun tak seperti yang aku bayangkan saat aku tadi memejamkan mata ternyata semua ini bukan mimpi ini nyata.
Aku yang mendengarnya bahwa perempuan itu sudah hamil membuat luka dihatiku bertambah kembali. Sunggung sakit sekali lukanya sudah ditambah kembali oleh suaminya ini.
"Sejak kapan mas, sudah berapa lama kamu menjalin kasih dengan wanita itu " dengan pandangan kosong kedepan serta air mata yang mengalir deras.
"Sudah 2 tahun dan dia sekarang sedang mengandung anak ku, jadi kamu harus layani dia dengan baik, awas saja kalau kau melakukan kesalan aku akan memberi pelajaran padamu. Cepat aku lapar "ucap Adam sambil melengos pergi keluar dari kamar itu dan membatinyanya cukup keras.
Inara memukul-mukul dadanya yang tiba-tiba saja sesak, mendapatkan berbagai kejutan yang tak terduga. Ini sakit sekali aku tak bisa menerimanya.
Ternyata suaminya ini sudah lama menghianatinya, tega sekali suamiku ini.
Dengan perlahan Inara mencoba untuk menguatkan dirinya dan langsung menghapus air matanya itu dan pergi ke dapur untuk memasak.
Inara hanya memasak apa yang ada di didalam kulkas kemarin dia belum sempat berbelanja.
Tiba-tiba suaminya dan selingkuhannya itu datang bersama-sama sambil saling menggengam.
Inara yang melihat itu mencoba menguatkan dirinya supaya tak menangis melihat semua ini.
Aku harus kuat jangan terlihat lemah dihadapan mereka berdua nanti malah jadi seenaknya kalau aku terlihat lemah dihadapan mereka.
"Cepat sajikan makananya bukannya diam saja kau " teriak Adam.
Inara pun menurut dan menata semua makanannya di meja sedangkan Adam membantu Iva untuk duduk dengan sangat perhatinya dan sesekali mengusap perut Iva yang belum terlihat membesar.
Inara pun sama ingin diperlakuka seperti itu oleh suaminya namun itu akan mustahil.
"Kau nanti tak boleh makan lagi dimeja makan, setiap hari kau siapkan seluruh kebutuhan ku dan Iva "
"Kenapa seperti itu mas memangnya aku pembantu kalian. Aku ini istri mu mas kenapa kau perlakukan aku seperti ini "
"Berani kau membantahku dasar istri tak tau diri masih untung kau masih ku tampung "bentak Adam sambil menampar muka Inara.
"Ya kalau begitu kau ceraikan aku dan berikan rumah ini padaku, kita membeli rumah itu memakai uang hasil penjualan rumah orang tuaku " ucap Inara dengan berani..
Baru kali ini dia di tampar oleh suami sendiri dan baru kali ini juga dia dibentak-bentak.
"Harus aku ucapkan berapa kali aku tak akan menceraikan mu, hah ini rumahmu kata siapa bukannya kau sendiri yang tak mau mengatasnamakan rumah ini atas nama mu dan kau sendiri yang mau rumah ini atas namaku jadi sekarang ini rumahku bukan rumahmu " ucap Adam dengan angkuhnya.
dengan berderai air mata Inara pergi ke kamarnya tanpa mendengarkan sepatah katapun suaminya yang dari tadi berteriak padanya.
Iva yang melihat pertengkaran suami istri itu sangat senang misi berhasil untuk menjadi istri orang kaya, ya meskipun harus jadi orang ketiga.
"Kenapa kau tak menceraikannya saja sih mas, kan sudah ada aku dan anak kita. Lalu apa gunanya perempuan itu untuk kehidupan kita " ucap Iva.
"Tak bisa aku menceraikannya sayang, biarkan dia tinggal disini dan mengurus kita. Nanti kan setelah punya anak kamu tak repot ada Inara yang membantu mu jadi kamu masih bisa melakukan perawatan dan tetepa cantik tak seperti si Inara yang tak bisa merawat dirinya itu "
"Hemmm baiklah jika itu yang terbaik untuk kita mas, sekarang mas jangan berteriak-teriak ya biarkan istri tak tau diri itu. Cepat sekarang mas makan ya " ucap Iva dengan perhatian dan melayani pacarnya itu.
"Iya sayang ayo, sungguh aku kewalahan mengurus perempuan itu "
Mereka berdua makan dengan sangat lahap sedangkan Inara sedang menangis dikamarnya, suaminya kenapa menjadi berubah seperti ini.
Apa Inara akan kuat saat nanti suaminya menikah lagi kenapa cobaan ini harus datang kepadanya kenapa ya tuhan.
Kenapa tak pada orang lain saja, aku bukanlah orang yang kuat untuk diberikan ujian seberat ini.
Aku lemah sangat lemah dan aku tak siap dengan semua ini. Tangisnya bahkan makin meraung-raung.
Karena kebanyakan menangis Inara sampai tertidur dan lupa waktu, sekarang sudah jam 22:10 dia sangat lapar sekali. Dari tadi siang dia belum makan tadinya dia ingin makan berdua diluar dengan suaminya itu sengaja tak memasak.
Namun semuanya gagal gara-gara perempuan sialan itu, perempuan gila dasar tak punya perasaan sedikit pun padalah mereka kan sama-sama perempuan.
Kalau dia ada diposisinya bagaimana perasaannya pasti akan sama seperti ku sakit yang tak bisa diungkapkan dengan kata-kata.
Perlahan Inara bangkit dan pergi kedapur membuka tudung saji dan tak ada apa pun apa mereka menghabiskan semua masakannya tadi. Padahal tadi aku memasak cukup banyak apa perempuan itu makan seperti kuli sampai-sampai nasi habis tak tersisa sedikit pun.
Secepatnya Inara pergi ke lemari es dan mengambil telur lalu berbalik kelemari mie.
Inara masih menunggu mienya matang sambil melamun apa yang akan dia lakukan untuk mendapatkan suaminya kembali apa dia harus mundur apa bagaimana.
Nanti akan dia fikirkan kembali akan dibawa kemana hidupnya ini apa akan bertahan atau akan mundur saja.
Kalau dia maju terus menerus pasti akan sakit sekali pasti nanti orang tua Adam akan membanding-bandingkan ku dengan Iva yang bisa memberikan mereka cucu.
Pasti mereka akan semakin seenaknya padaku dan semena-mena saja memperlakukan ku.
Huff ayah ibu kenapa kalian meninggalkan aku secepat ini kenapa ibu dan ayang tak membawa Inara kesana jika hidup Inara akan berantakan seperti ini.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 332 Episodes
Comments
Hanny Hartoko
bego ..
2022-06-22
0
Hendra Yenni
Inara yg bodoh.. tinggal kan Adam
2022-06-07
0
Sinsin Sinsin
wanita ko bodoh bgts sihhh....sebelllll
2022-05-03
0