Iva setelah pacarnya itu pergi dari hadapannya segera pergi masuk kerumah dan melihat keadaan Inara yang mengenaskan.
Ingin segera mengejek keadaan Inara yang sangat mengenaskan itu dan membuatnya tunduk padanya.
Nanti setelah menikah dengan Adam, dia mau semua hak Inara jatuh padanya.
Dihampirinya Inara lalu diinjaknya tangan Inara dengan hils nya itu "makannya kamu jangan berani pada suami mu itu, turuti semua kemaunnya bukannya malah membantahnya dan pada akhirnya kamu beginikan dan jangan macem-macem sama aku kamu harus tunduk padaku Inara "
Inara sama sekali tak mengubris omongan dari Iva dia hanya menangis menahan sakit serta perih disekujur tubuhnya ini.
Iva yang kesal dengan kelakuan Inara segera pergi kekamar mandi lalu mengambil air satu ember lantas membawanya kearah Inara dan diguyurkannya ketubuh Inara.
"Rasakan ini, gimana perih ga. Aku daritadi berbicara kamu hanya diam saja Inara sialan " teriak Iva dengan marah.
Inara sangat kaget dia disiram oleh perempuan sialan ini sekuat tenaga Inara berdiri dan menatap Iva dengan bengisnya. Lalu tanpa aba-aba Inara menampar wajah Iva.
Inara sama sekali tak takut dengan Iva, sampai kapan pun dia tak akan tunduk pada siapa pun. Biarkan sekarang dia menjadi wanita pembangkang.
"Kau jangan keterlaluan ya Iva dengan ku, kau hanya perusak rumah tanggaku dan kau tak berhak melakukan ini padaku " teriak Inara.
Iva yang akan melakukan pembalasan pada Inara dan menamparnya juga tak bisa karena Inara menangkap tanganya itu dan mencengramnya dengan sangat erat lalu memelintirnya kebelakang "aku peringati kau berhenti mengusik hidupku mengerti "
Iva yang sudah kesakitan akhirnya hanya bisa mengangguk lalu dengan kasarnya Inara mendorong Iva dan pergi masuk kedalam kamarnya.
Inara menatap dirinya dicermin dan melihat sekujur tubunya pakaiannya sudah robek, akibat cambukan yang sangat kasar itu.
Bayangkan saja saat ikat pinggang itu di cambukan kekulitnya dan bahkan sampai beberapa kali suaminya melakukannya.
Belum juga luka yang semalam sembu sekarang ditambah lagi dengan luka-luka yang lebih menyakitkan lagi.
Tiba-tiba air matanya kembali mengalir meratapi nasibnya yang sangat sial ini. lelah rasanya harus menghadapinya sendirian.
Secepatnya dia harus membuat surat cerai dan mengugat suaminya, untuk melakukan itu harus mempunyai uang jalan satu-satunya dia harus bekerja dan melanggar setiap perintah suaminya itu.
Siapa tau jika dia terus melanggar suaminya dia akan terlepas dari nya dan suaminya sendiri nanti yang akan menceraikannya.
Setelah dia bekerja kan dia akan mendapatkan uang jika dia tak bisa bercerai dengan suaminya berarti rencana awal akan dia lakukan kabur dari kehidupan Adam suaminya dam memulai hidup baru sendirian.
Segera Inara membuka pakaiannya sampai tak ada sehelai benang pun yang menutupinya banyak sekali lukanya dengan perlahan Inara mengobati lukannya sebisa yang dia bisa.
Setelahnya segera dia perban luka-luka itu, agar tak terkena debu dan nantinya akan infeksi, Inara tersenyum melihat dirinya seperti mumi memakai banyak perban sebelum itu Inara sudah mengunci pintunya agar Iva tak masuk dan menganggunya lagi.
Segera Inara pergi ketempat tidurnya, perutnya sangat lapar sekali tapi kan aku belum belanja terus harus gimana sedangkan keadaan aku sedang begini. Belannya bagaimana terus uang dari mana Adam tak memberikan uang sepeserpun untuknya.
Dengan menahan laparnya Inara segera membaringkan tubuhnya dengan perlahan takut mengenai lukannya tapi tetep saja mengenai lukanya karena hampir semua tubuhnya terluka.
Menatap lurus keatas pelafon kamarnya melamun dan tak tau sekarang harus mendapatkan uang dari mana untuk dia bisa makan pasti suaminya tak akan memberinya uang.
Inara segera bangun dari tidurnya dan baru ingat bahwa dia masih punya tabungan, Ya allah terimakasih.
Segera Inara memakai pakainnya dan pergi keluar dengan tertatih untuk mengisi perutnya ini, dia akan membeli sayuran yang untuk dirinya sendiri saja.
Iva yang melihat Inara pergi dari rumah segera pergi kelantai bawah untuk mencari uangn Inara yang mungkin saja diberikan Adam.
Namun sial kenapa kamarnya ini dikunci, segera Iva menelusuri setiap kamar dan tempat untuk mencari harta Adam namun tak ketemu satu pun.
Dimana Adam menyembunyikannya ingin sekali dia bawa uang itu dan berfoya-foya menikmatinya.
Jika nanti Adam menanyakannya dia akan bilang saja Inara yang mengambilnya. Ngampangkan Adam kan sudah tergila-gila padanya jadi tak masalahkan bila Inara dia buat menjadi kambing hitam.
Segera Iva naik lagi kelantai atas dan menelfon Adam atas kejadian yang tadi dia alami agar Inara dimarahi lagi sungguh dia tak terima atas perlakuan yang Inara lakukan.
Setelah Adam mengangkatnya segera Iva mengeluarkan air mata buanya.
"Mas sungguh istri mu itu sangat keterlaluan sekali " ucap Iva sambil terisak
"Kamu kenapa sayang, apa yang dilakukan Inara padamu sampai kau menangis seperti ini "
"Hikh hiks Inara memukul ku mas, dia marah karena kamu memperlakukannya seperti itu dan membelaku bukan membelanya jadi dia tak terima mas, sekarang dia pergi entah kemana mas" alibi Iva
"Nanti saat pulang aku akan memberi dia pelajaran ya sayang, kamu sekarang diam didalam kamar jangan kemana-kemana sebelum aku pulang, tapi dia tak membawa tas besarkan "
"Jangan mas jangan pukul lagi Inara dia kasihan. Tidak dia tak membawa apa-apa mas " ucap Iva dengam air mata buanyanya .
"Sungguh kau baik sekali Iva, maafkan dia ya tak salah aku memelihmu sebagai istriku kau adalah perempuan sempurna yang baik hati sekali" puju Adam.
Iva disebrang sana hanya tersenyum mendengarkan penuturan Adam. Yang sangat gampang sekali untuk dibodohinya.
Lihat saja nanti dia akan meminta agar rumah ini diganti atas nama dirinya dan merebut semuanya.
Lihat saja setelah semuanya menjadi miliknya, akan dia depak Adam beserta istri tak bergunanya itu .
Dan untuk anak yang didalam perutnya ini akan dia besarkan beserta dengan ayah kandungnya.
Adam dasar bodoh percaya saja kalau ini anaknya padahal kan ini anak buah cintannya bersama pacar kesayangganya.
Aku kan hanya mengiginkan hartanya saja, aku tak suka dengan Adam dia terlalu membosankan dan permainan ranjangnya pun tak sehebat pacarnya itu.
Sungguh payah Adam, untung saja ada wanita yang mau, Inara juga sama bodohnya mau menikah dengan laki-laki seperti Adam.
Setelah aku dan Adam menikah akan aku tanyakan semua dimana hartanya, untuk sekarang aku tak mau terlihat matre dan hanya mengiginkan uangnya saja.
Jadi aku harus berpura-pura mencintai Adam sampai apa yang aku mau jatuh ketanganku semuanya jangan sampai ada yang tersisa sedikit pun.
Rasanya sudah tak sabar aku ini.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 332 Episodes
Comments